Anda di halaman 1dari 21

Nanoteknologi Bidang Kesehatan

Oleh:
TEKNIK 1. Geta Arianty
KIMIA 2. Indah Syafitri
3. Lenny Suciany
S1
Pembahasan
Nanoteknologi secara
1 umum
Nanoteknologi bidang
2 Kesehatan Obat-obat herbal

Tipe Nanoteknologi dalam


3 farmaseutikal

Metode Preparasi Teknologi


4 Nano
Nanoteknologi
NanoMaterial Secara Umum

Nanopartikel merupakan suatu teknologi yang bertujuan untuk


mengembangkan ukuran dari bentuk sediaan pada rentang ukuran
10 nm-1000 nm.
Nanopartikel memiliki sifat optik yang tak terduga karena mereka
cukup kecil untuk membatasi elektron dan menghasilkan efek
kuantum.
Penggunaan nanopartikel dibidang kesehatan peningkatan
efikasi obat. Distribusi pembawa tersebut dapat dikendalikan melalui
pengaturan ukuran dan sifat permukaannya. Tujuan utama untuk
mengontrol ukuran partikel, sifat permukaan dan pelepasan zat aktif
agar diperoleh aksi spesifik obat secara farmakologis pada dosis tepat
Sejarah Nanoteknolohgi

1959 1974 1980 - sekarang


Istilah Nanoteknologi Pada tahun 1980-an definisi
Pertama kali konsep
 pertama kali diresmi Nanoteknologi dieksplorasi
nanoteknologi
kan oleh Prof Norio  lebih jauh lagi oleh Dr. Eric
diperkenalkan oleh
Taniguchi dariTokyo Drexler melalui buku yang
American Physical
Science University berjudul “ Engines of
Society di Caltech
tahun 1974 dalam Creation: The Coming Era
Richard Feynman di
makalahnya yang of  Nanotechnology”.
pidato dengan
berjudul “On Basic Perkembangan penelitian
judul “There‟s
Concept nano semakin menjadi
Plenty of Room at
of NanoTechnology” sorotan dan meningkat
the Bottom”
hingga sekarang
Nanoteknologi bid
ang Kesehatan
Obat-obat herbal
Alasan dipilihnya nanopartikel untuk obat-
obat herbal
1. Dapat memodifikasi karateristik permukaan dan
ukuran partikel.
2. Dapat mengontrol Pelepasan senyawa aktif
3. Meningkatkan bioavailabilitas dan absorbsi
bahan aktif obat herbal.
Tipe – tipe Nanotekn
ologi dalam farmase
utikal
Tipe – tipe Nanoteknologi dalam farmaseutikal
1. Polimer Nanopartikel
Polimer nanopartikel merupakan suatu koloid berbentuk
bola yang memiliki ukuran sangat kecil (10-9 m). Polimer ini
memiliki kemampuan untuk menjerap obat dalam matriks
atau mengkonjugasi pada permukaannya.
2. Solid Lipid Nanopartikel (SLN)
Solid lipid nanopartikel memiliki ukuran partikel 50-
1000nm. SLN merupakan sistem partikulat yang meliputi
biodegradasi fisik lipid dan stabilisator. Teknologi SLN
muncul karena adanya keterbatasan dalam teknologi polimer
nanopartikel.
Kelebihan SLN :
• Mengontrol pelepasan obat
• Meningkatkan stabilitas farmasetik
• Teknologi berbasis air
• Mudah untuk disterilisasi
• Lebih terjangkau dibanding polimer
nanopartikel
• Mudah dalam proses validasi
• Dapat membawa obat yang bersifat
hidrofilik dan lipofilik
• Mudah disterilkan
Tipe – tipe Nanoteknologi dalam farmaseutikal

3. Magnetik Nanopartikel (MN)


Magnetik nanopartikel merupakan suatu teknologi yang
direkayasa dibawah pengaruh magnet eksternal. MN
biasanya terdiri dari besi, nikel, kobalt dan oksida seperti
magnetit (Fe3O4), Kobalt ferit (Fe2CoO4) dan kromium
dioksida (CrO2).
4. Logam dan Inorganik Nanopartikel
Logam nanopartikel dapat disintesis dan dimodifikasi
dengan variasi gugus fungsi agar dapat dikonjugasikan
dengan antibodi dan ligan. Beberapa contoh logam
nanopartikel yang telah dikembangkan adalah gold
Tipe – tipe Nanoteknologi dalam farmaseutikal

5. Quantum Dot
Quantum dot muncul karena adanya variasi dalam sifat
optik, elektronik dan ukuran partikel suatu padatan. QD
merupakan suatu kristal berukuran nanometer yang memiliki
ukuran berkisar 2 nm -20 nm dan diameter kurang dari 10
nm.
6. Polimerik Misel (PM)
Polimerik Misel merupakan salah satu cangkang berinti
yang memiliki struktur nano. PM terbentuk di dalam larutan
berari pada saat konsentrasi dari kopolimer meingkat yang
disebut konsentrasi misel kritis (CMC) atau konsentrasi
Tipe – tipe Nanoteknologi dalam farmaseutikal

7. Dendrimer
Dendrimer merupakan suatu makromolekul yang memiliki
struktur tiga dimensi bercabang. Dendrimer memiliki
keunikan karena bentuknya yang bulat dan didalamnya
terdapat ruangan kosong di dalamnya.
Metode
Preparasi
Teknologi Nano
Metode Preparasi Teknologi Nano
1.Metode Tekanan Tinggi- Homogenisasi
Pada metode ini lipid diberi tekanan tinggi (100-2000 bar) melalui tegangan
tinggi akan menghasilkan partikel submikrometer atau di kisaran nanometer.
Cara kerja dari alat homogenisasi adalah dengan menekan lipid pada tekanan
yang tinggi dan melewatkannya pada sebuah lubang yang lebih kecil dari globula -
globula lemak awal
Terdapat dua teknik dalam metode homogenisasi yaitu homogenisasi panas
dan homogenisasi dingin.
Metode Preparasi Teknologi Nano
2. Metode Koaservasi kompleks
Proses koaservasi kompleks merupakan suatu metode pembuatan nano
kapsul dengan memanfaatkan sifat makromolekul yang mengandung senyawa
kation dan anion untuk berinteraksi secara elektrostatik membentuk kapsul
Teknologi nanoenkapsulasi merupakan suatu teknologi penyalutan partikel
dimana memiliki diameter ukuran dari mikrometer sampai nonometer yang
menggunakan suatu bahan enkapsulan khusus hingga membuat partikel
tersebut mempunyai sifat fisikokimia yang diinginkan
nanoenkapsulasi berperan sebagai pembawa (carrier) senyawa bioaktif
yang ada di dalam matriksnya.
Metode Preparasi Teknologi Nano
3. Metode Kopresipitasi
diperoleh dari reaksi garam Fe(II) dan ion nitrat. Biasa digunakan pada
magnetik nanopartikel seperti oksida besi magnetit (Fe3O4)
Sintesis dilakukan menggunakan prekursor Ferrous Chloride Tetrahydrate
(FeCl2. 4H2O) dan Ferric Chloride Anhydrous (FeCl3.6H2O) dengan
perbandingan ion ferrous dan ion ferric adalah 1:2. Kemudian, Ammonium
Hidroksida (NH3. H2O) digunakan sebagai bahan presipitan
Fase dan ukuran partikel bergantung pada konsentrasi kation dan pH,
• Fe2+ + 2OH-  Fe(OH)2
• 2Fe3+ + 6OH- 2Fe(OH)3
• Fe(OH)2 + 2Fe(OH)3  Fe3O4 + 4H2O
Keuntungan metode ini adalah peningkatan dispersi pada obat-obatan yang
Metode Preparasi Teknologi Nano
4. Metode Difusi emulsifikasi pelarut
Proses diawali dengan mencampurkan zat dengan surfaktan lipofilik lalu
dilarutkan ke dalam pelarut air, ditambahkan dengan surfaktan hidrofilik dan
diaduk dengan tekanan tinggi lalu pelarut akan berdifusi ke dalam dua fase
yang lama kelamaan akan membentuk suatu partikel yang kecil (nanopartikel).
Metode ini cocok untuk zat yang hidrofobik maupun hidrofilik.
Kelemahan dari metode ini adalah adanya penggunaan pelarut organik dan
gaya geser yang tinggi selama proses pembuatan nanopartikel.
Metode Preparasi Teknologi Nano
5. Metode Salting Out
Polimer dan zat aktif awalnya dilarutkan ke dalam pelarut seperti aseton
lalu diemulsi ke dalam gel yang mengandung salting out agent (MgCl, CaCl,
MgCOOH dan sukrosa) dan stabilizer koloid (polivinilpirolidon atau
hidroksietilselulosa), lalu emulsi diencerkan untuk meningkatkan difusi aseton
ke dalam fasa air sehingga menginduksi pembentukan nanosphere.
langkah terakhir yaitu pelarut dan salting out agent dihilangkan dengan cross-
flow filtration. Metode ini biasa digunakan untuk polimer nanopartikel.
Metode Preparasi Teknologi Nano
6. Metode Self assembly
Self-Assembly merupakan suatu proses fisik yang melibatkankomponen
atom dan molekul yang digabung menjadi suatu struktur nano dengan reaksi
fisik atau kimia tanpa ada pengaruh dari lingkungan luar.
Self assembly adalah fenomena dimana komponen-komponen dari suatu
sistem merakit diri sendiri dengan spontan melalui suatu interaksi untuk
membentuk suatu unit yang lebih besar.
Untuk mengarahkan pembentukan supramolekul ini biasanya dilakukan
dengan dua cara, yaitu internal dan eksternal.
Tantangan terbesar dari teknik self assembly ini adalah bagaimana menjaga
dan mengatur agar pembentukan supramolekul terarah seperti yang
diinginkan, karena proses ini secara garis besar terjadi tanpa campur tangan
manusia
Thank you

Anda mungkin juga menyukai