Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KEPERAWATAN KONSEP, PROSES

DAN STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK


Disusun oleh : kelompok 5

Arif Mudrik Bustan Devita Mawarni


Aura Rayani Ristio Syafrudin Nur
Arika Hesti Agustia P Wulan Awaliyatul H.
Nuriyanti Sahrul Ramadhan
Pengertian Konflik
Istilah "konflik" secara etimologis berasal dari bahasa Latin "con" yang berarti bersama dan
“fligere" yang berarti benturan atau tabrakan.

 Konflik adalah perselisihan internal yang dihasilkan dari perbedaan ide,nilai-nilai, dan perasaan
antara dua orang atau lebih (Marquis & Huston,1996 dalam Hendel dkk, 2005)

 Menurut Kazimoto (2013), konflik adalah adanya perselisihan yang terjadi ketika tujuan,
keinginan, dan nilai bertentangan terhadap individu atau kelompok.

Dari berbagai pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa konflik adalah percekcokan,
perselisihan dan pertentangan yang terjadi antar anggota atau masyarakat dengan tujuan untuk
mencapai sesuatu yang diinginkan dengan cara saling menantang dengan ancaman kekerasan.
1. Perbedaan Setiap Individu

PENYEBAB
KONFLIK 2. Faktor Kebudayaan

3. Faktor Kepentingan

4. Interaksi Sosial

5. Perubahan Sosial
KATEGORI
KONFLIK
1. Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang
dengan dirinya sendiri.
konflik ini terjadi ketika seseorang didalam kelompok
melakukan kerja berbeda dari tujuan.
Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu:

a. Konflik pendekatan-pendekatan
b. Konflik pendekatan-penghindaran
c. Konflik penghindaran-penghindaran
2. Konflik interpersonal terjadi antara dua orang atau lebih,
dimana nilai,tujuan, dan keyakinan berbeda. konflik ini sering
terjadi karena seseorang secara konstan berinteraksi dengan
orang lain sehingga ditemukan perbedaan-perbedaan.

3. Konflik Intra Kelompok


Konflik ini terjadi ketika seseorang didalam kelompok
melakukan kerja berbeda dari tujuan.

4. Konflik Antar Kelompok


Konflik ini dapat timbul ketika masing-masing kelompok
bekerja untuk mencapai tujuan kelompoknya
PROSES
KONFLIK
Menurut Pondi ( dalam Sopiah, 2008 )
proses konflik dimulai dari :
Konflik yang tampak
Konflik yang dirasakan sengaja
Konflik Laten (felt conflict) dimunculkan

1. 2. 3.

Tahapan konflik yang Konflik yang terjadi karena Konflik yang sengaja
terjadi terus -menerus adanya sesuatu yang dirasakan dimunculkan untuk dicari
(laten) sebagai ancaman, ketakutan, solusinya.
tidak percaya, dan marah.
STRATEGI
PENYELESAIAN
KONFLIK
 Kompromi (Compromising)

Suatu strategi penyelesaian konflik di mana semua yang terlibat saling menyadari
dan sepakat pada keinginan bersama, Penyelesaian strategi ini sering diartikan
sebagai lose-lose situation. Kedua pihak yang terlibat saling menyerah dan
menyepakati hal yang telah dibuat

 Dominating (Forcing)

Strategi ini dapat diartikan sebagai win-lose situation. Penyelesaian ini


menekankan hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa
mempertimbangkan yang kalah.

 Akomodasi

Istilah lain yang sering digunakan adalah cooperative situation. Konflik ini
berlawanan dengan kompetisi. Pada strategi ini, seseorang berusaha
mengakomodasi permasalahan, dan memberi kesempatan pada orang lain untuk
menang.
 Smoothing (obliging)

Seseorang yang bergaya obliging lebih memusatkan perhatian pada


upaya untuk memuaskan pihak lain daripada diri sendiri.

 Menghindar (avoiding)

Teknik menghindar (avoiding) cocok digunakan untuk menyelesaikan


masalah yang sederhana, atau jika biaya yang harus dikeluarkan untuk
konfrontasi jauh lebih besar daripada keuntungan yang akan diperoleh.

 Kolaborasi

Strategi ini merupakan strategi win-win solution. Dalam kolaborasi,


kedua pihak yang terlibat menentukan tujuan bersama dan bekerja sama
dalam mencapai suatu tujuan
THANKS !
Do you have any questions?
PERTANYAAN
1.
KESIMPULAN

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa


individu dalam suatu interaksi.
Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut
ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan
lain sebagainya. konflik yang terkontrol akan menghasilkan
integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat
menciptakan konflik. Konflik sendiri tidak selalu harus dihindari
karena tidak selalu negatif akibatnya.

Anda mungkin juga menyukai