Anda di halaman 1dari 14

ANTIMIKROBA UNTUK PERAWATAN

LUKA

Oleh: Nelly Hermala Dewi, M.Kep.


Tujuan pembelajaran

Mampu mengetahui
tanda dan gejala
luka terifeksi

Mampu
menggunakan
antimikroba dalam
perawatan luka
secara rasional
Semua luka rentan
infeksi ≠ tidak
semua luka pasti
terinfeksi Tahapan infeksi
Faktor yang kuman:
mempengaruhi Kontaminasi
Infeksi:
Kolonisasi
Jumlah kuman
infeksi
Patogenesis
kuman
Resistensi host
Mikrobiologi luka
Mikroba menginvasi luka
menggunakan toksin,
hyaluronidase, dll

1 Micobacterium Tuberculosis →
infeksi

Kuman gram positif/ gram negatif


105 -106 CFU (colony forming
unit)→ infeksi
Infeksi luka

Tahapan infeksi kuman:


Kontaminasi → area luka
Infeksi luka → lokal, (lokal)
menyebar ke jaringan
sekitar luka, dan bersifat Kolonisasi → area luka
sistemik (lokal): flora normal me↑

infeksi
Tahap infeksi

Kontaminasi

Kolonisasi: flora normal me↑ → tidak menimbulkan gejala


kolonisasi + manajemen luka tidak baik →pe+++ bakteri→
flora normal digantikan oleh bakteri anaerob dan
pollimikroba
Mencapai kolonisasi kritis (jumlah tertentu: 106 CFU)
→ tanda dan gejala infeksi muncul

infeksi: kecepatan replikasi bakteri me↑ →


Destruksi jaringan di area luka dan/ sekitar luka
Muncul gejala klinis → lokal / sistemik
Tanda dan gejala infeksi pada luka
Tanda dan gejala lokal Tanda dan gejala sistemik
• Nyeri • Demam (tanda inflamasi)
• Kemerahan pada kulit sekitar • Mudah merasa lelah atau
luka (tanda inflamasi) tidak enak badan
• Perabaan sekitar luka → • Peningkatan jumlah leukosit
hangat
• Bengkak pada area luka
• Kulit sekitar luka menonjol
(keras) atau mengalami
maserasi
• Eksudat bersifat purulen
• Bau tidak enak (malodor)
pada eksudat
Kultur spesimen

Kultur bakteri dan uji


resistensi
biopsi jaringan (paling
antibiotik(pengambilan
akurat)
sampel dilakukan setelah
luka dibersihkan):

Tehnik Levine: tehnik apusan


luka dengan gerakan rotasi
yang disertai penekanan
cairan eksudat
cukup untuk mengeluarkan
eksudat pada area luka
seluas 1 cm3
Antimikroba/ antiseptik

Antiseptik → agen Antiseptik → mungkin


yang cukup kuat dapat juga dapat
untuk menyebabkan
menghentikan kerusakan sel-sel yang
replikasi bakteri berperan dalam
dan membunuh penyembuhan luka
bakteri secara apabila diaplikasikan
efektif pada permukaan luka
Contoh antiseptik

Providone iodine (paling


sering digunakan sehari-
hari) → toksik thd sel
fibroblas
Providone iodine Providone iodine harus
konsentrasi 10% >> → diencerkan konsentrasi
menghambat produksi 1% → aman untuk
kolagen → mempercepat pembersihan luka
penyembuhan luka
Antiseptik
Antiseptik Kegunaan

Providone Iodine (aqua) • Antiseptik untuk desinfeksi kulit pada area


operasi (kulit intak)
• Dapat digunakan untuk mukosa
• Kontak lama dengan permukaan kulit mungkin
dapat menyebabkan luka bakar
• Diperlukan perhatian lebih untuk pasien
dengan riwayat alergi terhadap iodine, peny
berhub hormon tiroid, riwayat penggunaan
lithium

Iodine tincture (alkohol) • Antiseptik untuk desinfeksi kulit pada area


operasi
• Cairan mudah terbakar
• Larutan mengandung iodine
Antiseptik
Antiseptik Kegunaan
Chlorhexidine • Antiseptik untuk desinfeksi kulit pada area
aqua operasi
• Larutan tidak stabil
• Hanya dapat digunakan untuk kulit, tidak dapat
untuk mukosa

Chlorhexidine • Antiseptik untuk desinfeksi kulit pada area


alkohol operasi dan bahan pembuatan sabun cuci tangan
• Mudah terbakar
• Hanya dapat digunakan untuk kulit, tidak dapat
untuk mukosa

Chlorhexidine + • Antiseptik danjuga digunakan untuk irigasi luka


cetrimide • Hanya dapat digunakan untuk kulit, tidak dapat
untuk mukosa
Antibiotik topikal dan antimikroba lokal

Area luka : menggunakan


Penggu energi
untuk penyembuhan
naan luka +
melawan infeksi
antibio→ diperlukan
antimikroba tik
lokal/ sistemik
berdas
arkan
hasil
kultur
resiste
nsi

Anda mungkin juga menyukai