Anda di halaman 1dari 26

Traktus Urinarius

USG

Right kidney kalkulus batu VUJ dengan twinkle


artefact

Batu di sistem pengumpul ginjal dengan


Ureterolith dengan dilatasi ureter. System pelvokalises melebar (hidronefrosis)
BNO-IVP
ureterolitiasis Vesikulolitiasis
ANATOMI
https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/anatomy-of-the-urinary-system
1) Ureteropelvicum
juntion

2). Saat ureter


melwati tepi dari
aditus pelvicum,
iliac vessel,
3). Ureterovecical
juntion
BATU SALURAN KEMIH
Urolithiasis
proses terbentuknya batu (kalkuli) pada tractus urinarius
Epidemiologi
• Terjadi di 12% populasi di dunia
• Angka rekurensi tinggi dari 71-80%
diantara banyaknya penderita laki- Etiologi
laki • Batu non-infectious (ca-oxalate, ca-
Faktor resiko fosfat, uric acid)
• • Batu infectious (magnesium
Geografi (gurun, gunung)
• Iklim (tropis) ammonium phosphate, carbonate
• Genetic apatite, ammonium urate)
• • Genetic (cysteine, canthine, 2,8
Diet tinggi protein hewani
• Jarang minum air putih dihydroxyadenine)
• Intake suplemen tinggi ca
Klasifikasi
Ukuran dan Lokasi Gambaran Radiologis
• Diameter : >5 cm, 4-10 cm, • Radiopak: kalkuli kalsium oksalat
10-20 cm, dan > 20 cm. dihidrat, kalsium oksalat
• Posisi anatominya : calyx monohidrat, dan kalsium phospat.
superior, medius, atau • Radiopak lemah: magnesium
inferior; pelvis renali; ureter amonium phospat, apatite, dan
proksimal, medius, dan sistin.
distal; dan vesica urinaria • Radiolusen: kalkuli asam urat,
amonium urat, xanthin, 2,8-
didroksiadenin, batu karena obat-
obatan
Gejala klinis
Nefrolithiasis
• Nyeri region flank dan bisa menjalar
hingga ke pangkal paha atau paha
• Kolik
• Hematuria (gross or microscopic)
• Nyeri saat BAK (dysuria), bisa juga
tidak
• Urine berpasir
• Demam (bila disertai ISK)

KLASIFIKASI
• Batu Staghorn / Batu Cetak
Batu Pielum
• Batu Kaliks
Ureterolithiasis Vesikolithiasis
Umum   Kencing tiba tiba terhenti kemudian lancar kembali setelah
• Nyeri ketok dan nyeri tekan CVA merubah posisi tubuh
• Renal kolik atau ureteral kolik  Nyeri kencing/dysuria hingga stranguri  
• Mual dan atau tanpa muntah  Perasaan tidak enak saat BAK
• Jika pindah posisi, rasa sakit tetap terasa
 Refered pain pada genital (ujung skrotum, penis), pinggang,
• Demam
• Hematuria mikroskopik hingga kaki
• Rasa ingin berkemih namun yang keluar sedikit  Hematuria
• Keluar batu secara spontan dengan diameter 0,5-1cm  Trias Batu Buli : Disuria, Pancaran terganggu, hematuria
Menurut lokasi batu :  
• Ureteropelvic Junction
• Nyeri sedang sampai berat di pinggang tanpa Uretralithiasis
menyebar ke paha • Miksi tiba- tiba berhenti hingga terjadi retensi urin
• Nyeri suprapubic
• Sebelumnya didahului nyeri pinggang
• Urgensi, disuria, stranguria
• Ureter proksimal • Hematuria
• Menyebar ke area lumbal Batu uretra anterior
• Ureter medial • Dapat diraba benjolan keras di uretra pars bulbosa maupun
• Menyebar ke anterior dan caudal  pendularis
• Ureter distal • Kadang tampak di MUE
• Menyebar ke pangkal paha dan are genitalia   • Nyeri pada glans penis atau tempat batu itu berada
Batu uretra posterior
• Nyeri di perineum atau rectum
Diagnosis
•Anamnesis: 
• RPS, RPD, RPK, riwayat nutrisi, riwayat dietary  mencari faktor kemungkinan
terbentuknya batu
•Px. Fisik:
• Tanda Vital : Hipertensi
• Status Urologis : Terutama CVA jika pada ginjal dan regio ginjal
•Px. Penunjang: 
• Darah : Leukosit meningkat atau tidak?
• Urinalisis : Biasanya ditemukan hematuria, sedimen, dan pembentuk batu nya
(Kristal urin)
• Elektrolit : menemukan faktor pembentuk batu nya (kalsium, oksalat, asam
urat) dan melihat fungsi ginjal (ureum, kreatinin)
• Radiologi : BNO IVP, USG
Radiologi

• Untuk diagnosa pasti adanya batu  Intravenous


Pielography (IVP) dan foto polos abdomen atau Blass
Nier Overzicht (BNO).
• Namun pada keadaan tertentu misalnya wanita hamil,
ada riwayat tak tahan dengan zat kontras, ditentukan
dengan pemeriksaan Ultrasonography (USG).
Radiologi

USG
• Lebih sensitif untuk mendeteksi batu ureteral vesical junction
dibandingkan dengan IVP,
• USG tidak dapat mendeteksi batu ureter tengah dan distal.
• USG sangat sensitif terhadap hidronefrosis
•echogenic foci
•acoustic shadowing
•twinkle artefact on colour Doppler
USG Ginjal normal

Besar dan bentuk normal, corteks dan parenkhim normal, tak


tampak batu, system pelvokalises tidak melebar, ureter tidak
terdeteksi, korteks terlihat hipoekoik dibanding hepar
Laki-laki, 35
tahun. Nyeri kolik
pinggang kanan

• Besar dan bentuk


normal, corteks dan
parenkhim normal
• Tampak batu
bayangan ekogenik
dalam sistem
pengumpul ginjal
• System pelvokalises
melebar
(hidronefrosis)
• Ureterolith dengan
dilatasi ureter.

Sumber: https://radiopaedia.org/cases/ureterolithiasis?lang=gb
Urinary complaints.
Patient data
Age: 50 years
Gender: male

• Besar dan bentuk normal,


• corteks dan parenkhim normal,
• Tampak batu hiperekoik di pelvis kanan,
• system pelvokalises tidak melebar,
• ureter tidak terdeteksi,
• Suplai darah dari pembuluh iliaka communis
dextra.

Sumberhttps://radiopaedia.org/cases/pelvic-kidney?lang=gb
Laki-laki, 60 tahun keluhan nyeri perut kiri

• Besar dan bentuk normal,


• corteks dan parenkhim normal,
• tampak batu dipersimpangan
vesikoureterik sinistra (VUJ) dengan
penggunaan Doppler warna menghasilkan
twinkle artefact di posterior area ini
• system pelvokalises tidak melebar,
• ureter tidak terdeteksi.

Sumber: https://radiopaedia.org/cases/vesicoureteric-junction-and-renal-calculi-the-value-of-twinkle-artifact-1?lang=gb
BNO IVP
• Ukuran dan lokasi kalkuli yang bersifat • Modalitas pencitraan standar untuk urolitiasis.
radiopaque. • Ukuran, lokasi, radiodensitas dan lingkungannya
• Radiopaque sering dikaburkan oleh tinja atau (anatomi calyx, tingkat obstruksi), serta unit ginjal
gas usus, dan batu-batu ureter yang melintang kontralateral (fungsi, anomali).
di atas processus transversus corpus vertebra • Memerlukan waktu dan seringkali tidak bisa
sangat sulit untuk diidentifikasi. dilakukan saat pasien dalam kondisi darurat.
• Radiopacities nonurologis  kelenjar getah Dibandingkan dengan USG
bening yang mengalami kalsifikasi, batu • Sensitivitas yang lebih tinggi (64-87%) dan
empedu, tinja dan phlebolith (vena pelvis yang spesifisitas (92-94%)
mengandung kalsifikasi), dapat disalahartikan • Media kontras yang digunakan dalam IVP efek
sebagai batu. samping berupa nefrotoksik yang telah terbukti.
• Sensitivitas dan spesifisitas radiografi BNO Kadar serum kreatini harus diukur sebelum media
rendah (sensitivitas: 45-59%; Spesifisitas: 71- kontras diberikan. Media kontras harus
77%). dipertimbangkan dengan hati-hati, terutama pada
pasien diabetes melitus, penyakit kardiovaskular
atau mieloma multipel.
BNO Pembacaan foto “4 S”
1. Side: apakah penempatan sisi kiri dan kanan • Preperitoneal fat,
sudah benar. Sisi kiri ditandai dengan adanya psos line dan
bayangan gas pada lambung sedangkan sisi kontur kedua ginjal
kanan oleh bayangan hepar. dalam batas normal
2. Skeleton: perhatikan tulang-tulang vertebra, • Distribusi udara
sakrum, kosta serta sendi sakro-iliaka. Adakah dalam kolon
kelainan bentuk (kifosis, skoliosis, atau fraktur) minimal dengan
atau perubahan densitas tulang (hiperden atau fekal material
hipodens) akibat dari suatu proses metastasis. didalamnya
3. Soft tissues: perhatikan adanya pembesaran • Tidak tampak batu
hepar, ginjal, buli-buli akibat retensi urine atau opak
tumor buli-buli, serta perhatikan bayangan • Skeletal dan soft
garis psoas. tissue dalam batas
4. Stone: perhatikan adanya bayangan opak normal
dalam sistem urinaria yaitu mulai dari ginjal, • Tidak tampak ileus
ureter, hingga buli-buli. Bedakan dengan • Tidak tampak
kalsifikasi pembuluh darah atau flebolit dan urolithiasis
feses yang mengeras atau fekolit.
Skema pembacaan foto polos abdomen
BNO-IVP
Persiapan penderita yang akan difoto BNO: 1. Foto I (menit 0) dibuat sebelum disuntik kontras
1. 24 jam sblm peperiksaan tdk boleh makan I.V (setiap Pemeriksaan IVP didahului BNO)
yang berserat) 2. Pasien di injeksi zat Kontras IV ( biasanya vena
2. Puasa 8 jam cubiti) jodium dengan dosis 300 mg/kg berat
3. Laxantia : garam Inggeris 30 gram malam badan atau 1 ml/kg berat badan
sblm pemeriksaan. 3. Foto II: 5 menit sesudah injeksi kontras ⇒ AP :
Tehnik pemotretan : Supine/AP.Batas, Cranial menilai neprogram (sekresi kontras ke
: processus xyphoid. Caudal : Symphisis pubis. parenchyme ginjal )
Batas Lateral : terlihat seluruh perut. 4. Foto III : 15 menit sesudah injeksi ⇒ AP; menilai
Persiapan : Lab : ureum < 50 mg %, Creatinine excresi pelvicalyces sistem dan ureter
< 2 mg %, BNO, Skin Tes 5. Foto IV: release film ( 30 menit) : utk mendptkan
gambran seluruh tract urinarius
6. Foto V : post miksi ⇒ AP : untuk mengukur
residual urine /kontraksi vesica-urinaria
Validitas:
Identitas tidak tercantum, marker R/L tidak ada,
Kasus nephrolitiasis klinis tercantum, artefak tidak ada, foto
mencakup semua (tidak terpotong)
• Perempuan, 25 tahun, dengan nyeri pinggang kiri. Kualitas:
Penetrasi cukup
Rotasi sedikit ke kanan/kiri
Interpretasi foto BNO:
Kontur ginjal kurang terlihat
Psoas line kiri kanan tampak
Tulang-tulang intak
Bayangan radioopak tractus urinarius tidak
tampak
Interpretasi foto IVP:
Bentuk ginjal normal, ukuran normal, letak
ginjal normal
Fungsi ekskresi dan sekresi ginjal kanan baik,
ekskresi ginjal kiri lambat/terganggu
Sistem pelviocalyceal ginjal kanan baik, ginjal
kiri terdapat hidronefrosis
Bentuk, ukuran ureter kanan normal, ureter kiri
sulit dinilai
• Film polos menunjukkan batu prevesical di sebelah kiri. VU bentuk, ukuran, lokasi normal
• 13 menit setelah infus media kontras, ginjal kanan menunjukkan kontras dalam sistem pengumpul
dan ureter sedangkan ginjal kiri tidak. Fitur-fitur ini mewakili delayed nephrogram. Ureteral calculus. Radiopaedia. https://radiopaedia.org/cases/ureteral-calculus-1.
Diakses pada 7 November 2020
• Hidronefrosis ringan pada ginjal kiri dengan distensi ureter, dua jam setelah pemberian kontras.
Validitas:

Kasus utererolitiasis Identitas tidak tercantum, marker R/L tidak ada,


klinis tercantum, artefak tidak ada, foto

mencakup semua (tidak terpotong)
Pasien laki-laki, 30 tahun, dengan nyeri pinggang kanan; USG Kualitas:
menunjukkan hidroureter proksimal dan hidronefrosis ringan Penetrasi cukup
Rotasi sedikit ke kanan/kiri
Interpretasi foto BNO:
Kontur ginjal kurang terlihat
Psoas line kiri kanan tampak
Tulang-tulang intak
Bayangan radioopak tractus urinarius tidak
tampak
Interpretasi foto IVP:
Bentuk ginjal normal, ukuran normal, letak
ginjal normal
Fungsi ekskresi dan sekresi ginjal baik
Sistem pelviocalyceal ginjal kiri baik, ginjal
kanan terdapat bendungan
Bentuk, ukuran ureter kiri normal, tampak
obstruksi ureter kanan sepertiga proksimal
dengan tanda bendungan (dilatasi) di proksimal
VU bentuk, ukuran, lokasi normal
Pemeriksaan penunjang BNO IVP:
Scout: tampak normal tanpa bukti kalkulus
Film 10 menit: hidroureter proksimal sisi kanan dan dilatasi ringan sistem pelvicalyceal Mid-ureteric calculus. Radiopaedia.
https://radiopaedia.org/cases/mid-ureteric-calculus.
Film 15 menit: temuan tetap ada dan filling defect terlihat pada tingkat L3-L4 Diakses pada 7 November 2020
Kasus Vesikulolitiasis • Laki-laki, 65 tahun keluhan disuria

BNO

• Preperitoneal fat line dan Psoas


line kiri-kanan dalam batas
normal
• Kontur ginjal kurang terlihat
• Distribusi udara usus: terdapat di
kolon, rectum
• Tidak terdapat udara bebas
subdiafragma
• Skeletal dan Soft tissue dalam
batas normal
• Tampak radiopak berbentuk bulat
didaerah pelvis. Ukuran sekitar 30
mm

Kesan:
Vesikolitihiasis
Tampak radiopak berbentuk bulat didaerah pelvis.
Ukuran sekitar 30 mm
Sumber: https://radiopaedia.org/cases/urinary-bladder-calculus-1?lang=gb
Tatalaksana
•Terapi konsevatif
•Bila ditemukan batu < 5 MM (0,5 CM)
               -   pemberian analgetik: asam mefenamat 
               -   pemberian diuretic: HCT, furosemide (untuk produksi urine)
               -   perbanyak minum air putih ( 2,5 – 3 liter/hari)
               -   perbanyak aktifitas seperti berlompat-lompat
               -   Kontrol berkala
•Terapi non bedah  (minimal invasif)
   - ESWL  (Extra Corporeal Shock Wave Lithotripshy)
             - PCNL   (Percutaneus Nephro Lithotripshy)
•Terapi pembedahan
- Pyelolitotomi
- Nefrolitotomi 
- Nefrektomi 

Anda mungkin juga menyukai