Patofisiologi dan Modalitas Pengobatan Osteartritis
Lutut Saat Ini Disusun Oleh: Ibnu Sina
Pembimbing: dr. Hendri P. Sp.OT (K) Hip Knee
Abstrak
patofisiologi masih kontroversi.
kondisi multifaktorial ini dipengaruhi oleh faktor lokal, sistemik, dan eksternal dan perkembangannya, dan atau respons terhadap pengobatan yg bervariasi secara luas dari satu pasien ke pasien yg lain. Terapi terbaru sedang diteliti dan beberapa menunjukkan laporan yg menjanjikan. tinjauan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan terbaru dari patofisiologi dan terapi non- bedah yg tersedia untuk osteoartritis lutut. PENDAHULUAN OA adalah bentuk artritis paling umum dan salah satu penyebab utama dari disabilitas. menyerang sekitar 250jt org di seluruh dunia dan lebih dari 27 juta org di amerika. lansia (sekitar 35% pasien berusia lebih dari 65th) wanita, pasien dgn obesitas serta org afrika amerika adalah populasi dgn resiko tertinggi terkena OA. Anatomi Lutut Definisi Osteoarthritismerupakan penyakit degenaratif akibat kegagalan sendi dan bersifat kronis. Etiologi primer (idiopatik dan non-traumatik) sekunder (biasanya disebabkan trauma atau ketidakselarasan mekanis). Etiologi OA diyakini merupakan penyakit degeneratif dari kartilago bukti terbaru membuktikan bahwa OA adalah multifaktorial. melibatkan beberapa faktor penyebab seperti trauma, gaya mekanis, inflamasi, reaksi biomekanikal, dan penyakit metabolik. Patofisiologi Inflamasi
otot periarticular dan efusi sinovial. Manifestasi Klinis Nyeri sendi yang bertambah saat beraktivitas dan berkurang dengan istirahat. Range of motion akibat nyeri Kekauan sendi pada pagi hari Deformitas sendi Pembengkakan sendi yang asimetris Perubahan gaya berjalan Tanda inflamasi akut sendi : nyeri tekan, gangguan gerak dan kemerahan Pemeriksaan fisik Ketegangan lokal dan pembengkakan jaringan tulang atau jaringan lunak. Krepitus tulang (sensasi tulang bergesekan dengan tulang, yang ditimbulkan gerakan sendi) Otot-otot sekitar sendi yang atrofi dapat terjadi karena tidak digunakan atau karena hambatan reflek dari kontraksi otot. Pada tingkat lanjut osteoartritis, dapat terjadi deformitas berat ( misal pada osteoartritis lutut, kaki menjadi berbentuk O atau X), hipertrofi (pembesaran) tulang, subluksasi, dan kehilangan pergerakan sendi (Range of Motion,ROM). Kriteria Diagnosis OA Knee American College of Rheumatology Grading OA Kellgren dan Lawrence Grade 0: Normal, Tidak tampak adanya tanda- tanda OA pada radiologis. Grade 1: Ragu-ragu, tanpa osteofit. Grade 2: Ringan, osteofit yang pasti, terdapat ruang antar sendi. Grade 3: Sedang, osteofit sedang, terdapat ruang antar sendi mengecil. Grade 4: Berat atau parah, osteofit besar, tidak terdapat ruang antar sendi yang lebar dengan sklerosis pada tulang subkondral. Pengobatan non-farmakologis Farmakologis Non Farmakologis Non farmakologis lainnya Hidroterapi Fisioterapi Pembedahan Farmakologis Oral asetaminofen dan NSAID opioid dipertimbangkan (tramadol) Injeksi Intraartikuler Kortikosteroid(metilprednisolo asetat (MA), Triamcinolone Acetate (TA), Triamnicolone Hexacetonide (TH), Betamethasone Acetate (BA), Betamethasone Sodium Phospate (BSP) dan dexamethasone) Injeksicairan synoivial dengan bantuan usg Perpanjangan rilis dari triamcinolone acetonide (FX006) Terapi intervensi Non-kortikoid Viscosuplementasi dengan hyaluronic acid Hyaluronic Acid (HA) ada glycosaminoglycan alami yang disintesis oleh sel synovial tipe B, kondrosit dan fibroblast dan disekresi ke cairan synovial. Ia memberikan lubrikasi kental, memiliki kemampuan menyerap yang baik, kemungkinan fungsi anti- inflamasi dan anti-oksidan telah dijelaskan. Pengobatan regenerative Bertujuan untuk menghentikan dan mengembalikan degenerasi yang berhubungan dengan OA, injeksi IA dari serum terkondisi autolog (ACS), platelet rich plasma (PRP) dan stem sel mesenkimal (MSC) telah diuji Kesimpulan OA adalah kondisi kompleks dan multifactor pada sendi, mempengaruhi utamanya lutut. pengobatan telah dikembangkan dan diuji, beberapa lebih sukses daripada yang lain, tetapi keseluruhannya bertujuan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan fungsi, dan menunda keperluan untuk operasi penggantian sendi. Seluruh pedoman sepakat bahwa aktifitas fisik di air dan di darat harus dilakukan terlebih dahulu untuk mengendalikan gejala, perlahan ditingkatkan terhadap terapi lain seperti topical atau pengobatan oral. Jika pengobatan tersebut tidak efektif, pasien dapat menerima terapi IA Pengobatan regeneratif sedang mengembangkan terapi selain CS IA, menunjukkan hasil yang menjanjikan, tetapi masih diperlukan pengetahuan dan standarisasi dari terapi tersebut. Terimakasih