Anda di halaman 1dari 25

Materi Ilmu penyakit dan pengetahuan obat-obatan

UKM Dentasemen Kesehatan Mahasiswa


ITSK RS dr.Soepraoen

Disusun oleh
Divisi Opsdiklat
TA.2020-2021
RUANG LINGKUP :
1. Pendahuluan
2. Golongan penyakit
3. Sumber penyakit
4. Cara pengobatan penyakit
5. Cara pemberian obat
6. Macam dan penggolongan obat
7. penutup

Tujuan
Agar anggota mengetahui macam-macam penyakit dan cara pengobatanya
dan mengetahui penggolongan dan cara pemakaian obat - obatan

Referensi: Hanjar Dikmaba tahap II kecabangan Kesehatan


Militer TNI AD 2013
ILMU PENYAKIT

Manusia itu dikatakn sehat apabila semua alat-alat dalam tubuhnya berjalan secara normal dan teratur,
Bila salah satu dari alat tubuh manusia itu terganggu maka manusia itu dikatakan sakit.
Penyakit dapat digolongkan dalam beberapa kategori misalnya ditinjau dari penularan,
perkembangan maupun dari lokasi penyakit itu sendiri
DITINJAU DARI PENULARAN

Penyakit tidak menular. Atau penyakit yang tidak dapat berpindah


dari seseorang kepada orang lain atau dari binatang kepada manusia
Contoh dari penyakit tidak menular:
1. Penyakit jantung
2. Penyakit ginjal
3. Penyakit darah tinggi
4. Penyakit kanker
5. Penyakit jiwa

Penyakit menular. Penyakit yang dapat berpidah dari seseorang


kepada orang lain atau hewan kepada manusi
Contohnya:
1. Penyakit pernafasan seperti influenza,radang paru,tbc
2. Penyakit pencernaan seperti Tphus, disentri,kolera
3. Penyakit yang ditularkan melaluyi serangga seperti malaria, DBD
4. Penyakit kelamin seperti sipilis, Go, HIV/AIDS
DITINJAU DARI PERKEMBANGAN

1. PENYAKIT MENDADADAK Apabila perjalanan


penyakit itu cepat.contoh:
• Penyakit radang paru-paru
• Penyakit campak
• Penyakit kolera

2. Penyakit menahun. Apabila perjalanan penyakit itu


lambat dan tidak mempunyai corak tertentuatau bisa juga
disebut penyakit kronis.contohnya
• Penyakit TBC
• Penyakit kusta
• Penyakit sipilis stadium II dan III

3. Penyakit sub akut. Merupakan penyakit yang bercorak diantara penyakit mendadak
dan menahun biasanya penyakit ini mendadak yang jalanya lama tetapi dapat sembuh
kembali.contohnya:
• Penyakit radang selaput otak
• Penyakit radang hati
• Penyakit radang lambung
DITINJAU DARI LOKASI

1. Penyakit daerah Apabila penyakit yang selalu terdapat di


Indonesia (Endemis) contoh:
1. Malaria
2. campak
3. typhus Abdominalis

2. Penyakit luar daerah Merupakan penyakit yang jarang sekali


terdapat di Indonesia baru adakalau terbawa dari negara lain contoh:
1. AIDS
2. SARS
3. Covid-19
Pengetahuan obat-obatan

Cara pemberian obat. Berdasarkan cara pemberian obat dapat dibedakan beberapa macam sebagai
berikut:
1. Oral. Obat diberikan melalui mulut,obat berbentuk tablet/pil,kaplet,puyer dan sirup
2. Parenteal. Obat diberikan melalui pembulu darah vena (intravena) berupa obat suntik,infus dan
tranfusi darah
3. Topikal. Obat diberikan sebagai obat luar, obat berbentuk salep, krim, lotion,bedak atau kompres.
4. Rektal. Obat diberikan diberikan dengan cara memasukan kedalam rektum melalui anus, obat dalam
bentuk suppositoria atau cairan
5. Intrahekal. Obat disuntikan langsung kedalam cairan otak
6. Intar vaginal. Obat dimasukan kedalam vagina
7. Inhalasi. Obat ipakai dengan cara menghisap atau menghirup melalui hidung dalam bentuk uap atau
gas
Macam dan penggolongan obat-obatan

Berdasarkan khasiat atau efek farmakologinya


1. Obat analgetik. Obat yang berkhasiat mengurangi, menekan dan
menghilangkan rasa sakit atau anti nyeri. Dibagi menjadi dua
golongan yaitu :
1. Analgetik narkotik, obat analgetik yang dapat menimbulkan
efek sedative maupun ketergantungan bagi pemakainya.
Contoh morfin, petidin,codein dll
2. Analgrtik non narkotik, obat analgetik yang tidak
menimbulkan efek sedative maupun ketergantungan bagi
pemakainya. Contohnya
1. Metampyron
2. Asetosal
3. Asam mefenamat

2. Obat antiperetik, obat yang dapat menurunkan panas atau suhu badan.
Contohnya:
1. parasetamol
2. ibuprofen
3. Anti malaria, obat dapat mencegah aau menyembuhkan penyakit
malaria. Contohnya: tab kina, fansidar, doxidar, lafidoxin, kloroquin,
primaquin, kinin-antipyrin

4. Obat batuk. Sesuai dengan jenisnya maka obat batuk dibagi menjadi dua golongan
yaitu pengencer dahak (ekspektoran) dan penekan batuk (antitusive)
a. obat batuk tidak berdahak (batuk kering) atau antitusive. Obat golongan ini
bekerja menekan rangsangan batuk dipusat batuk yan terletak di sumsum
sambungan (medulla) dan mungkin juga bekerja terhadap pusat syaraf di otak
dengan efek tranquilizer. Dibagi menjadi dua :
1. zat-zat adiktif : codein, dionin, pulvis doveri, pulvis opil
2. zat-zat non adiktif : noskapin, dextrometrophan HBr, difenhidramin.
b. obat batuk berdahak – atau Ekspektoran. Obat batuk ini bekerja merangsang
sekresi cairan saluran nafas dengan demikian mempermudah pemindahan dahak
danpengeluaranya. Contohnya :
a. Gliseril guaikolat atau biasa disingkat GG
b. ammonium klorida
c. Bromheksin HCl
d. succus liquiriti biasanya dipakai dalam OBH (obat batuk hitam)
5. Obat pilek. Pilek adalah suatu gejala adanya cairan encer atau kental dari
hidungyang disebut ingus. Yang disebabkan oleh reaksi alergi atau infeksi
bakteri atau virus msalnya influenza. Obat pilek biasanya mengandung
campuran atau kombinasi antihistamin dan dekongestan hidung.
a. antihistamin yaitu obat yang dapat berkompetisi melawan histamin yaitu
salah satu mediator dalam tubuh yang dilepaskan pada saat terjadi reaksi alergi
atau influenza. Contohnya :
1. klorfenon / chlorfeniramin maleat ( CTM)
2. Tripolidin
3. Prometazin
efek samping obat ini mengantuk , mual , muntah , hindari menjalankan
kendaraan selama memakai obat ini.
b. Dekongestan yaitu obat yang mempunyai efek mengurangi hidung
tersumbat contohnya :
1. Fenilpropanolamin
2. Efedrin
3. Pseudoefedrin
4. fenilefrin
6. Obat flu. Flu atau influenza adalah infeksi virus dengan gejala : demam, neri kepala, nyeri otot,
pilek, hidung tersumbat, batuk, rasa kering di tenggorokan dan kadang kadang disertai diare.
Dapat dtanggulangi dengan terapi obat maupun non-obat.
terapi obat flu yang dijual bebas dipasaran merupakan kombinasi dari beberapa zat
berkhasiat antara lain :
1. analgetik / antipiretik (parasetamol, asetosal)
2. antihistamin ( CTM, difenhidramin, prometazin)
3. Ekspektoran ( GG, NH4Cl, Bromheksin)
4. Antitusive (DMP)
5. Dekongestan(fenilpronalamin, efedrin, feniefrin, pseudoefedrin)

7. Antelmintik. Obat yang dapat membasmi cacing baik untuk manusia maupun hewan.
Contohnya adalah : pyrantel pamoat, piperazin citrat, mebendazol dll
8. Antihistamin atau anti alergi. Obat yang bekerja menghambat pengaruh histamin
berlebihan dalam tubuh dengan jalan memblok resepto-reseptor histamin. Reaksi
alergi yang biasa timbul adalah pruritis, gatal-gatal, sampai yang paling parah
yaitu analpilatik syok yang dapat menyebabkan kematian. Reaksi alergi dapat
disebabkan oleh faktor makanan,debu,udara dan pemakaian obat oleh orang
tertentu. Obat anti akergi dibagi menjadi dua golongan yaitu :
a. Golongan H-1 bloker : ketotifen, siproheptadin
b. golongan H-2 bloker : difenhidramin HCl, Chlorfeniramin maleat (CTM)
9. kemoterapi. Yaitu obat penyakit infeksi yang diakibatkan parasit (bakteri, virus, jamur, protozoa,
cacing)

a) Antibiotik. Zat kimia yang dihasilkan mikroorganisme hidup terutama fungi dan bakteri tanah
yang memiliki khasiat menghambat pertumbuhan bakteri dan beberapa virus sedangkan
toksisitasnya relatif kecil.
1) Golongan penicilin : penisilin, ampisilin, amoksilin,sefalosforin
2) Golongan aminoglikosida : sterptomisin, kanamisin, neomisin, gentamisin
3) Golongan tetrasiklin : tertrasiklin, klortetrasiklin, oksitetrasiklin
4) Golongan kloramfenkol : khloramfenichol, thampenicol
5) Makrolida : eritromisin, spiramisin, lincomisin
6) Polipeptida : polimiksin b, basitasin, kolistin,gramisidin

b) Fungistatik adalah obat penghambat atau pembunuh jamur contoh : nistatin, mikonazol,
ketonazol, dll.
c) Virustatik obat penghambat atau pembunuh virus contoh : Asiklovir, interferon dll
d) Golongan sulfinamida contoh : sulfadiazin, sulfanilamid, kotrimoksasol, baktrim dll
10. Antispasmodik yaitu obat yang berkhasiat mengobati atau meredakan kejang jaringan otot polos
contohnya papaverin HCl

11. Diuretik yaitu obat yang berkhasiat untuk melancarkan produksi air seni contoh : furosemid HCl
12. Sedative yaitu obat yang berkhasiat menenangkan , menghilangkan rasa takut dan
umumnya dipakai untuk terapi sakit kejiwaan contoh : klorpromazin HCl , dll
13. Antianemia yaitu obat yan g berkhasiat mengobati kekurangan darah sel-sel darah merah
contoh hemobion

14. Antidiare . Yaitu obat yang dapat mengurangi atau mencegah diare dengan jalan
menekan peristaltic contohnya loperamid HCl, imodium, attapulgit

15. Antiemetik yaitu obat yang berkhasiat untuk menekan / menghilangkan rasa mual/ muntah
contohnya dimenhhidrinat

16. Antihypertensi yaitu obat yang dapat menurunkan tekanan darah contohnya captopril,
amlodipin

17. Roboransia yaitu obat yang berkhasiat menyegarkan badan atau menambah energi
contohnya multivitamin
CARA PENGUNAAN / PEMBERIAN OBAT YANG BENAR

1. Minumla obat sesuai anjuran / dosis yang ditetapkan,pada waktu yang tepat dan
sesuai jangka waktu pengobatan yang telah ditentukan.
2. Penggunaan obat bebas atau bebas terbatas tidak digunakan untuk terus menerus
dalam jangka waktu yang lama
3. Berbagai obat-obatan jangan dicampur dalam satu wadah
4. Etiket atau liflet atau brosur dan wadah asli pada obat jangan dibuang karena pada
etiket tersebut tertera cara penggunaan dan informasi obat yang penting
5. Untuk menghindari kesalahan hindari minum obat ditempat gelap. Bacalah cara
pemakaian dan juga tanggal kadaluwarsanya.
Penggunaan obat melalui mulut (oral)

1. Obat oral terdapat dalam beberapa bentuk sediaan seperti ablet, kaplet, kapsul dan
cairan atau larutan. Jika anda kesulitan menelan obat dalam bentuk sediaan yang
diberikan mintalah sediaan yang sesuai atau hubungi tenaga kesehatan lain yang
kompeten.
2. Ikuti petunjuk dokter untuk efektifitas kerja obat yang optimal.bebrapa obat harus
diminum sebelum makan atau sesudah makan
3. Apabila meminum obat dalam bentuk cair gunakanlah sendok takar,hindari memakai
sendok makan karena umumnya sendok makan tidak sesuai dengan ukuran dosis.
PENGGUNAAN OBAT TETES MATA DAN SALEP MATA

1. Obat tetes mata dan obat salep mata merupakan produk yang pembuatanya dilakukan
secara steril seingga dalam penggunaanya harus tetap diperhatikan agar tetap steil juga.
2. Unuk mencegah kontaminasi ujung wadah obat tetes mata jangan terkena permukaan
benda lain termasuk matadan wadah harus tetap tertutup rapat setelah dipakai.
3. Cara pemakaian obat tetes mata : mula mula cucilah tangan anda, tengadahkan kepala,
tarik kelopak mata bagian bawah, teteskan atau oleskan obat dan perlahan lahan tutup
mata anda. Jangan berkedip biarkan mata tertutup selama satu sampai dua menit.
4. Obat tetes atau salep mata yang telah terbuka dan dipakai jangan disimpan lebih dari 30
hari untuk digunakan lagi karena kemungkinan sudah steril atau rusak.
5. Untuk menghindari infeksi jangan gunakan obat tetes atau salep mata lebih dari satu orang.
OBAT TETES HIDUNG

1. Cara pemakaian :
a. bersihkan hidung
b. tengadahkan kepala
c. teteskan obat
d. tahan posisi kepala selama beberpa menit agar obat masuk ke lubang hidung
2. Setelah dipakai bilas ujung obat tetes hidung dengan air panas dan keringkan dengan kertas
tisu kering.
PENGGUNAAN OBAT TETES TELINGA
1. Untuk mencegah kontaminasi ujung wadah obat tetes telinga jangan terkena permukaan
benda lain
2. Cara pemakaian mua-mula cucilah tangan anda , miringkan kepala atau berbaring
dengan posisi kepala miring.
3. Cara meneteskan obat jari telunjuk diletakkan didepan daun telinga, telunjuk tersebut
mendorong kedepan sedangkan jari tengah dan ibu jari memegang atau mengapit daun
telinga kemudian ditarik kearah atas belakang (untuk dewasa) atau kearah bawah
belakang (untuk anak-anak) sehingga liang telinga nampak jelas dan lurus. Teteskan
obat pada liang telinga biarkan beberapa menit supaya obat mencapai dasar telinga
4. Setelah digunakan ujung wadah jangan dibilas, keringkan dengan kertas tisu kering dan
tutup wadah dengan baik.
suppositoria

1. Cara penggunaan : mula mula cucilah tangan , buka bungkus aluminium foil dan
lunakan suppositoria dengan air, berbaringlah kemudian suppositoria didorong
kedalam anus dengan jari. Jika suppositoria terlalu lunak untuk dimasukan
dinginkan obat kedalam lemari pendingin selama 30 menit atau air dingin sebelum
membuka bungkus aluminium foil.
2. Cucilah tangan sesudah menggunakan suppositoria
TAKARAN OBAT ATAU DOSIS

Dosis adalah banyaknya obat yang dipergunakan oleh penderita


Dosis dibagi menjadi 5 bagian:
1. Dosis Antheropie : takaran obat yang mempunyai efek pengobatan penyembuhan terhadap
penderita
2. Dosis maksimal : jumalh atau takaran obat yang setingginya atau dosis yang diberkan tanpa
adanya keracunan
3. Dosis minimal : jumlah takaran obat yang serendah-rendahnya atau dosis yang masih
mempunyai efek pengaruh terhadap tubuh penderita
4. Dosis Toxica : jumlah takaran obat yang dapat menimbulkan keracunan bila diberikan
kepada penderita
5. Dosis letaris : jumlah takaran obat yang bisa menimbulkan kematian bila diberikan kepada
penderita
Cara menentukan dosis

Rumus : Rumus :
1. Umur 0 – 8 tahun = N x DM 2. umur 9 – 20 tahun = N x DM
N + 12 20
Contoh : dosis seorang anak umur 3 tahun Contoh : dosis seorang umur 10 tahun

= 3 x DM = 10 x DM
3 + 12 20

= 3 x DM
15

Keterangan:
Rumus : N = Umur penderita
3. DEWASA = DM DM = Dosis Maksimal (dewasa)
Akibat dosis yang terlampau banyak

1. Idiosyerasi : suatu kondisi tidak tahan terhadap suatu obat yang pada orang lain
tidak terjadi hal-hal yang demikian dan ini dapat menimbulkan gejalan-gejala
seperti gatal-gatal, bengkak, dan rasa panas
2. Inoxicasi : timbul keracunan pada tubuh penderita akibat terlampau banyak dosis
yang diberikan pada obat-obatan yang lambat diserap oleh tubuh dan seorang
dan sering kali diberikan
3. Resisten : obat tidak berkhasiat lagi dalam tubuh hal ini terjadi akibat pengobatan
yang terlampau lama dengan dosis terlalu rendah atau pengobatan yang tidak
cukup atau terlalu singkat waktunya.
Cara penyimpanan dan pemeliharaan obat

1. Simpan obat di tempat kering sejuk dan terlindung dari sinar matahari langsung
2. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
3. Jangan menyimpan obat berupa cairan dalam freezer kecuali atas petunjuk
dalam etiket atau pabrik
4. Obat tertentu harus disimpan dalam lemari es misalnya
vaksin,suppositoria,basilla,ovula dan lain lain
5. Bila selama penyimpanan terjadi perubahan fisik obat seperti warna berubah,
binik cokelat meskipun terlihat masih utuh pecah dan lainlain, jangan dipakai lagi
6. Jangan menyimpan kapsul dan tablet ditempat panas atau lembab karena dapat
menyebabkan obat tersebut rusak.
7. Jangan tinggalkan obat dalam mobil terlalu lama, karena perubahan suhu pada
mobil akan merusak obat
8. Sisihkan atau keluarkan obat ED atau kadaluwarsa dari tempat penyimpanan,
jangan dipakai lagi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai