Anda di halaman 1dari 39

KAJIAN TENTANG

IMPLIKASI HUKUM DAN ETIK


KEPERAWATAN PERIOPERATIF

Rudi Haryono, Ns., M.Kep


Prinsip Berbudi Luhur dan Peka Budaya
(Transkultural)
Keperawatan Perioperatif

Madeleine Leininger
Background
Kelompok sosiokultural yang berbeda akan
mempunyai perbedaan budaya, kepercayaan, tata nilai
dan gaya hidup akan mempengaruhi cara individu
merespon terhadap masalah keperawatan.
Transkultural nursing atau peka budaya adalah suatu
area formal keilmuan dan praktik yang memfokuskan
adanya perbedaan dan kesamaan budaya, kepercayaan,
nilai-nilai dan cara hidup, untuk memberikan asuhan
keperawatan yang kongruen secara budaya pada
semua orang dengan latar belakang budaya berbeda,
sehingga menjadi berarti dan bermanfaat dalam
pemberian asuhan keperawatan (Leininger, 1978).
Pengertian
Keperawatan transkultural adalah suatu
pelayanan keperawatan yang berfokus
pada analisa dan studi perbandingan
tentang perbedaan budaya. Keperawatan
sebagai profesi memiliki landasan body of
knowledge yang dapat dikembangkan dan
diaplikasikan dalam praktek keperawatan
(Leininger, 1978).
Sangat penting memperhatikan
keragaman budaya dan nilai-nilai dalam
penerapan asuhan keperawatan kepada
klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh
perawat, akan mengakibatkan terjadinya
cultural shock. Cultural shock akan
dialami oleh klien pada suatu kondisi
dimana perawat tidak mampu beradaptasi
dengan perbedaan nilai budaya.
Paradigma Keperawatan Lintas Budaya
1.Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau
kelompok yang memiliki nilai-nilai dan
norma-norma yang diyakini dan berguna
untuk menetapkan pilihan dan melakukan
pilihan, memiliki kecenderungan untuk
mempertahankan budayanya pada setiap
saat dimanapun dia berada.
2.Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas
yang dimiliki klien dalam mengisi
kehidupannya, terletak pada rentang
sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu
keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam
konteks budaya yang digunakan untuk
menjaga dan memelihara keadaan
seimbang/sehat yang dapat diobservasi
dalam aktivitas sehari-hari.
3. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan
fenomena yang mempengaruhi
perkembangan, kepercayaan dan perilaku
klien. Lingkungan dipandang sebagai suatu
totalitas kehidupan dimana klien dengan
budayanya saling berinteraksi. Terdapat
tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial
dan simbolik.
4. Keperawatan
Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan
individu sesuai dengan budaya klien.
Strategi yang digunakan dalam asuhan
keperawatan adalah
perlindungan/mempertahankan budaya,
mengakomodasi/negoasiasi budaya dan
mengubah/mengganti budaya klien
3 Kunci Penting dalam Keperawatan Peka
Budaya

1. Cultural care preservation/maintenance


2. Cultural care accommodation/negotiation
3. Cultual care repartening/reconstruction
Neglected dan Malpraktik
Pengertian
Neglected dalam keperawatan adalah
kelalaian/pengabaian individu dalam
melakukan sesuatu yang sebenarnya dapat
dia lakukan atau melakukan sesuatu yang
dihindari orang lain.
Malpraktik adalah praktik yang tidak
benar atau mencelakakan, tindakan medis
atau pembedahan yang tidak terampil atau
keliru.
Hubungan Neglected dengan Malpraktik

Neglected akan dapat mengakibatkan Malpraktik !


Kelalaian bukanlah suatu pelanggaran hukum atau kejahatan,
jika kelalaian itu tidak sampai membawa kerugian atau
cedera kepada orang lain dan orang itu dapat
menerimanya.Tetapi jika kelalaian itu mengakibatkan
kerugian materi, mencelakakan bahkan merenggut nyawa,
maka diklasifikasikan sebagai kelalaian berat (culpa lata),
serius dan kriminal. Malpraktek tidaklah sama dengan
kelalaian. Malpraktik sangat spesifik dan terkait dengan
status profesional dari pemberi pelayanan dan standar
pelayanan profesional
Contoh Neglected Perioperatif
Tidak memberikan edukasi yang benar
untuk postoperatif sebelum operasi
Kesalahan identifikasi lokasi operasi
Kelalaian terhadap keamanan efek
anastesi
Tidak memberi pemahaman yang jelas
sebelum informed consent
Tidak memberikan informed consent
Strategi yang efektif bagi perawat perioperatif dalam
upaya menghindari perkara malpraktik adalah
mengetahui dan mematuhi standar operasional serta
memberikan perawatan yang aman untuk klien.
Klien tidak akan menggugat, kecuali mengalami
cedera. Jika perawat telah melakukan tindakan yang
beralasan dan cermat, ia tidak akan bertanggung
jawab atas cedera akibat tindakan atau kelalaiannya.
Dalam kasus malpraktik, tindakan perawat yang
kurang beralasan akan dinilai sebagai bukti yang
diperoleh dari saksi ahli, kebijakan dan prosedur
institusi, UU dan aturan administrative, standar
asosiasi professional dan literature professional.
Undang-undang terkait Praktik
Kedokteran dan Keperawatan

Undang-undang No. 23 Tahun 1992 telah


memberikan pengakuan secara jelas terhadap
tenaga keperawatan sebagai tenaga
profesional sebagaimana pada Pasal 32 ayat
(4), Pasal 53 ayat (I) dan ayat (2).
Selanjutnya, pada ayat (4) disebutkan bahwa
ketentuan mengenai standar profesi dan hak-
hak pasien sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
UU No. 8 tahun 1999 tentang perkembangan
konsumen sebagai akibat kondisi sosial
ekonomi yang semakin baik, termasuk latar
belakang pendidikan yang semakin tinggi
yang berdampak pada tuntutan pelayanan
keperawatan yang semakin berkualitas.
Melakukan euthanasia (pasal 344 KUHP),
membuka rahasia jabatan (pasal 332 KUHP),
membuat surat keterangan palsu (pasal 263
KUHP), melakukan aborsi tanpa indikasi
medis pasal 299 KUHP).
Pasal-pasal 359 sampai dengan 361 KUHP,
pasal-pasal karena lalai menyebabkan mati
atau luka-luka :Barangsiapa karena
kealpaannya menyebabkan mati-nya orang
lain, diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun atau kurungan paling lama
satu tahun.
Pasal 360 KUHP, karena kelalaian menyebakan
luka berat: Ayat (1) Barangsiapa karena
kealpaannya menyebakan orang lain mendapat
luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun atau kurungan paling lama
satu tahun. Ayat (2) Barangsiapa karena
kealpaannya menyebabkan orang lain luka-luka
sedemikian rupa sehinga menimbulkan penyakit
atau alangan menjalankan pekerjaan, jabatan atau
pencaharian selama waktu tertentu, diancam
dengan pidana penjara paling lama sembilan
bulan.
Pasal 361 KUHP, karena kelalaian dalam
melakukan jabatan atau pekerjaan
(misalnya: dokter, perawat, bidan,
apoteker, sopir, masinis dan Iain-lain)
apabila melalaikan peraturan-peraturan
pekerjaannya hingga mengakibatkan mati
atau luka berat, maka mendapat hukuman
yang lebih berat pula
MUNAS VI PPNI No. 09/MUNAS
VI/PPNI/2000 tentang Kode Etik
Keperawatan Indonesia.
Bidang Etika keperawatan sudah menjadi
tanggung jawab organisasi keprofesian
untuk mengembangkan jaminan
pelayanan keperawatan yang berkualitas
dapat diperoleh dari tenaga keperawatan
yang professional.
Undang-Undang No.38 Tahun 2014
Tentang Keperawatan
Malpractice dibagi dalam 3 kategori
sesuai bidang hukum yang dilanggar

Criminal
malpractice

Civil
malpractice

Administrative
malpractice
Kriminal Malpraktik
Euthanasia (pasal 344 KUHP), membuka rahasia
jabatan (pasal 332 KUHP), membuat surat
keterangan palsu (pasal 263 KUHP), melakukan
aborsi tanpa indikasi medis pasal 299 KUHP).
Kecerobohan (reklessness) misalnya melakukan
tindakan medis tanpa persetujuan pasien informed
consent.
Kealpaan (negligence) misalnya kurang hati-hati
mengakibatkan luka, cacat atau meninggalnya pasien.
Pertanggungjawaban didepan hukum bersifat
personal.
Civil Malpractice (Ingkar Janji)
1. Tidak melakukan apa yang menurut
kesepakatannya wajib dilakukan.
2. Melakukan apa yang menurut
kesepakatannya wajib dilakukan tetapi
terlambat melakukannya.
3. Melakukan apa yang menurut
kesepakatannya wajib dilakukan tetapi tidak
sempurna.
4. Melakukan apa yang menurut
kesepakatannya tidak seharusnya dilakukan.
Administrative Malpractice
Misalnya tentang persyaratan bagi tenaga
perawatan untuk menjalankan profesinya
(Surat Ijin Perawat/STR, Surat Ijin
Praktek), batas kewenangan serta
kewajiban tenaga perawatan.
Apabila aturan tersebut dilanggar maka
tenaga kesehatan yang bersangkutan dapat
dipersalahkan melanggar hukum
administrasi.
PRINSIP ETIKA KERJA
DI RUANG OPERASI
Pengertian
Etika kerja adalah nilai-nilai/norma tentang
sikap perilaku/budaya yang baik yang telah
disepakati oleh masing-masing kelompok
profesi di kamar operasi.
Tujuannya agar anggota tim melaksanakan
kewajiban dan tanggung jawabnya dengan
baik serta penuh kesadaran terhadap
pasien/keluarga.
Ruang Lingkup
1. Persetujuan Operasi
Persetujuan operasi diperoleh dari
pasien/keluarga atau perwalian yg sah
menurut hukum. Persetujuan berdasarkan
ketentuan Permenkes
No.585l/MEN.KES/PER/1989 Perihal:
Persetujuan Tindakan Medik
Dalam keadaan emergency/pasien tidak sadar,
tidak ada keluarga persetujuan dpt diberikan oleh
Direktur Rumah Sakit atau pejabat yang
berwenang.
Pasien harus mendapat informasi yang lengkap
dan jelas tentang prosedur pembedahan yg akan
dilakukan serta akibatnya.
Persetujuan operasi merupakan dasar
pertanggungjawaban yang sah bagi tim kesehatan
kepada pasien.
Persetujuan operasi harus disimpan dalam berkas
dokumen rekam medis.
4. Keamanan dan Keselamatan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai