B A G I A N ANAOMI
!a"#$tas %&do"t&ran Uni'&rsitas Anda$as
EMBRIOLOGI SUSUNAN PENCERNAAN
BERASAL DARI
• Pharyngeal Gut
• Usus sederhana depan
• Usus sederhana tengah
2/9
Pharyngeal Gut
• Pada minggu keempat terbentuk lengkung
pharynx yang terdiri atas : jaringan
mesenkim yang dipisahkan oleh celah
pharynx
• Bersamaan dengan itu terbentuk kantong
pharynx disepanjang dinding lateral
pharynx
3/9
/9
"engkung Pharynx
#$%&'%' ( # ( )
• Bagian inti* +esoderm
• Bagian luar* $ktoderm
• Bagian dalam* $ntoderm
, /9
- /9
)ulang ra#an yang d&bentu lengung pharyn*
. /9
Set&ap lengung " e " b a # a
persyara(an tersend&r&
9/9
1antong Pharynx
0/9
/9
(lat4alat yang dibentuk kantung pharynx
2/9
Celah Pharyn*
Banyanya + buah
,ang "enetap hanya satu
Bere"bang "en$ad& "eatus a-ust&-us
e*ternus
3/9
)indroma lengkung pertama
• #erjadi karena kegagalan / perkembangan
abnormal lengkung pharynx pertama
• )indroma treacher collins 5&ysostosis
+andibulo 6acialis7
4 telinga luar abnormal
4 kelainan telinga tengah dan dalam
4 hipoplasia tulang pipi dan rahang baah 4
kelainan kelopak mata baah
/
9
)indroma Piere %obin
• 8ipoplasia rahang baah
• Palatoschiis
• 1elainan telinga dan mata
! /9
Perkembangan lidah
• #erbentuk pada minggu keempat
• Berasal dari
4 lengkung pertama
membentuk corpus lingua
4 lengkung kedua* ketiga dan
sebagian keempat
membentuk radix lingua
4 lengkung keempat
membentuk epiglotis
, /9
- /9
#ongue tie ; ankyloglossia
• "idah tidak bebas dari mulut
• Penyebab : tidak terjadi degenerasi sel
pada dasar mulut* sehingga
lidah terikat pada dasar mulut
&alam keadaan normal* terjadi degenerasi
sel yang luas* yang tersisa hanya :
FRENULUM
. /9
Perkembangan Palatum
• Berasal dari pasangan pertama
lengkung pharynx
• Pada akhir minggu keempat terdapat
tonjolan maxilla dilateral dan
tonjolan mandibula kaudal dari
stomadeum
9/9
20/9
• #onjolan maxilla bertumbuh kemedial
membentuk segmen antar maxilla yang
membentuk :
2/9
22/9
"angit sekunder/palatum sekunder
• &ibentuk oleh daun4daun langit sekunder
5palatum7 yang berasal dari penonjolan
sekunder
2/9
&ibelakang =oramen incisi>um terjadi :
4 )umbing langit sekunder
4 )umbing u>ula
?ampuran kedua sumbing
diatas Penyebab :
4 Genetik
4 "ingkungan
2! /9
E ( ) r i o $ o * i S#s#nan
• P&n+&rnaan
Mula& terbentu pada eh&dupan "ud&gah . s!"&t /00
har&1 sebaga& a&bat dar& pel&patan "ud&gah earah
-ephal! -audal dan lateral2 seh&ngga r!ngga yang
d&batas& ent!der" sebag&an ter-aup edala"
"ud&gah dan "e"bentu usus sederhana%
• Pada bag&an epala dan e!r "ud&gah2 usus sederhana
"e"bentu tabung buntu "as&ng'"as&ng 3
4 Usus sederhana depan /(!re gut1
4 Usus sederhana belaang /h&nd gut1
&
da ngduut1n gy anugn &unngtu telur%
2, /9
2- /9
P & r " & ( ) a n * a n #s#s s&d&rana d&-an
• Oes!pagus
4 5et&a "ud&gah beru"ur 6 + "&nggu2 "un-ul
d&7ert&-ulu" pada d&nd&ng 7entral usus sederhana
dber!pna-nh &aaye
l n1g% dD&s&7eebrut&t- ud/ u
l &7"e r&tn&
-&
2. /9
29/9
Perkembangan@@
30/9
3/9
%&$ainan %on*&nita$
(tresia Aesopagus 6istula Aesophagotrachealis
• 5ela&nan &n& a&bat 3
;%Peny&"pangan septu" e!s!phag!tra-heale e
p!ster&!r
0%<at!r'(at!r "ean& yang " e n d ! r ! n g d&nd&ng d!
rsal usus depan sederhana e arah anter&!r
32/9
• Bentuk lain* saluran =istula diganti oleh tali ligamentum@
• 1eadaan yang jarang terjadi kedua bagian bermuara
kedalam trachea@
3/9
• Perubahan eduduan la"bung arena &a
dan su"bu
• D&se&tar su"bu "e"an$ang la"bung
" elauan putaran => searah $aru"
!
$a" %
• A&batnya
4 N%: && 3 se"ula
r yang "ensara(& &&
r "enu$u depan
4 N%: anan yang se"ula "ensa(ar& anan "enu$u
4 Sbelaang
&s&&&
r "enghadap e depan
4 S&s&anan "enghadap e belaang
3! /9
3, /9
L a ( ) #n*
• Sela"a perputaran &n& bag&an d&nd&ng belaang
la"bung tu"buh leb&h -epat dar& bag&an
depannya% ?al &n& "enga&batan pe"bentuan
3
4 -ur7atura " a y ! r
4 -ur7atura "&n!r
• U$ung -ephal&- dan audal la"bung pada
• Sten!s&s Pyl!rus
4 D&sebaban !leh ! t ! t ' ! t ! t "el&ngar d& daerah
pyl!rus "enebal seh&ngga ter$ad&
penye"p&tan r!ngga pyl!rus
4 A&batnya per$alanan "aanan tersu"bat
seh&ngga ana "untah hebat dan pr!yet&l
/
D#od&n#(
5ela&nan 5!
;% Atres&a andung
ngen&tal e"pedu
• Pada "ulanya andung e"pedu "erupaan
alat yang ber!ngga% A&bat pr!l&(eras& ep&tel
yang "elap&s&nya2 andung &n& "en$ad&
padat untu se"entara #atu% 5e"ud&an
ter$ad& reanal&sas& ep&tel2 seh&ngga r!ngga
tetapnya terbentu% B&la reanal&sas& t&da
ter$ad&2 andung e"pedu tetap
! 2/9
5ela&nan 5!
0% Atres&a saluran e"pedu%
ngen&tal
• Saluran d&dala" dan luar hat& $uga "engala"&
perpadatan% B&la reanal&sas& ta ter$ad& aan
terbentu atres&a% B&asanya hanya terbatas
pada hanya sebag&an e-&l du-tus
5ela&nan 5!
3@ ngen&tal
Bentuk ganda >esica
=elea@
! ! /9
5ela&nan 5!ngen&tal
+% Pe"belahan sebag&an 7es&-a (elea
Pan-reas
• D&bentu !leh3
4 )unas pan-reas d!rsal
4 )unas pan-reas 7entral
Pan-reas
• Du-tus pan-reat&-us " a y ! r b e r s a " a ' s a " a
dengan du-tus -h!led!-hus ber"uara d&
pap&la du!den& "ay!r%
• Du-tus pan-reat&-us a--es!r&us ber"uara
pada pap&la du!den& "&n!r%
• ; > dar& asus edua saluran gagal
bersatu dan susunan ganda tetap
d&pertahanan%
, /9
Pan-reas
• Pulau'pulau langerhans%
5ela&nan 5!
;% ngen&tal
Pan-reas yang berbentu -&n-&n
4 )unas pan-reas terd&r& atas 0 bag&an yang dala"
eadaan n ! r " a l bersatu dan berputar d&se&tar
du!denu"2 seh&ngga terleta d&ba#ah tunas
pan-reas d!rsal%
4 5adang'adang bag&an anan berputar se-ara n ! r " a l
tetap& bag&an &&
r bergeser earah yang berla#anan%
A&batnya du!denu" d&e&l&
l ng&!leh pan-reas yang
berbentu -&n-&n%
4 5ela&nan &n& adang'adang "en$ep&t du!denu" dan
"enyebaban penyu"batan%
, 3/9
, /9
5ela&nan 5!
0% Pan-reas heter!t!p&
ngen&tal
4 5eadaan d&"ana $ar&ngan pan-reas dapat
d&te"uan "ula& dar& u$ung d&stal !es!pagus
sa"pa& pun-a $erat usus sederhana%
4 ,ang pal&ng ser&ng d&te"uan pada selaput
lend&r la"bung dan d&7ert&-ulu" Me-el%
, ! /9
d4
e#D&a(esrat& -yualun"g"d
&e-enela dlasne
bda&7geart&&3-uu
l " &lleal
• ?ern&a ph&s&!l!gy
Pertu"buhan $erat usus pr&"er sangat pesat teruta"a
Ab&baagt& apne r-trua"n&baunl hyaan% yang -epat &n&
dan perluasan hat& yang serenta2 r!ngga perut untu
se"entara terlalu
pada "&nggu e ena"% , 9/9
- 0/9
%
atas3
4 =>sela"a hern&as&
4 Perputaran
; > sela" &n
&$erat
a berla#anan
usus dengan
e" bal& arah
e r! ngga
• Usus besar $uga -uup berta"bah pan$ang2
o
$a"%
perut%
sedangan yeyenu" dan &leu" sela&n berta"bah
pan$ang $uga aan "e"bentu $erat'$erat
bergelung sela"a perputaran%
- /9
- 2/9
- 3/9
• er at
s & s & yangn "% asu ber&utnya "a&n l a " a "a&n
d &
"enetap
• Gele"bung - a e - u " yang "erupaan bag&an -audal $erat
usus sederhana terah&r "asu e r!ngga perut%
- /9
- ! /9
@ terjadi j5ereatlmesenterium
6ixasi akibat 4aej &rnata usn us5 @ !
tertekan pada
dinding belakang perut dan beberapa
ngen&tal
daerah*
sehingga selaput ini bersatu dengan
parietal@ (kbiatnya jerat4jerat usus
peritonium
tertentu akan melekat pada
kedudukannya@
2@ )isa4sisa ductus >itellinus@
a@ )ebagian kecil C 24D ductus >itellinus tetap ada
membentuk sebuah kantong pada illium
5di>erticulum +eckel7@ Pada orang deasa*
di>erticulum ini terletak C 04,0 cm dari >al>ula
iliocaecalis* pada tepi ilium yang berhadapan
dengan mesenterium@
- - /9
5ela&nan 5!
b@ ngen&tal
6istula umbilicalis atau =istula >itellina@
1adang4kadang ductus >itelina dipertahankan
seluruhnya* sehingga membetuk hubungan langsung
antara pusat dengan saluran pencernaan@ &alam hal ini
tinja dapat keluar melalui pusat@
c@ 1ista >itellina atau enterocystoma@
1edua ujung ductus >itellinus diubah menjadi tali4tali
=ibrosa* sedangan bagian tengah membetuk kista yang
besar@ 1arena tali4tali =ibrosa ini melintasi rongga
peritonium* jerat4jerat usus mudah terjerat disekitarnya
sehingga menyebabkan tersumbat dan menimbulkan
strangulasi@
- . /9
- 9/9
3@
5ela&nan 5!
A mphalocele
ngen&tal
Eerat4jerat usus gagal kembali dari tali pusat ke dalam rongga
perut* akibatnya jerat4jerat tersebut tetap berada dalam coelom
extraembrional dari tali pusat@ Pada saat lahir herniasi jerat4jerat
ini
menyebabkan pembengkakan yang besar pada tali pusat
hanya ditutupi oleh amnion@
dan
@ 8ernia umbilicalis congenitalis
Pada kelalinan ini lapisan otot dan kulit disekitar pusat tidak
ditemukan* sehingga lapisan permukaan hanya dibentuk
oleh amnion@
(lat4alat dalaman kembali kedalam rongga perut* tetapi
menerobos lagi keluar pada masa janin* sehingga menonjol keluar
dan ditutupi oleh peritonium dan amnion tanpa kulit@ Pada kasus
yang berat semua alat dalaman termasuk hati ditemukan diluar
rongga perut@ 1eadaan ini disebut e>entratio >iscra abdominis
atau gastroschii@
. 0/9
. /9
5ela&nan 5!
!
@
ngen&tal
1elainan putaran jerat usus@
Eerat us us s ederhana dalam keadaan normal berputar 2- 0 berlaanan o
dengan arah jarum jam@ 1 alau putaran hanya 90 * colon dan caecum
o
yang mula4mula kembali akan menempati sisi kiri rongga perut@ Eerat4
jerat yang lain akan terletak makin kekanan@
o
5ela&nan
-@ (tresia dan stenosis
5!
usus@ &apatngen&tal
terjadi disemua tempat sepanjang jerat usus
sederhana@
Pada atresia 5tidak ada rongga sama sekali7
terbentuk sekat pemisah yang tipis melintasi rongga usus@
biasanya
Pada stenosis 5penyempitan rongga7 mungkin disebabkan
rekanalisasi rongga yang tidak sempurna@ (kibat stenosis
: Peregangan bagian proximal
Penyempitan bagian distal@
1elainan kongenital
@( n u s imper=oratus dan atresia
ani@
Pada kasus yang ringan canalis analis
berakhir buntu pada membran analis
yang hanya dipisahkan oleh sekat
pemisah@
Pada kasus yang berat dapat ditemukan
lapisan tebal jaringan ikat@ 'ni bisa
dis ebabkan:
• 1egagalan perkembangan lobang anus
• (tresia recti
. . /9
. 9/9
1elainan kongenital
2@ 6istula recti
)m
i eprienrg=o braetruhsu@bungan
•dengan
(ntara anus
rectum&apat ditemukan
dan >agina :
5=istula recto >aginalis7
• (ntar rectum dan >esica urinaria atau
uretra 5=istula urorectalis7
• &idaerah perineum 5=istula recto perinealis7
90/9
9/9
assa$a(//