PANCASILA
Nama : Ayatullah Rohullah Rosyidin
NIM : 205102010011
Kelas : Hukum Keluarga(4)
PANCASILA LINTAS
PENGUSULA
SEJARAH
N • SIDANG BPUPKI
PANCASILA
Dalam Bab ini, Anda akan
PERUMUSAN • PIAGAM diajak untuk menelusuri
tentang sejarah perumusan
PANCASILA JAKARTA Pancasila. Penelusuran ini
penting agar Anda
PENGESAHA mengetahui dan memahami
proses terbentuknya
N • PROKLAMASI
Pancasila sebagai dasar
KEMERDEKAAN negara. Tujuannya adalah
PANCASILA agar Anda dapat menjelaskan
proses perumusan Pancasila
SIDANG
PENGUSULAN PANCASILA PERTAMA
BPUPKI
Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29
Pada tanggal 1 Maret 1945 dibentuk
Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kemerdekaan Indonesia yang
Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden
dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup Tumenggung (K.R.T.) Radjiman
ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Wedyodiningrat. Dalam pidato
pembukaannya, dr. Radjiman antara
lain mengajukan pertanyaan kepada
anggota-anggota Sidang, "Apa dasar
Negara Indonesia yang akan kita
bentuk ini?”
Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni
1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul
"Lahirnya Pancasila" Soekarno mengemukakan dasar-dasar sebagai
Dalam upaya merumuskan Pancasila
berikut: Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme, Kemanusiaan atau sebagai dasar negara yang resmi,
internasionalisme, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, terdapat usulan-usulan pribadi yang
Ketuhanan yang berkebudayaan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh dikemukakan dalam Badan
Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia
PERUMUSAN PENGESAHAN PANCASILA
PANCASILA
Hal terpenting yang mengemuka dalam sidang BPUPKI Peristiwa penting lainnya terjadi pada 12 Agustus 1945, ketika
kedua pada 10 - 16 Juli 1945 adalah disetujuinya naskah itu Soekarno, Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat dipanggil oleh
awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang kemudian dikenal penguasa militer Jepang di Asia Selatan ke Saigon untuk
dengan nama Piagam Jakarta. Piagam Jakarta itu merupakan membahas tentang hari kemerdekaan Indonesia sebagaimana
naskah awal pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada yang pernah dijanjikan. Namun, di luar dugaan ternyata pada 14
alinea keempat Piagam Jakarta itulah terdapat rumusan Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa syarat.
Pancasila Pada 15 Agustus 1945 Soekarno, Hatta, dan Rajiman kembali ke
Naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang dijuluki Indonesia. Kedatangan mereka disambut oleh para pemuda yang
“Piagam Jakarta” ini di kemudian hari dijadikan mendesak agar kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamasikan
“Pembukaan” UUD 1945, dengan sejumlah perubahan di secepatnya karena mereka tanggap terhadap perubahan situasi
sana-sini. politik dunia pada masa itu.
Melalui jalan berliku, akhirnya dicetuskanlah Proklamasi
Rumusan Pancasila pada Piagam Jakarta Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Teks
kemerdekaan itu didiktekan oleh Moh. Hatta dan ditulis oleh
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat
Soekarno pada dini hari.
Islam bagi pemelukpemeluknya.
Sejarah bangsa Indonesia juga mencatat bahwa rumusan
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pancasila yang disahkan PPKI ternyata berbeda dengan rumusan
3. Persatuan Indonesia Pancasila yang termaktub dalam Piagam Jakarta. Hal ini terjadi
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat karena adanya tuntutan dari wakil yang mengatasnamakan
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. masyarakat Indonesia Bagian Timur yang menemui Bung Hatta
yang mempertanyakan 7 kata di belakang kata “Ketuhanan”,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
yaitu “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya”. Tuntutan ini ditanggapi secara arif oleh
para pendiri negara sehingga terjadi perubahan yang disepakati,
yaitu dihapusnya 7 kata yang dianggap menjadi hambatan di
kemudian hari dan diganti dengan istilah “Yang Maha Esa”.
PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA
INDONESIA
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia. Merupakan
PANCASILA
bentuk peran dalam menunjukan adanya kepribadian bangsa
KEPRIBADIAN Indonesia yang dapat di bedakan dengan bangsa lain, yaitu sikap
BANGSA
INDONESIA mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia dalam
Bernegara dan Berwarga Negara.
Menurut saya pribadi jika Pancasila dilaksanakan dalam jalan hidup
Bernegara dan Berwarga Negara, Indonesia pasti menjadi Negara
termakmur, terkuat dan Adi daya sesederhana itu pemikirannya dan
sesederhana itu pengejawantahannya arti bernegara Indonesia bagi
saya. Kita semua tahu Pancasila ketika diartikan dalam bahasa
Internasional, menyatakan bahwa sila pertama ”belief in God” sila-
BERMASYARAKAT
BERNEGARA /
kedua “Humanity” sila ke-tiga “Nationality” sila ke-empat
BERWARGANEGARA “Democracy” sila ke-lima “Social Justice”, Bahkan urutan sila tadi
merupakan susunan yang tidak bisa diubah. Jika diambil arti hanya
satu maka bangsa Indonesia akan menjadi Bangsa dan Negara yang
besar karena “Belief in God”. Banyak Negara yang iri dengan 5 sila
ini, benyak Negara yang takut dengan ke 5 dasar Bernegara ini,
Banyak Negara yang ngeri kalau ini dijalankan seperti apa adanya
dalam bernegara dan berwarga Negara. Kekuatan Bangsa Bernegara
Indonesia ditambah kekuatan Geografinya, sumber daya alamnya dan
jumlah Demografi Penduduknya syarat untuk menjadi Negara besar
di Dunia tersedia. Itulah mengapa banyak Negara lain menjuluki
Indonesia “Macan tidur Asia”.
PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA
DALAM BERNEGARA
Penetapan Pancasila sebagai dasar dari ideologi-ideologi negara
Indonesia memberikan pengertian bahwa negara Indonesia merupakan
negara Pancasila, hal tersebut berarti bahwa semua harus tunduk pada
Pancasila, dengan membela, dan melaksanakan dalam seluruh
perundang-undangan bedasarkan Pancasila. Dalam Pancasila
mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia yang menjadikan
Pancasila sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa. Dan juga
Pancasila sebagai sumber hukum dari hukum Negara. Dan
pelaksanaan Pancasila dalam memajukan sebuah Negara ada 7 Pilar
bernegara yang yang nanti dalam pelaksanaannya sesuai dengan
dasar Negara yakni IPOLESOSBUDHANKAM (Ideologi, Politik,
Ekonomi, Sosial, Budaya, Ketahanan dan Keamanan).
Mengingat arti dari penjabaran dari Pancasila, jika hal tersebut
dilaksanakan maka Indonesia menjadi Negara yang disegani, berdikari
dan berdaulat dalam arti sebenarnya menjadi sebuah kepastian.
PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA
DALAM BERMASYARAKAT/BERWARGANEGARA
Pancasila sebagai dasar yang berlaku di Indonesia, memiliki banyak nilai yang terkandung di
dalamnya jika dilaksanakan pada bermasyarakat/berwarganegara. Sila Pertama “Ketuhanan Yang
Maha Esa” memiliki makna kemerdekaan beragama bagi seluruh bangsa Indonesia. Di Indonesia
yang mempunyai banyak sekali jenis agama yang ada, dan memiliki 6 agama yang diakui di
Indonesia diantaranya Agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu.
Pancasila mempunyai lima sila yang memiliki point-point penting yang saling melengkapi satu
sama lain. Pada sila pertama ini memiliki makna agar setiap warga negara Indonesia memiliki
kebebasan untuk menganut dan menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan individu masing-
masing. Sehingga pada sila pertama ini dapat menumbuhkan rasa toleransi antar umat beragama
yang ada di Indonesia. Sila Kedua “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” mempunyai arti tentang
hak kebebasan dan kemerdekaan yang dijunjung tinggi. Nilai manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan harus dihargai sebagai mana mestinya karena telah diberi akal budi, emosi, dan kehendak
untuk dipakai secara adil dan beradab. Sila ketiga merupakan “Persatuan Indonesia”, Persatuan
mempunyai makna gabungan dari beberapa bagian yang menjadi satu yang artinya bulat tidak
terpecah. Banyak tahap-tahap untuk mencapai Persatuan Indonesia diantaranya bangsa Indonesia
memiliki perasaan senasib satu kelompok dengan kelompok lainnya, Kebangkitan Nasional,
Sumpah Pemuda, dan tidak lupa adanya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada era modern saat
ini Persatuan Indonesia bisa disebut juga dengan Nasionalisme. Nasionalisme adalah perasaat satu
sebagai suatu bangsa dan memiliki rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air. Sila keempat yaitu
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.
Makna dari sila tersebut adalah kita sebagai warga negara Indonesia mempunyai kedudukan, hak,
dan kewajiban yang sama. Kita harus saling menghargai pendapat satu sama lain dan melakukan
musyawarah secara mufakat untuk mencapai tujuan bersama. Sila kelima yaitu “Keadilan Sosial
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Berarti bahwa setiap warga negara Indonesia mendapat perlakuan
yang sama dan adil dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Dan jika hal
tersebut dilaksanakan dalam bermasyarakat atau berwarga Negara maka bangsa Indonesia menjadi
bangsa yang berkarakter.
Pancasila merupakan ideologi pemersatu
PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP bangsa yang digali dari akar budaya bangsa
Indonesia yang mengandung nilai-nilai
BANGSA INDONESIA luhur yang dijunjung tinggi hingga
sekarang, baik nilai-nilai agama, adat
istiadat, kebersamaan, keseteraan, keadilan,
maupun perjuangan untuk melepaskan diri
dari segala bentuk penjajahan. Nilai-nilai
Ketuhanan yang Maha Esa
luhur ini mengkristal dalam rumusan
Pancasila sebagai perwujudan filsafat
kemanusiaan yang mencerminkan
hubungan manusia dengan Tuhan, manusia
dengan manusia dan manusia dengan
Keadilan Sosial bagi seluruh Kemanusiaan yang Adil dan lingkungan alam sekitarnya. Falsafah
rakyat Indonesia Beradab Pancasila ini merupakan suatu pandangan
hidup yang telah diyakini bangsa Indonesia
sebagai suatu kebenaran oleh karena itu
dijadikan falsafah hidup bangsa.
Falsafah Pancasila meliputi nilai untuk
hidup saling tolong menolong atau
semangat gotong royong, rukun, saling
menjaga keamanan dan pertahan serta
Kerakyatan yang dipimpin saling menghargai dan memberi kebebasan
oleh hikmat kebijaksanaan
Persatuan Indonesia beragama, dalam konteks kehidupan
dalam
Permusyawaratan/Perwakilan bermasyarakat dan bernegara
FALSAFAH HIDUP PANCASILA
• Sila pertama menuntut masing-masing warga negara Indonesia untuk
mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir baik
Ketuhanan yang dalam hati maupun dalam perilaku sehari-hari. Konsekuensinya adalah
Pancasila menuntut masing-masing umat beragama dan berkepercayaan
Maha Esa untuk hidup rukun dan saling menghormati walaupun berbeda-berbeda
keyakinannya. Hal ini merupakan nilai ketuhanan dan kemasyarakatan
yang harus dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari.