Anda di halaman 1dari 37

CLOSE FRAKTUR ANTEBRACHII SINISTRA

SMF ILMU BEDAH


RSU DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO
Oleh :
Alhidayatul Bidayah FS (16710045)
Dokter Pembimbing :
dr. Adi Rijana Putra, Sp.OT
Identitas

 Nama : An. A  Pekerjaan : Pelajar


 Jenis kelamin : Perempuan  Alamat/no.telp : Mes Korem, Mojokerto
 Tanggal lahir : 10-07-2009  Status perkawinan : Belum menikah
 Umur : 8 tahun  Tanggal MRS : 04 Februari 2018
 Agama : Islam
ANAMNESIS

 Keluhan utama : Nyeri pada lengan kiri bawah


 Riwayat penyakit sekarang : Pasien rujukan dari RS DKT diantar ke IGD RSU
Wahidin Sudirohusodo dengan keluhan nyeri pada lengan bawah yang menjalar
sampai telapak tangan kiri sejak kemarin setelah jatuh di depan rumah pukul 15.00
(16 jam SMRS). Pasien terpeleset kemudian jatuh ke sungai, pasien jatuh ke arah
kiri dengan lengan kiri menopang tubuh. Nyeri dirasakan segera setelah jatuh
terutama bila tangan digerakkan. Kepala tidak terbentur, mual (-), muntah (-), sakit
kepala (-). Makan terakhir pukul 10 malam.
ANAMNESIS

A : Alergi obat/ makanan (-)


M : Ibuprofen, sirup multivitamin
P : Riwayat kejang (-), asma (-)
L : Makan terakhir pukul 22.00
E : Sungai
ANAMNESIS

 Riwayat Penyakit Dahulu : Alergi(-), kejang(-), asma (-)

 Riwayat Penyakit Keluarga : Alergi(-), kejang(-), asma (-)

 Riwayat Pengobatan : Di RS DKT pasien diberikan ibuprofen


PRIMARY SURVEY
1. Airway and C-Spine Immobilization
Airway = paten ; C spine = stabil
2. Breathing
Pola Nafas : gerak dada simetris
Pengunaan Otot Bantu Nafas : tidak ada
Suara Nafas : Vesikuler / Vesikuler
Frekuensi : 26 x/menit
3. Circulating
Akral Dingin : (-)
Pucat : (-)
Sianosis : (-)
CRT : < 2 detik
Nadi : 96 x/menit, reguler, kuat
PRIMARY SURVEY

4. Disability
GCS :E4V5M6
Pupil : Isokor ka/ki
Reflek Cahaya : +/+
5. Exposure
Regio ANTEBRACHII SINISTRA
SECONDARY SURVEY

 Bowel
 Breath
Supel, Nyeri Tekan (-), Bising Usus dbn
Paten, RR: 26 x/menit, Vesikuler, Wheezing -/-, Rhonki -/-.
 Blood
 Bladder
Rasa Ingin Kencing (-), Simfisis Distended (-)
N: 140x/menit, Akral hangat +/+, CRT < 2detik
 Bone
 Brain
Regio antebantebrachii sinistra : udem (+),
GCS : E4 V5 M6, Reflek Cahaya (+/+), Pupil isokor ka/ki
deformitas (-), nyeri tekan (-)
STATUS LOKALIS : REGIO ANTEBRACHII SINISTRA
STATUS LOKALIS : REGIO ANTEBRACHII SINISTRA

 Look : udem(+), contusio (+), deformitas (-), perdarahan (-),


 Feel :hangat (+), krepitasi tidak dilakukan, AVN (+)
 Move : ROM aktif dan pasif terbatas, false movement (-)
DIAGNOSIS I

CLOSE FRAKTUR ANTEBRACHII SINISTRA


FOTO ANTEBRACHII AP/LAT DAN FOTO THORAX
PEMERIKSAAN DAARAH LENGKAP

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


HGB 14 g/dL 11,0 – 14,7 g/dl
WBC 11.100 U/L 4,8 – 10,8 103/uL
PLT 312.000 U/L 150-450 103/uL
GDA 81 mg/dL <200 mg/dL
DIAGNOSIS II

CLOSE FRAKTUR OBLIK OS RADIUS 1/3 PROXIMAL


CLOSE FRAKTUR TRANSVERSAL NON DISPLACED OS ULNA 1/3 PROXIMAL SINISTRA
PLANING TERAPI

 MRS
 Inf D5 1/2 NS 1250mL/24 jam
 Inj. Na metamizole 3x1/2 ampul
 Imobilisasi sementara menggunakan bidai
 Pro Close Reduction dengan pemasangan cast splintage / Gips atau Pro
Open Reduction Internal Fixation
FOLLOW UP

TGL Subjective Objective Assesment Planning

5/02/18 Nyeri pada lengan kiri Vital Sign Close fraktur oblik os Inf D5 1/2 NS
(Pre OP) bawah (+), Kesemutan Suhu : 37oC Nadi : 80x/m radius 1/3 proximal 1250mL/24 jam
pada lengan kiri RR : 19 x/m Close fraktur transversal Inj. Na metamizole 3x1/2
bawah (-), Demam (-), Status Lokalis (Regio antebrachii Sinistra) : non displaced os ulna 1/3 ampul
Mual (-), Muntah (-) Look : Bagain lengan kiri bawah sulit proximal sinistra Pro Close Reduction
dievaluasi karena terpasang bidai.   dengan pemasangan cast
Feel : Teraba hangat, Sensasi raba bagian splintage / Gips atau Pro
distal (+), CRT<2 detik, Pulsasi arteri Open Reduction Internal
radialis (+) (AVN distal baik) Fixation
Movement : ROM terbatas karena terpasang  
bidai
FOLLOW UP

TGL Subjective Objective Assesment Planning

6/02/18 Nyeri pada lengan kiri Vital Sign Close fraktur oblik os Inf D5 1/2 NS
(Pre OP) bawah (+), Suhu : 36,5oC Nadi : 89x/m radius 1/3 proximal 1250mL/24 jam
Kesemutan pada RR : 19 x/m Close fraktur transversal Inj. Na metamizole
lengan kiri bawah (-), Status Lokalis (Regio antebrachii Sinistra) : non displaced os ulna 3x1/2 ampul
Demam (-), Mual (-), Look : Bagain lengan kiri bawah sulit 1/3 proximal sinistra Pro Close Reduction
Muntah (-) dievaluasi karena terpasang bidai.   dengan pemasangan cast
Feel : Teraba hangat, Sensasi raba bagian splintage / Gips atau Pro
distal (+), CRT<2 detik, Pulsasi arteri Open Reduction Internal
radialis (+) (AVN distal baik) Fixation
Movement : ROM terbatas karena Pasien dipuasakan ±6
terpasang bidai jam sebelum operasi
FOLLOW UP

TGL Subjective Objective Assesment Planning

7/02/18 Nyeri pada lengan kiri Vital Sign Close fraktur oblik os Inf D5 1/2 NS
bawah (+), Suhu : 36,5oC Nadi : 90x/m radius 1/3 proximal 1250mL/24 jam
Kesemutan pada RR : 19 x/m Close fraktur transversal Inj. Na metamizole
lengan kiri bawah (-), Status Lokalis (Regio antebrachii Sinistra) : non displaced os ulna 3x1/2 ampul
Demam (-), Mual (-), Look : Bagain lengan kiri bawah sulit 1/3 proximal sinistra Pro Close Reduction
Muntah (-) dievaluasi karena terpasang bidai.   dengan pemasangan cast
Feel : Teraba hangat, Sensasi raba bagian splintage / Gips atau Pro
distal (+), CRT<2 detik, Pulsasi arteri Open Reduction Internal
radialis (+) (AVN distal baik) Fixation
Movement : ROM terbatas karena Pasien dipuasakan ±6
terpasang bidai jam sebelum operasi
FOLLOW UP
Laporan operasi
Tanggal operasi : 7/02/18
Jam operasi dimulai : 11.37 WIB
Jam operasi selesai : 11.57 WIB
Lamanya operasi : 20 menit
Laporan operasi :
Pasien diposisikan supinasi dengan general anestesi
Mengangkat regio antebrachii sinistra dengan elbow joint diposisikan 90° dan posisi
tersebut dipertahankan selama dilakukan tindakan reposisi
Mengukur daerah yang akan dipasang gips
Memasang gips
Penulisan tanggal pemasangan gips pada gips yang terpasang
FOLLOW UP

TGL Subjective Objective Assesment Planning

8/02/18 Rasa sakit pada Vital Sign Close fraktur oblik os AFF Infus
(Post Op) daerah fraktur (-) Suhu : 37oC Nadi : 95x/m radius 1/3 proximal Syrup multivitamin dan
Rasa gatal pada RR : 19 x/m Close fraktur transversal mineral 2 x 1 sendok teh
daerah yang terpasang Status Lokalis (Regio antebrachii Sinistra) : non displaced os ulna Syrup ibuprofen 3 x 1
gips (-) Rasa Look : Terpasang gips 1/3 proximal sinistra sendok teh
kesemutan pada Feel : Teraba hangat pada bagian distal,   KRS
daerah yang terpasang Sensasi raba bagian distal (+), CRT<2  
gips (-) detik(AVN distal baik)
Movement : Imobilisasi dengan gips
ANATOMI REGIO ANTEBRACHII
ANATOMI REGIO ANTEBRACHII
 Kelompok otot regio antebrachii anterior :
Superficial : Profunda :
M. Pronator teres M. Flexor digitorum
M. Palmaris Longus profundus
M. Flexor carpi radialis M. Flexor policis langus
M. Flexor digitorum M. Pronator quadratus
superficialis
M. Flexor carpi ulnaris

 Kelompok otot antebrachii lateral :


 M. Brachioradialis
 M. Extensor carpi radialis longus
 M. Extensor carpi radialis brevis
ANATOMI REGIO ANTEBRACHII

 Otot antebrachii posterior :

Superficial : Profunda :
M. Extensor digitorum M. Supinator
M. Extensor digiti minimi M. Extensor policis longus
M. Extensor carpi ulnaris M. Extensor indicis
M. Abductor policis longus
M. Extensor policis brevis
ARTICULATIO PADA REGIO ANTEBRACHII

Articulatio Cubiti
 Articulatio humeroulnaris
 Articulatio humeroradialis
 Articulatio radioulnaris proximalis
VASKULARISASI & INERVASI REGIO ANTEBRACHII

 ARTERIA RADIALIS  NERVUS MEDIANUS


 NERVUS ULNARIS
 ARTERIA ULNARIS
 NERVUS RADIALIS
FRAKTUR
DEFINISI

 Fraktur adalah rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang yang disebabkan adanya ruda paksa yang

timbul secara mendadak. Selain itu fraktur juga dapat didefinisikan sebagai rusaknya kontinuitas
tulang normal yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh
tulang.
KLASIFIKASI FRAKTUR

Klasifikasi Klasifikasi
Klasifikasi klinis
etiologis radiologis

Fraktur Fraktur
Lokalisasi
traumatik tertutup

Fraktur Fraktur
Configurasi
patologis terbuka

Fraktur
Menurut hubungan antara fragmen
Stress fraktur dengan
dengan fragmen lainnya
komplikasi
DIAGNOSIS

 Anamnesis
 Pemeriksaan(Look, Feel,Move)
 Pemeriksaan Penunjang
PENANGANAN

 Pada Fraktur yang tidak berubah posisinya dilakukan pemasangan gips di atas siku.
 Pada Fraktur yang posisinya berubah harus dilakukan reposisi tertutup untuk kemudian
dipasang gips di atas siku.
 Fraktur radius ulnar proximal, lengan bawah diimobilisasi dalam gips pada posisi supinasi.
Posisi ini dimaksudkan untuk mengatasi rotasi radius dan mengendurkan otot supinator.
 Fraktur bagian distal umumnya diimobilisasi dalam posisi pronasi dan patah tulang bagian
tengah dalam posisi netral.
 Akan tetapi, pada umumnya Fraktur kedua tulang radius dan ulna sulit untuk dilakukan
reposisi tertutup dengan baik sehingga diperlukan operasi reposisi terbuka dan fixasi interna.
Reposisi terbuka juga lebih sering diperlukan pada patah tulang yang disertai dislocasi sendi.
KOMPLIKASI

 Mallunion
 Terbentuknya sinososis atau jembatan callus, yaitu callus antara radius dan ulna sehingga
kemungkinan supinasi dan pronasi hilang. Sinososis ini dapat terjadi pada Fraktur dislocasi, seperti
Fraktur Monteggia atau Fraktur Galeazzi.
 Pseudoarthrosis
 Osteomyelitis
FRAKTUR ANTEBRACHII YANG KHAS

 Fraktur Monteggia  Fraktur Galeazzi  Fraktur Colles

 Fraktur Smith’s
PEMBAHASAN

 Pasien seorang anak perempuan dengan usia 8 tahun rujukan dari RS DKT dengan keluhan nyeri pada
lengan bawah yang menjalar sampai telapak tangan kiri sejak kemarin setelah jatuh di depan rumah
pukul 15.00 (16 jam SMRS). Pasien terpeleset kemudian jatuh ke sungai, pasien jatuh ke arah kiri
dengan lengan kiri menopang tubuh. Nyeri dirasakan segera setelah jatuh terutama bila tangan
digerakkan.
 Pada pemeriksaan fisik pada status lokalis yaitu regio antebrachii sinistra ditemukan udem(+), contusio
(+), deformitas (-), perdarahan (-), Feel hangat (+), krepitasi tidak dilakukan, AVN (+), dan pada
pemeriksaan Movement, ROM aktif dan pasif terbatas, false movement (-). Dari pemeriksaan
penunjang darah lengkap didapatkan peningkatan kadar leukosit yaitu 11.100 U/L, pada pemeriksaan x
ray foto antebrachii sinistra AP dan lateral tampak fraktur oblik pada tulang radius 1/3 proximal dan
fraktur transversal pada tulang ulna kiri 1/3 proximal.
PEMBAHASAN

 Penanganan awal pada unnit gawat darurat dilakukan pemasangan infus dan injeksi analgetik kemudian dilakukan
pemasangan bidai dengan tujuan imobilisasi lengan kiri bawah sebelum dilakukan tindakan reduksi secara elektif.
Jenis reduksi yang dilakukan pada pasien ini adalah reduksi tertutup dengan pemasangan gips, tidakan reduksi
dilakukan diruang operasi dengan general anestesi.
 Setelah dilakukan reduksi tertutup pasien dievaluasi neuro vaskuler distal dan tanda-tanda kompartemen syndrom
(painfull, pale, pulseless, paresthesia, paralysis) sebagai salah satu komplikasi pemasangan gips yang terlalu
kencang.
 Sehari setelah operasi pasien dipulangkan dengan syrup multivitamin dan syrup ibuprofen sebagai antiinflamasi
dan analgetik. Pasien diedukasi untuk kontrol ke poli orthopedi 5 hari berikutnya.
KESIMPULAN

 Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan radiologis didapatkan diagnosis close fractur oblik os radius
1/3 proximal, dan close fractur transversal os ulna 1/3 proximal dan dilakukan penatalaksanaan reduksi tertutup
dengan pemasangan gips.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai