Anda di halaman 1dari 48

PENGARUH MANUAL HANDLING, POSISI ERGONOMI, KELELAHAN

KERJA (FATIGUE) TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG

BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA KARYAWAN DI PT. TELKOM

INDONESIA KOTA SAMARINDA

PROPOSAL PENELITIAN

DI AJUKAN OLEH :

NURINDAH SARI

2011102413122

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


PENGARUH MANUAL HANDLING, POSISI ERGONOMI, KELELAHAN

KERJA (FATIGUE) TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG

BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA KARYAWAN DI PT. TELKOM

INDONESIA KOTA SAMARINDA

PROPOSAL PENELITIAN

DI AJUKAN OLEH :

NURINDAH SARI

2011102413122

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH MANUAL HANDLING, POSISI ERGONOMI, KELELAHAN

KERJA (FATIGUE) TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG

BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA KARYAWAN DI PT.TELKOM

INDONESIA KOTA SAMARINDA

PROPOSAL

PENELITIAN DI SUSUN

OLEH :

NURINDAH SARI

2011102413122

DIsetujui untuk diujikan Pada

tanggal, …. Maret 2024

Mengetahui
Koordinator Mata Ajar Skripsi, Pembimbing,

Mardiana, M.Kes Dr. Phil. Lisa Wahidatul Oktaviani


NIDN. 1109029501 NIDN. 1109029501

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH MANUAL HANDLING, POSISI ERGONOMI, KELELAHAN

iii
KERJA (FATIGUE) TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG

BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA KARYAWAN DI PT.TELKOM

INDONESIA KOTA SAMARINDA

PROPOSAL PENELITIAN

DISUSUN OLEH :

NURINDAH SARI

2011102413122

Disetujui untuk diujikan pada

tanggal,….Maret 2024

Dosen Reviewer Dosen Pembimbing

NIDN. 111402321 Dr. Phill. Lisa Wahidatul Oktaviani


NIDN. 1109029501

Mengetahui,
Ketua
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat

Nida Amalia, M.PH


NIDN. 1101119301
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

iv
Nama : Nurindah Sari

Nim : 2011102413122

Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat

Judul Penelitian : Pengaruh Manual Handling, Posisi Ergonomi,

Kelelahan Kerja (fatigue) Terhadap Keluhan

Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) pada

karyawan di PT.Telkom Indonesia Kota

Samarinda.

Menyatakan bahwa penelitian yang saya tulis ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran

orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa terdapat plagiat dalam

penelitian ini,maka saya bersedia menerima sangsi sesuai ketentuan

perundang-undangan (Permendiknas No. 17, tahun 2010).

Samarinda, Maret 2024

Materai 10.000

Nurindah Sari
NIM. 2011102413122

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur kehadirat Allah Subhana Wata’ala atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya. Serta berkah dari junjungan Nabi Muhammad

SAW sehingga penulis mampu menyusun proposal skripsi penelitian

dengan judul “PENGARUH MANUAL HANDLING, POSISI ERGONOMI,

KELELAHAN KERJA (FATIGUE) TERHADAP KELUHAN NYERI

PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA KARYAWAN DI PT.

TELKOM INDONESIA KOTA SAMARINDA” dapat diselesaikan guna

untuk memenuhi persyaratan kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana

Kesehatan Masyarakat di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Dalam penyusunan hasil ini penulis banyak menghadapi hambatan,

namun berkat Kehendak-Nya lah penulis mampu menyelesaikan hasil

penelitian ini dan banyak pihak yang memberikan masukkan dan saran

dari berbagai pihak. Ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus

penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiaji, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Kalimantan Timur.

2. Bapak Ghozali MH, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

vi
3. Ibunda Sri Sunarti, S.KM., M.PH, selaku Wakil Dekan I Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

4. Ibu Nida Amalia, M.PH, selaku Ketua Program Studi S1 Kesehatan

Masyarakat Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

5. Ibu Mardiana, M.Kes, selaku Koordinator mata ajar skripsi tahun 2024

Program Studi S1 Kesehatan Masyarkat Universitas Muhammadiyah

Kalimantan Timur.

6. Ibu Dr. Phil. Lisa Wahidatul Oktaviani, M.PH. selaku Dosen

Pembimbing Kolaborasi Dosen Mahasiswa yang telah membimbing

dan memberikan ilmu, masukan, serta dukungan kepada penulis

hingga proposal ini dapat terselesaikan.

7. Seluruh Staff Pengajar dan Civitas Akademika Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

8. Kepada orang tua saya Bapak Nur Alam, Ibu Fitria, serta Saudara

saya Nur Angraini Fahira, Nur Kevin Rahmatullah yang tiada henti-

hentinya memberikan semangat, dukungan, motivasi, dan doa kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan Proposal ini.

9. Teman – teman satu bimbingan penelitian Kolaborasi Dosen dan

Mahasiswa (KDM) yang saling membantu, bekerja sama dan saling

memotivasi selama proses penyusunan laporan penelitian ini.

10. Semua orang-orang terdekat saya yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu yang telah mendukung dan menyemangati saya dalam

penyusunan skripsi hasil penelitian.

vii
11. Rekan-rekan mahasiswa S1 Kesehatan Mayarakat angkatan 2020

atas kerjasamanya selama menuntut ilmu di Universitas

Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Penulis menyadari bahwa penulisan hasil penelitian ini masih

memiliki banyak kesalahan. Kritik dan saran yang sifatnya membangun

sangat diharapkan dapat menambah wawasan penulis guna

menyempurnakan hasil penelitian. Demikian hasil penelitian ini yang

penulis sampaikan, semoga dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi

mahasiswa yang akan melaksanakan penelitian selanjutnya dan bagi

pembaca semoga dapat menambah ilmu dari hasil penelitian yang sudah

dituliskan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Samarinda, Maret 2024

Nurindah Sari
NIM. 2011102413122

viii
DAFTAR ISI

ix
DAFTAR TABEL

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1Kerangka Konsep Penelitian......................................................

xi
DAFTAR SINGKATAN

LBP : Low Back Pain


NBM : Nordic Body Map

xii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Lembar Kuesioner..................................................................


LAMPIRAN 2 Biodata Peneliti......................................................................

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Disetiap tempat kerja dituntut untuk melakukan pelaksanaan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Menurut America Sociaty of

Safety and Engineering (ASSE), Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3) yang berkaitan dengan lingkungan dan situasi kerja merupakan

suatu bidang kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan dan situasi

kerja merupakan suatu bidang kegiatan yang bertujuan untuk

mencegah semua jenis kecelakaan. (Dewi Mulfiyanti, 2020)

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu hak

asasi dan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kerja

karyawan diperusahaan itu sendiri. Keselamatan dan kesehatan kerja

(K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan

orang lain ditempat kerja atau selalu dalam keadaan selamat dan

sehat sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman

dan efisien. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai

apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat,

aman dan nyaman. (Parashakti & Putriawati, 2020)

Manual Handling merupakan pekerjaan yang meliputi beberapa

aktivitas mulai dari kegiatan mengangkat (lifting), mendorong

(pushing), menarik (pulling), membawa (carrying), memindahkan

(moving), atau memegang (holding) suatu benda. Menurut American

14
Material Handling Society bahwa MMH dinyatakan sebagai seni dan

ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan (moving),

pengepakan (packaging), penyimpanan (storing), dan pengawasan

(controlling) dari material dengan segala bentuknya. (Adiyanto et al.,

2019)

Manual handling dapat didefinisikan sebagai aktivitas

memindahkan atau menangani suatu barang, aliran material, produk

jadi, atau benda-benda yang menggunakan tenaga manusia. Alasan

pemilihan tenaga manusia ini tidak lain karena gerakan yang fleksibel

saat menangani barang secara manual sehingga memudahkan

pemindahan barang pada ruang terbatas dan pekerjaan yang tidak

beraturan.(Suhendar et al., 2023)

Penyebab penyakit akibat kerja terdiri dari berbagai macam

diantaranya golongan fisik, golongan kimiawi, golongan biologi,

gangguan fisiologi (Ergonomi) dan gangguan psikososil. Namun akhir

- akhir ini gangguan ergonomi atau fisiologi yang menyebabkan

gangguan nyeri punggung bawah (Low back pain) pada pekerja.

(Putra & Susanto, n.d.2020)

Menurut Wignjosoebroto (2008) Ergonomi sebenarnya berasal dari

kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti

hukum. Dengan demikian ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin

keilmuan yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan

pekerjaan. Disiplin ergonomi secara khusus akan mempelajari

15
keterbatasan dari kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan

teknologi dan produk-produk buatannya. Disiplin ini berangkat dari

kenyataan bahwa manusia memiliki batas-batas kemampuan baik

jangka pendek maupun jangka panjang pada saat berhadapan dengan

keadaan lingkungan sistem kerjanya yang berupa perangkat

keras/hard-ware (mesin, peralatan kerja dil) dan/atau perangkat

lunak/soft-ware (metode kerja, sistem dan prosedur, dIl). Pemindahan

bahan secara manual apabila tidak dilakukan secara ergonomis akan

menimbulkan kecelakaan dalam industri. Kecelakaan industri

(industrial accident) yang disebut sebagai "over exertion-lifting and

carrying" yaitu kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh beban

angkat yang berlebih. Kebutuhan untuk mengangkat secara manual

(tanpa alat) haruslah benar-benar diteliti secara ergonomis. (Nuryani

et al., n.d.,2020)

Kelelahan kerja merupakan sistem pemulihan yang terjadi di dalam

tubuh, untuk melindungi dari kerusakan akibat paparan beban kerja

yang tinggi. Pelemahan kegiatan, penurunan kewaspadaan menjadi

dampak munculnya kelelahan akibat pekerjaan ini. Faktor umum yang

menjadi penyebab disebabkan karena kurangnya waktu tidur,

penambahan jam bekerja dan tuntutan pekerjaan yang tinggi. Secara

spesifik faktor ditempat kerja yang memberikan kontribusi untuk

terjadinya kelelahan adalah jadwal kerja, kondisi lingkungan kerja, dan

tuntuntan pekerjaan yang tinggi. (Rahmah et al., 2022)

16
Kelelahan merupakan kondisi berbeda-beda yang dirasakan setiap

individu, walaupun berbeda-beda tetapi tetap semuanya berpusat

pada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta

ketahanan tubuh. Kelelahan dapat terjadi sebagai akibat dari berbagai

faktor yang mungkin berhubungan dengan pekerjaan, gaya hidup,

atau kombinasi keduanya. International Labour Organization (ILO)

(2014) menetapkan bahwa pekerja harus dilindungi dari penyakit dan

cedera yang timbul dari pekerjaan mereka. ILO memperkirakan bahwa

2,02 juta orang meninggal setiap tahun karena kecelakaan atau

penyakit terkait pekerjaan. Lebih lanjut 317 juta orang menderita

penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan, dan diperkirakan ada

337 juta kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan fatal dan tidak fatal

per tahun (ILO, 2014). Kelelahan kerja merupakan faktor yang

memberikan kontribusi sebesar 50% bahkan lebih terhadap terjadinya

kecelakaan kerja. Kelelahan juga terlibat dalam 20% kecelakaan di

jalan-jalan utama dan dikatakan menelan biaya £ 115-240 juta per

tahun di Inggris untuk kecelakaan kerja saja. (Dimkatni et al., 2020)

Low Back Pain (LBP) merupakan suatu sindroma nyeri yang terjadi

pada regio punggung bagian bawah yang merupakan akibat dari

berbagai sebab. Gangguan ini paling banyak ditemukan di tempat

kerja, terutama pada mereka yang beraktivitas dengan posisi tubuh

yang salah. Saat ini, 90% kasus nyeri punggung bawah bukan

disebabkan oleh kelainan organik, melainkan oleh kesalahan posisi

17
tubuh dalam bekerja. Menurut penelitian, pekerjaan mannual handling

dan lifting merupakan penyebab utama terjadinya Low Back Pain

(LBP). Di samping itu sekitar 25% kecelakaan kerja juga terjadi akibat

pekerjaan material mannual handling (MMH). Sebelumnya dilaporkan

bahwa sekitar 74% cedera tulang belakang disebabkan oleh aktivitas

mengangkat (lifting activities). Sedangkan 50-60% cedera pinggang

disebabkan karena aktivitas mengangkat dan menurunkan material.

Nyeri punggung bawah tidak hanya diakibatkan oleh sikap kerja

(teknik mengangkat dan sikap duduk) yang tidak ergonomis saja,

namun banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Masa kerja yang

lama dapat berpengaruh terhadap nyeri punggung bawah karena

merupakan akumulasi pembebanan pada tulang belakang akibat

aktivitas mengangkat beban sehari- hari. Berat beban dan lama waktu

mengangkat beban juga dapat mempengaruhi nyeri punggung bawah

karena semakin berat beban yang dibawa seseorang setiap kali

melakukan kegiatan maka tekanan pada tulang belakang menjadi

semakin besar, sehingga kemungkinan terjadinya nyeri juga semakin

besar. Sedangkan pengaruh umur terhadap nyeri punggung bawah

berkaitan dengan proses penuaan seiring bertambahnya umur,

termasuk degenerasi tulang yang berdampak pada peningkatan risiko

nyeri punggung bawah. (Mayrika et al., 2019)

Penyakit nyeri punggung bawah Low Back Pain (LBP) di dunia

setiap tahunnya sangat bervariasi dengan angka mencapai 15-45%.

18
Menurut WHO (World Health Organization) menunjukan bahwa 33%

penduduk di Negara berkembang mengalami nyeri persisten. Di

Inggris sekitar 17,3 juta orang pernah menderita nyeri punggung dan

dari jumlah tersebut sekitar 1,1 juta orang menjadi lumpuh yang

diakibatkan dari nyeri punggung tersebut. 26% orang dewasa Amerika

di laporkan mengalami nyeri punggung bawah Low Back Pain (LBP)

setidaknya 1 hari dalam durasi 3 bulan. Berdasarkan Hasil Riset

Kesehatan Dasar (2018), prevalensi penyakit Low Back Pain (LBP) di

Indonesia yang pernah di diagnosis oleh tenaga kesehatan yaitu

11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala yaitu 24,7%. Jumlah

penderita nyeri punggung bawah di Indonesia tidak diketahui pasti,

namun diperkirakan antara 7,6% sampai 37%. Berdasarkan data

Badan Pusat Statistik (2018), terdapat 26,74% penduduk usia 15

tahun keatas yang bekerja mengalami keluhan dan gangguan

kesehatan (Kemenkes RI, 2019). (Novisca et al, 2021).

Salah satu faktor penting dalam sebuah industri adalah tenaga

kerja manusia, karena kinerjanya sangat dipengaruhi oleh banyak

faktor. Salah satu faktor tersebut adalaah kelelahan kerja. Kelelahan

kerja juga membuat beberapa pekerja mengeluhkan terjadinya

beberapa penyakit akibat kerja salah satunya yaitu Low Back Pain

(LBP).(Nasution et al., 2022).

19
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan Uraian diatas, maka rumusan penelitian ini

adalah apakah ada pengaruh manual handling, posisi ergonomi,

kelelahan kerja (fatigue) terhadap keluhan nyeri punggung bawah

(low back pain) pada karyawan di PT.Telkom Indonesia Kota

Samarinda.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh

Manual Handling, Posisi Ergonomi, Kelelahan Kerja (Fatigue)

Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada

Karyawan Di Pt.Telkom Indonesia Kota Samarinda.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi manual handling karyawan di PT.Telkom

Indonesia kota Samarinda

b. Mengidentifikasi posisi ergonomi karyawan di PT.Telkom

Indonesia kota Samarinda

c. Mengidentifikasi kelelahan kerja (fatigue) di PT.Telkom

Indonesia kota Samarinda

d. Mengidentifikasi keluhan nyeri punggung bawah (low back pain)

pada karyawan di PT.Telkom Indonesia kota Samarinda

20
e. Mengidentifikasi pengaruh manual handling, posisi ergonomi,

kelelahan kerja (fatigue) terhadap keluhan nyeri punggung

bawah (low back pain) pada karyawan di PT.Telkom Indonesia

Kota Samarinda.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang ilmu

kesehatan masyarakat dan menjadi masukan selama

melakukan perkuliahan di Peminatan K3 (Keselamatan dan

Kesehatan Kerja).

b. Bagi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Diharapkan sebagai bahan informasi tambahan dalam

mengembangkan proses belajar mengajar yang ada di

lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Kalimantan

Timur.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan Terkait

Hasil penelitian diharapkan menjadi bagian masukan dalam

memperbaiki sistem manajemen K3 (Keselamatan dan

kesehatan kerja) sehingga dapat melaksanakan Manual

Handling, posisi ergonomi, kelelahan kerja (fatigue) untuk

mengurangi angka keluhan nyeri punggung bawah (Low Back

21
Pain).

b. Bagi pekerja Perusahaan Terkait

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan acuan untuk

selalu patuh dalam melaksanakan peraturan K3 (Keselamatan

dan kesehatan kerja) dan bekerja dalam keadaan yang sehat

dan aman.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan menjadi sumber atau referensi dalam

melakukan penelitian selanjutnya dengan tema pengaruh

manual handling, posisi ergonomi, kelelahan kerja (fatigue)

terhadap keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) pada

karyawan di PT.Telkom Indonesia Kota Samarinda.

1.5 Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep pada penelitian ini hanya memfokuskan pada

penelitian yang akan dilakukan yaitu Manual Handling, posisi

ergonomi, kelelahan kerja (fatigue) sebagai variabel independen,

sedangkan gangguan nyeri punggung bawah (Low Back Pain) sebagai

variabel dependen.

22
Variabel Independen Variabel Dependen

Manual Handling

Nyeri Punggung
Posisi Ergonomi bawah (Low Back
Pain)

Kelelahan kerja
(fatigue)

Gambar 1.1 Kerangka Konsep Penelitian

1.6 Hipotesis Penelitian


Hipotesis penelitian adalah :

H0 : Tidak ada pengaruh manual handling, posisi ergonomi, kelelahan

kerja (fatigue) terhadap keluhan nyeri punggung bawah (low back

pain) pada karyawan di PT.Telkom Indonesia Kota Samarinda.

H1 : Ada pengaruh manual handling, posisi ergonomi, kelelahan kerja

(fatigue) terhadap keluhan nyeri punggung bawah (low back pain)

pada karyawan di PT.Telkom Indonesia Kota Samarinda.

23
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian

Kuantitatif yang bersifat observasional analitik. Penelitian ini

menggunakan pendekatan cross sectional. Cross sectional

merupakan desain penelitian yang mempelajari resiko dan

efek dengan cara observasi, dan tujuan nya yaitu mengumpulkan

datanya secara bersamaan atau satu waktu.(Abduh et al., 2022)

Pendekatan cross sectional digunakan dalam teknik

penelitian ini, yang mana teknik ini menyoroti pentingnya hanya

melihat atau mengukur data variabel independen dan dependen

sekaligus.(Nursalam, 2020)

Pada penelitian ini variabel dependen dan variabel

independen sama-sama diamati dengan menggunakan

pendekatan cross sectional, variabel dependen dalam penelitian

ini yaitu nyeri punggung bawah (low back pain) pada karyawan

PT. Telkom Indonesia Kota Samarinda dan variabel independen

yaitu manual handling, posisi ergonomi, kelelahan kerja (fatigue)

pada karyawan PT. Telkom Indonesia Kota Samarinda.

24
2.2 Populasi dan Sampel

2.2.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik

khusus yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya. (Agustin, 2022)

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau

objek yang di teliti. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah karyawan di PT.Telkom Indonesia

Samarinda yang berjumlah 70-100 karyawan.

2.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. “sehingga

sampel adalah bagian dari populasi yang ada, sehingga

untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara

tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan

yang ada. (Agustin, 2022)

Perhitungan sampel dalam penelitian ini

menggunakan Lameshow (Lameshow et al, 1990)

2.2.3 Teknik pengambilan sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. “sehingga

25
sampel adalah bagian dari populasi yang ada, sehingga

untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara

tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan

yang ada. (Agustin, 2022)

Perhitungan sampel dalam penelitian ini

menggunakan Lameshow (Lameshow et al, 1990)

2.3 Waktu dan Tempat Penelitian

2.3.1 Waktu

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – April


2024. Waktu ini sudah meliputi proses pengumpulan data,
pengolahan data, analisis data, dan putput penelitian berupa
penulisan akhir penelitian.
2.3.2 Tempat penelitian
Lokasi Penelitian akan dilakukan di PT.Telkom
Indonesia Jl. Dahlia N0.65 , Kota Samarinda, Provinsi
Kalimantan Timur.

26
2.4 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah penjelasan mengenai semua
variabel istilah yang akan digunakan dalam pemeriksaan, dengan
tujuan agar variabel tersebut lebih spesifik dan terukur. Dalam
mendefinisikan suatu variabel, perlu disebutkan apa yang harus
diukur, bagaimana mengukurnya, apa standar pengukurnya, alat
untuk mengukurnya, dan jangkauan pengukurnya. Definisi
operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat
terhadap suatu objek atau 32 fenomena. Definisi operasional
ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam
penelitian. (Agustin, 2022)

DEFINISI KRITERIA SKALA


NO VARIABEL CARA UKUR
OPERSIONAL OBJEKTIF DATA
1. Manual Manual handling Lembar 1) Risiko Ordinal

Handling merupakan aktivitas penilaian dapat

meliputi kegiatan kuesioner diabaikan

mengangkat (lifting), OWAS atau tidak

mendorong (pushing), (Ovako Work ada masalah

menarik (pulling), Analysis apabila

membawa (carrying), system) perhitungan

memindahkan OWAS

(moving), atau berada pada

memegang (holding) kategori 1 di

suatu benda. (Adiyanto anggap tidak

27
et al., 2019) perlu

perbaikan.

2) Risiko

rendah

apabila

perhitungan

OWAS

berada pada

kategori 2

dan perlu

dilakukan

perbaikan.

3) Risiko

sedang

apabila

perhitungan

OWAS

berada pada

kategori 3

dan perlu

dilakukan

perbaikan

sesegera/sec

28
epat

mungkin.

4) Risiko

tinggi atau

sangat

berbahaya

apabila

pehitungan

OWAS

berada pada

kategori 4

dan perlu

perbaikan

sekarang

juga.

(Hikmah

Nurul Arifah,

2018)

2. Posisi Posisi ergonomi yaitu Observasi REBA Ordinal

Ergonomi kemampuan serta dengan a. sangat

karakteristik manusia lembar rendah =

yang dapat penilaian Skor 1

mempengaruhi desain REBA (Rapid b. Rendah =

29
peralatan, sistem serta Entire Body Skor 2-3

pekerjaannya. Assessment) c. Sedang =

(Nuryani et al., Skor 4-7

n.d.2020) d. Tinggi =

Skor 8-10

e. Sangat

tinggi =

Skor 11-15

(Divia

Irsadioni,

2021)

3. Kelelahan Kelelahan kerja Lembar 1. Nilai 30 : Odinal

kerja merupakan sistem kuesioner tidak lelah

(fatigue) pemulihan yang terjadi Industrial 2. Nilai 31-

di dalam tubuh, untuk fatigue 60 :

melindungi dari research kelelahan

kerusakan akibat committee ringan

paparan beban kerja (IFRC) 3. Nilai 61-

yang tinggi. 90 :

Pelemahan kegiatan, kelelahan

penurunan sedang

kewaspadaan menjadi 4. Nilai 91-

dampak munculnya 120 :

30
kelelahan akibat kelelahan

pekerjaan ini. berat

(Rahmah et al., 2022)

4. Nyeri Low Back Pain Kuesioner a. Rendah = Ordinal

punggung merupakan sensasi Lembar Skor 28-49

bawah nyeri pada punggung Nordic Body b. Sedang =

(Low Back bagian bawah yang Map (NBM) Skor 50-70

Pain) mungkin berasal dari c. Tinggi =

tulang belakang, otot, Skor 71-90

saraf, dan struktur lain d. Sangat

disekitar area tersebut. tinggi =

(Mayrika et al., 2019) Skor 92-112

(Irsadioni,

2021)

31
2.5 Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Lembar Penilaian Kuesioner OWAS (Ovako Work Analysis
system) untuk mengukur penilaian sikap kerja (Manual Handling) saat
bekerja, Lembar penilaian REBA (Rapid Entire Body Assessment)
untuk mengukur postur tubuh (posisi ergonomi), Kuesioner Industrial
fatigue research committee (IFRC) untuk mengukur tingkat kelelahan
kerja (fatigue), dan Kuesioner dengan Lembar Nordic Body Map (MBP)
untuk menilai keluhan (Low Back Pain).

2.5.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


a. Lembar Penilaian Kuesioner OWAS (Ovako Work
Analysis System).
OWAS merupakan metode analisis sikap kerja
yang mendefinisikan pergerakan bagian tubuh
punggung, lengan, kaki, dan beban berat yang
diangkat. Masing-masing anggota tubuh tersebut
diklasifikasikan menjadi sikap kerja. Metode
OWAS juga sesuai dengan penelitian yang
mengidentifikasi sikap kerja dinamis yang
berbahaya ketika para pekerja sedang melakukan
pekerjaan.(Afif Hidayat, Muhammad Yusuf, 2020)
Dalam penelitian Postur kerja petani bawang
merah dengan metode OWAS (ovako working
posture analysis system) peneliti melakukan uji
validitas dan reliabilitas menggunakan alat ukur
OWAS (Ovaka Work Analysis System) yang telah
terstandarisasi dan bersifat universal.(Hikmah
Nurul Arifah, 2018)

32
b. Lembar Penilaian REBA (Rapid Entire Body
Assessment)
REBA (Rapid Entire Body Assessment) adalah
metode sistematis yang mengevaluasi seluruh
postur tubuh pekerja untuk mengidentifikasi resiko
MSDS dan resiko lain yang berhubungan dengan
pekerjaan. Pertama kali diperkenalkan oleh
Hignett dan McAtamney. Satu lembaran REBA
digunakan untuk mengevaluasi postur tubuh,
penggunaan tenaga, jenis pergerakan,
pengulangan, dan pegangan (coupling). REBA
dirancang agar mudah untuk digunakan sehingga
tidak diperlukan keahlian yang tinggi ataupun
peralatan yang mahal. Alat yang diperlukan hanya
lembaran REBA dan alat tulis. (Nova & Hariastuti,
2022)
c. Lembar kuesioner Industrial fatigue research
committee (IFRC)

d. Kuesioner Lembar Nordic Body Map (MBP)


Variabel Nordic Body Map atau Variabel terikat
dalam penelitian kali ini tidak dilakukan pengujian
Validity dan Reliability karena Nordic Body Map
(MBP) telah teruji untuk mendeteksi
muskuloskeletal disorders dengan nilai sensitifitas
66 – 92% dan nilai spesifitas anatara 71-88%.

2.6 Prosedur penelitian


Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini

33
adalah sebagai berikut :
2.6.1 Pengumpulan data
a. Data Primer
Data primer ini diperoleh oleh peneliti secara langsung dan
sumber datanya dan data primer dapat dikatakan sebagai
data asli untuk mendapatkan data di dalam penelitian ini
dilakukan pada karyawan di PT. Telkom Indonesia dan
menggunakan pernyataan di dalam Lembar Penilaian
kuesioner OWAS (Ovako Work Analysis System), lembar
penilaian RULA REBA, dan Kuesioner Waktu istirahat dan
Waktu Kerja untuk mengetahui keluhan nyeri punggung
bawah (low back pain) data primer diperoleh dengan
kuesioner dengan lembar Nordic Body Map (NBM).
b. Data Sekunder
Data Sekunder ini diperoleh melalui survei pendahuluan atau
pada karyawan di PT. Telkom Indonesia. Data sekunder
dalam penelitian ini diperoleh melalui survei awal di PT.
Telkom Indonesia.
2.6.2 Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dari
penelitian untuk mencapai tujuan utama penelitian, yaitu
menjawab pertanyaan penelitian. Analisis data merupakan
kegiatan yang dilakukan setelah pengumpulan kuesioner dari
responden. Setelah data terkumpul, data tersebut diolah :
a. Editing
Proses ini, penelti memeriksa kelengkapan data dan
pencocokan data yang telah terkumpul sehingga tidak ada
kesalahan dalam pengumpulan data.

b. Coding
Coding adalah pemberian tanda atau mengelompokkan

34
jawaban dari para responden ke dalam kelompok kategori
tertentu. Peneliti memberikan kodekode atau lambang-
lambang tertentu untuk memudahkan pengolahan
data.Peneliti mengkodekan sesuai dengan item-item pada
kuesioner, beserta jawaban responden.
c. Entry data
Entry data merupakan proses pemindahan data kedalam
aplikasi komputer agar mempermudah proses analisis
data.
d. Cleaning
Pemeriksaan Kembali data yang telah dimasukkan ke
dalam software SPSS untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan, ketidaklengkapan, dan lainnya. Kemudian
dilakukan koreksi.
e. Saving
Penyimpanan data untuk dianalisis.

1. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk mengetahui gambaran frekuensi
masing-masing variabel yang diteliti, baik dari variabel independen
atau variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui PENGARUH MANUAL HANDLING, POSISI
ERGONOMI, KELELAHAN KERJA (FFATIGUE) TERHADAP
KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA
KARYAWAN DI PT. TELKOM INDONESIA KOTA SAMARINDA.

2. Analisis Bivariat
Analisis biavariat adalah analisis yang diilakukan untuk

35
menganalisis hubungan antar dua variabel. Uji statistik dalam
analisis bivariat di penelitian ini menggunakan komputerisasi
dengan uji chi-quare (α = 0,05) yaitu salah satu uji jenis uji
komparatif non parametris yang dilakukan pada 4 variabel. Pada
penelitian ini variabelnya ialah variable aktivitas fisik, beban kerja,
lama duduk dengan variabel Kejadian nyeri punggung bawah (low
back pain). Dasar dari penggunaan uji ini adalah karena data yang
diolah berisi unsur skala nominal pada kedua variabel independen
dan dependen.
Adapun kriteria interpretasi ujinya sebagai berikut:
a. Apabila p < 0,05 = H0 ditolak, yang artinya “Ada PENGARUH
MANUAL HANDLING, POSISI ERGONOMI, KELELAHAN KERJA
(FFATIGUE) TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH
(LOW BACK PAIN) PADA KARYAWAN DI PT. TELKOM
INDONESIA KOTA SAMARINDA.”
b. Apabila p > 0,05 = H1 diterima, yang artinya “Tidak ada
PENGARUH MANUAL HANDLING, POSISI ERGONOMI,
KELELAHAN KERJA (FFATIGUE) TERHADAP KELUHAN NYERI
PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA KARYAWAN DI
PT. TELKOM INDONESIA KOTA SAMARINDA.”

36
DAFTAR PUSTAKA
2018, H. N. A. (2018). Gambaran Postur kerja petani bawang merah
dengan metode OWAS (ovako working posture analysis system)
dikelurahan tanete kecamatan anggeraja kabupaten enrekang. BMC
Microbiology, 17(1), 1–14.
2020, N. (2016). Metodologi penelitian ilmu keperawatan. In Revista
Brasileira de Linguística Aplicada (Vol. 5, Issue 1).
https://revistas.ufrj.br/index.php/rce/article/download/1659/1508%0Aht
tp://hipatiapress.com/hpjournals/index.php/qre/article/view/
1348%5Cnhttp://www.tandfonline.com/doi/abs/
10.1080/09500799708666915%5Cnhttps://mckinseyonsociety.com/
downloads/reports/Educati
Abduh, M., Alawiyah, T., Apriansyah, G., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W.
(2022). Survey Design: Cross Sectional dalam Penelitian Kualitatif.
Jurnal Pendidikan Sains Dan Komputer, 3(01), 31–39.
https://doi.org/10.47709/jpsk.v3i01.1955
Adiyanto, O., Prasetyo, F. A., & Ramadhani, M. F. K. (2019). Manual
Material Handling pada Proses Pengangkatan Karung Menggunakan
Pendekatan Biomekanika dan Fisiologi. Jurnal Penelitian Saintek,
24(1), 32–38.
Afif Hidayat, Muhammad Yusuf, E. W. A. (2020). Analisis Postur Kerja
Manual Material Handling Menggunakan Metode Owas (Ovako Work
Postur Analysis System). Jurnal REKAVASI, 6(1), 44–50.
Agustin, S. (2022). Materi metode penelitian. Metode Penelitian Kualitatif,
17, 43.
Dewi Mulfiyanti. (2020). Hubungan Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja
Pada Perawat Di Rsud Tenriawaru Kelas B Kabupaten Bone Tahun
2018. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 6(2),
205–210. https://doi.org/10.33023/jikep.v6i2.472
Dimkatni, N. W., Sumampouw, O. J., & Manampiring, A. E. (2020).
Apakah Beban Kerja, Stres Kerja dan Kualitas Tidur Mempengaruhi
Kelelahan Kerja pada Perawat di Rumah Sakit? Sam Ratulangi
Journal of Public Health, 1(1), 009.
https://doi.org/10.35801/srjoph.v1i1.27273
Irsadioni2021, D. (2021). pengaruh posisi duduk dan lama kerja terhadap
nyeri punggung bawah pada supir travel x di kota malang. Journal of
Business Theory and Practice, 10(2), 6.
Mayrika, Setyaningsih, Y., & Kurniawan, B. (2019). Beberapa Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada
Penjual Jamu Gendong di Semarang. Jurnal Promosi Kesehatan
Indonesia, 4(1), 61–67.
Nasution, F. A. P., Nuraeni, Y., & Nuzula, F. (2022). Penerapan Peraturan
Pemerintah Mengenai Waktu Kerja dan Waktu Istirahat: Perspektif
Jurnalis. Jurnal Ketenagakerjaan, 17(2), 105–120.

37
https://doi.org/10.47198/naker.v17i2.138
Nova, T. S., & Hariastuti, N. L. P. (2022). Analysis of Occupational Safety
and Health Risk Using the HAZOPS Method and ergonomics
Approach (RULA and REBA) at UD. Sekar Surabaya. Jurnal
SENOPATI : Sustainability, Ergonomics, Optimization, and Application
of Industrial Engineering, 3(2), 63–73.
https://doi.org/10.31284/j.senopati.2022.v3i2.2382
Novisca et al, 2021. (2021). Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada
Nelayan. Indonesia Journal of Public Health and Community
Medicine, 2(1), 21–26.
Nuryani, N., Achiraeniwati, E., & Rejeki, Y. S. (n.d.). Perancangan Fasilitas
Kerja pada Aktivitas Manual Material Handling Menggunakan Metode
Owas ( Ovako Working Posture Analysis ) di PD Lima Tiga Jaya
Tenda. 286–291.
Parashakti, R. D., & Putriawati. (2020). Pengaruh Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3), Lingkungan Kerja Dan Beban Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 1(3), 290–304.
https://doi.org/10.31933/jimt.v1i3.113
Putra, M. R., & Susanto, N. (n.d.). ( Packing ) Rss ( Ribbed Smoke Sheet )
Pabrik Divisi Tanaman Tahunan Unit Kebun Ngobo Pt Perkebunan
Nusantara Ix Dengan Menggunakan Metode Reba ( Rapid Entire
Body Assessment ).
Rahmah, S., Lubis, H., Mu’minah, N., Program, ), Kesehatan, S., Fakultas,
M., Kesehatan, I., Syarif, U., & Jakarta, H. (2022). Analisa Kelelahan
Kerja Berdasarkan Dimensi Swedish Occupational Fatigue Index
(SOFI) Pada Pekerja Produksi Occupational Fatigue Analysis Based
On Swedish Occupational Fatigue Index (SOFI) Dimensions in
Production Workers. Jurnal Ergonomi Indonesia, 8(2), 31–43.
https://doi.org/10.24843/JEI.2022.v08.i02.p07
Suhendar, A., Sinaga, A. B., Firmansyah, A., Supriyadi, S., & Kusmasari,
W. (2023). Analisis Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada
Pekerjaan Pengangkutan Galon Air Mineral. Jurnal INTECH Teknik
Industri Universitas Serang Raya, 9(1), 71–78.
https://doi.org/10.30656/intech.v9i1.5641
Utomo, E. P. (2019). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kelelahan Pada
Operator Gerinda Sandal Di PT. X Indonesia. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya, 1–126.

38
Lembar Kuesioner Manual Materil Handling (MMH)

CHECKLIST PENILAIAN RISIKO MANUAL MATERIAL HANDLING

Nama Perusahaan :
Aktivitas Utama :
Instalasi / Bagian :
Jumlah Pegawai :
Laki-laki.......... Orang
Wanita..............Orang
Petugas / Observer :
Lama Kerja (Perhari) :
Lama Istirahat (Perhari) :
Tanggal pelaksanaan :
A. Pekerjaan dan Pergerakan
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah beban terbagi secara tidak merata antara kedua
tangan atau hanya diangkat dengan satu tangan?
2. Apakah pekerja sering dan untuk waktu yang lama
membungkukkan badan dan leher kedepan atau
kebelakang?
3. Apakah pekerja sering dan untuk waktu yang lama
memuntirkan badan atau leher untuk mengangkat objek?
4. Apakah pekerjaan yang dilakukan dengan tingkat
ketinggian dalam waktu yang lama?
5. Apakah beberapa pekerjaan dilakukan dengan satu posisi
dimana satu pekerjaan dilakukan dengan duduk dan yang
lainnya dilakukan dengan berdiri :
6. Apakah objek yang dikerjakan sulit untuk dijangkau atau
dipegang oleh pekerja?
7. Apakah pekerjaan dilakukan sendiri untuk mengangkat,

39
menurunkan atau membawa beban melebihi 40 kg ?
8. Apakah objek sulit diangkat atau dibawa dengan badan ?
9. Apabila pekerjaan manual handling dilakukan dengan
keadaan berdiri, apakah ketinggian objek berada dibawah
titik pertengahan paha atau diatas bahu ?
10. Ketika melakukan pekerjaan dengan sikap berdiri, apakah
tersedia injakan kaki untuk istirahat?

Opsi perbaikan yang disarankan :

B. Layout stasiun kerja dan tempat kerja


No Uraian Ya Tidak
1. Apakah layout tempat kerja tidak sesuai untuk pekerjaan
manual handling dan dimensi fisik pekerja pada saat
bekerja?
2. Apakah ruangan tidak cukup tersedia untuk seluruh
pergerakan pada aktivitas manual handling ?
3. Apakah tidak tersedia alat bantu mekanik yang sesuai
untuk melakukan pekerjaan manual handling?
4. Apakah terdapat berbagai ketinggian landasan kerja yang
bervariasi, apakah landasan kerja tersebut tidak fleksibel?
5. Apakah tidak tersedia cukup ruang gerak untuk
memindahkan atau melangkahkan kaki saat melakukan
pekerjaan?
6. Apakah pekerjaan manual handling yang berbeda
dilakukan oleh salah satu orang dengan melibatkan
pergerakan berlebihan ?

Opsi perbaikan yang disarankan :

40
C. Keterampilan dan pengalaman
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah tuntutan tugas melebihi kapasitas fisik pekerja ?
2. Apakah pekerjaan manual handling yang berat, apakah
kurang pengalaman untuk melakukan pekerjaan manual
handling ?
3. Apakah pekerjaan tidak berpengalaman dan atau tidak
training didalam :
a. Mengidentifikasi atau mengenal resiko manual
handling ?
b. Didalam menerapkan teknik manual handling yang
aman ?
4. Jika diperlukan tim kerja manual handling, apakah
karakteristik fisik pekerja berbeda?

Opsi perbaikan yang disarankan :

D. Alat Pelindung Diri (APD)


No Uraian Ya Tidak
1. Jika alat pelindung diri digunakan apakah mengganggu
dalam pelaksanaan pekerjaan manual handling ?
2. Apakah alat pelindung diri yang dipakai pekerja dapat
mempengaruhi teknik manual handling yang optimum?

Opsi perbaikan yang disarankan :

41
LEMBAR KUESIONER NORDIC BODY MAP

Nama Operator : Tanda Tangan


Operator
Jenis Kelamin :L/P
Berat Badan : kg
Usia : tahun
Pekerjaan :

Berikan tanda centang (√) pada kolom berdasarkan keluhan/kesakitan/ketergantungan


yang dirasakan pada bagian tubuh (merujuk gambar)

Tingkat Keluhan
No Jenis Keluhan Tidak Cukup Sangat
Sakit
Sakit Sakit Sakit
0 Sakit pada atas leher
1 Sakit pada bawah leher
2 Sakit pada kiri bahu
3 Sakit pada kanan bahu
4 Sakit pada kiri atas lengan
5 Sakit pada punggung
6 Sakit pada kanan atas lengan
7 Sakit pada pinggang
8 Sakit pada pantat
9 Sakit pada bagian bawah pantat
10 Sakit pada kiri siku
11 Sakit pada kanan siku
12 Sakit pada kiri lengan bawah
13 Sakit pada kanan lengan bawah
14 Sakit pada pergelangan tangan kiri
15 Sakit pada pergelangan tangan kanan
16 Sakit pada tangan kiri
17 Sakit pada tangan kanan
18 Sakit pada paha kiri
19 Sakit pada paha kanan
20 Sakit pada lutut iri
21 Sakit pada lutut kanan
22 Sakit pada betis kiri
23 Sakit pada betis kanan
24 Sakit pada pergelangan kaki kiri
25 Sakit pada pergelangan kaki kanan
26 Sakit pada kaki kiri
27 Sakit pada kaki kanan

42
LEMBAR KUESIONER LOW BACK PAIN (NYERI PUNGGUNG
BAWAH)

Identitas Umum
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan :
5. Masa Kerja :
6. Lama Kerja (perhari) :
7. Lama Istirahat (perhari) :

No Pertanyaan Selalu Sering Jarang Tidak


Pernah
1 Saya merasakan panas pada
daerah punggung bagian bawah
2 Saya merasakan kaku di
punggung bagian bawah
3 Saya merasakan nyeri tertusuk-
tusuk di bagian punggung
bawah
4 Saya merasakan nyeri
punggung bawah sebelum
melakukan aktifitas pekerjaan
5 Saya merasakan nyeri pada bagian
punggung bawah secara terus
menerus saat melakukan
pekerjaan

43
6 Saya merasakan nyeri pada
bagian punggung bawah setelah
melakukan aktifitas pekerjaan
7 Saya merasakan nyeri pada
bagian punggung bawah hanya
pada saat melakukan pekerjaan
8 Saya merasakan nyeri
punggung bawah pada saat
beristirahat
9 Saya merasa kesulitan pada
saat membungkukan badan
10 Saya tidak bisa berjalan karena

nyeri punggung bawah


11 Saya merasa sulit untuk memutar
badan saya ke kiri dan
ke kanan
12 Saya merasa kesemutan pada
daerah punggung bawah
13 Saya tidak merasakan nyeri dari
bagian punggung sampai
tungkai kaki
14 Nyeri punggung yang saya
rasakan sembuh dengan Nyeri
Punggung Bawah (Low Back
Pain) sendirinya sesaat
15 Nyeri punggung yang saya
rasakan sembuh pada saat
beristirahat
16 Nyeri punggung saya rasakan
saat berdiri

44
17 Saya merasakan mati rasa dari
punggung bawah sampai
tungkai kaki
18 Adanya trauma akibat
kecelakaan/bawaan lahir yang
mengakibatkan nyeri di daerah
punggung bawah
19 Saya memeriksakan
diri/melaporkan rasa sakit ke
puskesmas/klinik
20 Saya pernah melakukan
pengobatan untuk menghilangkan
rasa sakit yang
saya derita.

45
KUESIONER RULA DAN REBA

46
Lampiran Biodata Peneliti

BIODATA PENELITI

A. Data Pribadi
 Nama : Nurindah Sari
 Tempat, Tanggal Lahir : Penajam, 05 Januari 2002
 Alamat Asal : Jl. Amd 2 kilo 1 RT.26 Kec.Penajam
 Alamat di Samarinda : Jl. Juanda 8 Air Hitam Samarinda

B. Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal
 Tamat SD : 2014 di SDN 025 Penajam
 Tamat SMP : 2017 di SMPN 1 Penajam
 Tamat SMA : 2020 di SMAN 1 Penajam
Tanggal Review Proposal :
Judul Penelitian :
PENGARUH MANUAL HANDLING, POSISI ERGONOMI,
KELELAHAN KERJA (FFATIGUE) TERHADAP KELUHAN NYERI
PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA KARYAWAN DI
PT. TELKOM INDONESIA KOTA SAMARINDA
Pembimbing : Dr. Phil. Lisa Wahidatul Oktaviani, M.PH

Demikian permohonan pengajuan pengajuan penguji ini saya


sampaikan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Samarinda, Maret 2024
Hormat Saya,
Mahasiswa

Nurindah Sari

47
NIM. 2011102413122

48

Anda mungkin juga menyukai