Anda di halaman 1dari 25

STROKE NON

HEMORAGIK
Present by : Verta Vera Syaulatia
Preceptor : dr. Heny Damajanti, Sp. Rad., M.Sc
Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 65 tahun
Alamat : Bukit Kemiling Permai
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Status Pernikahan : Menikah
Suku Bangsa : Indonesia
No. RM : 13.41.19
MRS : 06 Oktober 2019
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis terhadap pasien pada tanggal 07 Oktober 2019 di
Ruang Lantai 4 RS Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung.

Keluhan Utama
Nyeri kepala semakin Keluhan Tambahan
memberat dan lemas badan Nyeri perut, mual (+), muntah
bagian kiri sejak 2 hari ± 5 kali, tidak nafsu makan.
sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang OS datang ke IGD RSPBAH
diantar oleh keluarganya dengan keluhan nyeri
kepala sejak ± 2 hari yang lalu, nyeri dirasa
semakin memberat dan berdenyut. OS juga
mengeluh nyeri perut, mual (+), muntah ± 5
kali terutama saat makan dan minum. Setelah
mendapatkan perawatan OS merasakan lemah
di anggota gerak atas dan bawah sebelah kiri.
OS tidak memiliki riwayat kencing manis,
penyakit jantung. Tetapi, OS memiliki riwayat
Hipertensi dari lama. OS tidak mengeluh
pingsan, demam dan kejang. BAB dan BAK
normal. Keluarga OS mengatakan bahwa OS
tidak rutin cek ke Fasyankes terdekat untuk
kontrol darah tingginya dan mengonsumsi
obat darah tinggi.
Riwayat penyakit dahulu : Hipertensi (+)

Riwayat penyakit keluarga : tidak ada

Riwayat kebiasaan : menyangkal minum minuman


beralkohol

Riwayat pengobatan : tidak rutin


mengonsumsi obat hipertensi
Pemeriksaan Fisik
Status Present
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Composmentis
• GCS : E4V5M6
• Tanda vital
 Tekanan darah : 210/110 mmHg
 Nadi : 88x /menit
 Suhu : 36,2⁰C
 Pernapasan : 22x/menit
Status Generalis
• KULIT : DBN
• KEPALA : DBN
• LEHER : DBN
• THORAKS : DBN
• COR : DBN
• PULMO : DBN
• ABDOMEN : Nyeri tekan pada regio epigastric
• EKSTREMITAS :
Superior: akral hangat (+/+), oedem (-/-), KM (5/4), sensibilitas (+/±)
Inferior: akral hangat (+/+), oedem (-/-),KM (5/4), sensibilitas (+/±)

 
Status Neurologis
Saraf Cranialis
  Olfaktorius (N.I) : DBN 
 N.
 N. Opticus (N.II) : DBN
 N. Occulomotorius, N. Trochealis, N. Abducen (N.III-N.IV-N.VI) : DBN
 N. Trigeminus (N. V) : DBN
 N. Fascialis (N.VII) : DBN
 N. Acusticus (N. VIII) : DBN
 N. Glossopharingeus dan N. Vagus (N.IX dan N.X) : DBN
 N. Accesorius (N.XI) : DBN
 N. Hipoglossus (N.XII) : Deviasi ke kanan (+)
 Refleks Fisiologis (+)
 Refleks Patologis (-)
Pemeriksaan Penunjang

KIMIA DARAH
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL

Ureum 27 10-50 mg/dl

Creatinin 0,6 Lk : 0,6-1,1 mg/dl


Wn : 0,5-0,9 mg/dl

Natrium 145 135-145 nmol/l

Kalium 2,4 3,5-5,5 nmol/l

Cloride 97 96-106 nmol/l


Pemeriksaan CT Scan
Pemeriksaan CT Scan
Kesan CT Scan:
• Perdarahan di area cerebelli aspek
sinistra dengan perifokal oedem di
sekitarnya
• Infark di periventrikel lateralis
sinistra dengan oedem perifokal
Skor Stroke Siriraj
Rumus :
(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x nyeri kepala) + (2 x muntah)
+ (0,1 x tekanan diastolik) – (3 x penanda ateroma) – 12
Keterangan :  
Derajat 0 = kompos mentis; 1 = somnolen;
kesadaran 2 = sopor/koma
   
Muntah 0 = tidak ada; 1 = ada
Nyeri kepala 0 = tidak ada; 1 = ada
Ateroma 0 = tidak ada; 1 = salah satu atau lebih
  (diabetes; angina; penyakit pembuluh darah)
Hasil :  
Skor >-1 Perdarahan supratentorial
Skor <-1 Infark serebri

Pada kasus (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 100) – (3 x 1) – 12 = -3

infark serebri (stroke non hemoragik)


Resume Medis
Seorang OS datang ke IGD RSPBAH diantar oleh
keluarganya dengan keluhan nyeri kepala sejak ±
2 hari yang lalu, nyeri dirasa semakin memberat
dan berdenyut. OS juga mengeluh nyeri perut,
mual (+), muntah ± 5 kali terutama saat makan
dan minum. OS tidak memiliki riwayat kencing
manis, penyakit jantung. Tetapi, OS memiliki
riwayat Hipertensi dari lama. OS tidak mengeluh
pingsan, demam dan kejang. BAB dan BAK
normal. Pada pemeriksaan neurologis di
dapatkan parese pada nervus XII dimana lidah
tidak bisa menjulur kearah kiri.Setelah di lakukan
pemeriksaan CT-Scan Kepala Non Kontras di
dapatkan diagnosa primer perdarahan
intracerebeli dan subdural hematom regio
cerebelum. OS di rujuk ke rumah sakit Abdul
Moeloek pada tanggal 08 Oktober 2019 untuk
diperiksa lebih lanjut dengan dokter bedah saraf.
Diagnosa

Diagnosa Banding
Diagnosis Klinis :
hemiparese sinistra

Diagnosis Topis :
cerebri hemisfer dekstra

Diagnosis Etiologi : SNH


Penatalaksanaan
• Observasi tanda tanda
Non Farmakologik vital

• IV FD RL 15 tpm
Farmakologik • Omeprazole 1x1
• Amlodipin 10 mg 1x1
• Candesartan 8 mg 1x1
• Betahistin 3x1
• Flunarizin 5 mg 2x1
• Ondansentron 8 mg 3x1
• Citicolin 50 mg 2x1
Prognosis

Quo ad vitam
Dubia ad bonam

Quo ad functionam
Dubia ad bonam

Quo ad sanationam
Dubia ad bonam
TINJAUAN Definisi
Stroke non hemoragik didefinisikan sebagai sekumpulan

PUSTAKA tanda klinik yang berkembang oleh sebab vaskular. Gejala


ini berlangsung 24 jam atau lebih pada umumnya terjadi
akibat berkurangnya aliran darah ke otak, yang
menyebabkan cacat atau kematian.

Epidemiologi
Stroke Non Hemoragik atau Stroke Iskemik merupakan
88% dari seluruh kasus stroke. .

Etiologi
Pada stroke iskemik terjadi iskemia akibat sumbatan atau
penurunan aliran otak.
Gambaran Klinis

Gangguan yang biasanya terjadi yaitu


gangguan mototik (hemiparese), sensorik
(anestesia,hiperestesia,parastesia/geringgingan
, gerakan yang canggung serta simpang siur,
gangguan nervus kranial, saraf otonom
(gangguan miksi, defeksi, salivasi), fungsi
luhur (bahasa, orientasi, memori, emosi) yang
merupakan sifat khas manusia, dan gangguan
koordinasi (sidrom serebelar).
Faktor Risiko

Dapat di modifikasi Tidak dapat dimodifikasi

• Riwayat stroke • Usia


• Hipertensi • Jenis kelamin
• Penyakit jantung • Herediter
• Diabetes Melitus • Ras atau etnik
• TIA
• Hiperkolestrol
• Obesitas
• Merokok
Teknik-teknik pencitraan berikut ini yang sering digunakan
Pemeriksaan •

CT Angiografi
CT Scan Perfusion
penunjang • Magnetic Resonance Imaging (MRI)
• USG.
• Chest X-Ray
• Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari
rokok, stres mental, alkohol, kegemukan,
Pencegahan konsumsi garam berlebih, obat-obat golongan
amfetamin, kokain dan sejenisnya. Mengurangi
kolesterol dan lemak dalam makanan.
Menggendaliakan hipertensi, diabetes melitus,
penyakit jantung, penyakit vaskular aterosklerotik
lainya. Perbanyak
konsumsi gizi seimbang dan olahraga teratur.
Penatalaksanaan

Memulihkan iskemik akut yang sedang berlangsung (3-6 jam


pertama) menggunakan trombolisis dengan rt-PA (recombinan
Medikamentosa tissue-plasminogen activator). Ini hanya boleh di berikan dengan
waktu onset <3 jam dan hasil CT scan normal,

Mencegah perburukan neurologis dengan jeda waktu sampai 72


jam yang diantaranya yaitu:
1) Edema yang progresif dan pembengkakan akibat infark.
Terapi dengan manitol dan hindari cairan hipotonik.
2) Tekanan darah tidak boleh cepat-cepat diturunkan sebab
dapat memperluas infrak dan perburukan neurologis
Prognosis

Prognosis stroke dipengaruhi oleh sifat dan tingkat keparahan


defisit neurologis yang dihasilkan. usia pasien, penyebab stroke,
gangguan medis yang terjadi bersamaan juga mempengaruhi
prognosis. Secara keseluruhan, kurang dari 80% pasien dengan
stroke bertahan selama paling sedikit 1 bulan, dan didapatkan
tingkat kelangsungan hidup dalam 10 tahun sekitar 35%.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai