Anda di halaman 1dari 20

ARTEROKLEROSIS

KORONER, HIPERTENSI DAN


STROKE
ANGGOTA :
1. ANISAH WIDHI ASTUTI (1852200018)
2.HUSNUN AFIFAH (1852200014)
3.RIZAL FENDY IRAWAN (1852200017)
1.ARTEROKLEROSIS KORONER
Aterosklerosis adalah penyempitan dan penebalan arteri karena penumpukan plak pada dinding
arteri. Penumpukan plak tersebut terjadi saat lapisan sel pada dinding dalam arteri (endothelium)
yang bertugas menjaga kelancaran aliran darah mengalami kerusakan.Plak tersebut berwarna kuning
karena mengandung lipid dan kolesterol.
a) Anatomi
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah ke seluruh tubuh. Saluran darah ini
merupakan sistem tertutup dan jantung sebagai pemompanya. Fungsi pembuluh darah mengangkut
(transportasi) darah dari jantung ke seluruh tubuh ke seluruh bagian tubuh dan mengangkut kembali
darah yang sudah dipakai kembali ke jantung. Fungsi ini disebut sirkulasi darah dibagi menjadi dua,
yaitu arteri dan vena.
b) Fisiologi
Terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika intima (interna), tunika media, dan tunika eksterna (adventitia).
Darah ini biasanya mengandung oksigen, pengecualian dibuat untuk paru dan arteri umbilikalis. Sistem
peredaran darah ini sangat penting untuk mempertahankan hidup dan kehidupan manusia. Fungsi
tepatnya adalah bertanggung jawab atas pengiriman oksigen dan nutrisi ke semua sel didalam tubuh,
serta penghapusan karbondioksida dan produk-produk limbah, pemeliharaan optimum pH, mobilitas dari
unsur protein dan sel-sel dari sistem kekebalan tubuh.
c) Etiologi (Penyebab)
Penyebab pasti aterosklerosis belum diketahui, namun penyakit ini dimulai saat terjadi kerusakan
atau cedera pada lapisan dalam arteri (endothelium). Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh:
1) Kadar kolesterol, trigliserida, serta tekanan darah yang tinggi.
2) Diabetes atau resisten terhadap insulin.
3) Penyakit yang menyebabkan peradangan, seperti artritis , infeksi, atau lupus .
4) Kebiasaan merokok.
5) Obesitas .
d) Gejala
Gejala yang muncul tergantung pada lokasi terjadinya ateriosklerosis, di antaranya:
1) Aterosklerosis pada tangan dan kaki; menimbulkan nyeri saat berjalan (klaudikasio).
2) Aterosklerosis pada ginjal; menyebabkan gagal ginjal dan tekanan darah tinggi.
3) Aterosklerosis pada jantung; menyebabkan nyeri dada (angina).
4) Aerosklerosis pada otak; mengakibatkan tangan dan kaki lemah atau kaku, kesulitan bicara, otot wajah melemah,
atau kehilangan penglihatan sementara pada salah satu mata.

e) Penatalaksanaan
Arteriosklerosis bisa ditangani dengan beberapa cara di bawah ini:
1. Mengubah gaya hidup
2. Mengonsumsi obat-obatan
3. Bedah angioplasti. 
4. Operasi bypass jantung
f) Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis dapat diawali dengan pemeriksaan fisik. Terjadinya gangguan peredaran darah dapat
ditandai dengan denyut nadi yang lemah, tekanan darah yang rendah pada tungkai yang terganggu,
serta penyembuhan luka
g) Pemeriksaan Prognosis
Penyakit arteri koroner adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat dan sementara
penyebab pasti arteroklerosis tidak diketahui, ciri ciri tertentu, kondisi, atau kebiasaan dapat
meningkatkan kesempatan seseorang mengembangkan itu. Kondisi ini dikenal sebagai faktor resiko
dan kesempatan seseorang mengembangkan peningkatan arteroklerosis dengan sejumlah faktor
resiko yang mereka miliki.
 
B.HIPERTENSI

Hipertensi, atau dikenal juga dengan sebutan tekanan darah tinggi, merupakan suatu
penyakit yang dicirikan peningkatan tekanan darah di atas nilai normal. Yang dimaksud
dengan tekanan darah adalah tekanan aliran darah yang mengalir di dalam pembuluh darah
arteri. Tekanan inilah yang diukur dengan menggunakan alat tensimeter.
a) Anatomi
1 Jantung
Berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak didalam dada, batas kanannya terdapat
pada sternum kanan dan apeksnya pada ruang intercostalis kelima kiri pada linea
midclavicular.
2. Arteri
Adalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan organ. Arteri terdiri
dari lapisan dalam: lapisan yang licin, lapisan tengah jaringan elastin/otot: aorta dan cabang-
cabangnya besar memiliki laposan tengah yang terdiri dari jaringan elastin (untuk
menghantarkan darah untuk organ), arteri yang lebih kecil memiliki lapisan tengah otot
(mengatur jumlah darah yang disampaikan pada suatu organ).
3.Arteriol
Adalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal. Otot dinding arteriol dapat
berkontraksi. Kontraksi menyebabkan kontriksi diameter pembuluh darah. Bila kontriksi bersifat
lokal, suplai darah pada jaringan/organ berkurang. Bila terdapat kontriksi umum, tekanan darah akan
meningkat.
4. Pembuluh darah utama dan kapiler
Pembuluh darah utama adalah pembuluh berdinding tipis yang berjalan langsung dari arteriol ke
venul. Kapiler adalah jaringan pembuluh darah kecil yang membuka pembuluh darah utama.
5.Sinusoid
Terdapat limpa, hepar, sumsum tulang dan kelenjar endokrin. Sinusoid tiga sampai empat kali
lebih besar dari pada kapiler dan sebagian dilapisi dengan sel sistem retikulo-endotelial. Pada tempat
adanya sinusoid, darah mengalami kontak langsung dengan sel-sel dan pertukaran tidak terjadi
melalui ruang jaringan.
6. Vena dan venul
Venul adalah vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler. Vena dibentuk oleh gabungan venul.
Vena memiliki tiga dinding yang tidak berbatasan secara sempurna satu sama lain.(Gibson, John.
Edisi 2 tahun 2002, hal 110)
b) Fisiologi
Mempunyai fungsi sebagai pemompa darah yang mengandung oksigen dalam sistem arteri, yang
dibawa ke sel dan seluruh tubuh untuk mengumpulkan darah deoksigenasi (darah yang kadar
oksigennya kurang) dari sistem vena yang dikirim ke dalam paru-paru untuk reoksigenasi
c) Etiologi
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita hipertensi, antara lain:
1) Usia
2) Keturunan
3) Obesitas
4) Terlalu banyak makan garam atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan yang mengandung
kalium
5) Kurang aktivitas fisik dan olahraga
6) Merokok
d) Gejala
hipertensi ditandai dengan gejala seperti :
1. Sakit kepala parah
2. Kelelahan atau kebingungan
3. Masalah penglihatan (kemungkinan komplikasi ke retina mata)
4. Nyeri dada
5. Sulit bernapas
6. Denyut jantung tidak teratur
7. Adanya darah dalam urine (kemungkinan komplikasi ke ginjal)
8. Berdebar di dada, leher, atau telinga
e) Penatalaksanaan
Bila sudah diketahui memiliki hipertensi, maka segera berobat ke dokter. Umumnya dokter akan
menggunakan satu jenis obat anti hipertensi. Namun pada tekanan yang sangat tinggi diperlukan
kombinasi obat atau dosis tinggi. Yang perlu diingat adalah hipertensi belum dapat disembuhkan,
hanya dapat dikontrol dengan obat. Dengan demikian, obat tidak boleh dihentikan sembarangan.
Kontrol tekanan darah Anda secara teratur sesuai petunjuk dokter.
Pengobatan penting lainnya yaitu melakukan gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan idela
(BMI < 25), membatasi konsumsi garam (kurang dari 2,4 gram atau 1 sendok the setiap hari), dan
berolahraga minimal 30 menit setiap hari. Konsumsi alkohol dibatasi (hanya 1 gelas per hari),
konsumsi kafein (kopi, teh) dikurangi, mengkonsumsi makanan berserat (buah dan sayur), dan berhenti
merokok disarankan untuk menjaga tekanan darah.

f) Pemeriksaan Diagnostik
Tekanan darah akan meningkat secara alami ketika seseorang berolahraga atau melakukan
aktivitas berat kemudian kembali lagi menjadi normal ketika tubuh beristirahat. Tekanan darah tinggi
menjadi perhatian ketika seseorang tetap memiliki tekanan darah yang tinggi saat beristirahat. Ini
menandakan jantung bekerja terlalu keras dan pembuluh darah arteri menerima tekanan yang berlebih
sehingga bisa membahayakan organ tubuh dan bahkan mematikan penderitanya.
Diagnosis Hipertensi:
1. Hasil rata-rata pengukuran tekanan darah yang dilakukan minimal 2 kali pada 2 kali kunjungan atau lebih
dengan menggunakan cutt off minimal 80% lengan atas pada pasien dengan posisi duduk dan telah beristirahat
5 menit sebelum tekanan darah diperiksa.
2. Tekanan sistolik = suara fase I dan tekanan diastolik = suara fase 5.
3. Pengukuran pertama sebaiknya dilakukan di kedua lengan
4. Pengukuran tekanan darah dengan posisi berdiri bisa dilakukan jika pasien ada indikasi risiko hipotensi
postural: usia lanjut, penderita diabetes mellitus, dll
5. Riwayat faktor risiko kardiovaskuler antara lain: hipertensi; merokok; obesitas; inaktivitas fisik; dislipidemia;
diabetes mellitus; mikroalbuminuria atau laju filtrasi glomerulus < 60 mL/menit; usia (pria > 55 tahun atau
wanita > 65 tahun); riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskuler dini (pria > 55 tahun atau wanita > 65)
6. Kerusakan organ target: otak; jantung; mata; ginjal; penyakit arteri perifer

g) Pemeriksaan Prognositik
Hipertensi akan menimbulkan komplikasi atau kerusakan pada berbagai organ sasaran,yakni jantung,
pembuluh darah otak, pembuluh darah perimer,ginjal, dan retina
C.STROKE
Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak atau pecahnya
pembuluh darah di otak. Sehingga akibat penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian
otak tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak bahkan mati
a) Anatomi dan Fisiologi
1.Otak
Berat otak manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh ± 100 triliun neuron-neuron terdiri dari 4 bagian
besar yaitu serebrum (otak besar), sereblum (otak kecil), brain (batang otak), dan diense falon. (Satya negara,
1998)
Serebrum terdiri dari 2 hemisfer serebri, korpus kolosum dan korteks serebri. Masing-masing serebri
terdiri dari lobus frontalis yang merupakan area motorik primer yang bertanggung jawab dengan pergerakan.
Oksipitalis yang mengandung korteks penglihatan.
2. Sirkulasi darah otak
Otak menerima 17% (darah jantung dan menggunakan 20% konsumsi O2 total manusia untuk
metabolisme aerobiknya). Otak diperdarai oleh dua arteri yaitu karotis intern dan arteri vertebralis, dalam
rongga kranium. Keempat ini saling berhubungan (sistem anatomi sirkulasi).
b) Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis stroke, yaitu:
1. Stroke iskemik. Sekitar 80% stroke adalah jenis stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika
pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan atau
terhambat, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang. Kondisi ini disebut
juga dengan iskemia. Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke dalam 2 jenis, di antaranya :
1) Stroke trombotik, yaitu stroke yang terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di salah satu
pembuluh darah arteri yang memasok darah ke otak. Pembentukan gumpalan darah ini
disebabkan oleh timbunan lemak atau plak yang menumpuk di arteri (arteroklerosis) dan
menyebabkan menurunnya aliran darah.
2) Stroke embolik, yaitu stroke yang terjadi ketika gumpalan darah atau gumpalan yang
terbentuk di bagian tubuh lain, umumnya jantung, terbawa melalui aliran darah dan
tersangkut di pembuluh darah otak, sehingga menyebabkan arteri otak menyempit. Jenis
gumpalan darah ini disebut embolus. Salah satu gangguan irama jantung, yaitu fiblirasi
atrium, sering menyebabkan stroke embolik.
2. Stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan
menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa kondisi yang
memengaruhi pembuluh darah. Kondisi tersebut meliputi:

1) Hipertensi yang tidak terkendali.


2) Melemahnya dinding pembuluh darah (aneurisma otak).
3) Pengobatan dengan antikoagulan (pengencer darah).

Ada dua jenis stroke hemoragik, antara lain:


1) Perdarahan intraserebral. Pada perdarahan intraserebral, pembuluh darah di otak pecah
dan menumpahkan isinya ke jaringan otak di sekitarnya, sehingga merusak sel otak.
2) Perdarahan subarachnoid. Pada perdarahan subarachnoid, pembuluh darah arteri yang
berada dekat permukaan otak, pecah dan menumpahkan isinya ke rongga subarachnoid,
yaitu ruang antara permukaan otak dan tulang tengkorak
c) Gejala
1. Mati rasa tiba-tiba atau kelemahan wajah, lengan atau kaki (terutama pada satu sisi tubuh) adalah gejala stroke
yang pertama.
2. Kehilangan kesadaran tiba-tiba, kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan juga merupakan gejala stroke.
3. Masalah tiba-tiba melihat pada satu atau kedua mata adalah gejala stroke selanjutnya.
4. Tiba-tiba kesulitan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan atau koordinasi juga perlu diwaspadai sebagai gejala
stroke.
5. Sakit kepala parah tiba-tiba tanpa diketahui penyebab juga bisa menjadi gejala stroke.

d) Penatalaksanaan
Dalam tatalaksana stroke waktu merupakan hal yang sangat penting mengingat jendela terapinya hanya berkisar
antara 3 sampai 6 jam. Tindakan di gawat darurat untuk stroke akut sebaiknya ditekankan pada hal-hal berikut:
1. Stabilisasi pasien
2. Pemeriksaan, EKG, dan rontgen toraks
3. Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis an pemeriksaan fisik
4. Pemeriksaan CT Scan kepala atau MRI sesegera mungkin
e) Pemeriksaan Diagnostik
Bila merasakan gejala seperti di atas, segera ke rumah sakit untuk mendapat penanganan. Untuk
menentukan jenis penanganan yang paling tepat bagi stroke, dokter akan mengevaluasi jenis stroke
dan area otak yang mengalami stroke. Sebagai langkah awal diagnosis, dokter akan bertanya kepada
pasien atau anggota keluarga pasien tentang beberapa hal, yang meliputi:
1. Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, dan apa yang sedang pasien lakukan ketika gejala
tersebut muncul.
2. Jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
3. Apakah pasien pernah mengalami cedera di bagian kepala.
4. Memeriksa riwayat kesehatan pasien dan keluarga pasien terkait penyakit jantung, stroke ringan
(TIA), dan stroke.
Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pasien secara keseluruhan, yang biasanya
diawali dengan memeriksa tekanan darah, detak jantung, dan bunyi bising abnormal di pembuluh
darah leher.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, antara lain:
1. Tes darah.
2. CT scan 
3. MRI. 
4. Elektrokardiografi
5. USG doppler karotis
6. Ekokardiografi.
 
f) Pemeriksaan Prognosis
Kehidupan setelah stroke (prognosis). Jika seseorang pernah mengalami stroke, mungkin ia dapat
membuat kemajuan besar dalam kemandiriannya. Namun, ia masih dapat menderita salah satu dari
beberapa kondisi berikut :
 Kelumpuhan pada satu sisi tubuh
 Kelemahan pada satu sisi tubuh
 Masalah dengan berfikir, kesadaran, perhatian, penilaian, dan memori
 Gangguan memahami sesuatu
 Kesulitan mengendalikan atau mengekspresikan emosi
 Mati rasa atau sensasi yang aneh
 Nyeri di tangan dan kaki yang memburuk dengan perubahan gerak dan suhu

Anda mungkin juga menyukai