Anda di halaman 1dari 88

TEORI DAN MODEL

KONSEP
KEPERAWATAN
ITSK RST
HANIM MUFAROKHAH
Konsep
 Keyakinan yang komplek terhadap suatu obyek (benda,
fenomena, peristiwa) berdasarkan pengalaman dan
persepsi seseorang yang berupa ide, pandangan atau
keyakinan
 Gambaran tentang ttg karakteristik & arti dr s/ obyk,
kejadian atau sesuatu.
 Dpt: mdh diamati/konkret, mis: ruam, lesi

dpt diamati scr langsg/inferensial, mis: nyeri,


suhu
tdk dpt diamati/abstrak, mis:equilibrium,
adaptasi, stress, ketidakberdayaan.
 Kumpulan dari beberapa konsep akan menjadi kerangka
konsep atau model
Teori
 Teori merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa
atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang
telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti
secara langsung (Hidayat AA, 2004)
 Teori dapat diuji, diubah atau dikembangkan dalam
penelitian melalui dua pendekatan, yaitu deduktif dan
induktif.
 Teori merupakan usaha-usaha untuk menguraikan
atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan
(Barnum, 1990).
 hubungan dari beberapa konsep atau suatu kerangka
konsep, atau definisi yang memberikan pandangan
yang sistematis terhadap gejala atau fenomena
dengan menentukan suatu hubungan yang spesifik
antara konsep tersebut dengan maksud untuk
menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau
mengendalikan suatu fenomena.
 Teori akan memandu praktik, pendidikan,
penelitian& memberikan otonomi profesional.
 Teori akan membantu perawat dlm mengembangkan
kemampuan menganalisa & berfikir kritis.
Proses
 Merupakan fase kerja dari suatu kerangka konsep atau suatu
teori, yang berlangsung secara sistematis, bertahap dan terus
menerus untuk mencapai suatu tujuan
 contoh : proses keperawatan
Teori Keperawatan
 Stevens (1984) mendefinisikan teori keperawatan
sebagai upaya untuk menguraikan atau menjelaskan
berbagai fenomena dalam keperawatan yang
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu yang
lain dengan maksud untuk memberikan gambaran,
penjelasan perkiraan dan memberikan kontrol
terhadap hasil asuhan keperawatan yang dilakukan
3 Pendekatan untuk mengembangkan Teori
Keperawatan (Newman , 1979)

 Meminjam teori dari disiplin ilmu yang lain yang


relevan dengan tujuan, selanjutnya diintegrasikan
kedalam ilmu keperawatan yang sudah ada.
 Menganalisa situasi praktik keperawatan dalam
rangka mencari konsep yang berkaitan.
 Menciptakan suatu kerangka konsep yang
memungkinkan pengembangan teori keperawatan
Karakteristik Dasar Teori Keperawatan
(Torres,1985 dan Chinn & Jacob, 1983)
 Teori keperawatan mengidentifikasi dan
didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari
konsep keperawatan seperti hubungan antara
konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep
keperawatan dan konsep tentang ligkungan
 Teori keperawatan harus bersifat ilmiah, yang
berarti bahwa teori keperawatan digunakan dengan
alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan
dengan menggunakan cara berfikir yang logis.
 Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya
dapat digunakan pada masalah yang sederhana maupun
masalah kesehatan yang komplek sesuai dengan situasi
praktik keperawatan yang ada
 Teori keperawatan berperanan dalam upaya untuk
memperkaya body of knowledge melalui penelitian
 Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam
memperbaiki kualitas praktek keperawatan
Tujuan teori keperawatan :
 Teori keperawatan memberikan rasional tentang kenyataan yang
dihadapi dibidang keperawatan
 Teori keperawatan membantu perawat untuk memahami
pengetahuan yang dibutuhkan dalam pemberian asuhan
keperawatan dan memberikan dasar untuk diskusi
 Teori keperawatan memberikan dasar untuk penyelesaian masalah-
masalh keperawatan, sehingga tindakan keperawatan mempunyai
tujuan yang jelas dan dapat dikoordinir dan dipertimbangkan
 Teori keperawatan dapat memberikan asumsi dan filosofi
keperawatan, sehingga pengetahuan dan pemahaman tentang
keperawatan bagi para perawat meningkat
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TEORI KEPERAWATAN
1. Filosofi Florence Nightngale
 Peran perawat menemukan KDM
 Pengaruh lingkungan
 Standar pendidikan keperawatan
 Standar asuhan keperawatan yang efisien
 Membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran

Perbedaan perawatan orang sakit dan orang sehat
2. Kebudayaan
 Askep lebih dilakukan oleh wanita
 Wanita sesuai yang dibutuhkan keperawatan
 Perkembangan keperawatan menuju profesi yang mandiri
 Dibawah pengawasan dokter
 Dokter & perawat mitra kerja
 Menjalankan tugas sebagai tim kesehatan
3. Sistem pendidikan
Dulu belum jelas sistem pendidikan
Sekarang sistem pendidikan sudah sesuai
kebutuhan/ standar kompetensi

4. Pengembangan ilmu keperawatan


 Keperawatan klinik dan
kep.komunitas
 Ilmu penunjang
TUJUAN TEORI KEPERAWATAN
1. Memberikan alasan-alasan tentang kenyataan yang
dihadapi dalam pelayanan keperawatan
2. Membantu anggota profesi untuk memahami berbagai
pengetahuan dalam memberikan askep
3. Membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi
tujuan pendidikan keperawatan
4. Memberikan dasar dari asumsi & filosofi keperawatan
sehingga pengetahuan & pemahaman dalam tindakan
keperawatan dapat terus bertambah & berkembang
Pengertian model
 Gambaran diskriptif sebuah praktek yang bermutu
yang mewakili sesuatu yang nyata (Alan Pearson
dan Barbara Vaughan)
 Model keperawatan adalah aplikasi dari struktur
keperawatan itu sendiri yang memungkinkan
perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja.
Komponen sebuah model
 Keyakinan dan nilai (value) yang mendasari sebuah model
 Tujuan (Goal) praktik yang ingin dicapai; untuk memberikan
pelayanan kepada kebutuhan pasien
 Pengetahuan dan ketrampilan (Knowledge & Skil)
Florence Nightingales’s
Environmental Theory
 dianggap sebagai pendiri keperawatan
berpendidikan dan ilmiah. Secara luas dikenal
sebagai " The Lady with the Lamp "
menulis catatan keperawatan pertama yang
menjadi dasar praktik keperawatan dan
penelitian. Catatannya berjudul Notes on
Nursing: What it is, What is
not (1860)
 Dianggap teori keperawatan pertama.
 Lingkungan dipandang sebagai kondisi luar
yang berpengaruh pada kehidupan dan
perkembangan individu
 Komponen lingkungan : Fisik, psikologis dan
sosial
Dorothea Orem
“Model Self Care
Theory of Nursing”
DOROTHEA OREM
 Dikenal dengan Model Self Care.
 Individu sebagai suatu kesatuan utuh yg terdiri atas fisik,
psikologik dan sosial dengan derajat kemampuan mengasuh diri
(self care ability) yg berbeda-beda.
 Orem berpendapat bahwa kegiatan atau tindakan keperawatan
ditujukan kepada upaya memacu kemampuan mengasuh diri
sendiri
 Menurut Orem keperawatan diberikan jika :
 Kemampuan kurang dibandingkan kebutuhan
 Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi di
masa yg akan datang kemungkinan akan terjadi penurunan
kemampuan dan peningkatan kebutuhan.

 Orem mengembangkan 3 bentuk teori self care yaitu :


1. Self Care

2. Self Care Defisit

3. Teori Sistem Keperawatan


Self Care
 Self care meliputi :
◦ Personal self care, aktivitas dan inisiatif individu sendiri dlm
memenuhi kebutuhannya
◦ Self care agency, suatu kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yg dpt dipengaruhi usia, perkembangan,
kesehatan dan sosiokultural
◦ Adanya tuntutan atau permintaan dlm perawatan diri sendiri yg
merupakan tindakan mandiri yg dilakukan dlm waktu ttt.
◦ Bersifat universal bagi seluruh individu
Self Care Defisit
 Beberapa metode dalam pemenuhan perawatan diri serta membantu
dlm proses penyelesaian masalah yaitu :
 Bertindak/berbuat untuk orang lain
 Sebagai pembimbing orang lain
 Memberi support
 Mengajarkan atau mendidik orang lain

 Dalam praktek keperawatan Orem melakukan identifikasi kegiatan


praktek dengan :
 Melibatkan pasien dan keluarga
 Menentukan kapan dan bagaimana bantuan
 Bertanggungjawab thd keinginan, permintaan serta kebutuhan
pasien
 Mempersiapkan bantuan secara teratur dan mengkoordinasikan
dlm kehidupan sehari-hari pasien.
Teori Sistem Keperawatan
 Orem memberikan identifikasi dlm sistem pelayanan
keperawatan diantaranya :

1. Sistem bantuan secara penuh (Wholly


Compensatory System)
2. Sistem bantuan sebagian (Partially
Compensatory System)
3. Sistem suportif dan edukatif
Virginia
Henderson
“Definition of
the Unique
Function of
Nursing”
MODEL KEPERAWATAN VIRGINIA
HANDERSON

Fungsi dari keperawatan adalah membantu individu baik


sehat atau sakit dalam melaksanakan aktifitas yang
mendukung kesehatan, penyembuhan atau meninggal
dunia dengan damai, dimana individu tersebut
melakukannya dengan mandiri saat individu tersebut
memiliki kekuatan, kemauan atau pengetahuan.
Keyakinan dan tata nilai
 Fokus dari kprwtn a/ klien yang memiliki keterikatan hidup secara
individual selama kehidupan bergerak dari ketergantungan kearah
kemandirian sesuai dengan usia, keadaan dan lingkungan.
 Prwt merpk. penolong utama individu dlm melksnkan aktifitas. penting
untuk memelihara dan memulihkan kesehatan atau meninggal dunia
dengan damai, dimana bantuan yang diberikan oleh perawat dapat
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, kekuatan atau kemauan klien
dalam melaksanakan 14 kebutuhan dasar.
 Hal yang harus diperhatikan oleh perawat selama memberikan askep
adalah :
 Manusia mengalami perkembangan mulai dari konsepsi meninggal dunia
melalui proses tumbang.
 Individu dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari mulai dari
ketergantungan mandiri
 Rentang ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
- Pola asuh orang tua
- Lingkungan, latar belakang budaya
- Kesehatan, dll
14 kebutuhan dasar manusia menurut
virginia Henderson
1. Bernafas normal
2. Makan dan minum secara adekuat
3. Eliminasi normal
4. Bergerak dan memelihara postur tubuh
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih pakaian yang cocok , membuka dan
mengenakan pakaian
7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam
batas normal dengan berpakaian & modifikasi
pakaian
14 kebutuhan dasar manusia menurut
virginia Henderson
8. Memelihara kebersihan tubuh & berdandan, serta
melindungi integumen
9. Hindari bahaya-bahaya lingkungan & cegah terjadinya
kecelakaan
10. Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengekspresikan
emosi, kebutuhan-kebutuhan, ketakutan dan opini
11. Beribadah/sembahyang
12. Bermain atau berpartisipasi dalam bermacam-macam bentuk
rekreasi
13. Bekerja
14. Belajar, memuaskan keinginan untuk perkembangan &
kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia
KORELASI TEORI VIRGINIA
HENDERSON DGN PARADIGMA
KEPRW.
 MANUSIA
Henderson mempertimbangkan komponen-komponen biologis, psikologis, sosial dan
spiritual
No 1-9 : Komponen fisiologis
No 10 dan14 : Aspek psikologis
No 11 : Spiritual dan moral
No 12-13 : Sosial
Manusia harus memelihara keseimbangan fisiologis dan emosional
Fikiran dan tubuh tidak terpisah
Pasien dan keluarga adalah unit
Kebutuhan pasien ada 14 komponen
 KEPERAWATAN
Keperawatan mempunyai fungsi unik untuk membantu klien baik sehat maupun saikt
Fungsi perawat sebagai anggota tim medis
Fungsi perawat independent
Perawat harus berpengetahuan baik dalam ilmu biologi atau sosial
Perawat mengkaji KDM (14 komponen) diberikan askep
 KESEHATAN
 Sehat merupakan kualitas kehidupan
 Sehat merupakan dasar agar orang dapat berfungsi
 Sehat memerlukan kemandirian dan interdependent
 Peningkatan kesehatan lebih penting dari merawat orang sakit
 Individu akan mencapai atau memelihara kesehatan jika mempunyai
kekuatan dan pengetahuan
 LINGKUNGAN
 Individu yang sehat mampu untuk mengontrol lingkungan mereka,
tetapi keadaan sakit akan mengganggu kemampuan ini.
 Perawat harus melindungi klien dari injuri
 Perawat harus mempunyai pendidikan tentang keamanan lingkungan
 Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai
dasar dalam memberikan resep
 Perawat seharusnya memberikan masukan tentang konstruksi pembelian
alat-alat dan pemeliharaannya gunanya untuk mengurangi
terjadinya cedera.
Betty Neuman
“Systems Model”
MODEL KEPERAWATAN BETTY NEWMAN : HEALTH
CARE SYSTEM
Neuman mendefinisikan manusia secara utuh dengan pendekatan
sebagai suatu sistem terbuka, dimana akan selalu berinteraksi dan
beradaptasi dengan lingkungannya yang dianggap merupakan
stresor, yang merupakan kombinasi komplek yang dinamis dari
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual

Stressor : sebagai setiap kekuatan lingkungan yang mengubah stabilitas


sistem (individu), yang dikategorikan menjadi :
 Stressor intrapersonal : yang terjadi dalam individu. (misal: Infeksi)
 Stressor interpersonal : yang terjadi antar individu (misal: harapan
peran yang tidak realistis)
 Stresor ekstrapersonal : yang terjadi diluar individu (misal :
kekawatiran finansial)
Konsep lingkungan menurut Newman, terdiri dari :

Lingkungan internal:
Terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi individu yg
berasal dari dlm indv. tsbt (intra personal)
Lingkungan eksternal:
Segala sesuatu pengaruh yang berasal dari luar diri klien
(ekstrapersonal)
Kemampuan individu dalam menghadapi stressor dipengaruhi oleh
garis pertahanan yang dimiliki individu tersebut, yang merupakan
kemampuan individu untuk bereaksi terhadap stresor. Ada 3
tingkatan garis pertahanan individu menurut Neuman, sebagai
berikut :

Garis pertahanan (RESISTENCE)


Bervariasi pada tiap individu tergantung pada tingkat perkembangan, gaya hidup
dan pengalaman masa lalu
Gunanya :
Untuk melindungi dan menjaga sumber energi dasar agar tetap stabil
(misal : pertahanan immun, mekanisme koping, mekanisme fisiologis).

Garis pertahanan NORMAL


Relatif stabil
Sebagian didapat melalui respon / adaptasi terhadap pengalaman sebelumnya
Misal : mendapat immunitas karena pernah menderita penyakit tertentu.

Garis pertahanan FLEKSIBEL


Bervariasi dari hari ke hari
Dapat dipengaruhi dari jumlah istirahat, nutrisi
Struktur dasar sumber energi
Garis pertahanan resisten
Garis pertahanan normal
Garis pertahanan fleksibel
Intervensi keperawatan diarahkan pada upaya untuk memperkuat
ketiga garis pertahanan

 Pencegahan primer
Dilaksanakan jika stresor dicurigai atau tingkat resiko diketahui
sebelum reaksi dengan sistem terjadi
Tujuan :
•Mengidentifikasi faktor resiko
•Menyingkirkan stressor/Mengurangi kemungkinan serangan stresor
•Perlindungan terhadap garis pertahanan normal dengan memperkuat
•garis pertahanan fleksibel.
Contoh : program imunisasi dan penyuluhan kesehatan
Intervensi keperawatan diarahkan pada upaya untuk memperkuat
ketiga garis pertahanan

 Pencegahan sekunder
Intervensi dilakukan setelah stressor melanggar garis pertahanan
dan menimbulkan reaksi. Yang berhubungan dengan terapi aktif
yang dimulai setelah adanya gejala.
Tujuan :
•Memperkuat garis pertahanan resistence internal
•Mengurangi reaksi atau membantu individu kembali ke status kesehatan yang
•normal Pemulihan
•Memulihkan adaptasi dan stabilitas
Pencegahan Tersier
Mengacu pada intervensi lanjutan yang dimulai setelah tahap
pengobatan
Tujuan :
Membantu individu untuk memelihara dan menstabilkan status
kesehatan.
Berfokus pada readaptasi serta melindungi rekonstitusi atau kembali
ke kondisi sejahtera setelah menjalani terapi
Menghindarkan kemungkinan kambuh kembali atau regresi.
Fokusnya pada pendidikan kesehatan.
DIAGRAN “ HEALTH CARE SYSTEM MODEL”

KEPERAWATAN

PENCEGAHAN PENCEGAHAN
PRIMER SEKUNDER PENCEGAHAN
TERSIER

MENUJU KEPADA
MENCEGAH MEMPERBAIKI
MALADAPTASI MEMELIHARA
/MEMULIHKAN ADAPTASI
ADAPTASI

DENGAN MEMPERKUAT GARIS


PERTAHANAN MELAWAN STRESOR

DITUJUKAN UNTUK

STABILISASI PEMULIHAN
PENGUATAN

ORANG YANG
MEMBUTUHKAN
ASUHAN
Imogene
King
“Teori
Pencapaian
Tujuan”
Imogene King
 Kingmengemukakan model konsep interaksi
 Dlm mencapai hub interaksi, meliputi :

Sistem sosial

Sistem personal

Sistem interpersonal
Sistem terbuka dalam konsep kerja
keperawatan, tdd:

 Sistem Personal: Persepsi, Pola tumbang, Body


image, Ruang dan waktu
 Sistem interpersonal: Interaksi, Komunikasi,
Transaksi, Peran, Stress
 Sistem sosial: organisasi, otoritas, status,
kekuatan, dan pengambilan keputusan
Menurut teori King, perawat & klien adalah
sistem personal atau sub sistem dalam sistem
interpersonal dan sosial. Untuk
mengidentifikasi masalah dan menetapkan
tujuan, perawat dan klien saling menyadari,
bertindak dan bereaksi, berinteraksi dan
bertransaksi.
Karakteristik transaksi menurut
Kng:
 Transaksi merupakan dasar untuk mencapai tujuan dan
mencakup pertukaran sosial, tawar menawar dan
negosiasi, dan berbagai kerangka rujukan dalam
penetapan tujuan bersama.
 Transaksi membutuhkan keakuratan persepsi dalam
interaksi perawat klien dan kesesuaian antara performa
peran dan harapan peran untuk perawat dan klien.
 Transaksi mengarah pada pencapaian tujuan, kepuasan,
perawatan yang efektif dan peningkatan tumbuh
kembang.
Tujuh (7) hipotesis dalam teori pencapaian
tujuan King
 Kesesuaian persepsi dalam interaksi perawat-klien meningkatkan
penetapan tujuan bersama
 Komunikasi meningkatkan penetapan tujuan bersama antara
perawat dan klien dan menghasilkan kepuasan
 Kepuasan perawat-klien meningkatkan pencapaian tujuan
 Pencapaian tujuan menurunkan stres dan kecemasan dalam situasi
keperawatan
 Pencapaian tujuan meningkatkan pembelajaran klien dan
kemampuan koping dalam situasi keperawatan
 Konflik peran yang dialami oleh klien, perawat atau keduanya,
mengurangi transaksi dalam interaksi perawat-klien
 Kesesuaian dalam harapan peran dan performa peran meningkatkan
transaksi dalam interaksi perawat-klien.
Sister Callista Roy
“Adaptation Theory”
MODEL KEPERAWATAN
CALLISTA ROY (TEORI
ADAPTASI)
 Di kenal dengan “Teori adaptasi”
 Manusia sebagai sistem adaptasi
 Teori ini berpandangan bahwa manusia sebagai
sebuah sistem adaptif, makhluk biopsikososial
spiritual sebagai satu kesatuan yang utuh memiliki
mekanisme koping untuk beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan untuk meningkatkan
kesehatannya.
Ada 5 Elemen Teori Adaptasi dari
Roy
 Person (orang) yang menerima askep
 Tujuan Keperawatan
 Konsep Sehat
 Konsep Lingkungan
 Aktifitas / Tindakan keperawatan
1. Person (orang) yang menerima
askep :
 Penerima asuhan keperawatan bisa individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat luas sebagai ”holistic adaptif
system”
 Input output
Input=stimulus: suatu kesatuan informasi,
bahan-bahan atau energi dari lingkungan atau
dari dalam diri sendiri yang dapat menimbulkan
respon.
 Stimulus fokal: stimulus internal atau eksternal yang
paling segera diterima seseorang dan berperan pada
perilaku.
 Stimulus konstektual:semua stimulus internal atau
eksternal lain yang ada
 Stimulus residual: Keyakinan, sikap atau sifat yang
memiliki efek tidak jelas pada perilaku seseorang,
tetapi efeknya tidak dapat divalidasi
Output =perilaku

 Respon yang adaptif: dapat meningkatkan


integritas seseorang, membantu pencapaian tujuan
yang berhubugan dengan kelangsungan hidup,
perkembangan, reproduksi dan kesejahteraan
 Respon yang tidak efektif/maladaptif: tidak
membantu mencapai tujuan tersebut
Sistem adaptasi Roy terdiri dari dua
sub sistem :
 Sub sistem primer : merupakan proses kontrol
internal atau fungsional yang terdiri dari regulator
dan kognator (metoda koping)
 Sub sistem sekunder : adalah suatu sistem
efektor yang menunjukkan aktifitas regulator dan
kognator, yang terdiri dari 4 model adaptif (Model
fisiologis, Model Konsep Diri, Model fungsi
Peran, Model Interdependent)
2. Tujuan kepwt. adlh untuk me respon
adaptasi dlm hub. dng 4 fngsi adaptif
(Marriner-Tomery, 1994) :
 Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar
 Pengembangan konsep diri yang positif
 Penampilan peran sosial
 Pencapaian kemandirian antara
3. Konsep Sehat
 Suatu keadaan adanya proses yang terintegrasi di
dalam tubuh seseorang secara keseluruhan.
 Integritas : adalah kemampuan melaksanakan
tujuan untuk kelangsungan kehidupan,
perkembangan, reproduksi dan kesejahteraan
4. Aktifitas Keperawatan
 Dilakukan dengan meningkatkan respon adaptif pada situasi
sehat maupun sakit. Perawat dapat mengambil tindakan intuk
memanipulasi stimuli fokal, contextual, atau residual
stimulasi.

5. Lingkungan
 Semua kondisi, keadaan dan pengaruh-
pengaruh sekitar dan mempengaruhi
perkembangan dan perilaku seseorang dan
kelompok
7. MODEL KEPERAWATAN MARTHA
ROGERS (UNITARY HUMAN
BIENGS THEORY, 1 970)
 Sangat teoritis
 Manusia sebagai sistem terbuka secara kontinu mengadakan
interaksi dengan lingkungan. Roger melihat manusia sebagai
medan energi yang dinamis yang secara terus menerus selalu
melakukan pertukaran energi dengan lingkungan, dimana
keduanya bersifat tidak terbatas
 Me. Sbg kesatuan yg utuh & memiliki sifat & karakteristik yg
berbeda, mempunyai keunikan sendiri
Lima karakteristik dibangunnya prinsip kesatuan dalam
keperawatan
(unifiying principles of nursing)
 Kesatuan utuh (unified wholeness) : manusia sebagai satu
kesatuan yang utuh, tidak dapat disederhanakan lagi, tidak hanya
sebagai penjumlahan dari bagian-bagian yang membangunnya
(holistik).
 Keterbukaan (opennes) : Medan energi manusia dan lingkungan
adalah sistem terbuka, tidak terbatas, saling integral, dalam proses
yang berkelanjutan.
 Kesatuan arah (unidirectionality): Untuk mendukung tercapainya
tujuan keperawatan, maka diperlukan kesatuan arah medan antara
individu dan lingkungannya.
 Pola dan organisasi (pattern and organization) : Mengacu pada
perilaku, kualitas dan karakteristik pengidentifikasian yang unik
dari medan energi yang berubah secara terus menerus dan secara
inovatif.
 Kemampuan mempersepsikan /berperasaan (sentience)
Proses hidup manusia bersifat Hemeodinamis
Tiga prinsip homeodinamis

 Integralitas (sebelumnya komplementer): Medan


manusia dan lingkungan berinteraksi secara bersama
dan simultan.
 Resonansi : Pola gelombang dalam medan berubah
secara terus-menerus, dari pola yang frekuensinya
lebih rendah ke pola yang frekuensinya lebih tinggi.
 Helicy: Perkembangan spiral, yaitu terus menerus
dan tidak berulang.
Aplikasi teori Roger dalam praktek
keperawatan, maka para perawat
 Berfokus pada keutuhan seseorang
 Mencoba meningkatkan interaksi yang simfoni antara
dua medan energi (manusi dan lingkungan) untuk
memperkuat koherensi dan integritas seseorang
 Mengkoordinasikan medan manusia dengan irama
medan lingkungan
 Mengarahkan dan mengalihkan pola interaksi antara
dua medan energi untuk meningkatkan potensi
kesehatan maksimum.
Lima asumsi yang mendasari
teori Roger
 Manusia adalah kesatuan yang utuh; masing-masing mempunyai sifat
dan karakter yang berbeda dan mempunyai proses hidup yang
dinamis.
 Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan; manusia adalah
sistem terbuka, ia akan memengaruhi dan dipengaruhi lingkungan
sekitarnya.
 Proses kehidupan manusia berjalan lambat, tidak dapat diubah dan
tidak terarah, jalan hidup tiap individu berbeda.
 Identitas individu merupakan gambaran dari seluruh proses
kehidupannya sehingga perkembangan manusia dapat dilihat dari
tingkah lakunya.
 Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.
MODEL KEPERAWATAN FAYE
GLENN ABDELLAH
MODEL KEPERAWATAN FAYE
GLENN ABDELLAH
 Perawatan didasarkan pada seni dan ilmu untuk
membentuk sikap, kompetensi intelektual, dan
tehnik keperawatan pada individu perawat kedalam
hasrat dan minat untuk membantu orang, sehat atau
sakit dengan mengatasi kebutuhan kesehatan mereka
 keperawatan dipisahkan dari pelayanan medis sesuai
dengan pelayanan keperawatan secara menyeluruh.
 Keperawatan diberikan untuk memenuhi kebutuhan
fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual baik klien
maupun keluarga
 Dalam memberikan askep, perawat memerlukan
pengetahuan dan ketrampilan dalam hubungan
interpersonal psikologi, pertumbuhan dan
perkembangan, komunikasi dan sosiologi, juga ilmu-
ilmu dasar dan ketrampilan perawatan tertentu
 Perawat adalah pemberi jalan dalam menyelesaikan
masalah dan juga sebagai pembuat keputusan,
perawat merumuskan gambaran tentang kebutuhan
klien secara individu.
21 masalah keperawatan menurut Abdellah :
 Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan
 Meningkatkan aktifitas secara optimal dengan latihan,
istirahat dan tidur
 Meningkatkan keselamatan dengan mencegah
kecelakaan, luka atau trauma lain dan mencegah
menyebarnya penyakit
 Mempertahankan gerak tubuh dan mencegah kelalaian
 Pemeliharaan sirkulasi oksigen keseluruh tubuh
 Pemeliharaan nutrisi untuk sel tubuh
 Pemeliharaan eleminasi
 Pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit
 Mengenal respon fisik dan keadaan patologik didalam
tubuh, psikis dan kompensasinya.
 Pemeliharaan pengaturan cara kerja tubuh dan fungsinya
21 masalah keperawatan menurut Abdellah :
 Pemeliharaan fungsi panca indra
 Mengenal dan menerima positif dan negatif ungkapan, perasaan
dan perbuatan
 Mengenal dan menerima ketidakseimbangan emosi dan
penyakit
 Pemeliharaan komunikasi verbal dan non verbal yang
efektif
 Memelihara dan mengembangkan hubungan interpersonal yang
efektif
 Memelihara kesehatan jiwa
 Memelihara lingkungan yang sehat
 Memelihara kesadaran individu dengan perubahan fisik dan
emosi sesuai dengan keadaan
 Menerima kelemahan fisik dan emosi
 Memberikan bantuan kepada masyarakat yang sakit
 Mengerti faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
penyakit.
MODEL KEPERAWATAN
MENURUT LEVINE
 Keperawatan merupakan proses dinamis yang menunjukkan
adanya ketergantungan hubungan dengan orang lain
 inti dari keperawatan adalah interaksi kemanusiaan.
Fungsi perawat menurut Levine
 Meningkatkan kemampuan beradaptasi klien
terhadap penyakit yang dialamimya
 Mengevaluasi tindakan intervensi sebagai tindakan
penunjang/suportif atau sebagai tindakan
terapeutik
 Intervensi keperawatan diyakini sebagai aktivitas
konservasi
4 prinsip konservatif
 Konservasi tenaga, untuk menyeimbangkan energi keluar dan
energi masuk
 Konservasi Integritas struktural , menunjukkan pada
pemeliharaan dan pemulihan struktur tubuh. Contoh :
Pencegahan penurunan daya tahan tubuh dan meningkatkan
kesembuhan.
 Konservasi Integritas kepribadian, menjaga dan
mengembalikan identitas diri dan harga diri. Contoh :
penerimaan terhadap keunikan pasien.
 Konservasi Integritas sosial. Pengakuan dan penerimaan
pasien sebagai makluk sosial, menyangkut penerimaan
interaksi kemanusiaan khususnya kebermaknaan pasien
terhadap orang lain.
Hubungan teori Levine dan Proses
keperawatan
 Pada fase pengkajian :
 Sumber tenaga pasien, antara lain : Gizi, tidur, istirahat, santai,
pola mengatasi masalah, pengobatan, lingkungan, dll.
 Pemakaian tenaga antara lain :Pola aktifitas, istirahat, infeksi,
peningkatan suhu tubuh
 Fungsi berbagai sistem tubuh, emosi, tekanan sosial dan pola
kerja.
 Integritas struktur pasien : Daya tahan tubuh dan struktur fisik
tubuh
 Integritas pribadi : Keunikan, nilai, kepercayaan dan sumber
ekonomi.
 Integritas sosial : Proses pembuatan keputusan.
 Diagnosa keperawatan akan menunjukkan status masalah
atau masalah potensial yang berhubungan dengan gangguan
pada satu atau keempat bagian konservasi.
 Pada fase perencanaan, menggambarkan adanya aktifitas
mutualitas antara perawat dan pasien serta perlunya penetapan
tujuan yang mutualitas dengan pertimbangan sebagai berikut:
fase pelaksanaan
 Melaksanakan rencana yang telah disusun
 perawat mengamati pasien berhubungan dengan
respon organismik
 Data dikumpulkan untuk dipergunakan sebagai bahan
evaluasi
 perawat bertanggung jawab atas perawatan yang
diberikan
 perawat harus memiliki ketrampilan yang diperlukan
dalam melakukan intervensi
 Intervensi keperawatan dimaksudkan untuk
menunjang atau meningkatkan adaptasi pasien
 Faseevaluasi, perawat menilai respon organismic pasien
terhadap tindakan keperawataan dengan mengumpulkan data
untuk menentukan apakah intervensi keperawatan berhasil
dengan melihat apakah pasien sudah dapat beradaptasi dan
mengalami kemajuan terhadap status kesehatannya.
Hildegard
Peplau
“Interpersonal
Relations
Theory”
MODEL KEPERAWATAN HILDEGARD PEPLAU
Model Hubungan Interpersonal (1952)
 Landasan : Teori psiko analisis, prinsip pembelajaran
sosial, konsep motivasi manusia dan perkembangan
kepribadian
 berfokus pada individu, perawat, dan proses interaksi
 Model Peplau banyak digunakan pada individu dengan
masalah psikologis.
 menitikberatkan pada pentingnya kemampuan untuk
memahami diri sendiri maupun orang lain dalam
kontek hubungan interpersonal antara perawat dan
klien
 Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga
dan membantu keluarga untuk mencapai kematangan
kepribadian (Chinn dan Jacob, 1995), sehingga perawat
berupaya mengembangkan hubungan dengan klien dimana
perawat bisa berperan sebagai orang asing, nara sumber,
konselor, guru, pemimpin dan wali.
 Berdasarkan teori ini, klien adalah individu dengan kebutuhan
perasaan dan keperawatan adalah proses interpersonal dan
terapeutik
 menitikberatkan pada pentingnya kemampuan untuk
memahami diri sendiri maupun orang lain dalam kontek
hubungan interpersonal antara perawat dan klien.
Fase interaksi dlm hub perwt dgn klien:
− Fase orientasi. kontrak awal untuk membangun kepercayaan, klien
mencari bantuan, dan perawat membantu klien untuk memahami maslah dan
besarnya kebutuhan akan bantuan
− Fase identifikasi. Perawat sbg fasilitator yg memfasilitasi ekspresi perasaan
klien & melaksanakan askep. Klien bergantung, saling bergantung atau
mandiri dalam hubungannya dengan perawat, Fokus perawat adalah
meyakinkankan klien bahwa perawat memahami makna interpersonal dari
situasi klien.
− Fase eksplorasi. P membantu k memberikan gambaran kondisi k. K
memperoleh nilai penuh dari apa yang ditawarkan oleh perawat, klien
menggunakan pelayanan yang tersedia berdasarkan minat dan kebutuhan
diri. Kekuasaan berpindah dari perawat kepada klien.
− Fase resolusi. Perawat berusaha untuk secara bertahap membantu klien
membebaskan diri dari ketergantungan dan menggunakan kemampuan yang
dimiliki untuk mampu melakukan aktifitas dan fungsi kehidupannya secara
mandiri.
MODEL KEPERAWATAN IDA
JEAN ORLANDO PELLE TIR
 Pola pikir Orlando hampir serupa dengan Florence
Nightingale, tentang hal-hal yang berpengaruh pada
perawat dan keadaan pasien serta upaya pencegahan
terhadap penyakit, pengaruh lingkungan serta
manajemen keperawatan terhadap pasien
 Orlando percaya bahwa perawatan itu adalah sesuatu
yang unik dan tidak selalu tergantung pada ilmu saja,
namun memerlukan kiat-kiat khusus, agar pelayanan
yang diberikan berhasil baik.
 kelemahan perawat adalah kurang memahami peran
dan fungsinya, mengakibatkan perhatian yang kurang
terhadap reaksi pasien
 Perawat harus mengganti secara total fungsinya dari
pembantu dokter dan pembantu pasien
 Perawat memberi bantuan kepada pasien bukan karena
instruksi dari dokter
 Fungsi perawat yang unik adalah membantu orang
yang tidak mampu sendiri memutuskan masalah
mereka. Jadi perawat boleh merawat atau membantu
orang yang sehat maupun sakit dan tidak harus
bergantung dengan profesi lain atau ketentuan institusi.
Perilaku Pasien
 Perilaku pasien dapat berupa berbagai tindakan yang muncul
atau alasan minta bantuan
 Reflek perilaku pasien timbul dan disebut distres/tertekan
 Bantuan diperlukan akibat ketidakmapuan berkomunikasi
secara efektif, kurangnya kepercayaan kepada masyarakat dan
ketidakmampuan mengungkapkan masalah dengan tepat
 Perilaku pasien mungkin verbal (Pengaduan, permohonan,
pertanyaan, penolakan, permintaan, keterangan atau
pernyataan) atau non verbal (detak jantung, pernafasan,
edema, miksi, kegiatan motorik seperti tersenyum, berjalan
dan menghindari kontak mata. Perilaku non verbal yang vokal,
seperti : tersedu, tertawa, berteriak dan menghela nafas
panjang).
Reaksi Perawat
 Perawat merasa siap terhadap perilaku
 Perawat harus belajar mengidentifikasi setiap bagian reaksi
pasien
 Mampu mengidentifikasi secara benar keinginan untuk
mendapat bantuan dan memprioritaskan tindakan untuk
memecahkan masalah
Tiga kriteria untuk menjamin keberhasilan
upaya untuk mengetahui & menemukan
kebutuhan pasien
 Konsistensi dalam ucapan kepada pasien
 Komunikasi perawat yang jelas terhadap individu yang
mengungkapkan masalah dirinya
 Menanyakan tentang pengungkapan hal-hal yang mengatur,
Pencapaian, mengoreksi, atau memeriksa
Tindakan Keperawatan
 Perawat harus yakin bahwa tindakan yang diberikan akan
mampu membantu pemecahan masalah klien baik secara
otomatis maupun terencana.
 Tindakan otomatis adalah keputusan perawat akibat dari
kebutuhan pasien yang segera.
kriteria tindakan yang
direncanakan
 Tindakan menghubungkan dan mengidentifikasi
kebutuhan pasien dengan keabsahan reaksi perawat
 Perawat menjajagi/mengkaji untuk menemukan
kebutuhan pasien
 Tindakan dilakukan segera setelah melengkapi data
 Perawat secara bebas memberi rangsangan kepada
pasien untuk memenuhi kebutuhannya ketikan
melakukan tindakan.
Asumsi Dasar Watson tentang teori keperawatan

 Human caring bukan hanya sebuah emosi, perhatian, sikap


atau keinginan berbuat baik. Caring mengandung arti sebuah
respons personal.
 Caring adalah proses manusia inter-subyektive dan
merupakan standar terbaik dari moral keperawatan.
 Caring dapat ditunjukkan secara efektif dan dapat
dipraktekkan hanya secara interpersonal
 Caring yang efektif meningkatkan kesehatan dan
pertumbuhan individu dan keluarga
 Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai ia
sekarang, namun juga hal-hal yang mungkin terjadi
padanya.
 Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan
kemungkinan perkembangan sementara mengijinkn
seseorang untuk memilih tindakan yang terbaik untuk
dirinya pada saat diberikan kesempatan.
 Asuhan lebih “healthogenic” dari pada pengobatan. Caring
meningkatkan kesehatan lebih dari Curing.
 Praktek Caring adalah sentral dari keperawatan.
 Karakteristik orang yang caring memberikan respon kepada
orang lain sebagai individu yang unik, berbeda satu dengan
yang lain dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
 Asuhan keperawatan terdiri dari carative faktor yang
menghasilkan kepuasaan pada kebutuhan manusia tertentu
10 carative faktor :
 Pembentukan nilai humanistic-altruistik sistem
 Penanaman “ Faith – Hope” (kepercayaan/keyakinan – harapan)
 Mengembangkan sensitifitas pada diri sendiri dan pada orang lain
 Membangun hubungan “Helping – Trust”
 Meningkatkan dan menerima pengekspresian perasaan baik
positif maupun negative
 Menggunakan metoda pemecahan masalah yang sistematis dalam
pengambilan keputusan
 Peningkatan pengalaman belajar-mengajar interpersonal
 Menyediakan dukungan lingkungan yang suportive, protektif,
atau memperbaiki mental, fisik, sosiokultural dan spiritual
 Membantu dengan memenuhi kebutuhan dasar manusia
 Menghargai untuk kekuatan eksistensial-phenomenological-
spiritual
Sumber :
1. Aziz Alimul Hidayat, (2004),
Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan, Jakarta, Salemba
Medika.

2. Kusnanto, (2004), Pengantar Profesi


& Praktik Keperawatan Profesional,
Jakarta, E G C
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai