INFEKSI MENULAR SEKSUAL

Dr. dr. Muji Iswanty, SH, MH, Sp.KK, M.Kes

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KULIT DAN

KELAMIN INDONESIA
 4
PERAN IMS TERHADAP TRANSMISI
HIV
• IMS → Memfasilitasi penularan HIV dengan menembus
penghalang mukosa pelindung & merekrut sel imunitas yang
rentan (Sel T-helper CD4 +, makrofag) ke tempat infeksi
• IMS dengan dampak terbesar pada pelepasan HIV →
menghasilkan ulkus genital & keputihan (Sifilis, Chancroid,
gonore, Chlamydia, HSV-2, trichomoniasis, vaginosis bakteri,
uretritis, servisitis & mucopus serviks )
 5
EPIDEMIOLOGI KOINFEKSI HIV
DENGAN IMS

• HIV + pada tes IMS → IMS 19,6%

• Koinfeksi HIV & IMS bakteri → 23% kasus →
Chlamydia 10% diikuti oleh gonore 9%, bakteri
vaginosis 4,8% & sifilis 2,5%. Laki-laki gonore
(11,5%) tersering didiagnosis diikuti oleh Chlamydia
(8,6%) & sifilis (2,8%).
 TATALAKSANA
• Sefalosporin generasi 3 -> single dose 400mg
• Levofloxacin (sudah dilaporkan resistensi)
• Tiamfenikol (tidak dianjurkan pada ibu hamil)

Adachi K, Klausner JD, Bristow CC, Xu J, Ank B, Morgado MG, et al. Chlamydia and Gonorrhea in HIV-infected pregnant women and infant HIV transmission. Sex Transm Dis. 2015;42(10): 554–65.

 
 1
Respon imun pada sifilis → melibatkan mobilisasi NF-jB dalam
regulasi ekspresi gen HIV-1 4
1. SIFILIS & TRANSMISI HIV

Sifilis fase primer ditandai

adanya ulkus durum

Clement ME, Okeke NL, Hicks CB. Treatment of syphilis: a systematic review. JAMA. 2014;312 (18):1905–17.

 
 1
SIFILIS & TRANSMISI HIV 5

Sifilis fase sekunder

(a) moth-eaten alopecia
(b) Condiloma lata
(c) macula sifilis.
Clement ME, Okeke NL, Hicks CB. Treatment of syphilis: a systematic review. JAMA. 2014;312 (18):1905–17.

 
 TATALAKSANA

Terapi jangka panjang → satu / dua tambahan 2,4 juta

unit benzathine penicillin G IM satu minggu terpisah
pada pasien koinfeksi HIV
Tidak ada rejimen pengobatan sifilis terbukti lebih
efektif dalam mencegah neurosifilis pada orang dengan
infeksi HIV daripada rejimen sifilis yang
direkomendasikan untuk orang tanpa infeksi HIV.

Stamm, L.V., 2015. Syphilis: antibiotic treatment and resistance. Epidemiology & Infection, 143(8),
pp.1567-1574.
 TATALAKSANA
• Valaciclovir 500mg b.i.d x 5 hari
• Asiklovir 400mg t.i.d x 5 hari
• Asiklovir 200mg 4 kali sehari x 5 hari
 TATALAKSANA
• Metronidazole 2x500mg; selama 7 hari
• Metronidazole 2 gram single dose
 TATALAKSANA
• Siprofloksasin oral 2x500mg/hari selama 3 hari
• Eritromisin oral 4x500mg selama 7 hari
• Azithromisin oral 1g dosis tunggal
• Seftriakson i.m. 250mg dosis tunggal
 TATALAKSANA
First Line:
• Azitromisin p.o 1g dosis tunggal
• Doksisiklin p.o 100mg 2x1 selama 7 hari

• Second Line
• Tetrasiklin p.o 500mg 4x1 selama 7 hari
• Eritromisin p.o 500mg 4x1 selama 7 hari
 TATALAKSANA
• Trikloroasetat (TCA) 50-70% topokal
• Tinktura podifilin 10-25%
• Salep Asam Salisilat 20-40%
• Imikuimod 5% 3 kali semnggu selama 16 minggu
• Pembedahan
• Elektrokauterisasi
 TATALAKSANA
• Klotrimazol intravaginal 200mg selama 3 hari
• Klotrimazol intravaginal 500mg dosis tunggal
• Flukonazol oral 150mg dosis tunggal
• Itrakonazole oral 200mg 2x1 dosis tunggal
• Nistatin 100.000 IU selama 14 hari
TATALAKSANA
World Health Organization. (2018). Updated recommendations on first-line and second-line antiretroviral regimens and post-exposure prophylaxis
and recommendations on early infant diagnosis of HIV: interim guidelines: supplement to the 2016 consolidated guidelines on the use of
antiretroviral drugs for treating and preventing HIV infection (No. WHO/CDS/HIV/18.51). World Health Organization.
 ARV Kombinasi

Kementerian Kesehatan (2011).Tatalaksana Klinis Infeksi HIB dan Terapi ARV