Anda di halaman 1dari 15

SISTEM PEREKONOMIAN

INDONESIA
Silvia Firma A.T
18.01.0008
Arti Sistem
Sistem adalah sekelompok komponen dan
elemen yang digabungkan menjadi satu
untuk mencapai tujuan tertentu. Ada banyak
pendapat tentang pengertian dan definisi
sistem yang dijelaskan oleh beberapa ahli.
Pengertian dan definisi sistem menurut
beberapa ahli:

 Jogianto (2005:2), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang


berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,
seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
 Indrajit (2001:2), Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-
komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
 Lani Sidharta (1995:9), Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang
saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang
sama.
 Murdick, R. G (1991:27), Sistem adalah seperangkat elemen yang
membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan
pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama
dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan
tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.
 Davis, G. B (1991:45), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
beroperai bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.
Pengertian Sistem Perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan
oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber
daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar
antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem
ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa
sistem, seorang individu boleh memiliki semua
faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya,
semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.
Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di
antara dua sistem ekstrem tersebut.
Perkembangan Sistem Ekonomi
Pasar (Liberalisme/Kapitalisme)

Dalam bekerjanya sistem ini adalah adanya kegiatan


‘invisible hand’ atau tangan-tangan  yang tidak
kelihatan yang dicetuskan oleh ahli ekonomi Adam
Smith. Dasar ini berasal dari paham kebebasan.
Buku Adam Smith yang berjudul ‘The Theory of
Sentiments’ menjadi kerangka  moral bagi ide-ide
ekonominya (1759). Paham kebebasan ini sejalan
dengan pandangan ekonomi klasik, dimana mereka
menganut pahan ‘Laissez Faire’, yang meghendaki
kebebasan melakukan kegiatan ekonomi, dengan
seminim mungkin campur tangan pemerintah.
Menurut kaum klasik, tugas pemerintah
adalah:
 Mengelola kegiatan yang tidak efisien jika

ditangani oleh pihak swasta, sebagai missal


mengelola pamong praja dan sejenisnya.
 Membantu memperlancar dan menciptakan

kondisi yang mendukung kegiatan ekonomi


yang sedang berlangsung. Sebagai contoh
membangun prasarana jalan agar
transportasi menjadi lancer, mengeluarkan
kebijaksanaan yang mendukung, dan
sejenisnya.
Dengan kondisi perekonomian yang semacam itu,
pemerintah memiliki tiga tugas yang sangat penting
(suroso, 1993) yakni:
 Berkewajiban melindungi Negara ini dari kekerasan

dan serangan Negara liberal lainnya.


 Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin

dari ketidak adilan atau penindasan oleh anggota


masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum
yang dapat diandalkan.
 Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau

saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh


perorangan dikarenakan keuntungan yang didapat
darinya terlalu kecil sehingga dapat menutupi
biayanya. Dengan perkataan lain itu, kegiatan ekonomi
diserahkan sepenuhnya kepada swasta.
Secara umum, kerakteristik sistem ekonomi
liberal/kapitalisme adalah:

 Factor-faktor produksi ( tanah, modal, tenaga


kerja, kewirausahawan) dimiliki dan dikuasai
oleh pihak swasta.
 Pengambilan keputusan ekonomi bersifat

desentralisasi, diserahkan kepada pemilik


faktor produksi dan akan dikoordinir oleh
mekanisme pasar yang berlaku.
 Rangsangan insentif atau umpan balik

diberikan dalam bentuk utama materi sebagai


sarana memotivasi para pelaku ekonomi.
Perkembangan Sistem Perekonomian Perencanaan
(Etatisme/Sosialis)

Pencetus ide mengenai sistem ekonomi etatisme


adalah Karl Max, sebagai ulah para kaum
kapitalis. Dalam sistem ini praktis kegiatan
ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali
Negara. Sistem ini dapat kita lihat pada Negara
yang menganut paham komunisme, seperti uni
soviet misalnya. Tahap-tahap ide
etatisme/komunisme yang sempat muncul
adalah tahap dimana prinsip ekonomi adalah
setiap orang member (kepada masyarakat)
menurut kemampuannya, dan setiap orang
menerima sesuai dengan karyanya.
Sistem sosialis sendiri terdiri dari
1. Sistem sosialis pasar, dengan karakteristik:
 Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak

pemerintah/Negara.
 Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan

dikoordinasi oleh pasar.


 Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral,

sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi.


2. Sistem sosialil terencana (komunis), dengan karakteristik:
 Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak

pemerintah/Negara.
 Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan

dikoordinasi secara terencana.


 Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral,

sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi.


Perkembangan Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran ini adalah merupakan


kombinasi ‘logis’ dari ketidaksempurnaan kedua system
ekonomi diatas (pasar dan perencanaan). Selain resesi
dunia tahun 1930-an telah menjadi bukti
ketidaksanggupan system liberalis, langah Gorbachev
dan bubarnya kelompok Negara-negara komunis,
menjadi bukti pula kerapuhan sistem etatisme.
Sistem campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan
dari kedua system tersebut, diantaranya menyarankan
perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam
kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan
ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak
Negara kemudian memilih sistem ekonomi campuran ini.
Perbedaan yang membedakan antara sistem
ekonomi pasar, perencanaan, dan campuran :

Sistem ekonomi pasar :


1) Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi.
2) Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan
bersaing.
3) Campur tangan pemerintah dibatasi.
4) Para produsen bebas menentukan apa dan berapa
yang akan diproduksikan.
5) Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
6) Produksi dilaksanakan dengan tujuan
mendapatkan laba serta semua kegiatan ekonomi
didorong oleh prinsip laba.
Sistem ekonomi sosialis :
1) Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan
dikuasai oleh negara.
2) Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan
bersama. Semua perusahaan milik negara
sehingga tidak ada perusahaan swasta.
3) Segala keputusan mengenai jumlah dan
jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
4) Harga-harga dan penyaluran barang
dikendalikan oleh negara.
Sistem ekonami campuran :
1) Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh
pemerintah.
2) Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan
menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang
ekonomi.
3) Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi
dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan
pemerintah.
4) Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan
penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
5) Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial
dan pemerataan pendapatan.
6) Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh
mekanisme pasar.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai