Anda di halaman 1dari 33

KELOMPOK B5

1. 1810201125 Mila Rahma Ramadani


2. 1810201126 Ratri Kusrini
3. 1810201127 Siska Handayani
4. 1810201128 Nuryani Markuat
5. 1810201129 Desi Aprilia
6. 1810201130 Xfin Wulan Sayekti
7. 1810201131 Widya Anisa Miftahusna
8. 1810201155 Aditya Nugraha
9. 1810201156 Gagas Pandu Wicaktama
10. 1810201157 Ibnu Al Ghozali
11. 1810201158 Aldi Ramanda
12. 1810201159 Tommy Bayu Pratama
Hipertiroidisme dan
Hipotiroidisme
DEFINISI
Hipotiroid adalah suatu kondisi yang
dikarakteristikan oleh produksi hormon tiroid yang
rendah.
Hipotiroidisme suatu sindrom klinis akibat dari
defisiensi hormone tiroid, yang kemudian
mengakibatkan perlambatan proses metabolik.

Hipertiroidisme merupakan suatu penyakit yang


disebabkan oleh abnormalitas fungsi kelenjar tiroid
dimana sekresi hormone yang berlebihan
dimanifestasikan melalui peningkatan kecepatan
metabolisme.
ETIOLOGI

Hipotiroid

 Hipotiroid adalah kondisi yang sangat umum. Diperkirakan


bahwa 3%-5% dari populasi mempunyai beberapa bentuk
hipotiroid kondisi yang lebih umum terjadi pada wanita
daripada pria dan kejadian-kejadiannya meningkat sesuai
dengan umur.
penyebab-penyebab umum hipotiroid
 Hasimot's thyroiditis,disebut tiroiditisotoimun
 Lymphocytic thyroiditis (yang mungkin terjadi setelah
hipotiroid)
ETIOLOGI
Hipertiroidisme

 Gangguan homeostatic ini disebabkan oleh produksi TSH (Thyroid


stimulating hormone) yang berlebihan atau adanya perubahan
autonomic kelenjar tiroid menjadi hiperfungsi kelenjar tiroid,
hipofisis, atau hipotalamus.
 Penyakit graves yaitu penyebab terserang penyakit hipertiroidisme,
yaitu gangguan autoimun yang biasanya ditandai dengan produksi
autoantibodi yang mirip kerja TSH pada kelenjar tiroid.
 Kadar TSH dan TRH rendah karena keduanya ditambah oleh kadar
TH yang tinggi. Penyebab penyakit graves diduga disebabkan oleh
factor emosi atau stress yang dapat dipengarusi system imunitas
sehingga tampak terdapat predisposisi genetic pada penyakit
autoimun.
TANDA DAN GEJALA

Hipotiroid Hipertiroid

a. Kelelahan Umum : berat badan turun,


b. Depresi keletihan, berkeringat, dan tidak
c. Kenaikn barat badan tahan panas
d. Ketidak toleranan dingin Kardiovaskuler : palpitasi, sesak
e. Ngantuk yang berlebihan nafas, angina, gagal jantung, nadi
d. Rambut yang kering dan kolaps
kasar Reproduksi : oligomenorea,
e. Sembelit atau konstipasi infertilitas
f. Kulit kering Struma : difus dengan / tanpa
g. Kejang kejang bising, nodosa
h. Tingkat kolesterol yang Mata : penglihatan kabur.
meningkat
Anatomi dan fisiologi

Kelenjar tiroid adalah sejenis kelenjar endokrin yang


terletak dibagian bawah depan leher yang memproduksi
hormone tiroid dan hormon calcitonin, melekat pada
tulang sebelah kanan trakea dan melekat pada dinding
laring. Kelnjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus
dekstra dan sinistra yang saling berhubungan, masing-
masing lobus yang terbalnya 4 cm dan lebarnya 2,5 cm.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin.
Pembentukan hormone tiroid tergantung dari jumlah
yodium eksogen yang masuk kedalam tubuh. Sumber
utama untuk menjaga keseimbangan yodium adalah
yodium dalam makanan dan minuman.
PATOFISIOLOGI
• Hipotiroid
Hipotiroidisme terjadi akibat penurunan kadar hormon tiroid yang
bersirkulasi. Hipotiroidisme ditandai dengan miksedema, edema non
piting dan boggy yang terjadi disrkitar mata, kaki, tangan, dan juga
menginfiltrasi jaringan lain. Hipotiroidisme dapat terjadi akibat malfungsi
kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Apabila hipotiroidisme
disebabkan oleh malfungsi kelenjar tiroid, kadar TH yang rendah disertai
oleh kadar TSH dan TRH yang tinggi karena tidak adanya umpan balik
negatif oleh TH pada hipofisis dan hipotalamus. Apabila hipotiroidisme
terjadi akibat malfungsi hipofisis, kadar TH yang rendah disebabkan oleh
kadar TSH yqng rendah. TRH dari hipotalamus tinggi karena tidak adanya
umpan balik negatif ada pelepasannya oleh TSH atau TH. Hipotiroidisme
yang disebabkan oleh malfungsi hipotalamus menyebabkan kadar TH,
TSH, dan TRH yang rendah. Hipotiroidisme akibat pengobatan dapat
terjadi setelah terapi atau pembedahan tiroid sebelumnya, terapi
radioiodin, atau obat-obatan seperti sitokinin, amiodaron dan litium.
PATOFISIOLOGI
• Hipertiroid

Penyebab hipertiroid biasanya adalah penyakit graves goiter, toksika. Pada


kebanyakan penderita hipertiroid, kelenjar tiroid membesar 2-3 kali dari
ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperparsia dan lipatan-lipatan
sel-sel folikelPada hipertiroid, konsentrassi TSH (tiroid stimulating
hormone) plasma menurun, karena ada sesuatu yang menyerupai TSH
biasanya bahan-bahan ini menyerupai antibody imunoglobulin yang
disebut TSI (tiroid stimulating immunoglobulin), yang berikatan dengan
reseptor membrane yang sama reseptor yang mengikat TSH. Bahan-bahan
tersebut merangsang aktivasi cAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya
adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien hipertiroid kossentrasi TSH
menurun, sedangkan konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai
efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12
jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung 1 jam. Tingginya
sekresi hormone yang disebabkan oleh TSI selanjutnya pembentukan TSH
oleh kelenjar hipofisis anterior.
Pengkajian

Hipotiroid
Data Subjektif Data Objektif

1) Riwayat pengalaman perubahan 1) Status mental: perhatian


status social / mental. pendek, emosi labil, tremor, dan
2) Mengalami sakit dada atau hyperkinesia.
palpitasi. 2) Perubahan kardiovaskular:
3) Mengalami dipsnea ketika tekanan darah sistolik
melakukan aktivitas dan istirahat. meningkat, tekanan diastolic
4) Riwayat perubahan pada menurun, takikardia
kuku,rambut, kulit, dan banyak walaupunwaktu istirahat,
keringat. disritmia dan murmur.
5) Mengeluh gangguan penglihatan 3) Perubahan pada kulit: hangat,
dan mata cepat lelah. kemerahan dan basah.
6) Perubahan asupan makanan dan 4) Perubahan pada rambut: halus
berat badan. dan menipis.
7. Perubahan eliminasi feses, 5. Perubahan pada mata:
frekuensi dan banyaknya. lidlag, glovelag, diplopia, dan
8. Intoleransi terhadap cuaca penglihatan kabur.
panas. 6. Perubahan nutrisi /
9. Memgeluh cepat lelah dan metabolic: berat badan
tidak mampu melakukan menurun, nafsu makan dan
semua aktivitas hidup sehari- asupan makan bertambah
hari. serta kolesterol dan trigliserida
10. Perubahan menstruasi menurun.
atau libido. 7. Perubahan muskoloskeletal:
11. Pengetahuan tentang sifat otot lemah, tonus otot kurang
penyakit,pengobatan, serta dan sulit berdiri dari posisi
efek samping obat duduk.
Diagnosa
Hipotiroidisme

• Intoleransi aktivitas berhubungan


dengan kelelahan dan penurunan
proses kognitif
• Konstipasi berhubungan dengan
penurunan gastrointestinal
• Pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan depresi
ventilasi
• Perubahan pola berfikir
berhubungan dengan gangguan
metabolism dan perubahan status
kardiovaskular dan pernapasan
Skenario
• Kasus Hipotirodisme
Ny.N 45 tahun dirawat dengan keluhan tidak ada nafsu
makan sudah seminggu ini, suka sesak, rambutnya rontok
sangat banyak setiap kali menyisir, suaranya sudah
seminggu ini parau, kuku juga mudah rapuh, dia tidak
mengerti kenapa ini terjadi. Keluhan lainnya suka merasa
dingin walaupun udara dilingkungan sangat panas.
Perawat melakukan pemeriksaan fisik didapat TD: 90/60
mmHg, nadi: 64x per menit, suhu: 37,3 0 Celcius,
miksedema, hasil rongsen toraks: efusi pleura.
Pengkajian
Hipertiroidisme
Data subjektif Data objektif
1. Riwayat pengalaman perubahan 1. Status mental : perhatian pendek,
status emosional atau mental emosi labil, tremor dan hiperkinesia
2. Mengalami sakit dada atau 2. Perubahan kardiovaskular :
palpitasi tekanan darah sistolik meningkat,
3. Mengalami dipsnea ketika tekanan distolik menurun,
melakukan aktivitas atau istirahat takikardia walaupun istirahat,
4. Riwayat perubahan pada kuku, distretmia dan murmur
rambut, kulit, dan banyak keringat 3. Perubahan pada kulit : hangat,
5. Mengeluh gangguan penglihatan kemerahan, dan basah
dan mata cepet lelah 4. Perubahan pada rambut : halus
dan tipis
6. Perubahan asupan makanan 5. Perubahan pada mata : lid,
dan berat badan lad, glove, lag, diplopia, dan
7. Perubahan eliminasi feses, penglihatan kabur
frekuensi serta banyaknya 6. Perubahan nutrisi dan
8. Intoleransi terhadap cuaca metabolik, berat badan
panas menurun, nafsu makan
9. Mengeluh cepat lelah dan bertambah serta kolestrol dan
tidak mampu melakukan semua trigeselida serum menurun
aktivitas sehari-hari 7. Perubahan muskoleskeletal :
10. Perubahan menstruasi atau otot lemah, tonus otot kurang,
libido dan sulit berdiri dari posisi duduk
11. Pengetahuan tentanh sifat
penyakit, pengobatan serta efek
sampingnya
Diagnosa
Hipertiroidisme

1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya


pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
mengabsobsi makanan.
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan
perubahan denyut/irama jantun.
4. Kelelahan berhubungan dengan ketidakseimbangan
energy dengan kebutuhan tubuh.
Skenario
• Kasus Hipertirodisme

Ny.N 45 tahun dirawat dengan keluhan tidak ada nafsu


makan sudah seminggu ini, suka sesak, rambutnya rontok
sangat banyak setiap kali menyisir, suaranya sudah
seminggu ini parau, kuku juga mudah rapuh, dia tidak
mengerti kenapa ini terjadi. Keluhan lainnya suka merasa
dingin walaupun udara dilingkungan sangat panas.
Perawat melakukan pemeriksaan fisik didapat TD: 90/60
mmHg, nadi: 64x per menit, suhu: 37,3 0 Celcius,
miksedema, hasil rongsen toraks: efusi pleura.
• Kasus Hipertirodisme

Ny.M umur 20 tahun dirawat dengan keluhan tubuh


terasa lemas, badan terasa panas, sering berkeringat
dimalam hari, sering terasa sesak nafas, jantung
terasa berdebar-debar. Keluhan lainnya nafsu makan
menuran, mual, dan penglihatan kabur.perawat
melakukan pemeriksaan fisik didapat TD : 130/80
mmHg, N : 110x per menit,RR : 27x per menit dan
suhu 38 0 Celcius
Hipotiroidisme

A. Pengkajian
– Data pasien
• Nama : Ny. N
• Tempat tanggal lahir : Jakarta, 23 februari 1968
• Umur : 45 tahun
• Jenis kelamin : perempuan
• Agama : islam
• Suku : jawa
• Pekerjaan : IRT
• Status perkawinan : menikah
• Status pendidikan : SLTA
• Diagnose medis : hipotiroid
– Riwayat penyakit
• Keluhan utama : klien datang ke rs hari senin,
10 maret 2020 dengan keluhan tidak ada
nafsu makan sudah seminggu ini, suka sesak,
rambutnya banyak sangat banyak setiap kali
menyisir, suaranya sudah seminggu ini parau,
kuku juga mudah rapuh.
• Riwayat penyakit sekarang: klien mengalami
hipotiroid
• Riwayat penyakit dahulu: klien tidak memiliki
riwayat penyakit hipotiroid
• Riwayat kesehatan keluarga : keluarga klien
tidak ada yang mempunyai penyakit hipotiroid
– Pemeriksaan fisik
• Pola istirahat dan tidur: sangat malas beraktivitas dan ingin tidur
sepanjang hari.
• System pencernaan : lidah tampak menebal, nafsu makan
berkurang, anoreksia, peningkatan berat badan , konstipasi,
distensi abdomen.
• System kardiovaskular: pembesaran jantung, disritmia, hipotensi,
nadi lambat, penurunan frekuensi denyut jantung, penurunan
curah jantung.
• System muskoloskeletal: parastesia dan reflex tendon menurun,
gerak-gerik klien sangat lamban, lemah, cepat lelah, sakit pada
sendi dan otot, gerakan yang canggung dan lamban.
• System neurologis: berbicara lambat, kelopak mata turun,wajah bengkak,
pusing, pucat, perlambatan daya pikir, berbicara lambat dan terbata-bata
dan memori, perhatian turun, latergi atau somnolen, bingung, hilang
pendengaran.
• System reproduksi: terjadi perubahan menstruasi seperti
amenore atau masa menstruasi yang memanjang.
• System integument: kulit kasar, tebal dan bersisik, dingin
dan pucat, , tidak tahan terhadap dingin,
Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah
mata dan di pergelangan kaki, pertumbuhan kuku buruk,
kuku menebal; rambut kering, kasar; rambut rontik dan
pertumbuhannya buruk.
• Emosi/psikologis: Klien sangat sulit membina hubungan
sasial dengan lingkungannya, mengurung diri, depresi,
apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri.
B. Data Fokus
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

1. Klien mengeluh tidak ada nafsu .      Tanda-tanda vital :


makan sudah seminggu ini TD : 90/60 mmHg
2. Klien mengeluh suka sesak Nadi : 64 x/menit
3. Klien mengeluh rambutnya rontok Suhu : 37,3oC ,
sangat banyak setiap kali menyisir RR : 25 x/menit kedalaman nafas
4. Klien mengatakan suaranya sudah dangkal, suara tambahan wheezing
seminggu ini parau T3 :
5. Klien mengatakan kuku juga T4 :
mudah rapuh Miksedema
6. Klien tidak mengerti kenapa ini Hasil rontgen thorax : efusi pleura.
terjadi    Kemungkinan klien terlihat malas
 7.Klien mengeluh suka merasa dingin beraktivitas
walaupun udara dilingkungan sangat
panas.
8.Kemungkinan klien mengeluh    Kemungkinan lidah klien tampak
malas beraktivitas menebal
9.Kemungkinan klien ingin tidur      Kemungkinan klien terlihat
sepanjang hari penurunan reflek tendon
10.Kemungkinan klien mengeluh       Kemungkinan klien terlihat gerak-
konstipasi, gerik sangat lamban,
11.Kemungkinan klien mengatakan      Kemungkinan klien terlihat lemah,
mengalami penurunan berat badan cepat lelah,
 12.Kemungkinan klien mengeluh    Kemungkinan klien terlihat gerakan
sakit pada sendi dan otot yang canggung lamban
13. Kemungkinan klien mengeluh Kemungkinan klien terlihat berbicara
pusing lambat dan terbata-bata
14.Kemungkinan klien mengatakan Kemungkinan klien terlihat kelopak
perubahan menstruasi, masa mata turun dan wajah bengkak,
menstruasi yang memanjang Kemungkinan klien terlihat
 15.Kemungkinan klien mengatakan mengalami perlambatan daya pikir
tidak tahan terhadap dingin,
.  Kemungkinan klien terlihat
mengalami gangguan memori
Kemungkinan klien terlihat
perhatian kurang, letargi atau
somnolen, bingung
Kemungkinan kulit klien teraba
kasar, tebal, bersisik, dingin dan
pucat
Kemungkinan klien terlihat adanya
pembengkakkan dan edema kulit,
terutama di bawah mata dan di
pergelangan kaki
  Kemungkinan klien terlihat
pertumbuhan kuku buruk, kuku
menebal
  Kemungkinan terlihat rambut klien
kering, kasar; dan pertumbuhannya
buruk
C. Analisa data
DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS : Pola napas tidak
   Klien mengeluh efektif Depresi ventilasi
suka sesak
    Klien mengatakan
suaranya sudah
seminggu ini parau
    Kemungkinan
klien mengatakan
kesulitan saat
bernapas
DO:
    Tanda-tanda vital :
RR : 25 x/menit kedalaman
nafas dangkal, suara
tambahan wheezing
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 64 x/menit
Suhu : 37,3oC
     Pemeriksaan Penunjang
Hasil rontgen thorax : efusi
pleura
     Klien terlihat sesak napas
     Kemungkinan klien terlihat
menggunakan otot bantu
pernapasan
      Kemungkinan klien terlihat
memegangi dada
     Kemungkinan klien terlihat
cemas dan gelisah
DS : Degenerasi
      Klien mengeluh suka sesak Penurunan
      Klien mengatakan suaranya otot jantung
curah
sudah seminggu ini parau (miokarditis)
      Kemungkinan klien mengeluh jantung
pusing
DO:
      Tanda-tanda vital :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 64 x/menit
Suhu : 37,3oC
T3 :
T4 :
      Pemeriksaan Penunjang
Hasil rontgen thorax : efusi pleura
      Klien terlihat pucat
      Kemungkinan klien terlihat
lemah,
cepat lelah,
      Kemungkinan klien mengalami
perbesaran jantung
      Kemungkinan klien terlihat
memegangi dada
DS : Perubahan  nutrisi kurang Peningkatan metabolisme
      Klien mengeluh tidak dari kebutuhan
ada nafsu makan sudah
seminggu ini
      Klien mengeluh suka
sesak
      Klien mengeluh
rambutnya rontok sangat
banyak setiap kali menyisir
      Klien mengatakan
kuku juga mudah rapuh
      Kemungkinan klien
mengeluh malas
beraktivitas
      Kemungkinan klien
mengeluh pusing
DO :
      Tanda-tanda vital :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 64 x/menit
Suhu : 37,3oC
      Miksedema
      Hasil rontgen thorax :
efusi pleura.
      Kemungkinan klien
terlihat mengalami
perlambatan daya pikir
      Kemungkinan klien
terlihat mengalami
gangguan memori
      Kemungkinan klien
terlihat kurang perhatian,
letargi atau somnolen,
bingung

Anda mungkin juga menyukai