4. Disability
GCS :E4V5M6
Pupil : Isokor ka/ki
Reflek Cahaya : +/+
5. Exposure
Regio ANTEBRACHII SINISTRA
SECONDARY SURVEY
Bowel
Breath
Supel, Nyeri Tekan (-), Bising Usus dbn
Paten, RR: 26 x/menit, Vesikuler, Wheezing -/-, Rhonki -/-.
Blood
Bladder
Rasa Ingin Kencing (-), Simfisis Distended (-)
N: 140x/menit, Akral hangat +/+, CRT < 2detik
Bone
Brain
Regio antebantebrachii sinistra : udem (+),
GCS : E4 V5 M6, Reflek Cahaya (+/+), Pupil isokor ka/ki
deformitas (-), nyeri tekan (-)
STATUS LOKALIS : REGIO ANTEBRACHII SINISTRA
STATUS LOKALIS : REGIO ANTEBRACHII SINISTRA
MRS
Inf D5 1/2 NS 1250mL/24 jam
Inj. Na metamizole 3x1/2 ampul
Imobilisasi sementara menggunakan bidai
Pro Close Reduction dengan pemasangan cast splintage / Gips atau Pro
Open Reduction Internal Fixation
FOLLOW UP
5/02/18 Nyeri pada lengan kiri Vital Sign Close fraktur oblik os Inf D5 1/2 NS
(Pre OP) bawah (+), Kesemutan Suhu : 37oC Nadi : 80x/m radius 1/3 proximal 1250mL/24 jam
pada lengan kiri RR : 19 x/m Close fraktur transversal Inj. Na metamizole 3x1/2
bawah (-), Demam (-), Status Lokalis (Regio antebrachii Sinistra) : non displaced os ulna 1/3 ampul
Mual (-), Muntah (-) Look : Bagain lengan kiri bawah sulit proximal sinistra Pro Close Reduction
dievaluasi karena terpasang bidai. dengan pemasangan cast
Feel : Teraba hangat, Sensasi raba bagian splintage / Gips atau Pro
distal (+), CRT<2 detik, Pulsasi arteri Open Reduction Internal
radialis (+) (AVN distal baik) Fixation
Movement : ROM terbatas karena terpasang
bidai
FOLLOW UP
6/02/18 Nyeri pada lengan kiri Vital Sign Close fraktur oblik os Inf D5 1/2 NS
(Pre OP) bawah (+), Suhu : 36,5oC Nadi : 89x/m radius 1/3 proximal 1250mL/24 jam
Kesemutan pada RR : 19 x/m Close fraktur transversal Inj. Na metamizole
lengan kiri bawah (-), Status Lokalis (Regio antebrachii Sinistra) : non displaced os ulna 3x1/2 ampul
Demam (-), Mual (-), Look : Bagain lengan kiri bawah sulit 1/3 proximal sinistra Pro Close Reduction
Muntah (-) dievaluasi karena terpasang bidai. dengan pemasangan cast
Feel : Teraba hangat, Sensasi raba bagian splintage / Gips atau Pro
distal (+), CRT<2 detik, Pulsasi arteri Open Reduction Internal
radialis (+) (AVN distal baik) Fixation
Movement : ROM terbatas karena Pasien dipuasakan ±6
terpasang bidai jam sebelum operasi
FOLLOW UP
7/02/18 Nyeri pada lengan kiri Vital Sign Close fraktur oblik os Inf D5 1/2 NS
bawah (+), Suhu : 36,5oC Nadi : 90x/m radius 1/3 proximal 1250mL/24 jam
Kesemutan pada RR : 19 x/m Close fraktur transversal Inj. Na metamizole
lengan kiri bawah (-), Status Lokalis (Regio antebrachii Sinistra) : non displaced os ulna 3x1/2 ampul
Demam (-), Mual (-), Look : Bagain lengan kiri bawah sulit 1/3 proximal sinistra Pro Close Reduction
Muntah (-) dievaluasi karena terpasang bidai. dengan pemasangan cast
Feel : Teraba hangat, Sensasi raba bagian splintage / Gips atau Pro
distal (+), CRT<2 detik, Pulsasi arteri Open Reduction Internal
radialis (+) (AVN distal baik) Fixation
Movement : ROM terbatas karena Pasien dipuasakan ±6
terpasang bidai jam sebelum operasi
FOLLOW UP
Laporan operasi
Tanggal operasi : 7/02/18
Jam operasi dimulai : 11.37 WIB
Jam operasi selesai : 11.57 WIB
Lamanya operasi : 20 menit
Laporan operasi :
Pasien diposisikan supinasi dengan general anestesi
Mengangkat regio antebrachii sinistra dengan elbow joint diposisikan 90° dan posisi
tersebut dipertahankan selama dilakukan tindakan reposisi
Mengukur daerah yang akan dipasang gips
Memasang gips
Penulisan tanggal pemasangan gips pada gips yang terpasang
FOLLOW UP
8/02/18 Rasa sakit pada Vital Sign Close fraktur oblik os AFF Infus
(Post Op) daerah fraktur (-) Suhu : 37oC Nadi : 95x/m radius 1/3 proximal Syrup multivitamin dan
Rasa gatal pada RR : 19 x/m Close fraktur transversal mineral 2 x 1 sendok teh
daerah yang terpasang Status Lokalis (Regio antebrachii Sinistra) : non displaced os ulna Syrup ibuprofen 3 x 1
gips (-) Rasa Look : Terpasang gips 1/3 proximal sinistra sendok teh
kesemutan pada Feel : Teraba hangat pada bagian distal, KRS
daerah yang terpasang Sensasi raba bagian distal (+), CRT<2
gips (-) detik(AVN distal baik)
Movement : Imobilisasi dengan gips
ANATOMI REGIO ANTEBRACHII
ANATOMI REGIO ANTEBRACHII
Kelompok otot regio antebrachii anterior :
Superficial : Profunda :
M. Pronator teres M. Flexor digitorum
M. Palmaris Longus profundus
M. Flexor carpi radialis M. Flexor policis langus
M. Flexor digitorum M. Pronator quadratus
superficialis
M. Flexor carpi ulnaris
Superficial : Profunda :
M. Extensor digitorum M. Supinator
M. Extensor digiti minimi M. Extensor policis longus
M. Extensor carpi ulnaris M. Extensor indicis
M. Abductor policis longus
M. Extensor policis brevis
ARTICULATIO PADA REGIO ANTEBRACHII
Articulatio Cubiti
Articulatio humeroulnaris
Articulatio humeroradialis
Articulatio radioulnaris proximalis
VASKULARISASI & INERVASI REGIO ANTEBRACHII
Fraktur adalah rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang yang disebabkan adanya ruda paksa yang
timbul secara mendadak. Selain itu fraktur juga dapat didefinisikan sebagai rusaknya kontinuitas
tulang normal yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh
tulang.
KLASIFIKASI FRAKTUR
Klasifikasi Klasifikasi
Klasifikasi klinis
etiologis radiologis
Fraktur Fraktur
Lokalisasi
traumatik tertutup
Fraktur Fraktur
Configurasi
patologis terbuka
Fraktur
Menurut hubungan antara fragmen
Stress fraktur dengan
dengan fragmen lainnya
komplikasi
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan(Look, Feel,Move)
Pemeriksaan Penunjang
PENANGANAN
Pada Fraktur yang tidak berubah posisinya dilakukan pemasangan gips di atas siku.
Pada Fraktur yang posisinya berubah harus dilakukan reposisi tertutup untuk kemudian
dipasang gips di atas siku.
Fraktur radius ulnar proximal, lengan bawah diimobilisasi dalam gips pada posisi supinasi.
Posisi ini dimaksudkan untuk mengatasi rotasi radius dan mengendurkan otot supinator.
Fraktur bagian distal umumnya diimobilisasi dalam posisi pronasi dan patah tulang bagian
tengah dalam posisi netral.
Akan tetapi, pada umumnya Fraktur kedua tulang radius dan ulna sulit untuk dilakukan
reposisi tertutup dengan baik sehingga diperlukan operasi reposisi terbuka dan fixasi interna.
Reposisi terbuka juga lebih sering diperlukan pada patah tulang yang disertai dislocasi sendi.
KOMPLIKASI
Mallunion
Terbentuknya sinososis atau jembatan callus, yaitu callus antara radius dan ulna sehingga
kemungkinan supinasi dan pronasi hilang. Sinososis ini dapat terjadi pada Fraktur dislocasi, seperti
Fraktur Monteggia atau Fraktur Galeazzi.
Pseudoarthrosis
Osteomyelitis
FRAKTUR ANTEBRACHII YANG KHAS
Fraktur Smith’s
PEMBAHASAN
Pasien seorang anak perempuan dengan usia 8 tahun rujukan dari RS DKT dengan keluhan nyeri pada
lengan bawah yang menjalar sampai telapak tangan kiri sejak kemarin setelah jatuh di depan rumah
pukul 15.00 (16 jam SMRS). Pasien terpeleset kemudian jatuh ke sungai, pasien jatuh ke arah kiri
dengan lengan kiri menopang tubuh. Nyeri dirasakan segera setelah jatuh terutama bila tangan
digerakkan.
Pada pemeriksaan fisik pada status lokalis yaitu regio antebrachii sinistra ditemukan udem(+), contusio
(+), deformitas (-), perdarahan (-), Feel hangat (+), krepitasi tidak dilakukan, AVN (+), dan pada
pemeriksaan Movement, ROM aktif dan pasif terbatas, false movement (-). Dari pemeriksaan
penunjang darah lengkap didapatkan peningkatan kadar leukosit yaitu 11.100 U/L, pada pemeriksaan x
ray foto antebrachii sinistra AP dan lateral tampak fraktur oblik pada tulang radius 1/3 proximal dan
fraktur transversal pada tulang ulna kiri 1/3 proximal.
PEMBAHASAN
Penanganan awal pada unnit gawat darurat dilakukan pemasangan infus dan injeksi analgetik kemudian dilakukan
pemasangan bidai dengan tujuan imobilisasi lengan kiri bawah sebelum dilakukan tindakan reduksi secara elektif.
Jenis reduksi yang dilakukan pada pasien ini adalah reduksi tertutup dengan pemasangan gips, tidakan reduksi
dilakukan diruang operasi dengan general anestesi.
Setelah dilakukan reduksi tertutup pasien dievaluasi neuro vaskuler distal dan tanda-tanda kompartemen syndrom
(painfull, pale, pulseless, paresthesia, paralysis) sebagai salah satu komplikasi pemasangan gips yang terlalu
kencang.
Sehari setelah operasi pasien dipulangkan dengan syrup multivitamin dan syrup ibuprofen sebagai antiinflamasi
dan analgetik. Pasien diedukasi untuk kontrol ke poli orthopedi 5 hari berikutnya.
KESIMPULAN
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan radiologis didapatkan diagnosis close fractur oblik os radius
1/3 proximal, dan close fractur transversal os ulna 1/3 proximal dan dilakukan penatalaksanaan reduksi tertutup
dengan pemasangan gips.
TERIMAKASIH