Variabel bebas
faktor personal dan lingkungan
Variabel terikat
faktor perilaku seks remaja
Cara Pengukuran Variabel-variabel Penelitian
Gaya hidup
Harga diri
Letak pengendalian diri
Relijisitas (tingkat keagamaan)
Aktifitas sosial
Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, Penyakit Menular
Seksual, dan HIV/AIDS
Sikap terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi
Sikap terhadap seksualitas
Dukungan sosial
Kepercayaan diri
Perilaku seksual
ANALISIS STATISTIK
remaja yang bekerja di pabrik mempunyai hubungan seksual yang relatif lebih
stabil. Sehingga dapat dikatakan bahwa buruh pabrik berada dalam situasi
dan kondisi yang lebih matang (seperti pekerja dewasa) dari pada sampel
mahasiswa, mendapat lebih sedikit paparan perkembangan media yang
modern, dan mungkin latar belakang keluarga yang lebih tradisional.
rendahnya tingkat relijiusitas dan sikap tidak setuju terhadap layanan
kesehatan reproduksi, merupakan faktor pengaruh terjadinya hubungan
seksual pra-nikah pada sampel buruh pabrik. Sedangkan, rendahnya harga
diri, sangat rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan
kuatnya dukungan sosial terhadap hubungan seksual pra-nikah, merupakan
faktor pengaruh terjadinya hubungan seksual pra-nikah pada sampel
mahasiswa.
KESIMPULAN
Padamahasiswa, faktor-faktor pengaruh tersebut dapat
memperkirakan kemungkinan terjadinya hubungan
seksual pra-nikah sebesar 53,2%, sedangkan pada buruh
pabrik sebesar 13%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
melakukan intervensi terhadap faktor-faktor pengaruh
tersebut melalui program-program yang relevan,
kemungkinan akan dapat mencegah 53,2% terjadinya
hubungan seksual pra-nikah pada mahasiswa dan 13%
pada pekerja pabrik.
Critical Apraisal
JUDUL PENELITIAN
Kesimpulan
Intervention
Comparison
Outcome