Anda di halaman 1dari 13

Paparan Diskusi Publik

Peluncuran Laporan Pemantauan


Pemilu Serentak Tahun 2019 KOMNAS
HAM

Oleh: Arif Budiman (Ketua KPU RI)

Jakarta, 29 Oktober 2019


Perlindungan Hak Memilih Warga Negara di
Pemilu 2019
HAK MEMILIH
Pasal 198
UU No 7 Tahun 2017
(1) Warga Negara Indonesia yang pada hari
Pasal 5 pemungutan suara sudah genap
Penyandang disabilitas yang memenuhi berumur 17 (tujuh belas) tahun atau
syarat mempunyai kesempatan yang lebih, sudah kawin, atau sudah pernah
sama sebagai pemilih, sebagai calon kawin mempunyai hak memilih.
anggota DPR, sebagai calon anggota (2) Warga Negara Indonesia sebagaimana
DPD, sebagai calon Presiden/Wakil dimaksud pada ayat (1) didaftar 1 (satu)
Presiden, sebagai calon anggota DPRD,
dan sebagai penyelenggara Pemilu “ kali oleh Penyelenggra Pemilu dalam
daftar Pemilih.
(3) Warga Negara Indonesia yang telah
dicabut hak politiknya oleh pengadilan
tidak mempunyai hak memilih.
PENDAFTARAN PEMILIH

Permasalahan yang terjadi pada Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih


 Undang-undang mensyaratkan pemilih harus sudah terdaftar dalam data kependudukan
dibuktikan dengan KTP-elektronik;
 Belum semua pemilih telah melakukan perekaman data kependudukan disebabkan:
• Belum terjangkau pelayanan dan masalah geografis
• Adat budaya kesukuan
 Respon masyarakat terhadap data pemilih masih rendah;
 Alamat KTP tidak sesuai dengan domisili Pemilih (Apartemen, rumah susun, panti,
kontrakan, rutan dan lapas, dll).
 Problem pendataan Kelompok Disabilitas:
 Kelompok Disabilitas dan Keluarganya banyak yang enggan didata terkait jenis
disabilitasnya
 Data kependudukan terkait informasi disabilitas tidak update dan tidak ada data
pembanding dari instansi yang menangani kelompok disabilitas
Upaya KPU Untuk Melindungi Hak Pilih:
1) koordinasi dengan instansi yang menangani kependudukan
dan catatan sipil sesuai tingkatannya;
2) koordinasi dengan instansi untuk pemutakhiran data Pemilih
di rumah tahanan, lembaga pemasyarakatan, dan rumah
sakit;
3) koordinasi dengan Peserta Pemilu dan Bawaslu sesuai
tingkatannya;
4) pencermatan terhadap data pemilih;
5) melakukan sosialisasi.

Atau
https://lindungihakpilihmu.kpu.go.id/

Download Aplikasi Android :


KPU RI Pemilu 2019
PERLINDUNGAN HAK PILIH DI RUMAH SAKIT JIWA
Pelayanan hak pilih bagi penderita gangguan jiwa dilakukan dengan:
a. Berkoordinasi dengan pengelola rumah sakit jiwa untuk menyiapkan data Pemilih dan
menerbitkan surat keterangan dokter bagi pasien rumah sakit jiwa yang tidak memiliki
kemampuan untuk memilih sebagai dasar untuk dilakukan pendataan sebagai Pemilih;
b. PPS melakukan pendataan Pemilih yang menggunakan hak pilih di rumah sakit jiwa setelah
mendapatkan surat keterangan dokter, paling lambat lambat 30 (tiga puluh) Hari sebelum hari
Pemungutan Suara;
c. PPS memberikan formulir Model A.5-KPU kepada Pemilih di rumah sakit jiwa berdasarkan
hasil pendataan; dan
d. KPPS pada TPS terdekat dengan rumah sakit jiwa, melaksanakan kegiatan Pemungutan
Suara di rumah sakit jiwa tersebut.

(PKPU No 3 Tahun 2019 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilihan Umum Pasal 222)
Tantangan Penyelenggara Pemilu
Serentak
Tantangan Penyelenggaraan Pemilu
Serentak Tahun 2019:
• membutuhkan tahapan lebih Panjang;
• waktu persiapan lebih lama;
• pengadaan dan distribusi logistik pemilu
lebih banyak;
• teknis penyelenggaraan &
pengadministrasian lebih rumit;
• melibatkan lebih banyak petugas terutama
panitia ad hoc.
Rekruitmen Petugas KPPS

Berdasarkan UU 7 tahun 2017 pasal 72 jo. PKPU


Nomor 36 pasal 36 ayat (1), Syarat untuk menjadi
anggota PPK, PPS, KPPS, PPLN, KPPSLN, salah
satunya meliputi:
g. mampu secara jasmani, rohani, dan bebas dari
penyalahgunaan narkotika;
Peraturan KPU mensyaratkan KPPS mampu secara
jasmani dan rohani serta bebas dari penyalahgunaan
narkoba berdasarkan surat penyataan calon anggota
KPPS dan penilaian PPS terhadap kondisi dan
berkas calon.
Penyelenggara Ad hoc

Kecamatan
PPK 7.201 Wilayah dengan Jumlah Petugas 36.005

Desa/Kelurahan/LN
PPS 83.530 Wilayah dengan Jumlah Petugas
250.850

KPPS TPS
812.708 Wilayah dengan Jumlah Petugas
5.682.602
Antisipasi Beban Kerja Ad Hoc
Pasal 350 ayat (1) Undang-Undang 7 tahun 2017:
Pemilih untuk setiap TPS paling banyak 500 (lima ratus) orang.

KPU menyesuaikan jumlah pemilih per TPS, yang tertuang dalam Pasal 11 PKPU Nomor 3
Tahun 2019:

1) Jumlah Pemilih untuk setiap TPS paling banyak 300 (tiga ratus) orang dengan memperhatikan:
a. tidak menggabungkan kelurahan/desa atau nama lain;
b. kemudahan Pemilih ke TPS;
c. tidak memisahkan Pemilih dalam satu keluarga pada TPS yang berbeda;
d. hal-hal berkenaan dengan aspek geografis; dan
e. jarak dan waktu tempuh menuju TPS dengan memperhatikan tenggang waktu Pemungutan
Suara.

2) Penyesuaian jumlah Pemilih untuk setiap TPS dimaksudkan agar Pemungutan dan
Penghitungan Suara di TPS dapat dilaksanakan pada hari yang sama.
Perlindungan Kerja Panitia Ad hoc

• KPU menetapkan Keputusan KPU Nomor 926/KU.03.2-


Kpt/05/KPU/IV/2019 tanggal 30 April 2019 tentang Pedoman Teknis
Pemberian Santunan Kecelakaan Kerja bagi Anggota dan Sekretariat
Panitia Pemilihan Kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara, Anggota
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dan Petugas Ketertiban
Tempat Pemungutan Suara Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum
Tahun 2019
• Keputusan ini merupakan bentuk tanggapan cepat KPU terhadap
penyelenggara pemilu tingkat ad hoc yang meninggal dunia karena sakit,
kelelahan dan beban kerja dalam melaksanakan tugas.
Data Laporan Penyelenggara Sakit dan Meninggal

KPU Telah menerima laporan Personil Badan Ad Hoc Pemilu 2019 yang Sakit dan
Meninggal dari KPU di daerah untuk selanjutnya melakukan Verifikasi dan Validasi untuk
pemberikan santunan kecelakaan kerja bagi Anggota dan Sekretariat PPK dan PPS,
Anggota KPPS, dan Petugas Ketertiban TPS dalam Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019.

Keterangan Laporan Jumlah


Petugas yang Meninggal 883 Orang
Petugas yang Sakit 5.175 Orang

Hasil Verifikasi dan Validasi Jumlah


Petugas yang Meninggal 715 Orang
Petugas yang Sakit 778 Orang
Data per tanggal 24 Oktober 2019
Data Terkonfirmasi Penyelenggara Meninggal

NO URAIAN JUMLAH PERSONIL


1. Jumlah Data Personil Badan Ad Hoc Dilaporkan Meninggal 883 orang
2. Jumlah Data Personil Badan Ad Hoc Pemilu 2019 yang telah
terverifikasi dan tervalidasi 715 orang

3. Jumlah Data Laporan yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) 168 orang
4. Jumlah Data Personil Badan Ad Hoc Pemilu 2019 yang telah
ditransfer santunan kematian 625 orang

5. Jumlah Data Personil Badan Ad Hoc Pemilu 2019 yang telah


terverifikasi namun masih dalam proses pengajuan 91 orang

Data per tanggal 24 Oktober 2019


Data Terkonfirmasi Penyelenggara Sakit

NO URAIAN JUMLAH PERSONIL


1. Jumlah Data Personil Badan Ad Hoc yang Sakit 5.175 orang
2. Jumlah Data Personil Badan Ad Hoc Pemilu 2019 yang telah
terverifikasi dan tervalidasi 778 orang

3. Jumlah Data Laporan yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) 2.907 orang
4. Jumlah Data Personil Badan Ad Hoc Pemilu 2019 yang telah
ditransfer santunan sakit 210 orang

5. Jumlah Data Personil Badan Ad Hoc Pemilu 2019 yang telah


terverifikasi namun masih dalam proses pengajuan 568 orang

Data per tanggal 24 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai