Anda di halaman 1dari 29

UROLITIASIS

G I TA S R I R AH AYU
I N T AN AY U P
BEY HAPID
YUCCA CAMELIA
FAI S AL L AR E Z A

DEFINISI
Urolitiasis adalah suatu
keadaan terdapatnya batu
di dalam saluran kemih.
Batu saluran kemih dapat
ditemukan sepanjang
saluran kemih mulai dari
sistem kaliks ginjal, pielum,
ureter, buli-buli dan uretra.

TANDA & GEJALA


Lokasi Batu

Gejala

Nefrolitiasis

Nyeri pinggang samar, hematuria


Proximal

Ureterolitiasis

Kolik renal, nyeri pinggang, nyeri abdominal atas

Middle

Kolik renal, sakit abdomen anterior, nyeri pinggang

Distal

Kolik renal, nyeri abdomen anterior, gangguan


frekuensi, dIsuria, nyeri pinggang

Vesikolitiasis

Miksi yang lancar tiba-tiba terhenti dan terasa sakit,


miksi lancar kembali bila posisi diubah, sakit
menjalar ke penis, hematuri, sering ISK, nyeri tekan
supra simfisis

Uretrolitiasis

Miksi tiba-tiba berhenti, vesika urinaria terasa


penuh, nyeri hebat terasa pada glans penis,
perineum, dan rektum

KARAKTERISTIK BATU
Batu terbentuk ketika konsentrasi substansi tertentu
seperti Calcium oksalat, Ca fosfat, dan asam urat
meningkat.
Batu juga dapat terbentuk akibat defisiensi sitrat, pH
urin, dan status cairan pasien

JENIS BATU

Calcium stones
Struvite (magnesium ammonium phosphate) stones
Uric acid stones
Cystine stones

Batu Kalcium

75% dari kasus


urolithiasis
disebabkan oleh
batu kalsium
Radio-opaque
Multiple factors
and etiologies

Etiologi

Incidental
Hyperparathyroidism
Increased gut absorption of calcium
Renal calcium leak
Renal phosphate leak
Hperuricosuria
Hperoxaluria

Hypocitraturia

Hypomagnesuria

Batu Kalsium

Batu Struvite (magnesium


ammonium phosphate)

Penyebab kalkulus renal dengan


insidensi sekitar 15%
Infectious stones
Pembentukan batu disebabkan oleh
bakteri gram negative yang memiliki
kemampuan untuk memecah urea
menjadi amoniak, sehingga menyatu
dengan fosfat dan magnesium
Banyak ditemukan pada wanita
Ditemukan pada pasien dengan kadar
PH urine lebih dari 7

Batu Struvite (magnesium


ammonium phosphate)

Batu staghorn
biasanya
asimptomatik dan
tidak terasa nyeri
Slowly growing

Uric acid stones

Account for 6% of renal calculi


Urine pH less than 5.5

High purine intake eg.

organ meats
legumes

malignancy

25% of patients have gout

Uric Acid Stones

Uric Acid Stones

Cystine stones

Insidensi kasus 2% pada kalkulus


renalis
Autosomal recessive trait
Intrinsic metabolic defect resulting in
failure of renal tubular reabsorption of:

Cystine
Ornithine
Lysine
Arginine

Urine becomes supersaturated with


cystine, with resultant crystal
deposition

Cystine Stones

Radio-faint

MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis adanya
batu dalam traktus urinarius
bergantung pada adanya
obstruksi, infeksi dan edema.
Ketika batu menghambat
aliran urin, terjadi obstruksi,
menyebabkan peningkatan
tekanan hidrostatik dan
distensi piala ginjal serta
ureter proksimal.

b. Batu di piala ginjal


Nyeri dalam dan terus-menerus di area
kostovertebral.
Hematuri dan piuria dapat dijumpai.
Nyeri berasal dari area renal menyebar
secara anterior dan pada wanita nyeri
ke bawah mendekati kandung kemih
sedangkan pada pria mendekati testis.
Bila nyeri mendadak menjadi akut,
disertai nyeri tekan di area
kostoveterbal, dan muncul Mual dan
muntah.
Diare dan ketidaknyamanan abdominal
dapat terjadi. Gejala gastrointestinal ini
akibat dari reflex renoinstistinal dan
proksimitas anatomic ginjal ke
lambung pancreas dan usus besar.

c. Batu yang terjebak di ureter

Menyebabkan gelombang Nyeri yang


luar biasa, akut, dan kolik yang
menyebar ke paha dan genitalia.
Rasa ingin berkemih namun hanya
sedikit urine yang keluar.
Hematuri akibat aksi abrasi batu.
Biasanya batu bisa keluar secara
spontan dengan diameter batu 0,5-1
cm.
d. Batu yang terjebak di kandung kemih

Biasanya menyebabkan gejala iritasi


dan berhubungan dengan infeksi
traktus urinarius dan hematuri.
Jika batu menyebabkan obstruksi pada
leher kandung kemih akan terjadi
retensi urine

FOTO POLOS
ABDOMEN NORMAL

NEFROLITIASIS

URETEROLITIASIS

URETEROVESIKOLITIASIS

VESIKOLITIASIS

VESIKOLITIASIS

MENIT KE 5

MENIT KE 15

MENIT KE 30

MENIT KE 60

POST VOIDING

Menit ke 5 : fase ekskresi


kedua ren tidak serempak.
Ukuran, letak, dan bentuk ren
dekstra baik. SPC dekstra
EKSPERTISE
terisi kontras. Fase ekskresi
ren sinistra belum tampak
Menit ke 15, 30:
SPC ren dekstra terisi bahan
kontras, calix bentuk cupping,
tak lebar, tak tampak filling
maupun additional defect.
Ureter dekstra terisi bahan
kontras, diameter tidak lebar
Menit 60 : VU : terisi bahan
kontras, bentuk dan ukuran
normal, dinding licin, tak
tampak filling maupun
additional defect
Nefrogram ren sinistra tidak
tampak, belum tampak SPC

EKSPERTISE
Foto BNO-IVP pada pasien dengan klinis suspek ureterolithiasis, menggunakan bahan kontras
iopamiro 50ml, reaksi alergi (-), hasil :
BNO :
Fecal material (+) dan distribusi udara colon tampak baik. Tampak gambaran lesi opak di
proyeksi cavum pelvis dekstra setinggi Sacrum 3, soliter. Sistem tulang tampak baik
IVP menit ke 5, 15, 30, 60, 90 (menit ke 90 di monitor) dan post miksi:
Menit ke 5 : Fase ekskresi kedua ren tidak serempak. Ukuran, letak, dan bentuk ren sinistra
baik. SPC sinistra terisi kontras. Fase ekskresi ren dekstra belum tampak.
Menit ke 15, 30, dan 60: :
SPC ren sinistra terisi bahan kontras, calix bentuk cupping, tak lebar, tak tampak filling
maupun additional defect. Ureter sinistra terisi bahan kontras, diameter tidak lebar, tak
tampak filling maupun additional defect.
Nefrogram ren dekstra tampak pada menit ke 30, belum tampak SPC yang terisi kontras
sampai menit ke 60
VU : terisi bahan kontras, bentuk dan ukuran normal, dinding licin, tak tampak filling maupun
additional defect
PM : Residu urin minimal.
Kesan :
Delayed function ren dekstra sampai menit ke 90
Hidronephrosis dekstra et causa ureterolitiasis dekstra
Fungsi dan anatomi ren sinistra dan ureter sinistra baik
VU baik, fungsi voiding normal

THE END

Anda mungkin juga menyukai