FILSAFAT
Oktober, 2018
Pembagian filsafat
FILSAFAT BARAT
FILSAFAT
FILSAFAT TIMUR
FILSAFAT BARAT
FILSAFAT YUNANI ( Mulai Berkembang 6 SM)
- PRA SOCRATES
- SOCRATES
FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN ( KEGELAPAN)
- PATRISTIK
- SKOLASTIK
FILSAFAT MODERN
- RENNAISANCE
- AUFKLARUNG
Sejarah Kebudayaan
munculnya & Peradaban
filsafat Yunani
Mitos bangsa Yunani
Puisi Homeros, Iliyas dan Odyssea, menjadi buku pendidikan untuk rakyat Yunani.
Digemari untuk dibaca saat waktu luang & memiliki nilai edukatif, sehingga berfungsi
“mendidik” rakyat Yunani.
Pengaruh Ilmu Pengetahuan
• Beberapa unsur ilmu pengetahuan bangsa Yunani berasal dari Mesir (ilmu
ukur dan ilmu hitung) dan Babilonia (ilmu astronomi).
Democritos
(460 SM – 370 SM)
• Asal mula segala
Anaxagoras suatu adalah banyak,
(499 SM – 428 SM) yaitu atom-atom yang
• Asal muasal segala tak terbagi.
Empedocles sesuatu adalah banyak
(492 SM – 432 SM) yaitu spermata
• Asal muasal segala (benih) yang tak
sesuatu adalah banyak terhingga jumlahnya.
yaitu empat anasir
(rizomata), yaitu air,
udara, tanah, api.
Hellenisme
Berasal dari kata “hellenizein”
(berbicara/berkelakuan seperti orang Yunani
(to speak or make Greek)
Skeptisisme
EMPIRISME
■ Berasal dari kata Yunani yaitu "empiris" yang berarti pengalaman inderawi.
■ Pengetahuan berasal dari pengalaman sehingga pengenalan inderawi merupakan
pengenalan yang paling jelas dan sempurna.
■ Pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman lahiriyah yang berkaitan dengan dunia
maupun pengalaman batiniyah yang menyangkut pribadi manusia.
■ Semua pengetahuan betapapun rumitnya dapat dilacak kembali dan apa yang tidak
dapat bukanlah ilmu pengetahuan.
■ Pengalaman terjadi akibat adanya suatu objek yang merangsang alat-alat inderawi,
kemudian di dalam otak dipahami. Akibat dari rangsangan tersebut dibentuklah
tanggapan-tanggapan mengenai objek yang telah merangsang alat-alat inderawi
tersebut.
EMPIRISME
Tokoh:
■ Francis Bacon (1210 -1292)
■ Thomas Hobbes ( 1588 -1679)
■ John Locke ( 1632 -1704)
■ George Berkeley ( 1665 -1753)
■ David Hume ( 1711 -1776)
■ Roger Bacon ( 1214 -1294)
POSITIVISME
■ Manusia tidak pernah mengetahui lebih dari fakta-fakta atau apa yang nampak
(manusia tidak pernah mengetahui sesuatu di balik fakta-fakta).
■ Tugas ilmu pengetahuan dan filsafat adalah menyelidiki fakta-fakta, bukan
menyelidiki sebab-sebab terdalam realitas. Oleh karena itu, positivisme
menolak metafisika.
■ Persamaan antara positivisme dengan empirisme adalah keduanya
mengutamakan pengalaman indera.
■ Perbedaan antara postivisme dan empirisme adalah positivisme hanya
menerima pengalaman objektif, sedangkan empirisme menerima pengalaman
batiniah (subyektif).
POSITIVISME
Tokoh:
■ Auguste Comte (1798 – 1857)
■ John Stuart Mill (1806 – 1873)
■ Herbert Spencer (1820 – 1903)
PRAGMATISME
■ Berasal dari bahasa Yunani “pragma” yang berarti perbuatan atau tindakan dan
“isme” yang berarti aliran/ajaran/paham.
■ Aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang akibat-
akibatnya bermanfaat secara praktis.
■ Kebenaran mistis diterima, asal bermanfaat praktis.
■ Pengalaman pribadi yang benar adalah pengalaman yang bermanfaat praktis.
■ Kriteria kebenaran sesuatu dilihat dari apakah sesuatu itu memiliki kegunaan
bagi kehidupan nyata. Oleh sebab itu kebenaran sifatnya menjadi relatif tidak
mutlak.
PRAGMATISME
Tokoh:
■ William James (1842 – 1910)
■ John Dewey (1859 – 1952)
FENOMENOLOGI
■ Berasal dari bahasa Yunani, phainomenon yang berarti “apa yang tampak” dan logos,
yang berarti “kata, ucapan, rasio, pertimbangan”.
■ Merupakan kajian tentang bagaimana manusia sebagai subyek memaknai obyek-obyek
di sekitarnya.
■ Menganggap bahwa fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan
kebenaran.
■ Aliran fenomenologi mempunyai pandangan bahwa pengetahuan yang kita ketahui
sekarang ini merupakan pengetahuan yang kita ketahui sebelumnya melalui hal-hal
yang pernah kita lihat, rasa, dengar oleh alat indera kita.
■ Fenomenologi merupakan suatu pengetahuan tentang kesadaran murni yang dialami
manusia.
FENOMENOLOGI
Tokoh:
■ Edmund Husserl (1859 – 1938)
■ Max Scheller (1874 – 1928)
IDEALISME
■ Berasal dari kata “idea” yaitu sesuatu yang hadir di dalam jiwa.
■ Aliran filsafat yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami kaitannya
dengan jiwa dan ruh.
■ Menganggap bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya.
■ Manusia ada karena ada unsur yang tidak terlihat yang mengandung sikap dan tindakan
manusia.
■ Manusia lebih dipandang sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian.
Untuk menjadi manusia maka peralatan yang digunakannya bukan semata-mata peralatan
jasmaniah yang mencakup hanya peralatan panca indera, tetapi juga peralatan rohaniah
yang mencakup akal dan budi.
Akal dan budilah yang menentukan kualitas manusia.
IDEALISME
Tokoh:
■ Plato (477 SM -347 SM)
■ B. Spinoza (1632 -1677)
■ Liebniz (1685 -1753)
■ Berkeley (1685 -1753)
■ J. Fichte (1762 -1814)
■ F. Schelling (1755 -1854)
■ G. Hegel (1770 -1831)
MATERIALISME
■ Menganggap bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, bukan ritual
atau supranatural.
■ Lima dasar ideologi materialisme:
Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi.
Tidak meyakini adanya alam ghaib.
Menjadikan panca indra sebagai satu-satunya alat mencapai ilmu.
Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hukum.
Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak.
MATERIALISME
Tokoh:
■ Thomas Hobbes ( 1588 -1679)
■ Lamettrie (1709 -1715)
■ Feuerbach (1804 -1877)
■ H. Spencer (1820 -1903)
■ Karl Marx (1818 -1883)
EKSISTENSIALISME
■ Filsafat eksistensialisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa cara berada
manusia dan benda lain tidaklah sama.
■ Eksistensialisme mempersoalkan bagaimana segala yang ada berada dan untuk apa
berada.
■ Contoh:
Manusia berada di dunia, begitu pula sapi dan pohon.
Akan tetapi cara beradanya tidak sama.
Manusia berada di dalam dunia; ia mengalami beradanya di dunia; manusia
menyadari dirinya berada di dunia.
Manusia menghadapi dunia, menghadapi dengan mengerti yang dihadapinya.
Manusia mengerti guna pohon, batu dan salah satu di antaranya ialah ia mengerti
bahwa hidupnya mempunyai arti.
Artinya bahwa manusia sebagai subyek (yang menyadari, yang sadar). Barang-
barang yang disadarinya disebut obyek.
EKSISTENSIALISME
Tokoh:
■ S. Kierkegaard (1813 – 1855)
■ Friederich Nietzsche (1844 – 1976)
■ Karl Jaspers (1883 – 1969)
■ Martin Heidegger (1889 – 1976)
■ Gabriel Marcel (1889 – 1973)