• No HP : 085223223487
• Email : fahmi.wasnaker88@gmail.com
11 BAB
18 pasal
BAB I
Pasal 1
6 Ayat
Tentang Istilah-Istilah
1. Tempat kerja
2. Pengurus
3. Pengusaha
4. Direktur
5. Pegawai pengawas
6. Ahli keselamatan kerja
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
12 Januari 1970
••Sifat
Sifat :: Preventive
Preventive
•Ruang lingkup :
(Pembinaan
(Pembinaan & &
UU No 1 Th 1970
Pabrik dan bengkel
Koordinatif)
VR 1910
Pasal 2
2 Ayat
RUANG LINGKUP
1. Tempat kerja di seluruh wilayah hukum NKRI
2. Kriteria tempat kerja
3. Kriteria tempat kerja lain, yang belum di atur undang-undang
Kritria Tempat kerja terdapat 3 unsur pokok
1. Adanya kegiatan usaha
2. Adanya orang yang bekerja
3. Terdapat sumber bahaya
BAB III
Pasal 3
Pasal 4
2 Ayat
3 Ayat
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
PASAL 3
1. Rincian Syarat-syarat keselamatan kerja
2. Perubahan perincian dapat mengikuti perkembangan IPTEK terbaru
PASAL 4
1. Penerapan Syarat-syarat keselamatan kerja dimulai dari perencanaan sampai
penyimpanan
2. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknik ilmiah menjadi suatu
kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur,jelas dan praktis guna
menjamin keselamatan barang-barang itu sendiri, keselamatan tenaga kerja yang
melakukannya dan keselamatan umum
3. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut
• bahan,
Syarat K3 • barang,
• aparat produksi dan
• produk teknis
PERENCA Pembuatan,
Pemasangan
NAAN Pengangkutan
Pemakaian
Peredaran
Penggunaan
Perdagangan Pemeliharaan
Penyimpanan
BAB IV
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
2 Ayat Pasal 8
3 Ayat
1 Ayat
3 Ayat
PENGAWASAN
Pasal 5
1. Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap Undang-undang ini, sedangkan
para pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan menjalankan
pengawasan langsung terhadap ditaatinya Undang-undang ini dan membantu
pelaksanaannya
2. Wewenang dan kewajiban direktur, pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja
dalam melaksanakan Undang-undang ini diatur dengan peraturan perundangan
– direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)
WEWENANG
– Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 4/Men/1992)
Pasal 6
1. Banding
2. Tata cara banding
3. Keputusan banding tidak dapat dibanding lagi
Banding
Pasal 7
Retribusi
Banding
Pasal 8
1. Pemeriksaan kesehatan pertama
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
3. Ditetapkan undang-undang
MCU
BAB V
Pasal 9
4 Ayat
PEMBINAAN
Pasal 9
1. Pengurus diwajibkan melakukan safety induction
2. Mempekerjakan pekerja yang telah memahami safety
3. Diwajibkan melakukan pembinaan K3 secara
berkelanjutan
4. Diwajibkan mentaati semua syarat K3
BAB VI
Pasal 10
2 Ayat
P2K3
Pasal 10
1. Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
2. Susunan P2K3
BAB VII
Pasal 11
2 Ayat
KECELAKAAN
Pasal 11
1. Pelaporan Kecelakaan Kerja
2. Tata cara Pelaporan kecelakaan kerja (permenaker 03
tahun 1998)
BAB VIII
Pasal 12
1 Ayat
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA
KERJA
Pasal 12
• Kewajiban pekerja • Hak pekerja
a. Memberikan keterangan yang benar d. Meminta pada Pengurus agar
bila diminta oleh pegawai pengawas dilaksanakan semua syarat-syarat K3
dan atau ahli keselamatan kerja; yang diwajibkan;
b. Memakai alat perlindungan diri yang e. Menyatakan keberatan kerja pada
pekerjaan dimana syarat K3 serta alat-
diwajibkan;
alat perlindungan diri yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua diragukan olehnya kecuali dalam hal-
syarat-syarat keselamatan dan hal khusus ditentukan lain oleh
kesehatan kerja yang diwajibkan; pegawai pengawas dalam batas-batas
yang masih dapat dipertanggung
jawabkan.
BAB IX
Pasal 13
1 Ayat
Pasal 13
Pasal 14
1 Ayat
KEWAJIBAN PENGURUS
PASAL 14
a. Menempelkan sehelai uu no tahun 1970
b. Petunjuk-petunjuk K3
c. Alat pelindung diri
BAB XI
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
1 Ayat
KETENTUAN-KETENTUAN
PENUTUP
TERIMA KASIH