Anda di halaman 1dari 50

Pengawas Ketenagakerjaan

UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah II


Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat
• Pengawas Ketenagakerjaan pertama
• Anggota DPD APKI Provinsi Jawa Barat

• No HP : 085223223487
• Email : fahmi.wasnaker88@gmail.com

Fahmi Aziz Munada, SE


Click icon to add picture

Click icon to add picture


Click icon to add
picture
Undang-Undang
no 1 Tahun 1970
Tentang
Keselamatan kerja
presented by
Fahmi Aziz Munada,SE
Pengawas Ketenagakerjaan
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
target kompetensi :

Peserta memahami dasar hukum


penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja

Peserta memahami Pengertian dan


ketentuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja

Peserta memahami Ketentuan Pidana


dari ketidaksesuaian penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
UU no 1 Tahun
1970

11 BAB

18 pasal
BAB I

Pasal 1

6 Ayat
Tentang Istilah-Istilah
1. Tempat kerja
2. Pengurus
3. Pengusaha
4. Direktur
5. Pegawai pengawas
6. Ahli keselamatan kerja
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Ilmu pengetahuan secara


sistematik, teknik manajerial, untuk
mengidentifikasi potensi bahaya,
Keilmuan mengevaluasi dan mengendalikan
risiko akibat kecelakaan dan atau
kejadian berbahaya dalam siklus
pekerjaan atau proyek sampai pada
tingkat yang dapat diterima
“ACCIDENT PREVENTION”
Sejarah UU Keselamatan Kerja
1910 – 1947 – 1970

12 Januari 1970

• Undang undang No 1 tahun 1970 tentang


keselamatan Kerja,
Mencabut : Veiligheidsreglement. Stbl Van
Nederlandsch Indie No 406 Tahun 1910.
Perbedaan
VR 1910 vs UU 1/1970
••Ruang
Ruang lingkup
lingkup ::
Tempat
Tempat kerja
kerja

••Sifat
Sifat :: Preventive
Preventive
•Ruang lingkup :
(Pembinaan
(Pembinaan & &

UU No 1 Th 1970
Pabrik dan bengkel
Koordinatif)
VR 1910

•Sifat : Repressive Koordinatif)


••Sentralisasi
Sentralisasi
kebijakan
kebijakan
••Desentralisasi
Desentralisasi
operasional
operasional
BAB II

Pasal 2

2 Ayat
RUANG LINGKUP
1. Tempat kerja di seluruh wilayah hukum NKRI
2. Kriteria tempat kerja
3. Kriteria tempat kerja lain, yang belum di atur undang-undang
Kritria Tempat kerja terdapat 3 unsur pokok
1. Adanya kegiatan usaha
2. Adanya orang yang bekerja
3. Terdapat sumber bahaya
BAB III

Pasal 3

Pasal 4
2 Ayat

3 Ayat
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
PASAL 3
1. Rincian Syarat-syarat keselamatan kerja
2. Perubahan perincian dapat mengikuti perkembangan IPTEK terbaru
PASAL 4
1. Penerapan Syarat-syarat keselamatan kerja dimulai dari perencanaan sampai
penyimpanan
2. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknik ilmiah menjadi suatu
kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur,jelas dan praktis guna
menjamin keselamatan barang-barang itu sendiri, keselamatan tenaga kerja yang
melakukannya dan keselamatan umum
3. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut
• bahan,
Syarat K3 • barang,
• aparat produksi dan
• produk teknis

PERENCA Pembuatan,
Pemasangan
NAAN Pengangkutan
Pemakaian
Peredaran
Penggunaan
Perdagangan Pemeliharaan
Penyimpanan
BAB IV
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
2 Ayat Pasal 8
3 Ayat
1 Ayat
3 Ayat
PENGAWASAN
Pasal 5
1. Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap Undang-undang ini, sedangkan
para pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan menjalankan
pengawasan langsung terhadap ditaatinya Undang-undang ini dan membantu
pelaksanaannya
2. Wewenang dan kewajiban direktur, pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja
dalam melaksanakan Undang-undang ini diatur dengan peraturan perundangan
– direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)

– Peg. Pengawas (Permen No. 33 tahun 2016)

WEWENANG
– Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 4/Men/1992)
Pasal 6
1. Banding
2. Tata cara banding
3. Keputusan banding tidak dapat dibanding lagi

Banding
Pasal 7

Retribusi

Banding
Pasal 8
1. Pemeriksaan kesehatan pertama
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
3. Ditetapkan undang-undang

MCU
BAB V

Pasal 9

4 Ayat
PEMBINAAN
Pasal 9
1. Pengurus diwajibkan melakukan safety induction
2. Mempekerjakan pekerja yang telah memahami safety
3. Diwajibkan melakukan pembinaan K3 secara
berkelanjutan
4. Diwajibkan mentaati semua syarat K3
BAB VI

Pasal 10

2 Ayat
P2K3
Pasal 10
1. Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
2. Susunan P2K3
BAB VII

Pasal 11

2 Ayat
KECELAKAAN
Pasal 11
1. Pelaporan Kecelakaan Kerja
2. Tata cara Pelaporan kecelakaan kerja (permenaker 03
tahun 1998)
BAB VIII

Pasal 12

1 Ayat
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA
KERJA
Pasal 12
• Kewajiban pekerja • Hak pekerja
a. Memberikan keterangan yang benar d. Meminta pada Pengurus agar
bila diminta oleh pegawai pengawas dilaksanakan semua syarat-syarat K3
dan atau ahli keselamatan kerja; yang diwajibkan;
b. Memakai alat perlindungan diri yang e. Menyatakan keberatan kerja pada
pekerjaan dimana syarat K3 serta alat-
diwajibkan;
alat perlindungan diri yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua diragukan olehnya kecuali dalam hal-
syarat-syarat keselamatan dan hal khusus ditentukan lain oleh
kesehatan kerja yang diwajibkan; pegawai pengawas dalam batas-batas
yang masih dapat dipertanggung
jawabkan.
BAB IX

Pasal 13

1 Ayat
Pasal 13

KEWAJIBAN BILA MEMASUKI


TEMPAT KERJA
Barangsiapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan
mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat
alat perlindungan diri yang diwajibkan
BAB X

Pasal 14

1 Ayat
KEWAJIBAN PENGURUS
PASAL 14
a. Menempelkan sehelai uu no tahun 1970
b. Petunjuk-petunjuk K3
c. Alat pelindung diri
BAB XI
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
1 Ayat
KETENTUAN-KETENTUAN
PENUTUP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai