Anda di halaman 1dari 15

CARA PEMBERIAN OBAT

MAYA DWI YUSTINI


• Definisi obat :
Obat adalah : adalah senyawa atau campuran
senyawa untuk mengurangi gejala atau
menyembuhkan penyakit.

Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan


yang di maksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan
diagnosis,mencegah,mengurangi,menghilangkan,men
yembuhkan penyakit atau gejala penyakit,luka atau
kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau
hewan dan untuk memperelok atau memperindah
badan atau bagian badan manusia (joenoes,2001)
PRINSIP DASAR PEMBERIAN OBAT
1. Tepat obat
Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya
petugas medis harus memerhatikan kebenaran
obat sebanyak 3x, yakni : ketika memindahkan
obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat di
programkan, dan mengembalikan obat ketempat
penyimpanan.
2. Tepat dosis
Untuk menghindari kesalahan dalam pemberian
obat,maka penentuan dosis harus diperhatikan
dengan menggunakan alat standar seperti obat
cair harus dilengkapi alat tetes,gelas ukur,spuit
atau sendok khusus : alat untuk membelah tablet;
dan lain-lain. Dengan demikian,perhitungan
dosis benar untuk diberikan ke pasien.
3. Tepat pasien
Obat yang diberikan hendaknya benar pada
pasien yang di programkan. Hal ini dilakukan
dengan mengidentifikasi identitas kebenaran
obat,yaitu mencocokan nama,nomor
register,alamat,dan program pengobatan pada
pasien.
4. Tepat Jalur Pemberian
Kesalahan rute pemberian dapat menimbulkan
efek sistematik yang fatal pada pasien. Untuk
itu,cara pemberiannya adalah dengan cara
melihat cara pemberian atau jalur obat pada
label yang ada sebelum memberikannya ke
pasien.
5. Tepat waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai
dengan waktu yang diprogamkan,karena
berhubungan dengan kerja obat yang dapat
menimbulkan efek terapi dari obat (A.Aziz
Alimul Hidayat,2009).
6. Tepat pendokumentasian
Dokumentasi sangat penting,jadi setelah
memberikan obat kita harus segera
mendokumentasikan dengan benar. Fungsi
dokumentasi adalah sebagai catatan
perkembangan pasien dan sebagai alat untuk
bukti melakukan tindakan.
TEHNIK PEMBERIAN OBAT
1. Pemberian obat secara oral
- diberikan secara oral,baik dalam bentuk tablet,sirup,kapsul atau
puyer
- untuk membantu absorbsi,maka pemberian obat per oral dapat
disertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang
lain
- Kelemahan dari pemberian obat per oral adalah pada aksinya
yang lambat,sehingga cara ini tidak dapat dipakai pada keadaan
gawat. Cara per oral tidak dapat dipakai pada pasien yang mual-
mual,muntah,semi koma,pasien yang mengalami pengisapan
cairan lambubg serta pada pasien yang mempunyai gangguan
menelan.
- Beberapa jenis obat dapat menyebabkan iritasi
lambung dan muntah.Untuk mencegah hal ini,obat
dipersiapkan dalam bentuk kapsul yang diharapkan
tetap utuh dalam suasana asam lambung,tetapi
menjadi hancur ada suasana netral atau basa di usus.
- Dalam memberikan obat jenis ini,bungkus kapsul
tidak boleh dibuka,obat ini tidak boleh dikunyah dan
pasien diberitahu untuk tidak minum antasida atau
susu sekurang-kurangnya satu jam setelah makan
2. Pemberian Obat Secara Sublingual

• Obat dapat diberikan pada pasien secara


sublingual yaitu dengan cara meletakkan obat
dibawah lidah.
• Pasien harus diberitahu untuk tidak menelan
obat,karena bila ditelan obat menjadi tidak aktif
oleh adanya proses kimiawi dengan cairan
lambung.
3. Pemberian Obat Secara Bukal

• Obat diletakkan antara gigi dengan selaput


lender pada pipi bagian dalam. Seperti pada
pemberian sublingual,pasien dianjurkan
membiarkan obat sampai hancur pada selaput
lender pipi bagian dalam dan habis diabsorpsi.
4. Pemberian Obat Secara Parenteral

• Istilah parenteral mempunyai arti setiap jalur


pemberian obat selain melalui enteral atau
saluran pencernaan. Lazimnya istilah parenteral
dikaitkan dengan pemberian obat secara
injeksi,baik intradermal.intramuscular,intravena
atau subkutan. Pemberian obat secara perenteral
mempunyai aksi kerja lebih cepat disbanding
dengan secara oral.Namun pemberian secara
perenteral memiliki berbagai resiko,antara lain
merusak kulit, nyeri dan lebih mahal.
RUTE PEMBERIAN OBAT
A. ENTERAL
- ORAL
- SUBLINGUAL
- REKTAL
B. PARENTERAL
- IV/IM/IC/SC
C. LAIN2

INHALASI/INTRANASAL/TOPIKAL/TRANSDER
MAL/TELINGA/MATA
Beberapa factor yang mempengaruhi reaksi
obat
1.    Absorpsi 9. Rute pemberian
2.      Distribusi 10. Saat pemberian
3.      Metabolisme atau 11.  Faktor emosional
biotransformasi 12.  Adanya penyakit
4.      Ekskresi 13.  Riwayat obat
5.      Usia 14.  Toleransi
6.      Berat badan 15.  Efek penumpukan
7.      Toksisitas 16.  Interaksi obat-obat
8.      Farmakogenetik

Anda mungkin juga menyukai