Anda di halaman 1dari 32

LAPISAN BUMI

Lapisan Bumi
• Bumi pada dasarnya terdiri dari empat lapis,
yaitu kerak, mantel, inti luar, dan inti dalam.
• Lapisan terluar, yaitu kerak Bumi, adalah tempat
tinggal bagi makhluk hidup.
• Di bawahnya terdapat mantel Bumi yang
berfungsi untuk melindungi inti Bumi.
• Terakhir adalah inti Bumi yang memiliki suhu
sangat tinggi dan tersusun dari campuran logam.
Kerak Bumi(Crust/Litosfer/Lempeng Bumi)

• Kerak Bumi merupakan lapisan terluar yang tipis


dibandingkan lapisan lainnya. Lapisan ini terdiri dari
unsur-unsur kimia seperti oksigen, silikon, aluminium,
besi, kalsium, natrium, kalium, dan magnesium.
• Terdapat dua macam lapisan kerak Bumi, yaitu kerak
benua di daratan dan kerak samudera di dasar laut.
• Kerak benua memiliki ketebalan 30 hingga 70 kilometer,
sementara kerak samudera memiliki ketebalan 6 hingga
11 kilometer.
Proses Endogen
• Pada kerak Bumi terdapat proses endogen.
Proses endogen adalah proses yang
disebabkan oleh energi di dalam Bumi yang
menyebabkan permukaan Bumi tidak rata.
Proses endogenlah yang menyebabkan
terbentuknya pegunungan dan bukit-bukit.
Proses Endogen
• Proses endogen terbagi menjadi tiga macam, yaitu
tektonisme, vulkanisme, dan gempa atau seisme.
• Tektonisme terjadi akibat pergerakan antara lapisan
Bumi secara horizontal maupun vertikal. Pergerakan
tersebut dapat menyebabkan retak dan patah.
• Vulkanisme disebabkan oleh keluarnya magma dari
perut ke permukaan Bumi.
• Gempa atau seisme adalah getaran yang terjadi di
permukaan Bumi karena pergerakan lempeng tektonik
ataupun aktivitas vulkanis di dalam Bumi.
Mantel Bumi ( Astenosfer/Lapisan Selubung)

• Lapisan di bawah kerak adalah mantel. Mantel Bumi merupakan lapisan


yang paling tebal dengan ketebalan mencapai 2.900 kilometer. Mantel
Bumi juga disebut sebagai lapisan astenosfer karena berfungsi untuk
melindungi inti Bumi.

• Berdasarkan materi penyusunnya, mantel Bumi dikategorikan menjadi


dua, yaitu mantel luar dan mantel dalam. Mantel luar lebih tipis dari
mantel dalam dan berada sekitar 10 sampai 300 kilometer di bawah
permukaan Bumi. Temperaturnya berada pada rentang 1.400 hingga 3.000
Kelvin, sehingga logam-logam di dalamnya sudah mengeras. Sementara
itu, mantel dalam berada pada kedalaman 300 sampai 2.890 kilometer di
bawah permukaan Bumi. Suhunya dapat mencapai 3.000 derajat Kelvin,
karenanya mantel dalam tersusun atas logam cair. (100 derajat C = 373,15
K)
Inti Bumi
• Inti Bumi merupakan lapisan yang paling dalam. Inti Bumi dibagi
menjadi dua, yaitu lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan
inti luar terletak di kedalaman 2.900 hingga 4.980 kilometer di
bawah permukaan Bumi. Unsur penyusun utamanya adalah besi
dan nikel cair. Suhu di inti luar sekitar 3.900 derajat celcius.

• Sementara itu, lapisan inti dalam berada di pusat dan merupakan


bagian terpanas dari planet yang kita tinggali ini. Lapisan ini
terdapat di kedalaman 5.150 hingga 6.370 kilometer. Inti dalam
juga tersusun atas besi dan nikel, tapi disertai belerang, karbon,
oksigen, silikon, dan kalium dalam persentase kecil. Suhunya
dapat mencapai 4.800 derajat celcius
Pergerakan lempeng
• Lempeng bumi yang berada di bawah kita,
senantiasa melakukan pergerakan.
• Pergerakan oleh lempeng bumi bisa
dikategorikan menjadi 2, yaitu aktivitas
tektonisme dan aktivitas vulkanisme.
• Aktivitas tektonisme berkaitan dengan
pergerakan lempeng, sedangkan aktivitas
vulkanisme mengindikasikan adanya aktivitas
gunung berapi.
Gerakan tektonik
• Gerakan tektonik adalah proses gerakan kerak
bumi yang menyebabkan tinggi rendahnya
permukaan bumi. Gerakan tektonik bisa
mempengaruhi permukaan bumi karena
gerakan tersebut menimbulkan retakan,
lipatan, lekukan, dan patahan.
• Gerakan tektonik ada 2 jenis, yaitu gerakan
tektonik itu disebut gerakan epirogenetik dan
gerakan orogenetik.
Gerakan epirogenetik
• Gerak epirogenetik adalah gerakan naik turunnya kulit bumi
dengan tenaga yang lambat dan meliputi daerah yang luas.
• Gerak epirogenetik dibagi lagi menjadi 2, yaitu gerakan
epirogenesa positif dan gerakan epirogenesa negatif.
• Gerakan epirogenesa positif mengarah ke bawah, sehingga
menyebabkan daratan turun. Oleh karena itu, permukaan laut
seolah-olah naik.
• Sedangkan gerakan epirogenesa negatif membuat daratan
naik karena gerakan tersebut mengarah ke atas. Hal tersebut
menyebabkan permukaan laut seolah-olah turun.
Gerakan orogenetik
• Gerak orogenetik terjadi relatif cepat dan memiliki daerah lingkup
yang sempit. Bentuk gerakan orogenetik antara lain lipatan, patahan,
atau retakan. 
• gerak orogenetik menghasilkan patahan, Patahan yang lebih rendah
disebut Graben, sedangkan patahan yang lebih tinggi disebut
Horst. Kedua jenis patahan tersebut terjadi akibat gaya renggangan
pada lempeng. 
• Selain menghasilkan patahan, gerak orogenetik juga menghasilkan
lipatan. Lipatan yang lebih rendah disebut Sinklinal, sedangkan yang
lebih tinggi disebut Antiklinal. Sinklinal dan Antiklinal ini bisa terjadi
karena adanya kompresi lempeng.
Batas Lempeng Tektonik
• Daerah tempat lempeng-lempeng bertemu
disebut batas lempeng
• Berdasarkan arah pergerakannya, batas
lempeng tersebut dibagi menjadi 3,
yaitu batas lempeng divergen, batas Lempeng
Konvergen, dan batas Lempeng Sesar.
Batas Divergen
• Batas lempeng divergen terbentuk akibat
pergerakan lempeng kulit bumi yang saling
berlawanan. Hal tersebut menyebabkan
magma naik ke permukaan dan mendesak
permukaan bumi, sehingga menyebabkan
terbentuknya lapisan permukaan bumi yang
baru.
Batas Konvergen
• Batas lempeng konvergen terjadi akibat
pergerakan lempeng kulit bumi yang saling
bertumbukan. Oleh karena itu, salah satu lempeng
akan tertekuk dan masuk ke bawah bagian
lempeng lainnya. Gerakan ini dapat menimbulkan
getaran yang kuat. Contoh bencana alam akibat
pergerakan lempeng konvergen adalah gempa
bumi yang mengakibatkan tsunami di Nanggroe
Aceh Darussalam pada 26 Desember 2004 lalu.
Batas sesar mendatar
• Batas lempeng sesar terjadi karena adanya
pergeseran dari dua lempeng tektonik
bergerak sejajar namun berlawanan arah.
• Keduanya tidak saling memberai atau saling
menumpu.

Anda mungkin juga menyukai