Anda di halaman 1dari 24

GANGGUAN ANXIETAS

dr. Erita Istriana, SpKJ


Gangguan Anxietas
I. Definisi :
suatu keadaan yang berhubungan dengan perasaan
cemas disertai keluhan somatik.
• Adanya hiperaktivitas sistem saraf otonom seperti :
palpitasi dan keringat berlebihan.
• Mempengaruhi kognisi & cenderung menyebabkan
gangguan persepsi.
• Berbeda dengan takut yang merupakan respon sesuai
dengan ancaman yang nyata, anxietas merupakan suatu
respon terhadap ancaman yang tidak diketahui/samar
II. Klasifikasi (DSM IV-TR) :
• Gangguan Panik dengan/tanpa Agorafobia
• Agorafobia tanpa riwayat Gangguan panik
• Gangguan Cemas Menyeluruh
• Fobia Spesifik
• Fobia sosial
• Gangguan Obsesif Kompulsif
• PTSD
• Gg. Anxietas terkait kondisi medis umum
• Gg. Anxietas terkait PGZ
• Gg. Anxietas baur Depresi
• Gg. Anxietas tdk spesifik
PPDGJ III

Gangguan Gangguan Gangguan


Somatofor Terkait
Anxietas m Stres

PENGGOLONGAN GANGGUAN NEUROTIK


PPDGJ III

Gangguan Neurotik :
• Gg. Fobia
• Gg. Panik : (+/-) Agorafobia
• Gg. Cemas Menyeluruh
• Gg. Obsesif Kompulsif
• Gg. Campuran Cemas dan Depresi
III. Epidemiologi :
• Gangguan anxietas merupakan yang paling sering
terjadi diantara gangguan psikiatrik lainnya.
• Wanita lebih sering dibanding pria
• Lebih rendah pada tingkat sosial ekonomi yang lebih
tinggi
• Prevalensi bervariasi : 1,5 – 8 %
IV. Etilogi :
A. Biologik :
1. Reaksi sistem saraf otonom yang berlebihan
2. Peningkatan pelepasan Katekolamin : pe↑produksi NE
3. Pe↓ Tingkat GABA (gamma aminobutyric acid)  hiperaktivitas SSP
4. Perubahan sistem Serotonergik & pe↑aktivitas Dopaminergik
Pe↓aktivitas serebral kortek temporal
5. Hiperaktivitas di Lokus Sereleus (pusat otak dari neuron
noradrenergik)
6. Hiperaktivitas & disregulasi amigdala
HPA Axis
B. Psikoanalitik :
• Freud : Impuls asadar yang mengancam masuk ke
dalam sadar & menyebabkan anxietas
• Terkait perkembangan saat masa kanak (ketakutan
akan suatu kondisi/imajinasi kehilangan objek yang
dicintai/ancaman tubuh yang tersakiti
• Terkait mekanisme pertahanan yang digunakan yang
menyebabkan situasi yang “dirasa” mengancam (cth :
regresi, represi, proyeksi, penyangkalan, salah
pindah, reaksi formasi)
C. Teori Pembelajaran :
1. Anxietas disebabkan stres/frustrasi berat berkelanjutan
2. Identifikasi & imitasi pola anxietas dari ortu
3. Terkait stimulus alamiah menakutkan (cth: kecelakaan)
 ketakutan akan situasi/objek berbeda
4. Melibatkan pola kognisi yang terganggu

D. Genetik :
1. Setengah dari pasien gg. panik dgn riwayat keluarga
2. 5% pasien memiliki varian gen polimorfik terkait
metabolisme serotonin transpoter
Gangguan Fobia
DSM IV-TR
Fobia spesifik :
• Ketakutan yang tidak rasional terhadap suatu objek
(cth: kuda, ketinggian, jarum)
Fobia sosial :
• Ketakutan yang tidak rasional terhadap situasi di
depan umum (cth: berbicara/makan di depan umum,
menggunakan wc umum).
Gangguan Panik
DSM IV-TR
Adanya periode yang berbeda dari ketidaknyamanan /kecemasan berlebihan dari 4 (atau
lebih) gejala berikut, yang timbul tiba-tiba atau mencapai puncak nya dalam 10 menit :
1. Palpitasi, jantung berdebar cepat/pe↑ denyut jantung
2. Berkeringat
3. Gemetaran
4. Rasa sesak
5. Rasa tercekik
6. Nyeri/ketidaknyamanan di dada
7. Mual/abdominal distres
8. Pusing, ketidakseimbangan, atau pingsan
9. Derealisasi/depersonalisasi
10. Takut mati
11. Parestesia/baal
12. Panas dingin
Gangguan Cemas Menyeluruh

• Terkait kecemasan berlebihan ttg kondisi/ peristiwa/


konflik kehidupan sehari-hari
• Gejalanya dapat berfluktuasi/tumpang tindih dengan
gg. medis/gg. psikiatrik lainnya (gg.depresi/anxietas
lainnya)
• Sulit dikendalikan & menyebabkan pe↓ fs. penting
kehidupan
Gangguan Cemas Menyeluruh
DSM IV-TR
A. Anxietas berlebihan (harapan yang memprihatin kan), yang terjadi
beberapa hari/setidaknya dalam 6 bulan, tentang beberapa kejadian
atau aktivitas (cth: kinerja pekerjaan atau sekolah)
B. Orang tsb sulit untuk mengendalikan kecemasannya
C. Anxietas terkait tiga (atau lebih) enam gejala berikut (sedikitnya
beberapa gejala tampak beberapa hari hari/setidaknya dalam 6 bulan.
Catatan; hanya 1 item jika untuk anak-anak.
1. Gelisah atau perasaan tegang
2. Mudah lelah
3. Sulit konsentrasi/pikiran kosong
4. Iritabilitas/mudah marah
5. Tegang otot
6. Gangguan tidur (sulit jatuh atau tidur nyenyak,atau gelisah, tidur yang
tidak memuaskan)
D. Anxietas/kecemasan tidak terbatas pada gg. axis I,
cth: gg. panik, sosial fobia, OCD, gg. cemas
perpisahan, anoreksia nervosa, gg. somatisasi,
hipokondriasis, PTSD
E. Anxietas atau gejala fisik menyebabkan gg. klinis
bermakna/pe↓ dlm fungsi sosial, pekerjaan, atau
area penting lainnya
F. Gangguan bukan karena efek penyalahgunaan
zat, gg. kondisi medis umum, gg.mood, gg. psikotik,
atau gg. perkembangan pervasif.
Gangguan Obsesif Kompulsif
DSM IV-TR
A. Baik Obsesif atau Kompulsif :
Obsesif didefinisikan dengan (1,2,3, dan 4):
1. Pikiran terus menerus, impuls/bayangan akan suatu pengalaman
yang mengganggu, yang menyebabkan anxietas atau distres.
2. Pikiran, impuls/bayangan yang tidak terlalu hebat, tentang
masalah kehidupan sehari-hari
3. Seseorang cenderung untuk mengabaikan/menekan
pikiran,impuls/bayangan/menetralisasinya dgn pikiran/ tindakan
lainnya
4. Seseorang mengenali jika pikiran, impuls/bayangan obsesifnya
merupakan hasil dari pikirannya sendiri.
Kompulsif didefinisikan dengan (1 dan 2) :
1. Perilaku berulang (cth: mencuci tangan, memesan,
memeriksa)/tindakan mental (berdoa, menghitung,
mengulang kata dalam hati), & orang tersebut tergerak
untuk melakukannya sebagai respon terhadap
obsesif/sesuai peraturan harus diterapkan secara kaku
2. Perilaku/tindakan mental bertujuan untuk mencegah/
mengurangi distres/situasi yang menakutkan. Namun
perilaku/tindakan mental tsb tidak terhubung secara
realistik dgn apa yang dirancang untuk menetralkan
atau mencegah/sesuatu yg jelas berlebihan.
C. Dst......
V. Diagnosis Banding :
• Gangguan Depresi
• Skizofrenia
• Gangguan Bipolar I
• Terkait kondisi medis dan neurologik
• Terkait PGZ
• Gangguan kognitif
VI. Tatalaksana :
A. Farmakoterapi : ANTI ANXIETAS

•• Golongan
  Benzodiazepine :
Alprazolam, Lorazepam, Clonazepam,
Clobazam, Diazepam

• Golongan Non-Benzodiazepine :
Buspiron, (Propanolol, Atenolol), SSRI
(Fluoksetin, Sertralin, Escitalopram), Trisiklik (Imipramin,
Clomipramin), Antikonvulsan/anxiolitik (As.Valproat,
Gapabentin
Efek Samping Anti Anxietas

• Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang,


kemampuan kognitif melemah)
• Rasa lemas, cepat lelah
• Ketergantungan (Gol. Benzodiazepin)
 Gejala putus obat: iritable, bingung, gelisah,
insomnia, tremor, keringat dingin, palpitasi
B. Non-Farmakoterapi :
1. Relaksasi
2. Psikoterapi Suportif
3. CBT (Cognitive Behaviour Therapy)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai