Anda di halaman 1dari 21

FARMAKOLOGI

ANTELMINTIKA

DISUSUN OLEH :
1. AGNES BRILLIANA S (201904001)
2. ALVIONITA AFRIDA (201904003)
3. FAIDATUL JAMHURIAH (201904013)
4. FARIKHATUR RAHMANIA (201904015)
5. IKA SYAFITRI (201904017)
6. SIHHATUL FUADAH (201904032)
7. VERI ERVIANI (201904039)
Apa itu
ANTELMINTIKA
?? Dalam istilah ini termasuk
semua zat yang bekerja lokal
menghalau cacing dari
saluran cerna maupun obat-
obat sistemik yang
membasmi cacing serta
larvanya yang menghinggapi
organ dan jaringan tubuh.
Antelmintika atau obat
cacaing adalah obat yang
dapat memusnahkan
cacing dalam tubuh
manusia dan hewan.
Kecacingan adalah penyakit
yang disebabkanoleh
masuknya parasit berupa
cacing kedalam tubuh manusia
karena menelan telur cacing.
INFEKSI CACING

1. Infeksi Parasit Cacing (Kecacingan)


- Infeksi Parasit Cacing
Cacing parasit adalah cacing yang hidup sebagai parasti organisme
lain, baik hewan maupun manusia. Mereka adalah organisme
yang hidup dan makan pada tubuh yang ditumpangi serta
menerima makanan dan perlindungan sementara menyerap
nutrisi tubuh yang ditumpangi. Penyerapan ini menyebabkan
kelemahan dan penyakit.
Penyakit yang diakibatkan oleh cacing parasit biasanya disebut
secara umum sebagai cacingan. Caring parasit umumnya
merupakan anggota Castoda, Nematoda dan Trematoda.
- Inang, Vektor Dan Parasit
Merupakan hal yang berkaitan dan saling berhubungan satu
dengan yang lainnya sehingga muncul aspek infeksi, dalam
infeksi parasit cacing terdapat tiga aspek yang saling terkait,
diantaranya ;
a. Inang
Inang dalam biologi adalah organisme yang ditumpangi oleh
parasit yang disebut inang, atau organisme yang menampung
virus, parasit, patner mutualisme atau partner komensalisme,
umunya dengan menyediakan makanan dan tempat
berlindung. Contohnya suatu sel dapat menjadi inang bagi
virus, gulma dapat menjadi inang bagi bakteri pengikat
nitrogen dan hewan dapat menjadi inang bagi cacing parasitik
seperti nematoda.
b. Vektor
Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi
menyebarkan dengan membawa patogen dari satu inang ke yang lain.
berbagai jenis nyamuk, sebagai contoh berperan sebagai vektor
penyakit malaria yang mematikan.
c. Parasit
Parasit adalah hewan renik yang dapat menurunkan produktivitas
hewan yang ditumpanginya. Parasit dapat menyerang manusia dan
hewan, seperti menyerang kulit manusia.
2.Epidemiologi Dari Infeksi Parasit Cacing (Kecacingan)
Cacingan, salah satu penyakit yang tergolong tinggi kejadiannya.
Penyebab hewan parasit berukuran mikro yang mengambil makanan
dari usus yang berisi banyak sari makanan. Cacing masuk ketubuh
dalam fase larva merupakan penyakit endemis dan kronis yang bisa
meningkatkan tajam pada waktu musim hujan dan banjir.
Parasit Cacing Pada
Manusia

1. Nematoda.
Ciri – cirinya bertubuh bulat, 2. Platyhelmintes.
tidak bersegmen memiliki rongga Ciri – cirinya bentuk
tubuh dengan saluran cerna dan pipih, tidak memiliki rongga
kelamin terpisah. Infeksi cacing ini tubuh dan berkelamin ganda.
disebut ancylostomiasis (cacing Cacing yang termasuk
tambang), trongyloidiasis, oxyuriasis golongan ini adalah cacing
( cacing kremi ), ascariasis (cacing pita (cestoda) dan cacing pipih
gelang), dan trichuriasis (cacing (trematoda).
cambuk).
Jenis-Jenis Parasit Cacing pada Manusia
1. Nematoda
Nematoda adalah cacing yang tidak bersegmen, bilateral simetris,
mempunyai saluran cerna yang berfungsi penuh, biasanya berbentuk silindris
serta panjangnya bervariasi dari beberapa milimeter hingga lebih dari satu
meter. Nematoda usus biasanya matang dalam usus halus, dimana sebagian
besar cacing dewasa melekat dengan kait oral atau lempeng pemotong.
Cacing ini menyebabkan penyakit karena dapat menyebabkan kehilangan
darah, iritasi dan alergi.
- Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
Manusia merupakan satu-satunya hospes Ascaris lumbricoides dan
tidak ada hospes perantara. Penyakit yang disebabkannya disebut
askariasis. Parasit ini ditemukan kosmopolit terutama di daerah tropis.
Cacing ini merupakan cacing terbesar di antara golongan nematoda
lainnya, berbentuk silindris dengan ujung anterior lancip dimana
anteriornya memiliki tiga bibir, badan cacing berwarna kuning
kecoklatan yang diselubungi lapisan kutikula bergaris halus
- Cacing cambuk (Trichuris trichiura)
Manusia merupakan hospes dari cacing ini. Penyakit yang
disebabkannya disebut trikuriasis. Cacing ini bersifat kosmopolit,
terutama ditemukan di daerah panas dan lembab seperti Indonesia.
- Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator
Americanus)
Hospes parasit ini adalah manusia dan menyebabkan penyakit
nekatoriasis dan ankilostomiasis. Penyebaran cacing ini terjadi pada
tempat dengan keadaan yang sesuai, misalnya di daerah
pertambangan dan perkebunan. Necator americanus dan
Ancylostoma duodenale adalah dua spesies cacing tambang.
Habitatnya ada di rongga usus halus.
Platyhelmintes
Platyhelminthes berasal dari Bahasa Yunani, dari kata Platy =
pipih dan helminthes = cacing. Jadi berarti cacing bertubuh pipih.
Filum Platyhelminthes terdiri dari sekitar 13,000 species, terbagi
menjadi tiga kelas; dua yang bersifat parasit dan satu hidup bebas.
Planaria dan kerabatnya dikelompokkan sebagai kelas Turbellaria.
Cacing hati adalah parasit eksternal atau internal dari Kelas
Trematoda. Cacing pita adalah parasit internal dari kelas Cestoda.
Struktur Tubuh
Platyhelminthes
1. tidak memiliki rongga tubuh (selom) sehingga disebut
hewan aselomata.
2. Tubuh pipih dorsoventral,
3. tidak berbuku-buku, simetri bilateral, serta dapat dibedakan
antara ujung anterior dan posterior.
4. Lapisan tubuh tersusun dari 3 lapis (triploblastik aselomata)
yaitu
a. ektoderm yang akan berkembang menjadi kulit,
b. mesoderm yang akan berkembang menjadi otot – otot dan
beberapa organ tubuh dan
c. endoderm yang akan berkembang menjadi alat
pencernaan makanan.
Klasifikasi

1.Filum Platyhelminthes terbagi menjadi tiga kelas,


yaitu:
a. Turbellaria (berambut getar)
Contoh: Planaria sp
b.Trematoda (cacing hisap)
Contoh: Fasciola hepatica (cacing hati)
c. Cestoda (cacing pita)
Contoh: Taenia solium, Taenia saginata
Obat-Obat Untuk Pengobatan Parasit Cacing pada Manusia

Obat-Obat Untuk Pengobatan Nematoda


1. Mebendazol
Nama Obat Mebendazol
Sifat fisik :
a. Paling luas spektrumnya
b. Tidak larut dalam air
c. Tidak bersifat higroskopis
Sifat Kimia :
 Senyawa yang merupakan turunan benzimidazol

 Nama Kimia:

 methyl [(5-benzoyl-3H-benzoimidazol-2-yl)amino]formate

 Rumus Kimia :

 C16H13N3O3
Golongan kelas terapi :
Obat Anti helmintes
 Khasiat obat :

 Efektif terhadap cacing Toxocara canis, Toxocara cati, Toxascaris

leonina, Trichuris vulpis, Uncinaria stenocephala, Ancylostoma caninum,


Taenia pisiformis,
 Berefek menghambat pemasukan glukosa ke dalam cacing secara

irreversibel sehingga terjadi pengosongan glikogen dalam cacing


 Menyebabkan kerusakan struktur subseluler

 Kontra indikasi, efek samping, interaksi obat, infinformasi obat,

informasi farmakokinetik dan farmakodinamik lainnya


 Kontra indikasi :

 Studi toksikologi obat ini memiliki batas keamanan yang lebar. Tetapi

pemberian dosis tunggal sebesar 10 mg/kg BB pada tikus hamil


memperlihatkan efek embriotoksik dan teratogenik
 Efek samping :

 Diare dan sakit perut ringan yang bersifat sementara.


2. Pirantel Pamoat
 Nama Obat : Pirantel Pamoat

 Nama dagang pirantel pamoat yang beredar di Indonesia bermacam-

macam, ada Combantrin, Pantrin, Omegpantrin, dan lain-lain.


 Golongan kelas terapi

 Obat Anti helmintes

 Khasiat obat dan mekanisme kerjanya

 Khasiat obat :

 Pirantel pamoat dapat membasmi berbagai jenis cacing di usus. Beberapa

diantaranya adalah cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma


duodenale), cacing gelang (Ascaris lumbrocoides), dan cacing kremi
(Enterobius vermicularis).
 Mekanisme kerja nitrogliserin :

 Cara kerja pirantel pamoat adalah dengan melumpuhkan cacing. Cacing

yang lumpuh akan mudah terbawa keluar bersama tinja. Setelah keluar dari
tubuh, cacing akan segera mati.Pirantel pamoat dapat diminum dengan
keadaan perut kosong, atau diminum bersama makanan, susu atau jus.
3. Tiabendazol
 Nama Obat Tiabendazol

 Sifat fisika :

 Tidak larut dalam air

 Golongan kelas terapi

 Obat Anti Helmintes

Khasiat obat dan mekanisme kerjanya


 Khasiat obat :

 Menganggu agregasi mikrotubular

 Mekanisme kerja

 Obat dihidroksilasi dalam hati dan dikeluarkan dalam urine

 Regimen dosis pemberian untuk pasien (dalam mg, mg/kg berat badan, mg/luas permukaan tubuh

atau satuan lainnya )


 Obat mudah diabsorbsi pada pemberian per oral.

 Kontra indikasi, efek samping, interaksi obat, informasi obat, informasi farmakokinetik dan

farmakodinamik lainnya
 Efek Samping : pusing, tidak mau makan, mual dan muntah.

 Informasi obat

 Benzimidazol sintetik yang berbeda, efektif terhadap strongilodiasis yang disebabkan

Strongyloides stercoralis (cacing benang), larva migrans pada kuliat (atau erupsi menjalar) dan
tahap awal trikinosis (disebabkan Trichinella spinalis).
4. Invermektin
 Nama Obat : Invermektin
 Golongan kelas terapi :
 Obat Anti Helmintes
 Khasiat obat dan mekanisme kerjanya
 Khasiat obat Efektif untuk scabies
 Mekanisme kerja nitrogliserin
 Ivermektin bekerja pada reseptor GABA (asam ɣ-amionobutirat) parasite. Aliran klorida
dipacu keluar dan terjadi hiperpolarisasi, menyebabkan paralisis cacing.
 Regimen dosis pemberian untuk pasien (dalam mg, mg/kg berat badan, mg/luas
permukaan tubuh atau satuan lainnya )
 Obat diberikan oral. Tidak menembus sawar darah otak dan tidak memberikan efek
farmakologik.
 Kontra indikasi, efek samping, interaksi obat, informasi obat, informasi farmakokinetik
dan farmakodinamik lainnya
 Kontra Indikasi :
 Tidak boleh diberikan pada pasien meningitis karena sawar tak darah lebih permiabel dan
terjadi pengaruh SSP. Ivermektin juga tidak boleh untuk orang hamil.
 Efek samping
 “Mozatti” yaitu berupa demam, sakit kepala, pusing, somnolen, hipotensi dan sebagainya
Obat Untuk Pengobatan Trematoda
Trematoda merupakan cacing pipih berdaun, digolongkan
sesuai jaringan yang diinfeksi. Misalnya sebagai cacing isap
hati, paru, usus atau darah.

1. Prazikuantel
 Nama Obat: Prazikuantel

 Golongan kelas terapi: Obat Anti Helmintes

 Khasiat obat dan mekanisme kerjanya

 Khasiat obat

 Obat pilihan untuk pengobatan semua bentuk skistosomiasis dan infeksi cestoda seperti

sistisercosis
 Mekanisme kerja

 Permeabilitas membrane sel terhadap kalsium meningkat menyebabkan parasite

mengalami kontraktur dan paralisis. Prazikuantel mudah diabsorbsi pada pemberian


oral dan tersebar sampai ke cairan serebrospinal. Kadar yang tinggi dapat dijumpai
dalam empedu. Obat dimetabolisme secara oksidatif dengan sempurna, meyebabkan
waktu paruh menjadi pendek. Metabolit tidak aktif dan dikeluarkan melalui urin dan
empedu
 Kontra indikasi, efek samping, interaksi obat, informasi obat,
informasi farmakokinetik dan farmakodinamik lainnya
 Kontra Indikasi
 Obat ini tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau menyusui.
 Prazikuantel tidak boleh diberikan untuk mengobati sistiserkosis
mata karena penghancuran organisme dalam mata dapat merusak
mata.
 Efek samping: Mengantuk, pusing, lesu, tidak mau makan dan
gangguan pencernaan
Obat Untuk Pengobatan Cestoda
Cestoda atau cacing pita, bertubuh pipih, bersegmen dan
melekat pada usus pejamu.Sama dengan trematoda,
cacing pita tidak mempunyai mulut dan usus selama
siklusnya.
 Niklosamid
 Nama Obat: Niklosamid
 Golongan kelas terapi: Obat Anti Helmintes
 Khasiat obat dan mekanisme kerjanya
 Khasiat obat
 Membersihkan usus dari segmen-segmen cacing yang mati agar
tidak terjadi digesti dan pelepasan telur yang dapat menjadi
sistiserkosisi.
 Mekanisme kerja nitrogliserin
 Kerjanya menghambat fosforilasi anaerob mitokondria

parasite terhadap ADP yang menghasilkan energy


untuk pembentukan ATP. Obat membunuh skoleks dan
segmen cestoda tetapi tidak telur-telurnya.
 Regimen dosis pemberian untuk pasien (dalam mg,

mg/kg berat badan, mg/luas permukaan tubuh atau


satuan lainnya )
 Laksan diberikan sebelum pemberian niklosamid oral.

 Kontra indikasi, efek samping, interaksi obat,

informasi obat, informasi farmakokinetik dan


farmakodinamik lainnya

Anda mungkin juga menyukai