DI SUSUN OLEH
Florita Rambu Sory Dopi
Nim: 2020.2002.05
Defenisi ???
Menurut international asscociation for study of
pain(IASP),nyeri adalah sensori subyektif dan
emosional yang tidak menyenanngkan yang dapat
terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun
potensial atau mengambarkan kondisi terjadinya
kerusakan
Teory specificity “suggest”menyatakan nyeri adalah
sensori spesifik yang muncul karena adanya injury dan
informasi ini didapat melalui sistem saraf perifer dan
sentral melalui reseptor nyeri disaraf nyeri perifer dan
spinal cord
PENGERTIAN
a. Trauma
b. Neoplasma (jinak, ganas)
c. Peradangan.
d. Gangguan sirkulasi darah dan
kelainan pembuluh darah
e. Trauma psikologis
MANIFESTASI KLINIS
a. Nyeri Akut
Mayor :
Individu memperlihatkan atau melaporkan ketidaknyamanan tentang
kualitas nyeri dan intensitasnya
Minor :
1. Tekanan darah meningkat
2. Nadi meningkat
3. Pernafasan meningkat
4. Diaphoresis
5. Pupil dilatasi
6. Posisi berhati-hati
7. Raut wajah kesakitan
8. Menangis, merintih
b. Nyeri Kronis
Mayor :
Individu melaporkan bahwa nyeri telah ada lebih dari 6 bulan.
Minor :
1. Gangguan hubungan social dan keluarga.
2. Peka rangsangan
3. Ketidakaktifan fisik dan imobilitas
4. Depresi
5. Menggosok kebagian yang nyeri.
6. Ansietas
7. Tampak lunglai
8. Berfokus pada diri sendiri
9. Tegangan otot rangka
10. Agitasi
11. Keletihan
12. Penurunan libido
13. Gelisah
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI
1. USIA
2. JENIS KELAMIN
3. KULTUR
4. MAKNA NYERI
5. PERHATIAN
6. ANSIETAS
7. PENGALAMAN MASA LALU
8. POLA KOPING
9. SUPPORT KELUARGA DAN SOSIAL
PATOFISIOLOGI
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka
terbentuklah zat-zat kimia seperti Bradikinin, serotonin dan
enzim proteotik. Kemudian zat-zat tersebut merangsang dan
merusak ujung saraf reseptor nyeri dan rangsangan tersebut
akan dihantarkan ke hypothalamus melalui saraf asenden.
Sedangkan di korteks nyeri akan dipersiapkan sehingga
individu mengalami nyeri. Selain dihantarkan ke
hypothalamus nyeri dapat menurunkan stimulasi terhadap
reseptor mekanin sensitif pada termosensitif sehingga dapat
juga menyebabkan atau mengalami nyeri (Wahit Chayatin,
N.Mubarak, 2007).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KOMPLIKASI
Oedema Pulmonal
Kejang
Masalah Mobilisasi
Hipertensi
Hipertermi
Gangguan pola istirahat dan tidur
PENATALAKSAAN
A. Penatalaksanaan Keperawatan
- Monitor TTV
- Kaji adanya infeksi atau peradangan nyeri
- Manajemen nyeri non farmakologik
1. Mengajarkan teknik distraksi
2. Kompres hangat dan kompres
3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
4. Pemijatan
B. Penatalaksanaan medis
1. Pemberian anlgesik
2. Plasebo
PENGKAJIAN
1. Perilaku non Verbal
2. Kualitas
3. Faktor Persepsi
4. Intensitas
1. NYERI AKUT
Batasan karakteristik
- Mengkomunikasikan descriptor nyeri (misalnya rasa tidak aman
nyaman, mual, keram otot)
- Menyeringai
- Rentang perhatian terbatas
- Pucat
- Menarik diri
Faktor yang berhubungan :
- Biologis
- Kimia
- Fisik
- Psikologis
2. Nyeri Kronis
Batasan karakteristik :
Subyektif
- Depresi, keletihan, takut kembali cidera
Obyektif
- Perubahan kemampuan untuk meneruskan aktivitas
sebelumnya,anoreksia, perubahan pola tidur, perilaku
melindungi, iritabilitas, perilaku protektif yang dapat diamati,
penutupan interaksi dengan orang lain, gelisah, berfokus pada
diri sendiri, respon yang dimediasi oleh saraf simpatis (suhu,
dingin, perubahan posisi tubuh, perubahan berat badan.
NIC :
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
- Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi,
kompres hangat/ dingin
- Kolab medis pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...
- Tingkatkan istirahat
- Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
2. Nyeri Kronis
Intervensi
NIC :
- Pain Manajemen
- Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri
- Tingkatkan istirahat dan tidur yang adekuat
- Kelola anti analgetik ...........
- Jelaskan pada pasien penyebab nyeri
- Lakukan tehnik nonfarmakologis (relaksasi, masase punggung).
Terimakasih...