Anda di halaman 1dari 15

PSIKOSOSIAL

TEORI KULTURAL CARE


NAMA KELOMPOK

1. & 2.

AKHMAD MAULANA KHAQ SITI ZUMAROH


20201660075 20201660097

SMA MAARIF NU PANDAAN 2


Who is
Medeline M. Leininger ?
• Medeline Leininger dianggap sebagai pendiri teori keperawatan
transkultural.
• Teorinya kini telah berkembang sebagai suatu disiplin dalam ke
perawatan
• Evolusi teorinya dapat dipahami dari buku-bukunya :
1. Budaya Perawatan Keanekaragaman dan Universalitas (1991)
2. Transcultural Nursing (1995)
3. Transcultural Nursing (2002)
• Teori keperawatan Trancultural juga dikenal sebagai teori budaya p
erawatan.
• Kerangka teoritis digambarkan dalam model itu disebut Model Sunr
ise (1997).

SMA MAARIF NU PANDAAN 3


Transcultural Care
Keperawatan transkultural adalah Studi perbandingan budaya untuk memaha
mi kesamaan (budaya unvirsal) dan perbedaan (budaya Khusus) di seluruh kel
ompok manusia (Leininger, 1991).
Budaya
• Set nilai, kepercayaan dan tradisi, yang dipegang oleh kelompok orang terte
ntu dan diwariskan dari generasi ke generasi.
• Budaya juga keyakinan, kebiasaan, suka, tidak suka, adat istiadat dan ritual
belajar dari satu keluarga.
• Budaya juga adalah belajar bersama dan ditransmisikan nilai-nilai, keyakina
n, norma dan praktek cara hidup suatu kelompok tertentu yang membimbi
ng pemikiran, keputusan, dan tindakan dengan cara yang bermotif.
PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT
MEDELEINE LEININGER
Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki
nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk me Kesehatan
netapkan pilihan dan melakukan pilihan. Menurut Leininger (198
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien
4) manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan bu
dalam mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat
dayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Dav
dan sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pol
idhizar, 1995).
1 2 a kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk m
enjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dap
at diobservasi dalam aktivitas sehari-hari.

Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian 4 3 Lingkungan
kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan kepad
a klien sesuai dengan latar belakang budayanya. Asuhan Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang me
keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai de mpengaruhi perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingk
ngan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam melak ungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupandimana klien d
sanakan asuhan keperawatan(Leininger, 1991) engan budayanya saling berinteraksi. Terdapat tiga bentuk lingkun
gan yaitu : fisik, sosial dan simbolik.
Konsep-konsep dalam transkultural care dalam teori Medeline rei
ninger

Budaya Nilai Budaya


norma atau aturan tindakan dari anggota keinginan individu atau tindakan yang lebi
kelompok yang dipelajari, dan dibagi serta h diinginkanatau sesuatu tindakan yang di
memberi petunjuk dalam berfikir, bertinda pertahankan pada suatu waktu tertentu d
k dan  mengambil keputusan. anmelandasi tindakan dan keputusan.

Perbedaan budaya dalam asuhan keperawat


an Etnosentris
bentuk yangoptimal dari pemberian asuhan kepera Persepsi yang dimiliki oleh individu yang m
watan, mengacu pada kemungkinanvariasi pendekat
enganggap bahwa budayanya adalah yang
an keperawatan yang dibutuhkan untuk memberika
terbaik
n asuhanbudaya yang menghargai nilai budaya indiv
idu, kepercayaan dan tindakantermasuk kepekaan t
erhadap lingkungan dari individu yang datang dan in
dividu yang mungkin kembali lagi.
Etnis Ras
berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau ke perbedaan macam-macam manusia didasarkan pa
lompok budaya yang digolongkan menurut ciri-ciri da mendiskreditkan asal muasal manusia.
dan kebiasaan yang lazim.

Etnografi Care
ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodolog fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, ba
i pada penelitian etnografi memungkinkan perawat unt ntuan, dukungan perilaku pada individu, keluarga, kel
uk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada perbe ompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi ke
daan budaya setiap individu, menjelaskan dasar observ butuhan baik actual maupun potensial untuk mening
asi untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, da katkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
n saling memberikan timbal balik diantara keduanya.
Caring
tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau kelo
mpok pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.

Cultural imposition
care
berkenaan
berkenaan dengan
dengankemampuan kognitif untuk
kecenderungan mengetahui
tenaga nilai,kepercayaan
kesehatan dan pola ekspresi
untuk memaksakan yang digunakan
kepercayaan, un
praktik
tuk membimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahank
dan nilai diatas budaya orang lainkarena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tin
an kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan
ggi daripada kelompok lain.
damai.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8


Proses Keperawatan Transkultural

Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger dalam menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks
budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise Model). Geisser (1991) menyatakan bahwa proses
keperawatan ini digunakan oleh perawat sebagai landasan berfikir dan memberikan solusi terhadap masalah kl
ien (Andrew andBoyle, 1995). Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diag
nosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 9


Pengkajian

Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan l
atar belakang budaya klien. Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “Sunrise Model” seb
agai yaitu : Faktor teknologi, faktor agama dan falsafah hidup, faktor sosial dan keterikatan keluarga, faktor nilai
budaya dan gaya hidup, faktor peraturan dan kebijakan, faktor ekonomi, dan faktor pendidikan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 10


Faktor sosial dan keterikatan keluar
ga
Faktor agama dan falsafah hidup
Agama adalah suatu simbol yang mengakibatkan pa Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor-fa
ndangan yang amat realistis bagi para pemeluknya. ktor : nama lengkap, nama panggilan, umur dan
Agama memberikan motivasi yang sangat kuat untu tempat tanggal lahir, jenis kelamin,status, tipe k
k menempatkan kebenaran di atas segalanya, bahka 1. 2. eluarga, pengambilan keputusan dalam keluarg
n diatas kehidupannya sendiri. Faktor agama yang h
a, danhubungan klien dengan kepala keluarga.
arus dikaji oleh perawatadalah : agama yang dianut,
status pernikahan, cara pandang klien terhadap pen
yebab penyakit, cara pengobatan dan kebiasaan aga
ma yang berdampak positif terhadap kesehatan.
Nilai-nilai budaya dan gaya hidup

Faktor peraturan dan kebijakan Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuska
n dan ditetapkanoleh penganut budaya yang dian
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlak 4. 3. ggap baik atau buruk. Yang perlu dikaji pada fakto
u adalah segalasesuatu yang mempengaruhi kegi r ini adalah :posisi dan jabatan yang dipegang oleh
atan individu dalam asuhankeperawatan lintas bu kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaa
daya. Yang perlu dikajipada tahap ini adalah : per n makan, makanan yang dipantang dalam kondisi
aturan dan kebijakan yang berkaitan dengan jam sakit, persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas seh
berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh ari-hari dan kebiasaan membersihkan diri.
menunggu, cara pembayaran untuk klien yang dir
awat.
Faktor Ekonomi
Klien yang dirawat di rumah sakit memanfaatkan sumber-sumber material yang dimiliki untuk membiayai sakitnya agar segera s
embuh. Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat diantaranya : pekerjaan klien, sumber biaya pengobatan, tabungan yang
dimiliki oleh keluarga, biaya dari sumber lain misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor atau patungan antar anggota kelu
arga.

Latar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien dalam menempuh jalur pendidikan formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi pendidikan kli
en maka keyakinan klien biasanya didukung oleh buktibukti ilmiah yang rasional dan individu tersebut dapat belajar beradaptasi terhadap budaya y
ang sesuai dengan kondisi kesehatannya. Dalam pendidikan ini manusia memahami tentang pengalaman sakitnya sehingga tidak terulang kembali.

Faktor Teknologi
Pendidikan
Sarana yang memungkinkan individu untuk memilih atau mendapat penawaran untuk menyelesaikan masalah dal
am pelayanan kesehatan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 12


Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan adalah respon klie
n sesuai latar belakang budayanya yang d
apat dicegah, diubah atau dikurangi melal
ui intervensi keperawatan.

Intervensi dan Implementasi Perencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan trnaskultural


adalah suatu proses keperawatan yang tidak dapat dipisahkan. P
erencanaan adalah suatu proses memilih strategi yang tepat dan
pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai dengan
latar belakang budaya klien.
Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap keber
hasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan k
esehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan keseha
tan atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bert
entangan dengan budaya yang dimiliki klien.
Kelebihan dan kekurangan teori transkultural

Kelebihan Kelemahan
a.         Teori ini bersifat komprehensif dan holistik yang a.         Teori transcultural bersifat sangat luas se
dapat memberikan pengetahuan kepada perawat dala hingga  tidak bisa berdiri sendiri dan  hanya  digu
m pemberian asuhan dengan latar belakang budaya ya nakan sebagai pendamping dari berbagai maca
ng berbeda. m konseptual model lainnya.
b.        Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi pera
b.        Teori transcultural ini tidak mempunyai int
watan untuk memaksimalkan pelaksanaan model-mode
ervensi spesifik dalam mengatasi masalah keper
l teori lainnya (teori Orem, King, Roy, dll).
awatan sehingga perlu dipadukan dengan model
c.         Penggunakan teori ini  dapat mengatasi hambata teori lainnya.
n faktor budaya yang akan berdampak terhadap pasien,
staf keperawatan dan terhadap rumah sakit.

d.        Penggunanan teori transcultural dapat membant


u perawat untuk membuat keputusan yang kompeten d
alam memberikan asuhan keperawatan.

e.         Teori ini banyak  digunakan sebagai acuan dalam


penelitian dan pengembangan praktek keperawatan .
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai