Anda di halaman 1dari 17

PENATALAKSANAAN

NUTRISI PADA
PENDERITA
DISLIPIDEMIA

2021 OLEH Dr. dr. SUKMA SAHADEWA, M.Kes., SH., MH., M.Sos
Penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis dinding pembuluh darah dan
trombosis merupakan penyebab utama kematian di dunia.
Penyebab penyakit tersebut bersifat multifaktorial di mana sebagian
diantaranya dapat dimodifikasi. Salah satu faktor risiko yang dapat
dimodifikasi adalah dislipidemia.
Dislipidemia disebabkan oleh terganggunya metabolisme lipid akibat
interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan
Terdapat bukti kuat hubungan antara kolesterol LDL dengan kejadian
kardiovaskular berdasarkan studi luaran klinis9 sehingga kolesterol LDL
merupakan target utama dalam tatalaksana dislipidemia
STRATEGI
INTERVENSI
01 TARGET PARAMETER LIPID

02 Prinsip strategi intervensi


03 Intervensi kolesterol LDL
04 Intervensi kolesterol HDL
TARGET PARAMETER LIPID

 Primer: kolesterol LDL

 Sekunder: kolesterol non-HDL.


Prinsip strategi intervensi

 Selalu mempertimbangkan tingkat risiko kardiovaskular total


 Semua pasien, kecuali yang tingkat risikonya rendah dan mempunyai
konsentrasi kolesterol LDL praterapi ˂100 mg/dL, perlu mendapat
intervensi perubahan gaya hidup.
 Intervensi farmakologis dengan obat penurun lipid terhadap target
primer dilakukan pada pasien dengan konsentrasi awal kolesterol LDL
di atas target terapi.
 Intervensi dengan obat penurun lipid terhadap target sekunder
(kolesterol non-HDL) hanya dilakukan pada pasien dengan tingkat
risiko tinggi dan sangat tinggi yang target kolesterol LDLnya telah
tercapai sementara konsentrasi TG masih di atas 200 mg/dL. .
Intervensi kolesterol LDL

Mempertimbangkan adanya penyebab sekunder peningkatan kolesterol


LDL sebagai berikut :
1. Hipotiroidisme
2. Sindrom nefrotik
3. Kehamilan
4. Sindrom Cushing
5. Anoreksia nervosa
6. Penggunaan agen-agen imunosupresan
7. Kortikosteroid
Intervensi kolesterol LDL

Mempertimbangkan adanya penyebab sekunder peningkatan kolesterol


LDL sebagai berikut :
1. Hipotiroidisme
2. Sindrom nefrotik
3. Kehamilan
4. Sindrom Cushing
Intervensi kolesterol HDL

Intervensi kolesterol non-HDL yang meningkat (≥30 mg/dL di atas target


kolesterol LDL) hanya dilakukan jika konsentrasi LDL telah mencapai
konsentrasi target terapi (absolut atau relatif) sehingga intervensi
konsentrasi kolesterol non-HDL pada keadaan ini pada dasarnya adalah
mengontrol konsentrasi TG.
Pada keadaan ini, intervensi TG dilakukan pada pasien dengan tingkat
risiko tinggi atau sangat tinggi yang mempunyai konsentrasi TG ≥200
mg/ dL
INTERVENSI GAYA HIDUP
UNTUK MEMPERBAIKI PROFIL
LIPID
Pentingnya konseling intervensi gaya hidup terutama berhubungan dengan perubahan positif terhadap
perilaku untuk mengontrol profil lipid.
Tujuan intervensi gaya hidup adalah untuk mengurangi kolesterol
LDL, mengurangi konsentrasi TG, dan meningkatkan kolesterol
HDL.
DIET SUPLEMEN

Fitosterol. 01
Konsumsi fitosterol sebagai diet suplemen 26 PEDOMAN 04 Makanan kaya serat
TATALAKSANA DISLIPIDEMIA DI INDONESIA menurunkan
kolesterol LDL sampai 15%.73,74 Asupan sebesar 2 Diet serat yang larut dalam air sebanyak
gram/hari dianggap sebagai pilihan terapi untuk menurunkan 5-10 gram/hari dapat menurunkan
kolesterol LDL kolesterol LDL sebesar 5%..
05
03 PUFA omega-3
Protein kedelai 02
Asupan PUFA omega-3 yang berasal dari produk laut
Protein kedelai berhubungan dengan (seperti minyak ikan) sebesar 4 gram sehari dilaporkan
penurunan 3-5% kolesterol LDL.. menurunkan konsentrasi TG 25-30%, menurunkan
06
konsentrasi kolesterol LDL 5-10%, dan menaikkan
konsentrasi kolesterol HDL sebesar 1-3%
TERAPI FARMAKOLOGIS UNTUK DISLIPIDEMIA

1 2 3 4
Statin Inhibitor absorpsi
(inhibitor HMG-CoA kolesterol . Bile acid Fibrat
sequestrant
reduktase
STATIN Statin
(inhibitor HMG-CoA reduktase
Statin adalah obat penurun lipid paling efektif untuk menurunkan kolesterol
LDL dan terbukti aman tanpa efek samping yang berarti. Selain berfungsi
untuk menurunkan kolesterol LDL, statin juga mempunyai efek
meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan TG
Inhibitor absorpsi kolesterol

Ezetimibe merupakan obat penurun lipid pertama yang menghambat


ambilan kolesterol dari diet dan kolesterol empedu tanpa mempengaruhi
absorpsi nutrisi yang larut dalam lemak. Dosis ezetimibe yang
direkomendasikan adalah 10 mg/hari dan harus digunakan bersama statin,
kecuali pada keadaan tidak toleran terhadap statin, di mana dapat
dipergunakan secara tunggal.
Bile acid sequestrant
Terdapat 3 jenis bile acid sequestrant yaitu kolestiramin,
kolesevelam, dan kolestipol. Bile acid sequestrant mengikat asam
empedu (bukan kolesterol) di usus sehingga menghambat
sirkulasi enterohepatik dari asam empedu dan meningkatkan
perubahan kolesterol menjadi asam empedu di hati. Dosis harian
kolestiramin, kolestipol, dan kolesevelam berturutan adalah 4-24
gram, 5-30 gram, dan 3,8-4,5 gram. Penggunaan dosis tinggi (24
g kolestiramin atau 20 g of kolestipol) menurunkan konsentrasi
kolesterol LDL sebesar 18-25%. Bile acid sequestrant tidak
mempunyai efek terhadap kolesterol HDL sementara konsentrasi
TG dapat meningkat.
Fibrat

fibrat bermanfaat menurunkan kejadian kardiovaskular terutama jika diberikan pada


pasien dengan konsentrasi TG di atas 200 mg/dL.45 Terapi kombinasi fibrat
(fenofibrat) dengan statin pada pasien DM tidak lebih baik dari terapi statin saja
dalam menurunkan laju kejadian kardiovaskular kecuali jika konsentrasi TG lebih
dari 200 mg/dL, konsentrasi kolesterol LDL ≤84 mg/dL, dan konsentrasi kolesterol
HDL ≤34 mg/dL.1.
TATALAKSANA DISLIPIDEMIA PADA SITUASI KHUSUS

Dislipidemia familial

Usia lanjut
Sindrom metabolik dan DM

Penyakit ginjal

Sindrom koroner akut dan


intervensi koroner perkutan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai