Anda di halaman 1dari 71

EVALUASI PROGRAM

KESEHATAN IBU DAN ANAK DALAM HAL CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN


OLEH NAKES DI PUSKESMAS BANGSRI II JEPARA
JAWA TENGAH TAHUN 2018
Pembimbing :
Ibu Ambar Wahyuningsih R.
Disusun oleh :
Nauvalina Wiramukti – 03015134
Gracya Mutiara Ninta – 03015081
Firdaus Fadillah - 03015071
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

• Kemenkes 2015 menetapkan target 90% persalinan dibantu oleh tenaga medis.
• Data ditjen Kesehatan Masyarakat : persalinan dengan nakes 79,2% dan diluar
nakes 8,83%
• AKI dan AKB masih menjadi masalah yang actual di Jawa tengah. (AKI :
116,34/100.000 KH; AKB: 10,75/1.000 KH)
• Meningkatnya KIA merupakan tujuan dan sasaran jangka menengah dinas
kesehatan Jawa Tengah tahun 2018
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang menyebabkan terkendalanya pencapaian target cakupan pertolongan
persalinan oleh nakes di Puskesmas Bangsri Jepara Jawa Tengah 2018?
2. 2. Bagaimana cara untuk mencapai target cakupan pertolongan persalinan oleh
nakes di Puskesmas Bangsri Jepara Jawa Tengah 2018?

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS


Untuk memenuhi cakupan pertolongan Untuk menganalisa penyebab masalah
persalinan oleh nakes di Puskesmas serta rencana kegiatan untuk
Bangsri II Jepara Jawa Tengah tahun pemecahan masalah dalam pencapaian
2018 program pertolongan persalinan oleh
nakes
MANFAAT BAGI MAHASISWA
Memberi kemampuan untuk
menganalisis, mengidentifikasi penyebab
dan pemecahan masalah dan
pengetahuan tentang program puskesmas

MANFAAT BAGI PUSKESMAS


Masalah terkait dapat di identifikasi dan
di analisis sehingga dapat menentukan
alternative penyelesaiannya

MANFAAT BAGI MASYARAKAT


Ibu dan anak mendapat pelayanan
sesuai standar kesehatan
TINJAUAN PUSTAKA
Pertolongan persalinan yang dibantu oleh nakes meningkat
tahun 2005-2012 namun terjadi penurunan pada tahun
2013-2015

Data Dikjen Kesehatan Masyarakat:


79,2% persalinan oleh pelayanan nakes
8,83% persalinan diluar pelayanan nakes
DEFINISI AKI
AKI merupakan indicator baik buruknya pelayanan kesehatan suatu
negara, khususnya yang berkaitan dengan masalah kesehatan ibu
dan anak

EPIDEMIOLOGI AKI
529.000 / tahun wanita di dunia meninggal karena komplikasi dari
kehamilan dan persalinan.
Berdasarkan SDKI 2016 AKI di Indonesia : 359 per 100.000
kelahiran hidup
ETIOLOGI AKI
Faktor langsung : perdarahan, eclampsia dan infeksi
Faktor tidak langsung : terlambat mengenali tanda bahaya,
terlambat merujuk, terlambat mendapat pelanan yang optimal.

FAKTOR RISIKO AKI


Komplikasi persalinan dan kehamilan, tb, anemia, malaria, sifilis,
HIV/AIDS, dan 4 T (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak anak,
terlalu dekar jarak kehamilan)
UPAYA MENURUNKAN AKI
Upaya menurunkan AKI dan AKB dengan meningkatkan pelayanan
kesehatan ibu dan anak di

PENGERTIAN ANC
ANC : pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan fisik dan mental ibu hamil. ANC dilakukan minimal 4
kali. ANC mencakup 10 T.
TUJUAN ANC

1.Memantau kemajuan proses kehamilan (kesehatan ibu dan janin)


2.Mengetahui adanya komplikasi kehamilan  sejak dini, termasuk
adanya riwayat penyakitdan tindak pembedahan. 
3.Meningkatkan serta mempertahankan kesehatan ibu dan bayi.
TUJUAN ANC

4. Mempersiapkan proses persalinan serta meminimalkan trauma


yang mungkin terjadi pada persalinan
5. Menurunkan jumlah AKI dan angka kesakitan ibu
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga menerima kelahiran
anak
7. Mempersiapkan ibu untuk melewati masa nifas dan memberikan
ASI eksklusif
PENGERTIAN PERSALINAN
Serangkaian kejadian pengeluaran bayi, plasenta dan selaput janin
dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
berlangsung dengan bantuan atau tanpa bantuan

TUJUAN PERSALINAN
Mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajad
kesehatan ang tinggi bagi ibu dan bayinya.
KLASIFIKASI PERSALINAN

Persalinan
Persalinan Persalinan
Normal
Buatan Anjuran
(Spontan)
KOMPLIKASI PERSALINAN

• Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% kematian ibu


yaitu perdarahan setelah melahirkan
• Infeksi setelah melahirkan
• Tekanan darah tinggi selama kehamilan
• Eklampsia dan preeklampsia
• Komplikasi persalinan dan aborsi yang tidak aman.
• Placenta previa
• Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
• Atonia uteri
DEFINISI TENAGA KESEHATAN

Berdasarkan UU No.36 Tahun 2014 Tenaga kesehatan adalah setiap orang


yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatanserta memiliki
pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
PENGELOMPOKAN TENAGA KESEHATAN

Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga


Tenaga medis
psikologi klinis keperawatan kebidanan kefarmasianT

Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga


kesehatan kesehatan Tenaga gizi keterapian keteknisisan
masyarakat lingkungan fisik medis

Tenaga Tenaga
Tenaga teknik
kesehatan kesehatan
biomedika
tradisional lainnya.
PENGERTIAN SISTEM RUJUKAN

Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan kesehatan yang


melaksanakan pelimpahan tanggung jawab yang timbal balik terhadap
satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam artidari
unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu secara
horizontal dalam arti unit-unit yang setingkat kemampuannya
Dalam Permenkes No.01 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan dibagi menjadi 2:
1.Sistem rujukan vertikal
2.Sistem rujukan horizontal
MANFAAT SISTEM RUJUKAN

1. Memastikan hubungan yang erat antar pelaku sistem kesehatan


di segala tingkatan
2. Memastikan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang
optimal
3. Menjamin perawatan pasien yang kontinyu
4. Menjamin seluruh faskes di berbagai tingkat mendapatkan
peralatan medis yang memadai
FAKTOR PENDUKUNG SISTEM RUJUKAN

• Faktor-faktor tersebut adalah:


• Infrastruktur yang meliputi fasilitas kesehatan dan penunjangnya
• Sistem informasi Kesehatan
• Kapasitas/kemampuan petugas Kesehatan
• Sumberdaya finansial.
MEKANISME SISTEM RUJUKAN
Menurut PMK No.01 Tahun 2016:
1. Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan
kesehatan tingkat pertama.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat
pertama.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat
kedua atau tingkat pertama.

4. Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan
kesehatan tingkat pertama.
5. Ketentuan di atas tidak berlaku pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan permasalahan
kesehatan pasien, dan pertimbangan geografis
USIA PERKAWINAN DI INDONESIA

• Menurut Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 pada


pasal 7 ayat (1), syarat menikah untuk perempuan harus sudah
berusia minimal 16 tahun.
• Menurut Undang-Undang Perlindungan Anak, usia minimal
untuk menikah yaitu sudah berumur 18 tahun.
• Menurut Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) usia pernikahan pertama bagi seseorang idealnya
adalah 21-25 tahun.
DATA UMUM DAN
DATA KHUSUS
PUSKESMAS
KEADAAN GEOGRAFIS

• Kecamatan Bangsri memiliki luas 85,37/km2 dengan batas


wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara: Laut Jawa
2. Sebelah Selatan: Kecamatan Pakis Aji
3. Sebelah Barat: Kecamatan Mlonggo
4. Sebelah Timur: Kecamatan Kembang
• Puskesmas Bangsri II menaungi lima desa binaan terdiri dari
lima desa yaitu Guyangan, Tengguli, Kepuk, Srikandang,
Papasan.
• Populasi penduduk sejumlah 105,453 jiwa pada tahun 2019,
dengan kepadatan penduduk 1235 jiwa/km2
KEADAAN GEOGRAFIS

Berdasarkan gambaran peta maka


letak puskesmas Bangsri II yang paling
dekat dengan akses daerah perkotaan
yaitu kota Jepara dengan estimasi
waktu perjalanan 22 menit bila
ditempuh dengan kendaraan roda 4
LUAS WILAYAH KECAMATAN BANGSRI

Jumlah
Luas
No Kelurahan RW RT Penduduk
Wilayah (km2)
(Jiwa)
1 Guyangan 7,53 41 11 11,347
2 Kepuk 7,41 32 8 6,002
3 Papasan 8,63 13 3 2,001
4 Srikandang 8,59 28 10 6,233
5 Tengguli 9,37 68 15 12,753
6 Bangsri 7,49 73 18 18,253
7 Banjaran 5,10 48 13 8,883
8 Wedelan 2,00 30 11 8,122
9 Jerukwangi 10,11 33 10 8,052
10 Kedungleper 3,09 21 6 5,543
11 Bondo 11,47 30 9 11,642
12 Banjar Agung 4,56 77 6 6,622
JUMLAH 85,35 444 120 105.453
DATA PENDUDUK  

 
75+ Data Penduduk
70-74

65-69
 
60-64

55-59
 
50-54

45-49

40-44

35-39

30-34

25-29

20-24

15-19

10-14

5-9

0-4

2,000 1,500 1,000 500 0 500 1,000 1,500 2,000

Laki-laki Perempuan
PRESENTASE WANITA UMUR 10 TAHUN PERNAH KAWIN
MENURUT USIA PERKAWINAN PERTAMA
DI KABUPATEN JEPARA
DATA PENDIDIKAN

Tingkat pendidikan penduduk di Kabupaten Jepara mengalami peningkatan. Terlihat dari semakin
sedikit penduduk yang tidak tamat SD. Dari data diatas juga didapatkan hasil bahwa penduduk dengan
tingkat pendidikan tamatan SD adalah yang terbanyak, sekitar 29,39% pada tahun 2018 dan 28,92%
pada tahun 2019.
DATA PEKERJAAN
Lapangan Pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah

Petani 430 120 550


Nelayan 2 0 2
Buruh Tani/Nelayan 270 40 310
Buruh Pabrik 174 147 321
PNS 198 142 340
Pegawai Swasta 4.435 1.523 5.958
Wiraswasta/Pedagang 4.332 2.703 7.035
Jasa, transportasi 532 97 629
Total 10.373 39.170 49.543

Lapangan pekerjaan yang paling banyak dikerjakan oleh masyarakat Kecamatan Bangsri
adalah perorangan, perdagangan, pertanian, dan jasa transportasi
VISI PUSKESMAS

“Pelayanan Kesehatan paripurna menuju masyarakat

Bangsri sehat secara mandiri”


MISI PUSKESMAS

1.Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna dengan


mengutamakan promotive dan preventif tanpa mengesampingkan
upaya kuratif dan rehabilitatif.
2.Membangun budaya kerja dan lingkungan kerja yang ramah dan
sehat agar terwujud pelayanan bermutu.
3.Menjadi Puskesmas sebagai Puskesmas sebagai pusat kesehatan dan
informasi serta konsultasi kesehatan masyarakat
4.Mengerakkan pembangunan sebagai pusat kesehatan dengan
mendorong kemandirian untuk hidup bersih dan sehat,
5.Menjalin kerjasama lintas program dan sectoral secara sinergi demi
terwujudnya pembangunan kesehatan yang berkualitas.
TENAGA KERJA KESEHATAN
No Jenis Pegawai Jumlah yang ada Jumlah dibutuhkan Kurang
1 Dokter umum 3 5 2
2 Dokter gigi 1 1 0
3 Perawat 8 8 0
4 Bidan Puskesmas 2 2 0
5 Bidan Desa 6 6 0
6 Perawat Gigi 1 1 0
7 Analis/Laborat 2 2 0
8 HS 1 1 0
9 Gizi 1 1 0
10 TU 1 1 0
11 Promkes 1 1 0
12 Rekam Medis 1 1 0
13 Apoteker 0 1 1
14 Asisten Apoteker 1 2 0
15 Administrasi 2 1 0
16 Driver 1 2 0
17 Petugas kebersihan 2 1 0
18 Penjaga malam 1 1 0
Jumlah 35 38 3
STRUKTUR ORGANISASI
No Fasilitas Jumlah
1. Sarana Kesehatan
  Puskesmas Induk 1
  Pustu 2
  PKD 6
  Pusling 2
  Posyandu 40
  Mobil Pusling 1
  Mobil Ambulans 1
2 Situasi Peran Masyarakat
  Posyandu Balita 40
SARANA DAN  
 
Madya
Purnama
14
17
PRASARANA  
 
Mandiri
Jml. Kader Posyandu
9
181
  Posyandu Lansia 5
  Purnama 2
  Mandiri 3
  Jml. Kader posyandu lansia 22
  Posbindu (PTM) 7
  Jml. Kader 23
3. Jumlah desa siaga
  Pratama 1
  Madya 3
  Purnama 1
INDIKATOR KELUARGA SEHAT KECAMATAN BANGSRI
Indikator Presentase
Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 14,66
Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 98,94
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 94,49
Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 88,71
Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 87,11
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai 47,48
standar
Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 11,73
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak 35,29
ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 41,27
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional 42,64
(JKN)
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 96,41
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 80,43

IKS 0,11
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT (UKM)
Target Pencapaian
No Indikator
(%) (%)
1 Cakupan kunjungan bumil K4 100 93,48
2 Cakupan komplikasi kebidanan 100 100
yang ditangani
3 Cakupan pertolongan persalinan 100 94,98
oleh Nakes
4 Cakupan pelayanan Nifas 100 92,4
5 Cakupan peserta KB aktif 80 73,03
UPAYA 7
6 Jumlah kematian ibu
Cakupan neonatal dengan
0
80
0
85,06
KESEHATAN 8
komplikasi yang ditangani
Cakupan kunjungan bayi 90 100.8
9 Cakupan pelayanan anak balita 90 100.31
IBU DAN ANAK 10 Cakupan kunjungan neonatal 95 98.56
pertama
11 Angka kelahiran remaja perempuan 0.6 0.9
(15-19th)
12 Jumlah kematian bayi 125 0
13 Jumlah kematian balita 140 0
Target (%) Pencapaian (%)
No. Indikator

1. Penduduk yang memiliki akses terhadap 85 85,1


air minum berkualitas

2. Penduduk yang menggunakan jamban 80 89,6


sehat

UPAYA 3. Jumlah desa


sembarangan
buang air besar 50 40

KESEHATAN 4. Jumlah desa Sanitasi Total Berbasis 30 0

LINGKUNGAN
Masyarakat

5. TTU yang memenuhi syarat kesehatan 79 74,5

6. Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 79 0

7. Tempat pengelolaan makanan yang 65 74,5


memenuhi syarat kesehatan
Target Cakupan
No Indikator
(%) (%)
1 Rumah tangga ber PHBS 75,2 100
2 Desa dilakukan survey PHBS tatanan rumah tangga 100 100
3 Institusi pendidikan dilakukan penilaian PHBS 100 100
4 Tempat kerja dilakukan penilaian PHBS 100 100
5 Sarana kesehatan dilakukan penilaian PHBS 100 100
6 TTU dilakukan penilaian PHBS 100 100
  Pemberdayaan Masyarakat    

UPAYA 7
8
Desa siaga aktif mandiri
PKD dengan hari buka 6 jam
5,55
100
0
0
PROMOSI 9
10
Posyandu mandiri
Pembinaan poskestren
25,22
100
0
100
KESEHATAN 12
13
Pembinaan SBH
Pembinaan post Lansia
100
100
166,67
100
  Promosi Kesehatan    
14 SD/sederajat yang mempromosikan kesehatan 100 100
15 SD/sederajat yang mempromosikan kesehatan 100 100
16 SMA/sederajat yang mempromosikan kesehatan 100 100
17 SMA/sederajat dilakukan kegiatan ABAT 100 100
HIV/AIDS
18 SMP dilakukan kegiatan penyuluhan bahaya rokok 100 100
dan narkoba
Target Cakupa
No Indikator (%) n (%)
1 Imunisasi BCG 95 95,5
2 Imunisasi DPT 1 95 96,0
3 Imunisasi DPT 2 93 94,5
UPAYA 4 Imunisasi DPT 3 92 96,3
5 Imunisasi Polio 1 95 96,3
IMUNISASI 6 Imunisasi Polio 2 95 96,1
7 Imunisasi Polio 3 93 94,4
8 Imunisasi Polio 4 92 93,0
9 Imunisasi Campak 92 93,9
10 Imunisasi Hb 0 95 96,0
11 Desa dengan UCI 100 100
12 Desa dengan UMI (tercapainya TT sd TT5) 100 80
Target
No Indikator Cakupan (%)
(%)
1 Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S) 80 72,9
2 Balita Ditimbang Berat Badannya (N/D) 80 79
3 Balita Ditimbang Berat Badannya (K/S) 90 100
4 Balita Gizi Buruk Yang ditangani <3 0,06

UPAYA 5
6
Balita Gizi Kurang Yang ditangani
Balita di bawah garis merah
<12
<15
3,9
1,8
PERBAIKAN 8 Anak balita dapat kapsul Vitamin A (merah) 90 97,7

GIZI 9
10
Anak balita dapat kapsul Vitamin A (biru)
Penggunaan garam beryodium tingkat rumah 90
90 100
22,5
tangga
11 Bumil mendapatkan 90 tablet Fe 95 87,7
12 Asi ekslusif Bufas 80 76
13 Strata Posyandu Purnama 52 32,5
14 Strata Posyandu Mandiri 35 45
15 Puskesmas melaksanakan surveilans gizi 90 92.4
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT
(UKBM)

No Desa Posbindu Posyandu Posyandu


PTM Lansia

1 Bangsri 7 40 2
Jumlah 7 40 2

Bangsri memiliki 4 jenis UKBM yang tersedia berupa 7 buah Pos binaan terpadu
penyakit tidak menular (Posbindu), 40 buah posyandu, 2 buah posyandu lansia.
EVALUASI PROGRAM
ALUR PEMECAHAN MASALAH
Identifikasi masalah

Penentuan prioritas
Monitoring dan evaluasi
masalah

Penentuan rencana Penentuan penyebab


penerapan masalah

Penetapan pemecahan Memilih penyebab yang


masalah terpilih paling mungkin

Menentukan alternatif
pemecahan masalah
Penentuan prioritas masalah berdasarkan
Hanlon Kuantitatif
Kriteria C :
Kriteria A : Kriteria B : Kemudahan Kriteria D :
Besarnya Kegawatan dalam Faktor
masalah masalah penanggulan PEARL
gan
KRITERIA A : BESARNYA MASALAH
No Program Indikator Target (%) Pencapaian (%) Kesenjangan (%)
1 Kesehatan Ibu dan Anak Cakupan kunjungan Bumil K4 100 93.48 6,52
2   Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes 100 94,98 5,02

3   Cakupan pelayanan nifas 100 92,4 7,6


4   Cakupan peserta KB aktif 80 73,03 6,97
5 Program Gizi Penimbangan balita D/S 80 72,9 7,1
 
6   Penimbangan balita N/D 80 79 1
7   ASI Eksklusif Bufas 80 76 4
8   Purnama 52 32,5 19,5
9   Penggunaan garam beryodium tingkat rumah tangga 90 22,5 67,5

10   Bumil mendapatkan 90 tablet Fe 95 87,7 7,3

11   Puskesmas melaksanakan surveilans gizi 100 92,4 7,6

12 Imunisasi Desa dengan UMI (tercapainya TT s/d TT5) 100 80 20

13 Pemberdayaan Masyarakat Desa siaga aktif mandiri 5,55 0 5,55


14   PKD dengan hari buka 6 hari kerja 100 0 100
15   Posyandu mandiri 25,22 22,5 2,72
16 Program Kesling Jumlah desa bebas buang air besar sembarangan 50 40 10

17   Jumlah desa STBM 30 0 30


18   TTU yang memenuhi syarat kesehatan 79 74,5 4,5

19   Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 79 73,9 5,1


Kriteria A : Besarnya Masalah

K = 1 + 3,3 log n
Langkah 2 :
Menentukan
kelas/kolom dengan
rumus Sturgess
Keterangan : K = k = 1 + 3,3 log n
k = jumlah kolom/kelas k = 1 + 3,3 log 19
n = jumlah masalah k = 5,21 dibulatkan  5
Kriteria A : Besarnya Masalah

Nilai besar masalah :


Langkah 3 : Terbesar = 100
Menentukan interval Terkecil = 1
kelas dengan hitung
selisih besar masalah
terbesar dengan terkecil
lalu dibagi kelas/kolom
Interval = nilai terbesar – terkecil
k
= 19,8
Kriteria A : Besarnya Masalah

Kolom/kelas skala interval nilai


Langkah 4 :
Menentukan skala Skala 1 1-20,8 1
interval dan nilai tiap Skala 2 20,9-40,7 2
interval sesuai jumlah
kolom atau kelas Skala 3 40,8-60,6 3
Skala 4 60,7-80,5 4
Skala 5 80,6-100,4 5
No Program
Kriteria A : Besarnya Masalah
Kesenjangan 1-20,8 20,9-40,7 40,8-80,6 60,7-80,5 80,6-100,4 Nilai
1 Cakupan kunjungan Bumil K4 6,52 X     1
2 Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes 5,02 X         1
3 Cakupan pelayanan nifas 7,6 X     1

4 Cakupan peserta KB aktif 6,97 X     1

5 Penimbangan balita D/S 7,1 X         1


6 Penimbangan balita N/D 1 X         1

7 ASI Eksklusif Bufas 4   X       2


8 Purnama 19,5 X         1
9 Penggunaan garam beryodium tingkat 67,5       X   4
rumah tangga
10 Bumil mendapatkan 90 tablet Fe 7,3 X         1

11 Puskesmas melaksanakan surveilans gizi 7,6 X         1

12 Desa dengan UMI (tercapainya TT s/d 10 X         1


TT5)
13 Desa siaga aktif mandiri 5,55 X         1
14 PKD dengan hari buka 6 hari kerja 100         X 5

15 Posyandu Mandiri 2,72 X         1


16 Jumlah desa bebas buang air besar 10 X         1
sembarangan
17 Jumlah desa STBM 30   X       2
18 TTU yang memenuhi syarat kesehatan 4,5 X         1

19 Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 5,1 X         1


PENENTUAN PRIORITAS MASALAH : Kriteria B

• Tingkat urgensi dinilai sebagai berikut: • Tingkat penyebaran/meluasnya masalah (growth)


• a. Sangat mendesak :5 dinilai sebagai berikut:
• b. Mendesak :4 • a. Sangat mudah menyebar/meluas :5
• c. Cukup mendesak :3 • b. Mudah menyebar/meluas :4
• d. Kurang mendesak :2 • c. Cukup menyebar/meluas :3
• e. Tidak mendesak :1 • d. Sulit menyebar/meluas :2
• Tingkat besar kecilnya masalah (seriousness) • e. Tidak menyebar/meluas :1
dinilai sebagai berikut: • Sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi
• a. Sangat gawat :5 permasalahan (potency) dinilai sebagai berikut:
• b. Gawat :4 • a. Sangat banyak :5
• c. Cukup gawat :3 • b. Banyak :4
• d. Kurang gawat :2 • c. Cukup banyak :3
• e. Tidak gawat :1 • d. Kurang banyak :2
• e. Tidak banyak :1
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH : Kriteria B
No Indikator U S G P Total
1 Cakupan kunjungan Bumil K4 4 3 1 3 11
2 Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes 4 3 1 3 11
3 Cakupan pelayanan nifas 2 2 1 1 6
4 Cakupan peserta KB aktif 2 1 1 1 5
5 Penimbangan balita D/S 3 2 1 2 8
6 Penimbangan balita N/D 3 2 1 2 8
7 ASI Eksklusif Bufas 3 2 1 2 8
8 Purnama 4 3 1 4 12
9 Penggunaan garam beryodium tingkat rumah tangga 3 2 1 2 9
10 Bumil mendapatkan 90 tablet Fe 4 5 1 2 12
11 Puskesmas melaksanakan surveilans gizi 4 3 1 3 11
12 Desa dengan UMI (tercapainya TT s/d TT5) 4 4 1 3 12
13 Desa siaga aktif mandiri 2 2 1 5 10
14 PKD dengan hari buka 6 hari kerja 3 2 1 3 9
15 Posyandu Mandiri 3 3 1 3 10
16 Jumlah desa bebas buang air besar sembarangan 3 3 1 3 10
17 Jumlah desa STBM 4 4 1 5 15
18 TTU yang memenuhi syarat kesehatan 3 4 1 5 13
19 Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 3 4 1 3 11
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH : Kriteria C

• Kemudahan penganggulangan masalah diukur dengan


scoring dengan nilai 1 – 5 dimana:
• 1. Sangat mudah : 5
• 2. Mudah :4
• 3. Cukup mudah : 3
• 4. Sulit :2
• 5. Sangat sulit : 1
No Program Nilai

1 Cakupan kunjungan Bumil K4 3,5

2 Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes 4

3 Cakupan pelayanan nifas 4

4 Cakupan peserta KB aktif 4

5 Penimbangan balita D/S 5

6 Penimbangan balita N/D 5

7 ASI Eksklusif Bufas 4


PENENTUAN PRIORITAS 8 Purnama 2,5
MASALAH : Kriteria C 9 Penggunaan garam beryodium tingkat rumah tangga 3,5

10 Bumil mendapatkan 90 tablet Fe 3

11 Puskesmas melaksanakan surveilans gizi 2

12 Desa dengan UMI (tercapainya TT s/d TT5) 3

13 Desa siaga aktif mandiri 2,5

14 PKD dengan hari buka 6 hari kerja 2

15 Posyandu Mandiri 2

16 Jumlah desa bebas buang air besar sembarangan 2,5

17 Jumlah desa STBM 2

18 TTU yang memenuhi syarat kesehatan 2

19 Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 3


PENENTUAN PRIORITAS MASALAH : Kriteria D
No Program P E A R L Hasil

1 Cakupan kunjungan Bumil K4 1 1 1 1 1 1

2 Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes 1 1 1 1 1 1

3 Cakupan pelayanan nifas 1 1 1 1 1 1

4 Cakupan peserta KB aktif 1 1 1 1 1 1

5 Penimbangan balita D/S 1 1 1 1 1 1

6 Penimbangan balita N/D 1 1 1 1 1 1

7 ASI Eksklusif Bufas 1 1 1 1 1 1

8 Purnama 1 1 1 1 1 1

9 Penggunaan garam beryodium tingkat rumah tangga 1 1 1 1 1 1


10 Bumil mendapatkan 90 tablet Fe 1 1 1 1 1 1

11 Puskesmas melaksanakan surveilans gizi 1 1 1 1 1 1

12 Desa dengan UMI (tercapainya TT s/d TT5) 1 1 1 1 1 1

13 Desa siaga aktif mandiri 1 1 1 1 1 1

14 PKD dengan hari buka 6 hari kerja 1 1 1 1 1 1

15 Posyandu Mandiri 1 1 1 1 1 1

16 Jumlah desa bebas buang air besar sembarangan 1 1 1 1 1 1

17 Jumlah desa STBM 1 1 1 1 1 1

18 TTU yang memenuhi syarat kesehatan 1 1 1 1 1 1

19 Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 1 1 1 1 1 1


PENENTUAN URUTAN PRIORITAS MASALAH

No Program A B C D NPD NPT URUTAN


1 Cakupan kunjungan Bumil K4 1 11 3.5 1 42 42 III
2 Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes
1 11 4 1 48 48 I
 
3 Cakupan pelayanan nifas 1 6 4 1 28 28 VIII
4 Cakupan peserta KB aktif 1 5 4 1 24 24 XI
5 Penimbangan balita D/S 1 8 5 1 45 45 II
6 Penimbangan balita N/D 1 8 5 1 45 45 II
7 ASI Eksklusif Bufas 2 8 4 1 40 40 IV
8 Purnama 1 12 2,5 1 32,5 32,5 VII
9 Penggunaan garam beryodium tingkat rumah tangga 3 9 3,5 1 42 42 III
10 Bumil mendapatkan 90 tablet Fe 1 12 3 1 39 39 V
11 Puskesmas melaksanakan surveilans gizi 1 11 2 1 24 24 VIII
12 Desa dengan UMI (tercapainya TT s/d TT5) 1 12 3 1 39 39 V
13 Desa siaga aktif mandiri 1 10 2,5 1 27,5 27,5 IX
14 PKD dengan hari buka 6 hari kerja 4 9 2 1 26 26 X
15 Posyandu Mandiri 1 10 2 1 22 22 XII
16 Jumlah desa bebas buang air besar sembarangan 1 10 2,5 1 27,5 27,5 IX
 
Jumlah desa STBM 2 15 2 1 34 34 VI
17
18 TTU yang memenuhi syarat kesehatan 1 13 2 1 28 28 VIII
19 Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 4 11 3 1 45 45 II
PENENTUAN URUTAN PRIORITAS MASALAH

Setelah dilakukan penentuan prioritas masalah dengan teknik Hanlon kuantitatif, didapatkan prioritas
masalah upaya program yang dinilai di Puskesmas Kecamatan Bangsri, sehingga kami mengangkat
tema mengenai KIA yaitu pertolongan persalinan oleh Nakes.

1. Hanya 94,98% persalinan yang ditolong oleh nakes dari target 100% yang ditetapkan
2. Terdapat sejumlah 5,02% persalinan yang tidak ditolong oleh Nakes dari target 100% yang
ditetapkan.
KERANGKA PIKIR MASALAH

Process
Output
• P1: Perencanaan
Input • Cakupan
• Man: SDM mekanisme kegiatan oleh
pemegang program. pertolongan
• Money: Pendanaan
• • P2: Pelaksanaan kegiatan. persalinan oleh
Material:Media
• P3: Evaluasi data,
informasi nakes memenuhi
• Method: Metode pelaporan, dan
monitoring.
target
yang digunakan
   

Lingkungan
 
ANALISIS PENYEBAB MASALAH : input
Input Kelebihan Kekurangan
Man (Tenaga Sudah terdapat petugas penanggung jawab pelayanan Keterbatasan jumlah SDM dalam menjalankan program
Kerja) KIA KIA di wilayah kerja Puskesmas Bangsri II
 

Money Terdapat anggaran dana BOK untuk puskesmas dan


(Pembiayaan) alokasi dana JKN untuk persalinan dengan realisasi
83,63% Tidak ada kekurangan
 

Method - Terdapat program pembinaan KIA berupa “Depan Lan Tidak adanya tim koordinasi, dan pelaporan
(Metode) Gemilang” (Deteksi dan Pantau Kehamilan melalui keberhasilan program.
Gerakan Senam Ibu Hamil Srikandang).
- Program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi)
 

Material Adanya program promosi KIA berupa pembinaan - Media promosi mengenai KIA belum cukup
dan penyuluhan. tersosialisasi.
  Promosi kesehatan yang dilakukan belum spesifik
mengenai ibu dan anak.
ANALISIS PENYEBAB MASALAH : proses dan lingkungan
Proses Kelebihan Kekurangan
P1 Terdapat acuan pelayanan ibu bersalin pada PMK No.43 tahun Program belum menjadi prioritas.
2016
 
P2 - Terdapat PONED dan sudah adanya program pelayanan Kelangsungan program belum optimal dan kunjungan belum
  KIA. menyeluruh.
- Terdapat pembinaan untuk KIA.

 
     
P3 Sudah ada penanggung jawab kegiatan pelayanan KIA. - Tidak adanya tim khusus dalam monitoring dan evaluasi.
- Tidak tercantum program PWS-KIA dan pencatatan di database.
 
Lingkungan   - Tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat masih rendah.
  - Wilayah kerja puskesmas yang cukup besar menyebabkan tidak
optimalnya pengawasan dengan SDM yang terbatas.
 
Diagram fish bone berdasarkan pendekatan sistem
ALTERNATIF PENYEBAB MASALAH
Aspek Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
Man Keterbatasan jumlah SDM dalam menjalankan program KIA di wilayah kerja Menambah tenaga kerja pendamping dan pelayanan khusus untuk pelayanan
Puskesmas Bangsri II program KIA
 
 

Material - Media promosi mengenai KIA belum cukup tersosialisasi - Memperbanyak media promosi tentang KIA yang menarik dan informatif untuk
dibagikan ke penduduk.
- Promosi kesehatan belum spesifik mengenai ibu dan anak - Memberikan penyuluhan kepada masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak
  dengan jadwal sosialisasi yang rutin dan berkala.

Method Tidak adanya tim koordinasi dan pelaporan keberhasilan program Membentuk tim koordinasi dengan kader kesehatan untuk pelaporan keberhasilan
dari program yang dijalankan.
 

P1 Program belum menjadi prioritas Menjadikan program KIA sebagai prioritas.


 

P2 Kelangsungan program belum optimal dan kunjungan belum menyeluruh. Kerjasama dengan lintas sektor dan dilakukan pelatihan untuk memberdayakan kader
 

P3 - Tidak adanya tim khusus dalam monitoring dan evaluasi. - Melakukan kerjasama dengan kader kesehatan terkait pelaporan dan evaluasi.
- Tidak tercantum program PWS-KIA dan pencatatan di database.  
  - Menambah tenaga kesehatan untuk program kunjungan ke rumah penduduk
pemantauan program KIA.
 
- Mengadakan pelaporan berbasis digital dan online
 

Lingkungan - Tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat masih rendah. - Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya KIA yang bertujuan untuk
- Wilayah kerja puskesmas yang cukup besar menyebabkan tidak optimalnya meningkatkan kesadaran dan dukungan keluarga terhadap ibu hamil.
pengawasan dengan SDM yang terbatas. - Pemberdayaan kader kesehatan yang berasal dari masyarakat dan tokoh
setempat.
Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah
Penentuan priroritas alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria matriks
dengan rumus (M x I x V) / C. Masing-masing cara penyelesaian masalah diberi nilai berdasar kriteria:
1. Magnitude: besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan
• Dengan nilai 1-5, dimana semakin mudah masalah yang dapat diselesaikan maka nilainya mendekati angka 5
2. Importancy: pentingnya cara penyelesaian masalah
• Dengan nilai 1-5, dimana semakin pentingnya masalah untuk diselesaikan maka nilainya mendekati angka 5
3. Vulnerability: sensitifitas cara penyelesaian masalah
• Dengan nilai 1-5, dimana semakin sensitifnya cara penyelesaian masalah maka nilainya mendekati angka 5
4. Cost: biaya (sumber daya) yang digunakan
• Dengan nilai 1-5, dimana semakin kecil biaya yang dikeluarkan nilainya mendekati angka 5.
Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah :Kriteria Matrix

Nilai Kriteria Hasil akhir


Uruta
Penyelesaian Masalah
M I V C (M x I x V) / C n
Menambah tenaga kerja pendamping dan pelayanan khusus untuk
3 4 2 3 8 VI
pelayanan program KIA
Memperbanyak media promosi tentang KIA yang menarik dan
2 5 2 4 5 VIII
informatif untuk dibagikan ke rumah penduduk.
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat terutama kesehatan
5 4 3 2 30 II
ibu dan anak dengan jadwal sosialisasi yang rutin dan berkala.
Membentuk tim koordinasi dengan kader kesehatan untuk pelaporan
3 4 1 3 4 IX
keberhasilan dari program yang dijalankan
Menjadikan program KIA sebagai prioritas. 4 4 3 2 24 III
Kerjasama dengan lintas sektor dan dilakukan pelatihan untuk
4 4 3 3 16 IV
memberdayakan kader
Melakukan kerjasama dengan kader kesehatan terkait pelaporan dan
4 5 3 4 15 V
evaluasi.
Menambah tenaga kesehatan untuk program kunjungan ke rumah
3 4 3 1 39 I
penduduk pemantauan program KIA.
Mengadakan pelaporan berbasis digital dan online 2 4 1 5 1,6 XI
Memberikan penyuluhan mengenai
pentingnya KIA yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran dan dukungan
keluarga terhadap ibu hamil. 4 3 1 2 6 VII

Pemberdayaan kader kesehatan yang


berasal dari masyarakat dan tokoh
3 4 1 5 2,4 X
setempat.
PLAN OF ACTION
(POA)
No Upaya Indikator Kerja Kegiatan Tujuan Anggaran dan Target Sasaran Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan Lokasi
Sumber & Kebutuhan Pelaksanaan
Pembiayaan Sumber Daya
1. Menambah tenaga Bertambahnya jumlah Bekerja sama dengan Program pemantauan Puskesmas Anggota Puskesmas Januari 2021 dan Puskesmas
kesehatan untuk program tenaga kesehatan dalam komunitas dibidang lebih mudah komunitas di   seterusnya  
kunjungan ke rumah rangka pengawasan dan kesehatan dilakukan bidang kesehatan
penduduk pemantauan pemantauan
program KIA.
2. Memberikan penyuluhan Peningkatan pemahaman Mengadakan penyuluhan Dapat membagikan Puskesmas Penduduk di Puskesmas Januari 2021 dan Puskesmas, balai
kepada masyarakat mengenai kesehatan ibu di puskesmas maupun informasi tentang wilayah seterusnya desa, dan rumah
terutama kesehatan ibu dan dan anak pada peserta balai desa, dan juga dapat KIA melalui puskesmas penduduk
anak dengan jadwal penyuluhan berupa kunjungan door- brosur/leaflet
sosialisasi yang rutin dan to-door.
berkala.
3. Menjadikan program KIA Terbentuknya alur dan Membuat jadwal dan alur Melaksanakan Puskesmas Petugas Petugas Puskesmas. Januari 2021 dan Puskesmas
sebagai prioritas. jadwal pelaksanaan pelaksanaan yang program menjadi puskesmas, tenaga seterusnya
program sistematis terkait program lebih terjadwal dan kesehatan, dan
KIA. alur pelaksanaan kader kesehatan.
menjadikan
pencapaian target
lebih jelas.
4. Kerjasama dengan lintas Terbentuknya kerjasama Menangani masalah Mencakup lebih Puskesmas, lintas Petugas Petugas Puskesmas, Januari 2021 dan Puskesmas
sektor dan dilakukan antar lintas sektoral dalam mengenai wilayah kerja banyak penduduk sektoral Puskesmas pihak lintas sektoral seterusnya
pelatihan untuk membentuk program KIA yang jauh yang mendapat Masyarakat, kader
memberdayakan kader pelayanan kesehatan kesehatan
 
5. Melakukan kerjasama Terdatanya hasil Pemberian materi dan Pelaksanaan program Puskesmas Kepala Petugas Puskesmas Januari 2021 dan Puskesmas
dengan kader kesehatan pelaporan dari program praktek lapangan untuk pelayanan terlaksana puskesmas, PJ seterusnya
terkait pelaporan dan yang dikerjakan pendataan ibu hamil dan dengan optimal program, Kader
evaluasi. memasukkan ke buku kesehatan
pencatatan

6. Menambah tenaga kerja Bertambahnya jumlah Pemilihan beberapa orang Kecukupan SDM Puskesmas Petugas Puskesmas Januari 2021 Puskesmas
pendamping dan pelayanan tenaga kesehatan yang untuk menjadi tenaga diharapkan dapat puskesmas,
khusus untuk pelayanan khusus menangani kerja pendamping. menjalankan program masyarakat
program KIA program KIA. Pemberian edukasi dan lebih terarah dan
pelatihan. optimal
7. Memberikan Penduduk Membagikan Meningkatkan Puskesmas Tenaga kerja Petugas Puskesmas Januari 2021 dan Puskesmas dan
penyuluhan mengenai mendapatkan brosur/leaflet di pemahaman puskesmas seterusnya rumah penduduk
pentingnya KIA yang brosur/leaflet dan Puskesmas dan penduduk tentang
bertujuan untuk timbulnya partisipasi rumah-rumah persalinan
meningkatkan dari masyarakat. penduduk
kesadaran dan
dukungan keluarga
terhadap ibu hamil.

8. Memperbanyak media Penambahan jumlah Mendesain poster, Diharapkan dapat Puskesmas Masyarakat Petugas Puskesmas Januari 2021 dan Puskesmas
promosi tentang KIA media promosi. leaflet untuk ditempel. merubah perilaku seterusnya dan rumah
yang menarik dan Membuat video dan meningkatkan penduduk
informatif untuk mengenai KIA untuk minat terhadap
dibagikan ke rumah ditayangkan manfaat program
penduduk. KIA

9. Membentuk tim Kader kesehatan dapat Membentuk susunan tim Evaluasi program Puskesmas Tenaga Petugas Puskesmas Januari Puskesmas
koordinasi dengan kader berpartisipasi dalam koordinasi program KIA lebih baik sehingga kesehatan, kader 2021
kesehatan untuk jalannya program penerapan jalannya kesehatan
pelaporan keberhasilan program terlaksana
dari program yang
dijalankan

10. Pemberdayaan kader Pengawasan jalannya Pembentukan tim untuk Mempermudah alur Puskesmas Petugas Petugas Puskesmas Januari Puskesmas
kesehatan yang berasal program lebih mudah menjangkau daerah pendelegasian Puskesmas 2021
dari masyarakat dan dilakukan yang belum menerapkan pekerjaan Masyarakat,
tokoh setempat. upaya KIA kader kesehatan

11. Mengadakan pelaporan Data laporan tersimpan Kader memberikan data Meningkatkan dan Puskesmas Petugas Petugas Puskesmas Januari Puskesmas
berbasis digital dan di database lebih cepat hasil monitor, memudahkan Puskesmas 2021
online dan terstruktur pelaporan, dan pelaporan data
pencatatan program via
online
DAFTAR PUSTAKA

1. SDKI . Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta 2012


2. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018. Semarang. 2014.
3. Hermawan A, Suryo Y, Agus S. Determinan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Di Indonesia. Berita Kedokteran Masyarakat. Journal of
Community Medicine and Public Health. Jakarta. 2016
4. Adila D, Nugroho N, Idriani. Studi Fenomenologi : Pengalaman Ibu Melahirkan di Rumah dengan Kemitraan Tenaga Kesehatan dan Dukun
Beranak. Jurnal Kesehatan Komunitas. Jakarta. 2020
5. Sumarmi S. Model Sosio Ekologi Perilaku Kesehatan dan Pendekatan Continuum of Care untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu. The
Indonesian Journal of Public Health. 2017 Dec 28;12(1):129-41.

6. Respati SH, Sulistyowati S, Nababan R. Analisis Faktor Determinan Kematian Ibu di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah Indonesia. Jurnal
Kesehatan Reproduksi.;2019. 6(2):52-9.
7. Jayanti KD, Wibowo A. Faktor yang Memengaruhi Kematian Ibu (Studi Kasus di Kota Surabaya). Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan
Kesehatan. 2017 May 25;3(1):46-53
8. Handayani S, Mubarokah K. Kondisi Demografi Ibu dan Suami pada Kasus Kematian Ibu. HIGEIA (Journal of Public Health Research and
Development). 2019 Jan 31;3(1):99-108.
9. Andini RM, Sondakh J, Laihad BJ. Gambaran Angka Kematian Ibu di RSUP. Prof. Dr. RD. Kandou Manado Periode Januari 2014-September 2015.
E-Clinic. 2016;4(1).
DAFTAR PUSTAKA

10.https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/storage/2019/06/Renstra-Perubahan-2018.pdf
11.Marniyati L, Saleh I, Soebyakto BB. Pelayanan Antenatal Berkualitas dalam Meningkatkan Deteksi Risiko Tinggi pada Ibu
Hamil oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sako, Sosial, Sei Baung dan Sei Selincah di Kota Palembang. Jurnal Kedokteran
dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. 2016 Apr 26;3(1):355-62.
12.KEMENKES. Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan (ANC) di Fasilitas Kesehatan. Available at.
https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kehamilan-anc-di-fasilitas-kesehatan
13.A. Alrubaee M. Risk Factors and Labour Outcome in Parous Women With Pre - Eclampsia. Med J Basrah Univ.
2016;24(1):23–7
14.Kurniawan B, Sjahriani T. Hubungan Jarak Kehamilan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Puskesmas Kecamatan
Pademangan Jakarta Utara Tahun 2010 - 2014. J Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. 2014;1(4)
15.UU no 34 tahun 2016/ Keswara UR, Wahyudi DA, Sari WE. Pengetahuan Sikap Dan Peran Tenaga Kesehatan Terhadap
Penerapan Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga. Holistik Jurnal Kesehatan. 2019 Mar 25;13(1):37-47.
16.Silviana S, Darmawan ES. Analisis Standar Kompetensi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok Tahun 2017.
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia. 2019 Jul 18;4(1).
17.https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
18.Ratnasari D. Analisis Pelaksanaan Sistem Rujukan Berjenjang Bagi Peserta JKN di Puskesmas X Kota Surabaya. Jurnal
Administrasi Kesehatan Indonesia. 2017;5(2):145-54.
19.Heryana A. Sistem Rujukan Berjenjang pada Pelayanan Kesehatan.Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Esa
Unggul. Jakarta. 2020
20.https://jeparakab.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve

Anda mungkin juga menyukai