Anda di halaman 1dari 13

“Konsep Askep Individu Lansia”

Kelompok 2
• Fiza Noviatun Nisa1814301001
• Raniah Dafira Hasnah 1814301004
• Oktia Hani Pertiwi 1814301008
• Annisa Abidin 1814301011
• Leti Kristia Melania 1814301020
• M. Agung Prasetia 1814301027
• Nadia Intan Hatina 1814301035
• M. Rifky Feri Fernando 1814301037
• Lovi Vaniar1814301038
• Zidane Rizal 1814301039
PENGKAJIAN

Pengkajian keperawatan pada lansia adalah tindakan peninjauan


lansia untuk memperoleh data dengan maksud menegaskan situasi
penyakit. Data yang dikumpulkan mencakup :

1.Data klien (nama, umur, alamat)


2.Keluhan utama : keluhan yang mendasar, dan menyebabkan klien butuh
Perawatan
3.Riwayat penyakit sekarang : Riwayat penyakit yang sedang dialami klien
4.Riwayat penyakit dahulu : riwayat penyakit terdahulu semasa muda
5.Riwayat penyakit keluarga : riwayat penyakit keluarga atau penyakit keturunan
6.Riwayat alergi : meliputi alergi makanan, alergi obat-obatan ataupun alergi
lingkungan
7.Pemeriksaan fisik
8.Pemeriksaan penunjang
 
Perubahan-perubahan yg terjadi pada
lansia

1. Perubahan Fisik
2. Perubahan psikologis
3. Perubahan sosial ekonomi
Pengumpulaan data dengan pemeriksaan fisik :
dengan cara inspeksi, palpasi,perkusi, dan auskultasi untuk mengetahui
perubahan sistem tubuh.
1.Sistem persyarafan :
Inspeksi : kesimetrisan raut wajah, tingkat kesadaran adanya perubahan
dariotak, kebanyakan mempunyai daya ingatan menurun atau melemah
Mata :
Inspeksi : pergerakan mata, kejelasan melihat, dan ada tidaknya katarak,
kesamaan pupil, dilatasi, ketajaman penglihatan menurun karena proses
pemenuaan
Pendengaran :
Inspeksi : apakah menggunakan alat bantu dengar, tinnitus, serumen
telinga bagian luar (kalau ada serumen jangan di bersihkan) adanya rasa
sakit atau nyeri ditelinga.

2.Sistem kardiovaskuler :
• Inspeksi : sirkulasi perifer (warna, kehangatan), adakah keluhan pusing.
• Palpasi : adanya pembengkakan vena jugularis, edema.
• Auskultasi : denyut nadi.
3.Sistem gastrointestinal :
Inspeksi : status gizi (pemasukan diet, anoreksia, mual, muntah, kesulitan
mengunyah dan menelan), keadaan gigi, rahang dan rongga mulut
Auskultasi : bising usus
Palpasi : apakah perut kembung ada pelebaran kolon, apakah ada
konstipasi (sembelit), diare, dan inkontinensia alvi.

4.Sistem genitourinarius:
Inspeksi : warna dan bau urine, distensi kandung kemih, inkontinensia (tidak
dapat menahan buang air kecil), frekuensi, tekanan, desakan, pemasukan
dan pengeluaran cairan. Rasa sakit saat buang air kecil, kurang minat untuk
melaksanakan hubungan seks, adanya kecacatan sosial yang mengarah ke
aktivitas seksual.

5.Sistem kulit / integumen :


Inspeksi : kulit (temperatur, tingkat kelembaban), keutuhan luka, luka terbuka,
robekan, perubahan pigmen, adanya jaringan parut, keadaan kuku, keadaan
rambut, apakah ada gangguan-gangguan umum.
6.Sistem muskuloskeletal :
Palpasi : kaku sendi, pengecilan otot, mengecilnya tendon, gerakan sendi yang
tidak adekuat, bergerak dengan atau tanpa bantuan / peralatan,
keterbatasan gerak, kekuatan otot, kemampuan melangkah atau berjalan,
kelumpuhan dan bungkuk.
 
Pengkajian Status Fungsional, Pengkajian Status Kognitif

Pengkajian Status Fungsional dengan pemeriksaan Index Katz


Skor dan Kriteria
A
Kemandirian makan, minum, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi
B
Kemandirian aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi tersebut
C
Kemandirian aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D
Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E
Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu
fungsi tambahan
F
Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali berpakaian, ke kamar kecil, dan satu fungsi
tambahan
G
Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Ada beberapa tipe diagnosis keperawatan, diantaranya : tipe aktual, risiko, kemungkinan, sehat dan
sejahtera (welfare),dan sindrom.
1.Diagnosis keperawatan aktual
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Gangguan pola nafas
Gangguan pola tidur
2.Diagnosis keperawatan risiko atau risiko tinggi
Contoh :
Risiko kekurangan volume cairan
Risiko terjadinya infeksi
Risiko intoleran aktifitas
3. Diagnosis keperawatan promosi kesehatan (potensi)
Contoh :
Kesiapan meningkatkan nutrisi
Kesiapan meningkatkan komunikasi
Kesiapan untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

Terdapat beberapa pendapat untuk menentukan urutan


prioritas, yaitu :
1.Berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa)
Penentuan prioritas berdasarkan tingkat kegawatan
(mengancam jiwa) yang
dilatarbelakangi prinsip pertolongan pertama, dengan membagi
beberapa
prioritas yaitu : prioritas tinggi, prioritas sedang dan prioritas
rendah.

2.Berdasarkan kebutuhan Maslow


Maslow membagi urutan tersebut berdasarkan kebutuhan dasar
manusia,
diantaranya
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan keamanan dan keselamatan
Kebutuhan mencintai dan dicintai
Kebutuhan harga diri
Kebutuhan aktualisasi diri
 
PENENTUAN TUJUAN DAN HASIL YANG DI HARAPKAN

• Tujuan / kriteria hasil merupakan hasil yang ingin dicapai untuk


mengatasi masalah diagnosis keperawatan. Komponennya adalah
: S (subyek) P (predikat) K (kriteria) K (kondisi) W (waktu), dengan
penjabaran sebagai berikut :
• S : Perilaku lansia yang diamati.
• P : Kondisi yang melengkapi lansia.
• K : Kata kerja yang dapat diukur atau untuk menentukan
tercapainya tujuan.
• K : Sesuatu yang menyebabkan asuhan diberikan.
• W : Waktu yang ingin dicapai
INTERVENSI KEPERAWATAN

1.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi


• Rencana makanan untuk lansia :
• Berikan makanan sesuai dengan kalori yang dibutuhkan
• Banyak minum dan kurangi makanan yang terlalu asin
• Berikan makanan yang mengandung serat
2. Gangguan keamanan dan keselamatan lansia
• Tindakan mencegah kecelakaan :
• Anjurkan lansia menggunakan alat bantu untuk meningkatkan keselamatan.
• Latih lansia untuk pindah dari tempat tidur ke kursi.
• Biasakan menggunakan pengaman tempat tidur jika tidur
3. Gangguan kebersihan diri
• Rencana tindakan untuk kebersihan diri, antara lain :
• Bantu lansia untuk melakukan upaya kebersihan diri
• Anjurkan lansia untuk menggunakan sabun lunak yang mengandung minyak atau
berikan skin lotion
• Ingatkan lansia untuk membersihkan telinga dan mata
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tindakan keperawatan gerontik adalah realisasi rencana


tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi keperawatan adalah mengukur keberhasilan dari rencana, dan


pelaksanaan tindakan, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan lansia.
Beberapa kegiatan yang harus diikuti oleh perawat, antara lain :
Mengkaji ulang tujuan klien dan kriteria hasil yang telah ditetapkan
Mengumpulkan data berhubungan dengan hasil yang diharapkan
Mengukur pencapaian tujuan
Mencatat keputusan atau hasil pengukuran pencapaian tujuan
Melakukan revisi/modifikasi rencana keperawatan bila perlu.
Evaluasi hasil
Berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons perilaku
lansia merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan
akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil.
Contoh :
S : Lansia mengatakan sudah menghabiskan makanannya
O : Porsi makan habis, berat badan naik, semula BB=51 kg
menjadi 52 kg
A : Tujuan tercapai
P : Rencana keperawatan dihentikan
 
 
Kesimpulan

Secara individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai macam


masalah, baik masalah secara fisik, biologis, mental maupun masalah sosial
ekonomi (Nies&McEwen,2007; Tamher & Noorkasiani,2009).

Menurut Ambarwati (2014) semakin tua umur seseorang, maka akan semakin
menurun kemampuan fisiknya, hal ini dapat mengakibatkan kemunduran pada
peran sosialnya dan juga akan mengakibatkan gangguan dalam hal mencukupi
kebutuhan hidupnya.Meningkatkan ketergantungan yang memerlukan bantuan
orang lain dengan kata lain akan menurunkan tingkat kemandirian lansia. (Maslow;
1962) Maka dari itu sebagai perawat harus dapat mengkaji, mengidentifikasi dan
menganalisa masalah yang dialami lansia dengan pendekatan individu.
 

Anda mungkin juga menyukai