Anda di halaman 1dari 9

KEPANITERAAN KLINIK ILMU SYARAF

BELL’S PALSY
Diajukan Kepada:
Pembimbing: dr. Fiena Monica, Sp.S

Disusun Oleh:
Fablu Andrias (H3A020057)
Ulfa Rakhmawati (H3A020058)
Keluhan Utama
Pasien mengeluh wajah merot ke kiri
SUBJEKTIF
Tuan Doni usia 23 tahun bekerja sebagai montir bengkel mengeluh wajah merot ke kiri. Keluhan
muncul sekitar 5 jam yang lalu terus menerus hingga saat ini. Tuan Doni mengatakan keluhan bermula saat
bangun tidur, pasien melihat di cermin, wajah tidak simetris (merot) ke kiri. Pasien mengatakan semalam
pulang larut malam mengendarai motor selepas menonton konser band kegemarannya, tidak memakai
helm dan masker. Kemudian tidur di lantai kamar kos memakai kipas angin yang menyentor terus menerus
ke wajah pasien Pasien juga mengeluh sulit berkumur saat mandi pagi dan tidak bisa minum dengan
sedotan. Bicara normal seperti biasa, tidak pelo.
Tn. Doni mengatakan sebelum ke dokter sudah mengkompres dengan air hangat namun tidak kunjung
membaik. Selain itu, keluhan disertai dengan mata kanan tidak bisa berkedip, nyeri di belakang telinga
kanan, rasa kebas pada pipi dan telinga kanan, sensitif terhadap suara keras dan sulit merasakan makanan
di lidah. Tidak ada mata nrocos. Pasien mengatakan baru pertama kali ini merasakan yang seperti ini, tidak
ada riwayat terkena herpes atau trauma pada wajah. Pasien menggunakan asuransi BPJS
OBJEKTIF
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital :
◦ Tekanan darah : 110/70mmHg
◦ Nadi : 88x/menit
◦ RR : 24x/menit
◦ Suhu : 37ºC
OBJEKTIF
❑  Pemeriksaan status generalisata : dalam batas normal
❑  Pemeriksaan status lokalis wajah :
◦ Wajah : merot ke kiri
◦ Mata : gerakan bola mata pada sisi kanan disertai bola mata berputar ke atas bila saat
memejamkan mata
❑  Pemeriksaan neurologis :
1. Px motorik (kekuatan, tonus, trofi) : dalam batas normal
2. Px refeks fisiologis (+) normal, refleks patologis (-)
3. Px sensorik : dalam batas normal
4. Px rangsang meningeal (-)
5. Nervus cranialis :
N I : penciuman kanan dan kiri normal
N II : visus ODS 6/6, refleks pupil direk +/+ bulat, central reguler
N III : ptosis (-), refleks pupil indirek normal
N III, IV, VI : gerakan bola mata bebas ke segala arah
N V.I : refleks kornea (+) normal
N V.2, N V.3 : sensoris dan motoris rahang dbn
N VII :
◦ Mengerutkan dahi : sebelah kanan tidak bisa
◦ Mengangkat alis : sebelah kanan tidak bisa
◦ Menutup mata : sebelah kanan tidak bisa
◦ Mencucu : sebelah kanan tidak bisa
◦ Mengembungkan pipi : sebelah kanan tidak bisa
◦ Tersenyum : bibir tertarik ke sebelah kiri
◦ Mencucu : sebelah kanan tertinggal
◦ Meniup : tidak kuat meniup
◦ Lidah 2/3 depan : perubahan sensasi rasa
N VIII : keseimbangan normal
N IX : refleks menelan dbn
N X : nadi dbn, refleks batuk, muntah dbn
N XI : dbn (m. Trapezius, m. scm dbn)
N XII : deviasi lidah (-)
ASSESMENT

◦ Diagnosis kerja : Bell’s Palsy


◦ Diagnosis klinis : Paralisis N.VII perifer unilateral dextra, lagoftalmus, lakrimalisasi
◦ Diagnosis topis : Nervus Facialis / N.VII perifer ganglion geniculatum dextra
◦ Diagnosis etiologis : Idiopatik
◦ Diagnosis Banding :
▪ Herpes zooster (Ramsay Hunt Syndrome)
▪ Tumor : tumor cerebella pontin, tumor kelenjar parotis
▪ Facial diplegia
PLANNING

◦ Non farmakologi
◦ Air mata buatan (artificial tears)
◦ Kacamata
◦ Terapi fisik wajah
◦ Farmakologi
◦ Kortikosteroid : Prednisone 60-80 mg per hari selama 5 hari, tappering off 5 hari
selanjutnya
◦ Antivirus : Valacyclovir 1000 mg per hari selama 5 hari

Anda mungkin juga menyukai