Anda di halaman 1dari 20

Eklamsi

Apt. Ponco Hakim / 0812 2046 9443


Definisi
• komplikasi kehamilan yang ditandai tekanan
darah tinggi dan kejang sebelum, selama,
atau setelah persalinan
Pre eklamsia  Eklamsia
• TD diastol ≥ 90 mmHg dilakukan 2 kali
pengukuran : indikator dalam penanganan
hipertensi dalam kehamilan, oleh karena
tekanan diastol mengukur tahanan perifer dan
tidak tergantung pada keadaan emosional
pasien
Gejala
• kejang sebelum, selama, atau sesudah persalinan
• Preeklamsia umumnya timbul sejak minggu ke-
20 kehamilan
• Adanya protein pada urin
• Jika tidak mendapatkan penanganan,
preeklampsia bisa menyebabkan eklamsia
• Kejang eklamsia dapat terjadi sekali atau
berulang kali
• tekanan darah >140/90

• TD diastol ≥ 90 mmHg indikator dalam


penanganan hipertensi dalam kehamilan
2 fase kejang yang bisa terjadi saat
mengalami eklamsia
• Fase pertama
Pada fase ini, kejang akan terjadi selama 15-20 detik
disertai dengan kedutan pada wajah, kemudian
dilanjutkan dengan munculnya kontraksi otot di seluruh
tubuh.
• Fase kedua
Fase kedua dimulai pada rahang, kemudian bergerak ke
otot muka, kelopak mata, dan akhirnya menyebar ke
seluruh tubuh selama 60 detik. Pada fase kedua, kejang
eklamsia akan membuat otot kontraksi dan rileks secara
berulang-ulang dalam waktu yang cepat.
Pengobatan
• Kejang  obat antikovulsan
• TD  obat antihipertensi
• Kombinasi keduanya
HIPERTENSI PADA KEHAMILAN
• Metildopa : aman pada kehamilan
• Beta bloker : efektif dan aman pada trimester
ketiga
• Pemberian intravena labetalol dapat digunakan
untuk mengendalikan krisis hipertensi
• sebagai alternatif : hidralazin dapat digunakan
secara intravena
• Magnesium Sulfat
Metildopa
• Indikasi: Anti hipertensi
• Kontraindikasi : depresi, penyakit hati aktif
• Efek Samping: gangguan saluran cerna, mulut
kering, sedasi, depresi, mengantuk, diare,
retensi cairan, gangguan ejakulasi, kerusakan
hati, anemia hemolitik, ruam kulit, hidung
tersumbat.
• Dosis: 
• oral, 250 mg 2-3 kali/hari, secara bertahap
dinaikkan dengan selang waktu 2 hari atau
lebih; dosis maksimum sehari 3 g;
Beta Bloker
• Example , ASEBUTOLOL
• dosis awal 400 mg sekali sehari atau 200 mg 2
kali sehari, jika perlu tingkatkan setelah dua
minggu sampai 400 mg 2 kali sehari
• Kontraindikasi:  Propanolol
LABETALOL HIDROKLORIDA
• Indikasi: 
• hipertensi (termasuk hipertensi pada
kehamilan, hipertensi dengan angina, dan
hipertensi setelah infark miokard akut); krisis
hipertensi; mendapatkan hipotensi yang
terkendali pada anestesia.
• Kontraindikasi: propanolol
Dosis: 
• oral, dosis awal 50 mg sehari (usia lanjut 25
mg) 2 kali sehari dengan makanan, tingkatkan
dengan interval 14 hari sampai ke dosis lazim
100 mg 2 kali sehari; sampai dengan 400 mg
sehari dalam 2 dosis terbagi (jika lebih tinggi
dalam 3-4 dosis terbagi).
• Injeksi intravena, 50 mg selama paling tidak 1
menit, jika perlu ulangi setelah 5 menit;
maksimal 200 mg.
HIDRALAZIN HIDROKLORIDA
• Indikasi: 
• hipertensi sedang hingga berat (sebagai terapi
tambahan); gagal jantung (dengan nitrat kerja
panjang, tapi kombinasi ini sering tidak dapat
ditoleransi); krisis hipertensi (sebagai terapi
alternatif pada kehamilan)
Dosis: 
• Oral, hipertensi, 25 mg dua kali sehari, dapat
ditingkatkan hingga maksimal 50 mg dua kali sehari;
gagal jantung (dosis awal dilakukan di rumah sakit)
25 mg 3-4 kali sehari, jika diperlukan dosis dapat
ditingkatkan setiap 2 hari; dosis penunjang lazim 50-
75 mg empat kali sehari.
• Injeksi intravena lambat, hipertensi dengan
komplikasi ginjal dan krisis hipertensi, 5-10 mg
diencerkan dengan 10 mL NaCl 0,9%; dapat diulangi
setelah 20-30 menit
• Infus intravena, hipertensi dengan komplikasi
ginjal dan krisis hipertensi, dosis awal 200-300
mcg/menit; dosis penunjang 50-150
mcg/menit.
Magnesium sulfat
• menunjukkan peran besar dalam eklampsia
untuk mencegah serangan (seizure) berulang.
• Injeksi kalsium glukonat digunakan pada
penanganan keracunan magnesium.
Magnesium sulfat bermanfaat pada wanita
dengan praeklampsia yang dapat menjadi
eklampsia.
• Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai