Anda di halaman 1dari 14

Comparison of efficacy of Kabat

rehabilitation and facial exercises


along with nerve stimulation in
patients with Bell’s palsy
University Journal of Health Sciences
2018

Penulis : Kanwal Khanzada, dkk


TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan peran rehabilitasi kabat
(PNF) dan Facial Exercise dengan
stimulasi saraf umum untuk mengatasi
Bell's Palsy dan keefektifannya dalam
meningkatkan fungsi fisik dan sosial

Yayu Latifah (J130205135) 2


Tekhnik Kabat Facial Exercise

Facial Exercise yang


Tekhnik kabat atau biasa disebut digunakan disini yaitu
juga dengan PNF (Propioseptive neuromuscular Facial Palsy
Neuromuskular Fasilitation) adalah Re-education adalah proses
bentuk latihan ketahanan kompleks untuk memfasilitasi kembali
yang mengakibatkan peregangan, pola gerakan wajah dan pola
dan kontraksi kelompok otot yang ekspresi yang tidak
menjadi sasaran diinginkan

OUR HEALTHCARE CENTER 3


STUDY DESAIN
Dilakukan dalam 3 minggu.
Sebanyak 52 pasien dilibatkan
dalam penelitian ini berusia 25–

A randomized 50 tahun, pria dan wanita,


dengan Bell's palsy, mengalami
kelumpuhan wajah unilateral,
control trial dengan onset nontraumatic dan
tidak ada defisit neurologis
conducted lainnya. Pasien dibagi menjadi
dua kelompok secara acak,
masing-masing kelompok berisi
26 pasien
Grup A Grup B
Pasien dirawat dengan teknik Pasien dirawat dengan
rehabilitasi Kabat bersama teknik Facial Exercise
stimulasi saraf beserta stimulasi saraf
5
Skala penilaian wajah dengan Sunnybrook facial
grading scale (SFGS) dan Facial Disability Index
(FDI). Analisis data Software statistik SPSS 21
digunakan untuk menganalisis data. Hubungan
antara data kualitatif ditemukan dengan uji t sampel
independen. Uji t sampel berpasangan digunakan
untuk melihat peningkatan dalam SFGS dan FDI di
keduanya kelompok. Nilai P <0,05 dianggap secara
statistik penting
Descriptive statistics
Di GrupA, usia rata-rata pasien adalah
35,85 ± 8,46 tahun, dan di Grup-B,
pasien berusia 36,38 ± 8,34 tahun. Di
Grup-A, 20 (76.92%) pasien
perempuan dan 6 (23,08%) pasien
adalah laki-laki. Di Grup ‑ B, 18
(69,23%) pasien adalah perempuan dan
8 (30,77%) pasien adalah laki-laki
Perbandingan hasil penilaian skala
SFGS pada kedua kelompok

Perbandingan hasil penilaian


skala FDI pada kedua kelompok

OUR HEALTHCARE CENTER 8


Hasil SPSS
Perbandingan skor SFGS dan skor FDI untuk pretreatment
dan posttreatment juga mengungkapkan peningkatan yang
signifikan
(P = 0,00) di mengobati Bell's palsy serta meningkatkan fisik 01
dan sosial berfungsi di kedua kelompok

Hasilnya menunjukkan keduanya teknik


pengobatan, rehabilitasi Kabat, dan facial
02 exercise efektif untuk mengobati Bell's
palsy dan meningkatkan fungsi fisik dan
sosial

Independent T-test nilai P <0,05. Perbedaan


rata-rata menunjukkan bahwa teknik Kabat
secara klinis lebih unggul dari teknik Facial 03
Exercise dalam merawat Bell's Palsy dan
meningkatkan fungsi fisik dan sosial pasien.
Conslusion
Teknik rehabilitasi kabat bersama stimulasi saraf lebih efektif dalam mengobati
Bell's palsy dibandingkan dengan teknik facial exercise bersama stimulasi
saraf. Skala SFGS dan FDI menunjukkan lebih tinggi perbaikan pada pasien
yang dirawat dengan tehnik Kabat. Namun, kedua teknik tersebut
menunjukkan signifikansi perbaikan pada kedua kelompok perlakuan.
Yayu Latifah (J130205135) 10
KELEBIHAN JURNAL

P I C O

52 pasien berusia Rehabilitasi Kabat Facial ADL Wajah dengan


25–50 tahun, pria bersama stimulasi Exercise skala pengukuran
dan wanita, dengan saraf teknik SFGS dan FDI
Bell's palsy bersama
stimulasi
saraf

OUR HEALTHCARE CENTER 11


Kelemahan Jurnal

Kurang
Tidak disertakan penjelasan
data statistic tentang
secara lengkap Stimulasi Saraf
seperti skor pre yang diberikan
dan post SFGS
dan FDI

OUR HEALTHCARE CENTER 12


Stimulasi saraf yang
digunakan berupa electrical
stimulation dengan arus
galvanik dan faradic. Mode
dengan 100 milidetik arus
intermiten di titik motorik, 30
kali kontraksi pada setiap
titik dengan pengulangan 2
hingga 3 kali sesi untuk setiap
titik.

13
Thank You

Anda mungkin juga menyukai