Anda di halaman 1dari 22

Positve Accounting Theory

(Debt Covenant Hypothesis)


Nama Kelompok:

Putu Candrastuti Putri


01 1981621001
Putu Candra Krisnadayanti
02 1981621002

03 I Wayan Megayana
1981621025
Judul Penelitian :
Debt-Covenant Violations and Managers’
Accounting Responses
(Pelanggaran perjanjian hutang dan manajer respon akuntansi)

Peneliti :
Amy Patricia Sweeney

Publikasi:
Journal of Accounting and Economics 17 (1994) 281-
308 North Holland
A. Research background
Penelitin Sweeney menguji mengenai
perubahan akuntansi, biaya default dan
perjanjian berbasis akuntansi yang
dilanggar oleh 130 perusahaan yang
melaporkan melaporkan pelanggaran
dalam laporan tahunan.
Perusahaan tersebut melaporkan Pelanggaran atas perjanjian utang akan
pelanggarannya dalam laporan tahunan. memicu berbagai pinalti keuangan
Peneliti menguji apakah manajer seperti kemungkinan percepatan jatuh
mengubah prosedur akuntansi, jenis tempo utang, peningkatan tingkat bunga,
prosedur yang diubah, kapan perubahan penyerahan jaminan, atau negosiasi
tersebut dilakukan, dan sejauh mana ulang masa utang.
perubahan tersebut mempengaruhi
pembatasan kredit.
Semakin suatu perusahaan mendekati
Peneliti menemukan bahwa manajer pelanggaran utang, manajemen akan
perusahaan yang mendekati kegagalan cenderung memilih prosedur akuntansi
merespon dengan perubahan akuntansi yang dapat memindahkan laba periode
income-increasing dan default cost yang mendatang ke periode berjalan. Tujuan
dikenakan oleh pemberi pinjaman serta dari tindakan ini adalah untuk
ketersediaan fleksibilitas akuntansi untuk mengurangi kemungkinan perusahaan
manajer menjadi penentu dari tanggapan mengalami pelanggaran atas perjanjian
manajer akuntansi. utang.
Penelitian terdahulu
Smith & Warner (1979) Leftwich (1983)
Penelitan ini ingin mengetahui kontrak utang yang Alternatif akuntansi hanya akan memiliki konsekuensi
dibuat untuk mengawasi konflik antara pemegang ekonomi jika perubahan-perubahan dalam peraturan-
obligasi dan pemegang saham. Hasil penelitian peraturan yang digunakan untuk menghitung angka-
menunjukkan pembatasan langsung pada kebijakan angka akuntansi mempengaruhi besar kecilnya
produksi dan investasi akan memakan biaya tinggi
distribusi aliran kas perusahaan, atau kemakmuran
dalam penerapan dan sulit diawasi.. pihak-pihak yang menggunakan angka-angka tersebut
untuk pengambilan keputusan atau kontrak.
Watts & Zimmerman (1990)
Hubungan antara leverage dan pilihan akuntansi
bukan disebabkan oleh sikap oportunis Defond & Jiambalvo (1994)
manajemen (covenant-based hypothesis), Setahun sebelum dan pada tahun
melainkan disebabkan oleh investment opportunity terjadinya pelanggaran persyaratan kredit,
set perusahaan, kebijakan keuangan, dan efficient akrual abnormal menunjukkan angka yang
set perusahaan atas metode akuntansi (efficiency- positif dan signifikan.
based hypothesis).

Healy & Palepu (1990)


Perusahaan melakukan pengurangan dividen,
namun tidak melakukan perubahan akuntansi
dalam hal pembatasan dividen
B. Masalah Penelitian

01
Apakah manajer perusahaan yang memiliki fleksibilitas dan
menanggung biaya kegagalan (default cost) lebih cenderung
membuat perubahan akuntansi yang meningkatkan
pendapatan sebagai respon atas diperketatnya perjanjian
utang, daripada manajer yang tidak memiliki fleksibilitas
akuntansi dan/atau menanggung biaya kegagalan (default
cost)

02
Apakah manajer melakukan perubahan menjadi prosedur
akuntansi yang meningkatkan pendapatan saat mengalami
kegagalan teknis (kegagalan memenuhi perjanjian dalam
kontrak utang)
Your Picture Here

C. Landasan Teori
Agency Theory Positive Accounting Theory

Teori Agensi merupakan grand theory yang Teori akuntansi positif berupaya menjelaskan
digunakan peneliti untuk menjawab permasalahan sebuah proses, yang menggunakan kemampuan,
dalam penelitian ini. Pemilihan grand theory pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta
dikarenakan pada penelitian ini mengindikasi penggunaan kebijakan akuntansi yang paling
adanya konflik kepentingan antara perusahaan sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa
sebagai agen dan kreditur sebagai prinsipal. Teori mendatang. Teori yang dipelopori oleh Watts dan
keagenan memandang perusahaan sebagai nexus Zimmerman (1986) memaparkan bahwa faktor-
of contracts, yaitu organisasi yang terikat kontrak faktor ekonomi tertentu bisa dikaitkan dengan
dengan beberapa pihak seperti kontrak dengan perilaku manajer atau para pembuat laporan
pemegang saham, supplier, karyawan (termasuk keuangan. Watts dan Zimmerman (1986)
manajer) dan pihak-pihak lain yang terkait. menyatakan bahwa adanya insentif untuk
Perusahaan juga memiliki ikatan kontrak dengan melakukan manajemen laba yang timbul karena
kreditur jika perusahaan tersebut melibatkan utang perjanjian utang, disebut dengan hipotesis
sebagai salah satu pendanaannya. Agen dianggap perjanjian utang (debt covenant hypothesis).
sebagai pihak yang ingin memaksimumkan dirinya Hipotesis perjanjian utang menyatakan bahwa
tetapi ia tetap selalu berusaha memenuhi kontrak. manajer perusahaan dengan rasio utang terhadap
Terkait dengan kontrak utang, perusahaan ekuitas tinggi cenderung memilih metoda akuntansi
merupakan agen dan kreditur sebagai prinsipal. dan kebijakan yang meningkatkan laba yang
dilaporkan untuk menghindari kegagalan teknis
perjanjian utang.
HIPOTESIS
H1 H2

Manajer perusahaan yang memiliki Manajer melakukan perubahan


fleksibilitas dan menanggung biaya menjadi prosedur akuntansi
kegagalan (default cost) lebih cenderung yang meningkatkan
membuat perubahan akuntansi yang pendapatan (income
meningkatkan pendapatan sebagai increasing) saat mengalami
respon atas diperketatnya perjanjian kegagalan teknis (kegagalan
utang, daripada manajer yang tidak memenuhi perjanjian dalam
memiliki fleksibilitas akuntansi dan/atau kontrak utang).
menanggung biaya kegagalan (default
cost).
Metodelogi Penelitian

Uji Statistik
Sampel Pengujian dilakukan secara cross-

sectional dengan menggunakan chi-


Sampel yang digunakan adalah 130
perusahaan yang melaporkan adanya square test untuk melihat perbedaan
pelanggaran pada laporan keuangan
perubahaan metode akuntansi yang
tahunannya yang pertama kali melanggar
dilakukan sebelum dan pada saat
kesepakatan utangnya selama periode
tahun 1980 sampai 1989, ditambah dengan perusahaan melakukan pelanggaran
130 perusahaan yang memiliki kemiripan
perjanjian utang.
industri dan ukuran, dan tidak melakukan
pelanggaran kesepakatan utang.
Konsistensi antara Masalah Penelitian,
Hipotesis dan Analisis Data
Pada penelitian ini masalah

penelitian dan hipotesis tidak

dijelaskan secara eksplisit.

Namun dari keseluruhan

penelitian ini, terdapat

konsistensi antara masalah

penelitian, hipotesis dan analisis

data yang dilakukan untuk

menguji hipotesis penelitian.


Judul Penelitian :
Kecenderungan Pelanggaran Perjanjian Utang
pada Perusahaan Konstruksi dan Properti di Bursa
Efek Indonesia

Peneliti :
Billy Dermawan, Yunia Panjaitan

Publikasi:
Jurnal Akuntansi
Vol.14 No.2 Oktober 2020: 151 -166
CRITICAL REVIEW
Strong Points

Dilihat Dari Sisi Penulisan Dilihat Dari Sisi Materi/Isi


Peneliti telah menyajikan abstrak secara ringkas, padat, jelas Penelitian ini sudah menunjukkan konsistensi antara masalah
serta mencakup isi dari penelitian penelitian, hipotesis, dan analisis data

Informasi terkait publikasi pada jurnal disajikan dengan jelas


Analisis data yang digunakan pada penelitian ini telah sesuai
yaitu nama jurnal, tahun dan halaman
dengan masalah yang ingin diteliti dan hipotesis

Dalam penulisan artikel ini ketentuan sudah dipatuhi antara Pada penelitian ini sudah terdapat konsistensi antara hasil
lain dilengkapi dengan referensi yang ditulis berurutan pengujian dan simpulan
berdasarkan abjad, semua artikel yang dikutip referensinya
sudah dicantumkan serta peneliti telah memenuhi aturan
dengan tidak mencantumkan gelar akademik
CRITICAL REVIEW
Points to be Improved

Dilihat Dari Sisi Materi/Isi

Pada penelitian ini masalah penelitian dan hipotesis tidak dijelaskan secara eksplisit.
A. Research background
Pentingnya debt covenant adalah untuk meminimalkan risiko
gagal bayar debtholder. kemungkinan resiko gagal bayar
debtholder mungkin disebabkan oleh masalah likuiditas,
rendahnya profitabilitas, dan kualitas pendapatan yang
buruk.
Upaya yang dapat dilakukan oleh kreditur Penelitian ini menganalisis faktor-faktor
untuk memperkecil kemungkinan yang berpotensi memengaruhi
debtholder gagal melunasi utang adalah kecenderungan perusahaan untuk
membuat perjanjian utang (debt melanggar perjanjian utang. Isu ini
covenant) dengan debtholder. Namun, penting bagi perusahaan karena jika
apabila perusahaan melanggar kontrak perusahaan melanggar perjanjian utang,
perjanjian, kreditur memiliki kewenangan perusahaan berpotensi kehilangan
untuk melakukan intervensi. kendali manajemen karena diintervensi
oleh kreditur.
Perjanjian-perjanjian yang tertuang dalam
kontrak utang dapat digunakan kreditur Penelitian ini bertujuan untuk
untuk mengendalikan manajemen membuktikan kecenderungan
perusahaan dengan cara mengurangi debtholders untuk melanggar perjanjian
keleluasaan pembuatan keputusan utang dengan mengukur volatilitas rasio
manajerial agar perusahaan mencapai saat ini, laba atas aset, dan kualitas laba.
tingkat rasio keuangan tertentu sesuai
dengan debt covenant.
B. Masalah Penelitian
01
Apakah ada pengaruh Current ratio
volatility pada debt covenant violation ?

02
Apakah ada pengaruh Return on assets
pada debt covenant violation ?

03
Apakah ada pengaruh Earnings quality
pada debt covenant violation ?
Your Picture Here

C. Landasan Teori
Signalling Theory Positive Accounting Theory
Signalling theory atau teori sinyal menjelaskan Teori akuntansi positif berupaya menjelaskan
mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk sebuah proses, yang menggunakan kemampuan,
memberikan informasi laporan keuangan pada pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta
pihak eksternal. Penyajian laporan keuangan oleh penggunaan kebijakan akuntansi yang paling
perusahaan merupakan cara untuk memberikan sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa
sinyal mengenai kondisi keuangan dan kinerja mendatang. Teori yang dipelopori oleh Watts dan
perusahaan kepada stakeholder untuk membuat Zimmerman (1986) memaparkan bahwa faktor-
keputusan serta meluruskan asimetri informasi faktor ekonomi tertentu bisa dikaitkan dengan
antara perusahaan dan stakeholder. Dengan perilaku manajer atau para pembuat laporan
adanya penyajian tersebut, peluang kesalahan keuangan. Teori Akuntansi Positif merupakan teori
yang terjadi dalam membuat keputusan dapat yang berusaha menjelaskan fenomena akuntansi
diminimalisasi dengan mengukur rasio-rasio yang yang dapat terjadi di masyarakat. Hipotesis kontrak
dianggap berpengaruh pada kecenderungan utang memprediksi bahwa ketika leverage
debtholder untuk melanggar debt covenant. rasio- perusahaan (yaitu, proporsi utang relatif terhadap
rasio yang berpengaruh pada pelanggaran aset perusahaan) meningkat, manajer akan
perjanjian utang (debt covenant violation) adalah memilih prosedur akuntansi yang mengalihkan laba
return on assets dan current ratio volatility. yang dilaporkan dari periode mendatang ke periode
sekarang.
HIPOTESIS
H1 H2 H3

Earning
Return on
Current Ratio quality
assets
Volatility berpengaruh
berpengaruh
berpengaruh negative
negative
positif pada debt pada debt
pada debt
covenant covenant
covenant
violation. violation
violation
Variabel
Variabel
Independent
Current Ratio Volatility

Return on Asset
Variabel
Kualitas Laba
Dependent
Debt covenant violation.
Metode Penelitian
Data Penelitian
Objek Penelitian
sekunder berupa laporan
keuangan (financial report) perusahaan yang berasal dari
01
yang dipublikasikan dalam subsektor properti dan realestat,
situs Bursa Efek Indonesia konstruksi bangunan, serta
(BEI) pada tahun 2016--
02
jalan tol dan sejenisnya dengan
2018. kriteria yang harus dipenuhi
agar dapat dijadikan sampel

03 penelitian, yaitu memiliki debt


Metode Analisis covenant dari utang jangka

analisis statistika panjang pada 2016--2018.

deskriptif dan analisis


regresi data panel
Konsistensi antara Masalah Penelitian,
Hipotesis dan Analisis Data

Keseluruhan penelitian ini,

terdapat konsistensi antara

masalah penelitian, hipotesis

dan analisis data yang dilakukan

untuk menguji hipotesis

penelitian.
CRITICAL REVIEW
Strong Points
Dilihat Dari Sisi Penulisan Dilihat Dari Sisi Materi/Isi

 Latar belakang telah dipaparkan oleh penulis sesuai dengan judul dari artikel ini
 Peneliti telah menyajikan abstrak secara ringkas, padat,
sehingga diketahui area of interest dari penulis
jelas serta mencakup isi dari penelitian.  Penelitian ini sudah menjelaskan hubungan-hubungan setiap

 Informasi terkait publikasi pada jurnal disajikan dengan varibel dependen dan independen secara rinci dalam tiga
hipotesis yang ada pada penelitian ini.
jelas yaitu nama jurnal, volume, tahun dan halaman.  Penelitian ini sudah menunjukkan konsistensi antara masalah
 Dalam penulisan artikel ini ketentuan sudah dipatuhi penelitian, hipotesis, dan analisis data.
 Analisis data yang digunakan pada penelitian ini telah sesuai
antara lain dilengkapi dengan referensi yang ditulis
dengan masalah yang ingin diteliti dan hipotesis.
berurutan berdasarkan abjad, semua artikel yang  Dalam artikel sudah dijelaskan keterbatasan dan saran untuk penelitian
selanjutnya agar penelitian masa depan dapat lebih baik.
Dikutip referensinya sudah dicantumkan serta peneliti
 Rantai kausal dan validitas logika dalam penelitian ini sudah baik karena
Telah memenuhi aturan dengan tidak mencantumkan peneliti telah menjelaskan dengan jelas pendahuluan,
landasan teori, pengembangan hipotesis, serta mengenai variabel yang
gelar akademik.
digunakan.
Points to be Improved

Dilihat Dari Sisi Materi/Isi


 Kurang menjelasan Grand theory secara rinci.

CRITICAL
REVIEW
Your Picture Here

THANK YOU
Discussion Session

Anda mungkin juga menyukai