0:
TANTANGAN BARU BAGI PEKERJA
SOSIAL?
Oleh:
Dr. Taufiqurokhman, A.Ks, S.Sos, M.Si
Kepala Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Revolusi Industri 4.0 atau yang lebih dikenal sebagai Revolusi Industri keempat
menimbulkan ketakutan bagi banyak pihak soal pekerjaan manusia yang akan
digantikan oleh teknologi terkini.
Di Indonesia revolusi industri ini sudah terlihat di sektor perbankan. Banyak karyawan
perbankan yang nasibnya terancam karena revolusi Industri ini. Bahkan Jaringan
Komunikasi Serikat Pekerja Perbankan Indonesia mencatat sudah ada 50.000
karyawan bank yang di-PHK karena perkembangan teknologi.
Revolusi industry 4.0 ditandai dengan kemunculan super computer, robot pintar,
rekayasa genetika, kendaraan tanpa pengemudi yang dapat mengancam hilangnya
profesi supir, cloud computing, sistem big data, rekayasa genetika dan
perkembangan Neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih
mengoptimalkan fungsi otak.
Dampak Sosial dari Revolusi Industry 4.0 dapat menciptakan pola pikir yang inovatif
dan kreatif tapi tidak menciptakan pola pikir yang kritis.
Karakteristik Revolusi Indutri 4.0:
1. Kehadiran disruptive technology
2. Perubahan ukuran Beberapa tahun yang lalu perusahaan di bidang peniagaan
berlomba–lomba membangun gedung yang bagus, sedangkan sekarang lebih
booming marketplace sehingga tinggal foto produk dengan bagus dan
menguploadnya.
3. Wajah ekonomi dunia saat ini dipenuhi oleh hal-hal yang dapat dilihat
secara online seperti: sharing economic, e-education, e-governme
Ancaman dan peluang Revolusi Industri 4.0
Ditandai dengan enam pilar teknologi, yaitu: Internet of Thing (IoT), Cloud
Computing. Big Data Analytics, Artificial Intelligence, Super Apps, dan
Broadband Infrastructure.
Interkoneksitas perkembangan teknologi, yang disebut sebagai era
Hipperconnected, membawa pada sebuah pendekatan baru dalam
membangun relasi sosial antar individu melalui proses teknologi informasi dan
komunikasi yang berjejaring secara meluas, karena sama-sama terhubung
dengan manusia dari seluruh belahan dunia.
Menurut Zhou et al. (2015) secara umum terdapat lima tantangan besar yang
sedang dihadapi oleh masyarakat secara global di tengah era 4.0 yaitu
aspek pengetahuan, teknologi, ekonomi, social, dan politik.
Dengan demikian, setiap orang akan mengalamai ketidakpastian (uncertainty).
Era 4.0 merupakan situasi dunia di mana revolusi digital gencar terjadi. Sehingga
dikenal dengan istilah ERA DISRUPSI yang bermakna tercabut dari
akarnya.
Era disrupsi ditandai oleh perubahan yang mendasar karena terjadi perubahan
yang masif pada masyarakat di bidang teknologi dan berdampak pada setiap
aspek kehidupan, yaitu disruptive regulation, disruptive culture, disruptive
mindset, dan disruptive marketing
Profesi Peksos Era Digital Teknologi: