Anda di halaman 1dari 13

ASKEP DEMAM

TYPOID
1. ANDI AZRIZAL
2. ARIFANDI
3. INTAN ANGELINA
4. MUTHIARA ANDINI
5. NI MADE RIANTIKA
6. SAKINA W KELOM
7. SRI INDRIANI POK 2
8. SINDI CLAUDIA
9. WINDI ISTIQOMAH
DEFINISI:
Typhus abdominalis /demam typhoid adalah penyakit infeksi
akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan
gejala demam lebih dari 7hari, gangguan pada saluran cerna,
gangguan kesadaran.
Demam typhoid atau Typhusabdominalis adalah suatu
penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai
saluranpencernaan dengan gejala demam yang lebih dari
satuminggu, gangguan pada pencernaan dan juga gangguan
kesadaran
ETIOLOGI:
Etiologi demam thypoid adalah salmonella thypi
(S.thypi) 90 % dan salmonellaparathypi (S. Parathypi
Adan B serta C). Bakteri ini berbentuk batang, gram
negatif, mempunyai flagela, dapat hidup dalamair,
sampah dan debu. Namun bakteri ini dapat mati dengan
pemanasan suhu 600 selama 15- 20 menit.
MANIFIESTASI KLINIS:
• Gejala pada anak : inkubasi antara 5-40hari dengan rata-rata
10- 14hari
• Demam meninggi sampai akhir minggu pertama
• Kembung, mualmuntah, diare, konstipasi
• Pusing, bradikardi, nyeriotot, Batuk, Epiktaksis, Lidah yang
berselaput
• Hepatomegali, splenomegali,meteorismus
• Gangguan mental berupa somnolen
• Delirium / psikosis
PATOFISIOLOGI:
Kuman masuk melalui mulut, sebagian kuman akan
dimusnahkan dalam lambung oleh asam lambung. Sebagian
kuman lagi masuk ke usus halus, ke jaringan limfoid dan
berkembang biak menyerang usus halus. Kemudian kuman
masuk ke peredaran darah (bakterimia primer), dan mencapai
sel-sel retikulo endoteleal, hati, limpa dan organ lainnya.Proses
ini terjadi dalam masa tunas dan akan berakhir saat sel-sel
retikulo endoteleal melepaskan kuman ke dalam peredaran
darah dan menimbulkan bakterimia untuk kedua kalinya.
PEMEEIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah tepi Leukopenia, limfositosis, aneosinofilia,
anemia, trombositopenia
2. Pemeriksaan sumsum tulang Menunjukkan gambaran hiperaktif
sumsum tulang
3. Biakan empedu Terdapat basil salmonella typhosa pada urin dan tinja.
4. Pemeriksaan widal Didapatkan titer terhadap antigen 0 adalah 1/200
atau lebih, sedangkan titer terhadap antigen H walaupun tinggi akan
tetapi tidak bermakna untuk menegakkan diagnosis karema titer H
dapat tetap tinggi setelah dilakukan imunisasi atau bila penderita telah
lama sembuh.
 
KOMPLIKASI
• Komplikasi intestinal diantaranya ialah :
1. Perdarahan Dapat terjadi pada 1-10 % kasus.
2. Perforasi usus 11 Terjadi pada 0,5-3 % kasu.
• Komplikasi ekstraintestinal diantaranya ialah :
1. Sepsis Ditemukan adanya kuman usus yang bersifat aerobic
2. Hepatitis dan kholesistitis Ditandai dengan gangguan uji fungsi hat.
3. Miokarditis toksik Ditandai oleh adanya aritmia.
4. Trombosis dan flebitis Jarang terjadi, komplikasi.
5. Komplikasi lain Pernah dilaporkan ialah nekrosis sumsum tulang
PENATALAKSANAAN:
Pasien yang dirawat dengan diagnosis observasi tifus abdominalis
harus 12 dianggap dan diperlakukan langsung sebagai pasien tifus
abdominalis dan diberikan pengobatan sebagai berikut :
1. Isolasi pasien, desinfeksi pakaian dan ekskreta
2. Perawatan yang baik untuk menghindari komplikasi
3. Diet Makanan harus mengandung cukup cairan.
4. Pemberian antibiotik Dengan tujuan menghentikan dan
mencegah penyebaran bakteri
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi salmonella typhi


• Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake cairan tidak
adekuat
• Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis
• Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
malabsorbsi nutrient
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
INTERVENSI
1. Hipertermia berhubungan denganproses infeksi salmonella typhi.
Tujuan: suhu tubuh kembali norma
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake cairan tidak
adekuat Tujuan: volume cairan terpenuhi.
3. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis. Tujuan:
menunjukkan nyeri berkurang atau hilang Hasil yang diharapkan:
terlihat tenang dan rileks dan tidak ada keluhan nyeri
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan denganmalabsorbsi
nutrien.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengankelemahan
PENGKAJIAN

1.Identitas
2.Keluhan Utama
3.Pemeriksaan fisik

Anda mungkin juga menyukai