Anda di halaman 1dari 12

Pingsan

dan
Henti Napas
Pipit Trianisa
X TLM

This template was created by Slidesgo


JENIS KECELAKAAN

• Pingsan atau sinkop adalah hilangnya kesadaran sementara yang


terkait dengan kurangnya aliran darah ke otak. 

• Apnea atau henti napas merupakan suatu kondisi berhentinya


proses pernapasan dalam waktu singkat (beberapa detik hingga
satu atau dua menit) tetapi dapat juga terjadi dalam jangka
panjang.

This template was created by Slidesgo


PENYEBAB KECELAKAAN

Penyebab Pingsan
Pingsan terjadi karena tekanan darah menurun secara tiba-tiba dan menyebabkan berkurangnya
aliran darah ke otak. Kondisi yang bisa memicu pingsan antara lain stres, ketakutan, cuaca yang terlalu
panas, dan perubahan posisi secara tiba-tiba.
Ada beberapa kondisi medis yang bisa mendasari munculnya pingsan, yaitu:
• Gangguan sistem saraf
Gangguan pada sistem saraf yang bertugas mengatur detak jantung dan tekanan darah,
yaitu sistem saraf otonom, dapat menyebabkan seseorang pingsan
• Penyakit jantung dan pembuluh darah
Gangguan tersebut bisa berupa aritmia, penyempitan katup jantung, hingga anomali atau
kelainan pada struktur jantung.
• Hiperventilasi
Hiperventilasi adalah kondisi saat seseorang mulai bernapas terlalu cepat.. Saat seseorang
mengalami hiperventilasi, kadar karbon dioksida di dalam tubuhnya akan menurun.
This template was created by Slidesgo
PENYEBAB PERNAFASAN BERHENTI (Asphxia)

• Terhalangnya udara yang masuk ke dalam paru-paru, misalnya karena tercekik, kemasukan
benda asing ke dalam tenggorokan, atau kemasukan air karena tenggelam.
• Kelumpuhan pada pusat pernafasan di otak, misalnya karena pukulan keras di kepala, atau
perut, udara yang terlalu dingin atau panas, terkena aliran listrik.
• Sel-sel merah tidak dapat bekerja dengan baik.
• Oksigen kurang dalam udara, misalnya di ruangan yang tertutup rapat.

This template was created by Slidesgo


GEJALA KECELAKAAN

Gejala Pingsan
Sebelum pingsan, seseorang biasanya mengalami gejala awal berupa:

• Mengantuk.
• Menguap.
• Mual, cemas, bernapas dengan cepat, dan berkeringat dingin tiba-tiba.
• Linglung dan tubuh limbung, terutama ketika berdiri.
• Pusing dan seperti melayang.
• Pandangan kabur atau tampak titik-titik hitam dalam pandangan.
• Telinga berdenging.
• Sakit kepala.
• Jantung berdebar.

This template was created by Slidesgo


Gejala Henti Napas
Segera periksa saat mengalami beberapa gelaja berikut:
• Mendengkur kronis (jangka panjang)
• Mendengkur keras
• Tersedak saat tertidur
• Terengah-engah ketika tertidur
• Kelelahan pada siang hari
• Sakit kepala di siang hari
• Kesulitan berkonsentrasi
• Masalah memori
• Sering buang air kecil di malam hari
• Mulut kering
• Sakit tenggorokan setelah bangun tidur
• Sering terbangun saat tertidur

This template was created by Slidesgo


PERTOLONGAN PERTAMA

Pertolongan Pertama pada Orang Pingsan

1. Posisikan penderita dalam keadaan berbaring


Saat penderita mengatakan dirinya akan pingsan, maka baringkan penderita. Untuk
mencegah kejadian pingsan berulang, cegah penderita untuk bangkit terlalu cepat setelah
berbaring. Bila tidak ada area yang aman untuk berbaring, maka penderita boleh duduk.
Posisikan kepala di antara kedua lutut.

2. Tinggikan area kaki
Saat penderita berbaring, sangga area kaki dengan bantal atau barang apa pun sehingga
letak kaki menjadi lebih tinggi daripada kepala. Hal ini akan memperbanyak aliran darah
menuju otak. Lakukan pada penderita yang tidak mengalami cedera apapun (misalnya,
tidak habis terjatuh karena pingsan) dan bila pernapasan penderita baik-baik saja.
Posisikan kaki lebih tinggi kira-kira 30 cm bila memungkinkan.

This template was created by Slidesgo


3. Longgarkan pakaian yang ketat
Misalnya dengan membuka kancing kerah penderita, dengan begitu penderita dapat bernapas dengan lebih
mudah dan bebas. Jangan biarkan penderita dikerumuni terlalu banyak orang. Biarkan penderita berbaring
dengan tenang dan di udara terbuka, agar tersedia lebih banyak oksigen untuknya.

4. Coba bangunkan penderita


Setelah membaringkan dan memastikan
kemudahan pernapasan penderita, cobalah untuk
menyadarkannya. Lakukan dengan menepuknya,
memberikan sedikit guncangan pada tubuhnya,
atau memanggilnya dengan kencang.

5. Hubungi petugas kesehatan bila perlu dan


waspadai kerja jantung dan paru
Saat penderita tidak kembali memperoleh
kesadarannya setelah melakukan hal-hal di atas,
segeralah panggil ambulans atau petugas
kesehatan.

Bahwa penderita tidak bernapas atau tidak ada


denyut jantung di nadi karotis (di samping leher),
segera mulai Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Panggil bantuan medis sembari meneruskan siklus
RJP.
Pertolongan Pertama saat Henti Napas

1. Lakukan 3A
3A adalah amankan diri, amankan lokasi, amankan korban. Anda harus memastikan diri
sendiri aman, lingkungan aman, dan korban aman.

2. Periksa Kesadaran
Secara kasar bisa dilihat korban sadar atau tidak. Tapi kalau tidak yakin, cek dengan
memanggil orang tersebut, tepuk-tepuk pipinya, atau pencet tulang dadanya ( salah satu titik tubuh
manusia yang sakit ketika dipencet).

3. Panggil Bantuan
Hubungi Ambulans Gawat Darurat (AGD) di 118 , Dinkes di 119, atau hubungi rumah sakit
terdekat. Ketika memanggil bantuan, jangan lupa sebutkan lokasi insiden, kejadiannya seperti apa,
jumlah korbannya berapa, kondisi korban bagaimana, dan apa jenis bantuan yang sudah diberikan.
Misal, beri tahu bila sudah memberi orang tersebut minyak kayu putih dsb.

This template was created by Slidesgo


4. Algoritma Basic Life Support (BLS)
Hal yang pertama dilakukan adalah periksa
aliran darah atau circulation. Langkah yang dilakukan
bisa dengan periksa nadi menggunakan 2 atau 3 jari.
Posisinya 2-3 cm dari jakun ke arah kiri atau kanan.
Perabaan maksimal 10 detik. Tangani jalan napas
atau airway yaitu dengan mendongakkan kepala
korban dan membuka sedikit mulutnya lalu lihat apakah
ada sesuatu yang menyumbat. Jika yakin bisa
mengambil sesuatu itu, ambil dengan jari. Breathing
yaitu periksa apa korban bernapas atau tidak. Bisa
dengan melihat ke arah dada, rasakan hembusan 
napas dengan pipi, atau dengarkan. Ketiga hal tadi
dapat disingkat dengan Circulation, Airway, Breathing
(CAB).
Amati CAB, jika ada kelainan, misal nadi tidak teraba, terlihat
ada sumbatan, atau tidak ada napas. Maka dianjurkan
melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP).
RJP (Resusitasi Jantung Paru)

Resusitasi Jantung Paru (RJP) yaitu salah satu bentuk basic life support untuk
membantu korban kembali bernapas. Caranya dengan kompresi dada dan memberi napas
buatan. Cara melakukan kompresi dada, pertama letakkan korban di tempat yang datar,
posisi telapak tangan saling bertindih, posisi lutut dekat dengan korban, lengan lurus tidak
boleh bengkok. Ketika mulai kompresi, jangan gunakan tenaga tangan, tapi gunakan berat
tubuh.
Gunakan tekanan dari dua tangan untuk orang dewasa, satu tangan untuk anak dan
dua jari untuk bayi. Saat melakukan pemompaan, biarkan dada mengembang sempurna
dulu, baru pompa lagi, kedalaman sekitar 5-6 cm. Kecepatannya 100-120 kali per-menit.

Untuk melakukan napas buatan, caranya dongakkan kepala korban, buka mulutnya,
tutup hidungnya, dan lakukan napas buatan dengan menghembuskan napas pelan seperti
kita sedang bernapas biasa. Dalam satu siklus, RJP terdiri dari 30 kali kompresi dan 2 kali
napas buatan. Lakukan sampai 5 siklus, kemudian cek nadi leher kembali. Jika masih tidak
teraba, lakukan 5 siklus lagi.

This template was created by Slidesgo


PENANGANAN TINDAK LANJUT
• Pingsan
Ketika bantuan medis datang, beri tahu dokter atau petugas medis mengenai berapa lama penderita pingsan dan
apa saja yang sudah Anda lakukan.Penanganan dan pengobatan yang diberikan oleh dokter kepada pasien yang pingsan
akan disesuaikan dengan penyebabnya. Selain itu, dokter juga akan menyarankan pasien untuk:
• Menghindari faktor pemicu, seperti stres, terlalu lama berdiri, atau berada di ruangan yang
pengap dan panas.
• Mencukupi kebutuhan cairan, membatasi konsumsi garam, kafein, dan alkohol, serta menjaga
porsi makan.

• Henti Napas
Pendekatan untuk mengobati apnea meliputi:
• Mengobati kondisi medis
Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan apnea. Pengobatan lini pertama yang paling sering
digunakan adalah mengobati kondisi yang mendasarinya. Pengobatan dapat dilakukan dengan
menurunkan berat badan jika Anda mengalami kelebihan berat badan.
• Mengubah obat
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan apnea. Terkadang mengubah obat-obatan dapat
membantu Anda meringankan gejalanya.
• Mengenakan masker pernapasan saat Anda tidur
Masker yang memberikan tekanan positif terus menerus pada jalan napas, atau atau yang
dikenal dengan CPAP .Memakai masker ini dapat memberi Anda aliran udara konstan yang
membuat jalan napas terbuka saat Anda tidur.

This template was created by Slidesgo

Anda mungkin juga menyukai