Anda di halaman 1dari 10

Amalgamasi

By : Nurany, ST.MT
 Amalgamasi merupakan proses ekstraksi emas
dengan cara mencampur bijih emas dengan mercury
Produk yang terbentuk adalah ikatan antara emas-
perak dan merkuri yang dikenal sebagai amalgam ( Au
– Hg ). Merkuri akan membentuk amalgam dengan
semua logam kecuali besi dan platina.
 Penggunaan raksa alloy atau amalgam pertama kali
pada 1828, meskipun penggunaan secara luas teknik
baru ini dicegah karena sifat air raksa yang
beracun. Sekitar 1895 eksperimen yang dilakukan oleh
GV Black menunjukkan bahwa amalgam aman
digunakan, meskipun 100 tahun kemudian ilmuwan
masih diperdebatkannya.
 Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas
yang paling sederhana dan murah, namun demikian
amalgamasi akan efektif pada emas yang terliberasi
sepenuhnya maupun sebagian pada ukuran partikel
yang lebih besar dari 200 mesh ( 0.074 mm ) dan
dalam membentuk emas murni yang bebas ( free
native gold ). Tiga bentuk utama dari amalgam adalah
AuHg2, Au2Hg and Au3Hg.
 Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika,
apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai
menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bulion
emas. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di
dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan
dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa
tersebut. Sementara Au-Ag tetap tertinggal di dalam
retort sebagai logam.
Tahapan amalgamasi secara sederhana sebagai berikut :
 Sebelum dilakukan amalgamasi hendaknya dilakukan
proses penghalusan dan konsentrasi gravitasi, agar
mencapai derajat liberasi yang baik sehingga
permukaan emas tersingkap.
 Pada hasil konsentrat akhir yang diperoleh ditambah
merkuri amalgamasi dilakukan selama + 1 jam
 Hasil dari proses ini berupa amalgam basah ( pasta ) dan
tailing. Amalgam basah kemudian ditampung di dalam
suatu tempat yang selanjutnya didulang untuk
pemisahan merkuri dengan amalgam
 Terhadap amalgam yang diperoleh dari kegiatan pendulangan
kemudian dilakukan kegiatan pemerasan ( squeezing )
dengan menggunakan kain parasut untuk memisahkan
merkuri dari amalgam ( filtrasi ). Merkuri yang diperoleh
dapat dipakai untuk proses amalgamasi selanjutnya.
 Jumlah merkuri yang tersisa dalam amalgan tergantung pada
seberapa kuat pemerasan yang dilakukan. Amalgam dengan
pemerasan manual akan mengandung 60 – 70 % emas, dan
amalgam yang disaring dengan alat sentrifugal dapat
mengandung emas sampai lebih dari 80 %.
 Retorting yaitu pembakaran amalgam untuk
menguapkan merkuri, sehingga yang tertinggal
berupa alloy emas.
Ekstraksi Amalgamasi yang baik :
 Lokasi ekstraksi bijih harus terpisah dari lokasi kegiatan
penambangan.
 Dilakukan pada lokasi khusus baik untuk amalgamasi untuk
meminimalkan penyebab pencemar bahan berbahaya akibat
peresapan kedalam tanah, terbawa aliran air permukaan maupun
gas yang terbawa oleh angin.
 Dilengkapi dengan kolam pengendap yang berfungsi baik untuk
mengolah seluruh tailing hasil pengolahan sebelum dialirkan ke
perairan bebas.
 Lokasi pengolahan bijih dan kolam pengendap diusahakan tidak
berada pada daerah banjir.
 Hindari pengolahan dan pembuangan tailing langsung ke sungai.
WhatsApp Video 2020-11-22 at 12.58.45.mp4

Anda mungkin juga menyukai