Penyakit Menular
Oleh:
KELOMPOK 8
Pencegahan primer
• Sasaran yang ditujukan pada faktor penyebab yang bertujuan untuk mengurangi penyebab
atau menurunkan pengaruh penyebab.
• Mengatasi dan modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik
• Meningkatkan daya tahan yang meliputi perbaikan status gizi, status kesehatan umum dan
kualitas hidup penduduk
Pencegahan Sekunder
• Pencarian penderita secara dini dan aktif melalui peningkatan usaha surveillans penyakit tertentu,
pemeriksaan berkala serta pmeriksaan kelompok tertentu , dan penyaringan ( screenin)
• Pemberian Chemoprophylaxis yang terutama bagi mereka yang dicurigai berada pada proses
prepatogenesis dan pathogenesis penyakit tertentu.
Pencegahan Tersier
Sasaran pencegahan tingkat ke tiga adalah penderita penyakit tetentu dengan tujuan
mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan permanen, mencegah bertambah parahnya
suatu penyakit atau mncegah kematian akibat penaykit tersebut.
Pada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah terjadinya akibat samping
dari penyembuhan suatu penyakit tertentu. Rehabilitasi adalah usaha pengembalian fungsi fisik,
psikologis dan sosial seoptimal mungkin yng meliputi rehabilitasi fisik atau medis, rehabilitasi
mental dan psikologis serta rehabilitasi sosial.
D.Program Kesehatan Penyakit Menular
Upaya pemerintah dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular adalah dengan
menggunakan pendekatan keluarga dan GERMAS (Gerakan Masyarakat menuju Sehat). Upaya
tersebut diarahkan pada beberapa kegiatan antara lain : deteksi dini penyakit, pengendalian
factor resiko, penanganan penyakit, peningkatan peran serta masyarakat, perlindungan
masyarakat agar tidak terinfeksi serta peningkatan kualitas kesehatan masyarakat agar tidak
terpapar penyakit. Prioritas utama upaya pencegahan penyakit menular tertuju pada beberapa
penyakit, antara lain HIV & AIDS, Tuberculosis (TB), pneumonia, hepatitis, malaria, demam
berdarah, influenza dan flu burung, serta penyakit neglected diseases antara lain kusta, frambusia,
filariasis dan christosomiasis. (Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2018)
Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Menular:
1.Pengkajian
Data dasar pengkajian pasien (tergantung dari tahap penyakit dan derajat yang terkena)
- Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelelahan umum dan kelemahan, napas pendek karena kerja,kesulitan tidur pada malam
hari atau demam malam hari, menggigil dan atau berkeringat ,mimpi buruk.
Tanda : Takikardia, dispnea/dispnue, Kelelahan otot, nyeri dan sesak.
- Integritas ego
Gejala : adanya/faktor stres lama,masalah keuangan,rumah. Perasaan tak berdaya/tak ada harapan.
Tanda : menyangkal(khususnya selama Tahap dini), ansietas, ketakutan, mudah terangsang.
- Makanan / cairan
Gejala : kehilangan napsu makan,tak dapat mencerna,penurunan berat badan.
Tanda : turgor kulit buruk,kering/kulit bersisik,kehilangan otot/lemak subkutan hilang.
lanjutan...
- Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri dada meningkat karena batuk berulang.
Tanda : berhati – hati pada area yang sakit,perilaku distraksi dan gelisah.
- Pernapasan
Gejala : batuk produktif atau tidak produktif, napas pendek.
Tanda : penigkatan frekuensi pernapasan, pengembangan paru saat bernapas tidak simetris.
Perkusi pekak dan penurunan fromitus.
Krakteristik sputum: hijau/purulen/mukoid kuning atau bercak darah.
- Keamanan
Gejala : adanya kondisi penekanan imun,contoh AIDS,kanker. Tes HIV positif.
Tanda : demam rendah atau sakit panas akut.
lanjutan...
- Interaksi sosial
Gejala : perasaan isolasi/penolakan karena penyakit menular. Perubahan pola biasa dalam
tanggung jawab/perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran.
-Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : Riwayat keluarga TB. Ketidakmampuan umum/status kesehatan buruk. Gagal untuk
membaik/kambuhnya TB. Tidak berpartisipasi dalam terapi.
2.Diagnosa keperawatan
1) Resiko tinggi penularan kepada orang lain berhubungan dengan kerusakan pertahanan primer
tidak adekuat,penurunan kerja silia/stasis sekret atau kerusakan jaringan atau tambahan infeksi.
3) Resiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan efektivitas
paru,ateletaksis atau kerusakan membran alveola- kapiler.