By : Nurany, ST. MT 1.Ekonomi Teknik dan keputusan Investasi
Ekonomi teknik adalah ilmu yang berkaitan dengan teknik
analisis kuantitatif yang berguna untuk memilih satu alternatif yang lebih baik dari beberapa alternatif yang secara teknis layak Prosedur dalam analisis ekonomi teknik adalah: 1. Pengenalan masalah, perumusan, dan evaluasi. 2. Merancang alternatif yang layak. 3. Menyusun net cashflow dari masing-masing alternatif. 4. Pemilihan kriteria. 5. Menganalisis dan membandingkan semua alternatif. 6. Memilih alternatif yang tepat. 7. Memonitor kinerja dan mengevaluasi hasilnya. Investasi merupakan penukaran sejumlah dana dengan kemungkinan perolehan 100% (karena telah dikuasai) dengan jumlah dana yang lebih besar tetapi kemungkinan perolehannya kurang dari 100%. Investasi diperlukan untuk memulai suatu usaha atau mempertahankan dan meningkatkan kapasitas produksi suatu usaha yang sedang berjalan Investasi memiliki dua faktor, yaitu: 1. Waktu 2. Resiko Tujuan dilakukannya investasi adalah untuk memperoleh nilai lebih/keuntungan di masa depan dari modal yang diinvestasikan Keputusan investasi modal mempunyai dua bentuk tindakan utama, yaitu : 1. Mengalokasikan sejumlah modal untuk investasi proyek tertentu atau untuk menyediakan asset produksi. Memperoleh sejumlah modal untuk meningkatkan nilai perusahaan. Ada lima langkah penting dalam pengambilan keputusan investasi, yaitu : 1. Mendefinisikan masalah 2. Menganalisis masalah 3. Mengembangkan alternatif solusi 4. Memutuskan solusi yang terbaik 5. Mengubah keputusan menjadi tindakan yang efektif Analisis investasi diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu : 1. Analisis ekonomi
Evaluasi terhadap kemakmuran relatif dari situasi-situasi investasi dari
sudut pandang laba dan ongkos, yaitu studi evaluasi terhadap keuntungan dari alternatif proyek. 2. Analisis finansial
Analisis finansial adalah evaluasi terhadap cara pendanaan terhadap
investasi yang diusulkan. Terdapat beberapa alternatif metode untuk pendanaan, di antaranya adalah dengan dana pribadi atau perusahaan, meminjam dari bank, atau menawarkan saham pada publik. Analisis finansial terbagi lagi menjadi tiga pengambilan keputusan penting yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan, yaitu a. Keputusan deviden b. Keputusan keuangan c. Keputusan investasi Ketiga keputusan ini saling terkait satu sama lain dan mempengaruhi analisis investasi secara keseluruhan 3. Analisis intangible Evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi investasi tetapi sukar diukur secara kuantitatif. Contoh faktor intangible antara lain perijinan, pertimbangan keamanan, opini publik, pertimbangan politik, faktor ekologi dan lingkungan, dan ketidakpastian kondisi peraturan pajak. 2. Karakteristik industri pertambangan
Karakteristik Industri pertambangan
antara lain: 1. Modal Besar Besarnya modal yang dibutuhkan untuk industri tambang bervariasi, tergantung dari jenis bahan tambang, metode penambangan, skala penambangan, lokasi dan parameter lainnya. 2. Periode Pra Produksi yang Panjang Lama periode pra produksi tergantung dari metode penambangan, metode pengolahan, ukuran dan letak deposit, kompleksitas operasi, dan kendala lingkungan. Periode pra produksi ini berkisar antara 3 – 12 tahun. Periode pra produksi yang panjang akan berdampak terhadap besar modal yang dibutuhkan dan terhadap tingkat pengembalian modal 3. Beresiko Tinggi Disamping resiko yang berhubungan dengan kebutuhan modal yang besar serta masa pra produksi yang lama, terdapat resiko lain yang mempengaruhi keputusan investasi pada industri tambang, yaitu: resiko geologi, resiko engineering dan konstruksi, reiko ekonomi, resiko politik, dan resiko pasar mineral. 4. Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui (nonrenewable resources) Implikasi dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ini adalahterhadap pendapatan utama perusahaan yang diperoleh dari penjualan bahan tambang, yang mengakibatkan umur tambang tergantung dari jumlah cadangan dan tingkat produksi sehingga dibutuhkan eksplorasi kontinyu untuk menemukan deposit baru. 5. Mendorong pertumbuhan ekonomi Dikarenakan letak aktivitas penambangan banyak terdapat di daerah terpencil, hal ini akan dapat memberikan dampak positif terhadap aktivitas ekonomi masyarakat setempat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. 6. Dampak terhadap lingkungan
Kegiatan eksploitasi bahan tambang akan mengubah bentang
alam sehingga berdampak buruk terhadap keadaan lingkungan. Oleh karena itu tingkat kepedulian industri tambang terhadap lingkungan harus tinggi. Reklamasi merupakan salah satu upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan penambangan dan pengolahan. 7. Sifat indestructibility of product Konsekuensi dari sifat ini adalah munculnya pasar sekunder dan dapat mengurangi prosentase kebutuhan akan bijih/bahan tambang. Daur ulang logam sering dipertimbangkan lebih menguntungkan dibandingkan menambang bijih untuk dijadikan logam. 3.Konsep nilai waktu uang
Konsep nilai waktu uang (time value of money)
mengacu pada biaya kesempatan (opportunity cost) dalam menghasilkan pendapatan pada saat sekarang. Bila sejumlah dana tidak digunakan untuk membiayai suatu proyek, maka dana tersebut akan dapat digunakan untuk membiayai proyek lain. Dengan kata lain jika suatu dana ditanamkan seluruhnya pada suatu proyek maka akan menghilangkan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan (return) dari proyek lain yang tidak dipilih. Nilai sesuatu (termasuk uang) berubah seiring dengan berjalannya waktu. Perjalanan waktu pada umumnya mengurangi nilai kecuali pada benda antik dan benda yang mempunyai umur layanan (service life) tak terbatas, seperti tanah Beberapa hal yang menyebabkan nilai uang dipengaruhi oleh waktu adalah: 1. Uang memiliki purchasing power (daya beli).
Secara umum uang digunakan untuk melakukan transaksi,
sehingga semua komoditi harus dinilai berdasarkan nilai tukarnya terhadap uang. Daya beli uang menurun disebabkan oleh: Inflasi Perubahan pola supply (pasokan) dan demand (permintaan) Perubahan struktur ekonomi
Sebagai contoh harga premium sekarang Rp 6.500/liter,
artinya 1 liter premium nilainya Rp 6.500.Beberapa tahun yang lalu harga premium masih Rp 4.500/liter, atau dikatakan nilai uang mengalami penurunan terhadap premium. 2. Uang memiliki earning power (kemampuan menghasilkan). Sejumlah uang yang disimpan di bank akan bertambah dengan adanya bunga. Sebagaimana meminjam barang, bunga (interest) dianggap sebagai sewa atas pemakaian uang tersebut 4. Konsep kesetaraan
Konsep kesetaraan (equivalence) menyatakan
bahwa sejumlah uang pada satu waktu tertentu setara nilainya dengan uang dalam jumlah yang berbeda pada waktu yang berbeda apabila diberikan discount rate tertentu. Konsep kesetaraan dapat digunakan untuk mengevaluasi rencana investasi. Untuk keperluan tersebut maka seluruh pendapatan dan pengeluaran proyek di masa yang akan datang dihitung nilainya pada saat sekarang (present worth). Sebagai contoh uang sejumlah Rp 10 juta yang disimpan di bank dengan bunga 20%/tahun dapat diambil dalam beberapa cara, antara lain: a. Disimpan hari ini dan baru diambil tahun depan dengan jumlah Rp 12 juta, dengan rincian pokok simpanan Rp 10 juta ditambah bunga Rp 2 juta. b. Diambil bunganya saja Rp 2 juta tiap tahun selama lima tahun, dan pada akhir tahun kelima pokok simpanannya diambil. Jumlah uang yang diperoleh selama lima tahun tersebut adalah Rp 20 juta, dengan rincian bunga Rp 2 juta x 5 = Rp 10 juta dan pokok simpanan Rp 10 juta. c. Diambil dalam jumlah yang sama setiap tahunnya selama sepuluh tahun sebesar Rp 2,385 juta. Jumlah uang yang diperoleh selama sepuluh tahun tersebut adalah Rp 23,85 juta, yaitu Rp 2,385 juta x 10.
Ketiga jumlah nominal uang tersebut yaitu Rp 12 juta, Rp 20 juta, dan
Rp 23,85 juta pada dasarnya setara dengan Rp 10 juta pada saat sekarang. Kesetaraan tersebut terjadi dengan penggunaan bunga 20% per tahun. 5. Aliran kas
Aliran kas (cashflow) adalah aliran uang
yang terdiri atas cash-in (uang masuk) dan cash-out (uang keluar) yang terjadi selama periode operasi tertentu, misalnya bulan atau tahun. Cashflow digunakan untuk menggambarkan pergerakan uang suatu perusahaan pada satuan periode tertentu Aliran kas terdiri dari: Uang masuk (cash in), umumnya berasal dari penjualan produk atau manfaat (benefit) yang terukur. Uang keluar (cash out), merupakan kumulatif dari biaya-biaya (cost) yang dikeluarkan.
Net cashflow adalah jumlah uang masuk dikurangi
jumlah uang keluar. Net cashflow yang negatif artinya defisit, yaitu cash-out lebih besar daripada cash-in. Discounted cashflow adalah nilai cashflow yang dibawa ke nilai sekarang (present worth) sesuai dengan discount rate yang diberikan. Istilah discount mengacu pada pengurangan nilai, yaitu jika sejumlah tertentu uang dimasa datang dihitung nilainya sekarang maka nilai uang tersebut akan lebih kecil (berkurang) Cashflow dapat digambarkan dalam bentuk: 1. Tabel yang terdiri paling sedikit tiga kolom, yaitu kolom waktu, kolom pengeluaran, dan kolom pendapatan 2. . Diagram yang ditunjukkan dengan anak panah yang mengarah ke atas untuk cash-in dan anak panah yang mengarah ke bawah untuk menggambarkan cash- out Contoh 1-1: Pada tahun awal (tahun ke-0) biaya yang dikeluarkan adalah Rp 10 juta. Tahun ke-1 dikeluarkan lagi biaya Rp 2 juta selain diterima pendapatan (revenue) Rp 3 juta. Pada tahun ke-2, 3, 4, dan 5 diperoleh pendapatan masing-masing Rp 5 juta. Gambarkan undiscounted cashflow perusahaan tersebut dalam bentuk tabel dan diagram. Jawaban : Dari tabel di tadi terlihat pada akhir tahun ke-5, proyek tersebut menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 11.000.000 Secara umum cash flow dikelompokkan menjadi: 1. Cashflow uniform, adalah cashflow dimana besar cash-in dan cash-out tiap periode adalah seragam (tetap). 2. Cashflow gradient uniform, adalah cashflow dimana besar cash-in atau cash-out bertambah atau berkurang dengan gradien tetap. 3. Cashflow seri geometrik, adalah cashflow dimana besar cash-in atau cash-out bertambah atau berkurang dengan presentase tetap.