Anda di halaman 1dari 28

Keselamatan

Keselamatan dan
dan Kesehatan
Kesehatan Kerja
Kerja (K3)
(K3)
Mengenai
Mengenai “High
“High Risk”
Risk” == Bahaya
Bahaya Tinggi
Tinggi

Lingkup
Lingkup Pembahasan
Pembahasan ::
-- Confined
Confined Space
Space
-- Lifting
Lifting &
& Rigging
Rigging
-- Working
Working atat High
High
-- Excavation
Excavation

Bayu Tri Sasongko (F0017008)


Mahasiswa D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja
STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi
Confined Space (Ruang Terbatas)

Apa itu ruang terbatas ?


Ruang terbatas adalah tempat atau ruangan yang memiliki
kapasitas terbatas dengan jalan masuk dan keluarnya juga sangat
terbatas serta tidak dirancang untuk dihuni atau untuk bekerja
secara terus menerus, memiliki kapasitas ventilasi udara dan
pencahayaan yang relatif minim.
Karakteristik Bahaya Khusus pada
Confined Space (Ruang Terbatas) :
 Berisi atau memiliki potensi untuk menampung atmosfer udara
beracun/berbahaya.
 Mengandung bahan yang berpotensi untuk menyelimuti
(engulfment) orang yang masuk.
 Memiliki konfigurasi masuk yang membuat orang masuk dapat
terjebak atau sesak napas dengan kondisi dinding yang konvergen
atau lantai yang miring dan meruncing ke bagian yang lebih kecil.
 Berisi potensi bahaya keselamatan atau kesehatan serius lainnya
Peran-Peran Petugas Confined Space

• Authorized Entrant (Petugas Masuk Ruang Terbatas)


• Entry Supervisor (Petugas Pengawas Ruang Terbatas)
• Entry Watch (Petugas Pengamat Ruang Terbatas)
• Qualified Gas Tester (Petugas Teknik Pengujian Gas Ruang Terbatas)
• Emergency Rescue Personnel (Petugas Kegawatdaruratan)
Tugas dan Tanggung Jawab
Peran Petugas Confined Space
• Authorized Entrant (Petugas Masuk Ruang Terbatas)
 Memberitahukan kepada petugas pengamat masuk (entry watch) kapan pun saat
melakukan aktivitas kerja
 Sebisa mungkin keluar dari ruang secepat mungkin dalam berbagai situasi
 Memberi tanda pada Pengamat Masuk (entry watch) saat mereka keluar dari ruang
tertutup
• Entry Supervisor (Petugas Pengawas Ruang Terbatas)
 Menentukan apakah kondisi masuk yang dapat diterima (acceptable condition)
tersedia/terjadi dalam ruang terbatas.
 Meng-otorisasi aktifitas masuk pada CS dan mengawasi operasi masuk CS.
 Memastikan rencana penyelamatan, peralatan, dan tim penyelamat berada di lokasi
kerja.
• Entry Watch (Petugas Pengamat Ruang Terbatas)
 Memahami perkerjaan yang direncanakan dan prosedur pemberitahuan darurat.
 Kontrol akses dan jalan keluar personil masuk dan keluar dari ruang Terbatas
 Menyimpan log dokumentasi pekerja di dalam ruang Terbatas
• Emergency Rescue Personnel (Petugas Kegawatdaruratan)
 Personil RESCUE harus memenuhi persyaratan kompetensi tertentu (internal dan
external) dan siap siaga dipanggil untuk menyelamatkan pekerja di ruang terbatas.
 Petugas penyelamat juga harus memiliki peralatan penyelamatan yang tepat di
lokasi kerja, bekerja cekatan dalam menangani situasi kegawatdaruratan.
 Melengkapi rescue plan bersama-sama dengan Pimpinan Tim Kerja (PTK), entry
supervisor, petugas masuk dan pekerja lain yang terlibat.
• Qualified Gas Tester (Petugas Teknik Pengujian Gas Ruang Terbatas)
• Berpengetahuan tentang kondisi atmosfir kerja yang dapat diterima dan urutan
pengujian gas
• Berpengetahuan tentang teknik pengujian gas (misalnya pengujian tabung,
pengujian atmosfir bertingkat, dll.)
• Melakukan dan mendokumentasikan pengujian gas.
Komponen Utama Confined Space Area

• Hot Work di dalam Confined Space


• Ventilasi Confined Space
• Tag atau Badge
• Entry Log (Catatan Masuk)
Persyaratan Confine Space Area
Dibagi menjadi 2, yaitu :
Tanpa Karakteristik Bahaya Khusus :
 Entry Watch
 Izin Kerja
 Metode Kerja dan JSA
 CMP (Cek Memulai Pekerjaan)
Karakteristik Bahaya Khusus :
 Entry Watch
 Entry Supervisor
 Rescue Plan
 Rescue Team
 Izin Kerja
 Metode Kerja dan JSA
 CMP (Cek Memulai Pekerjaan)
Lifting & Rigging

Apa itu Lifting & Rigging ?


Lifting and Rigging adalah suatu proses dimana beban diikat, diangkat dan
dipindahkan menggunakan peralatan mekanis.
Istilah – Istilah Dalam L n R
Lifting Equipment
Setiap peralatan kerja (peralatan mekanis) yang berkemampuan untuk
mengangkat atau menurunkan beban termasuk tambahan yang digunakan
untuk tambat/pengait, perbaikan atau menahan beban.
Lifting Accessories
 Komponen untuk mengaitkan/menempatkan beban terhadap suatu
peralatan/mesin pengangkatan, seperti : shackles, slings, eyebolts, hooks,
plate clamps, dsb.
Safe Working Load (SWL)
adalah kekuatan aman maksimum bahwa peralatan pengangkat, perangkat angkat atau aksesori
dapat digunakan untuk mengangkat, menahan/menangguhkan, atau menurunkan, massa/beban
yang diberikan. Biasanya ditandai pada peralatan oleh pabrikan.
Ini adalah perhitungan Minimum Breaking Strength (MBS) dan faktor risikonya, biasanya lima
banding satu untuk peralatan pengangkat meskipun fraksi lain dapat digunakan seperti 1/4, 1/6 dan
1/10
Jenis Lifting n Rigging
Routine/Simple Lifts
Routine lift (pengangkatan rutin) adalah pengangkatan sederhana yang dilakukan secara regular dengan
menggunakan peralatan angkat khusus yang tetap. Pada dasarnya, jenis pengangkatan (lift) ini terdiri dari
operasi normal crane di dalam instalasi dan ke atau dari kapal suplai (supply vessel). 

Critical Lifts or Non-Routine Lifts


Sebuah pengangkatan (lift) yang telah diidentifikasi sebagai: complicated atau complex lift; heavy lift; lift yang
melibatkan man riding work basket (orang berada dalam keranjang kerja); dan atau lift yang disebutkan oleh
manajemen atau Crane Operator karena keunikan pengangkatannya.
Heavy Lift
Pengangkatan yang melebihi 75% dari nilai kapasitas (sesuai load chart) crane atau hoist untuk suatu
pengangkatan
Peran Petugas / Pekerja Lifting & Rigging

Qualified Lifting Equipment Operator


• Membuat dan/atau meninjau rencana pengangkatan khusus untuk peralatan yang
digunakan
• Memiliki pengetahuan tentang isyarat tangan dan komunikasi radio
• Melakukan komunikasi antara operator alat angkat dan signalman (isyarat tangan,
komunikasi radio dll.)
Qualified Lifting Supervisor
• Menilai resiko dari operasi lifting dan membuat dan/atau meninjau rencana pengangkatan
(Lift Plan).
• Memahami dengan baik setiap tugas dari pekerja yang terlibat.
• Menentukan kategori yang tepat dari pengangkatan (misal : rutin, critical, heavy atau
simple lift).
Qualified Rigger
 Memiliki pengetahuan tentang peralatan pengangkatan dan tali-temali
 Memiliki pengetahuan tentang beban yang diangkat, daerah paparan, dll
 Mengikat beban dengan selamat dan aman
 Memahami kapan harus menghentikan pekerjaan (SWA)
Spotter/ Signalman
 Memahami lingkup kerja dan komunikasi yang dibutuhkan untuk pekerjaan
 Memiliki pengetahuan tentang isyarat tangan dan komunikasi radio
 Mengawasi jalur dan operasi pengangkatan untuk menjamin pengangkatan yang selamat
Komponen utama dalam L n R
• Semua Peralatan Rigging harus diinspeksi oleh pengurus sebelum digunakan
• Semua peralatan rigging harus memenuhi syarat SWL (Safe Working Load)
• Semua Peralatan Rigging harus memiliki color code terbaru
• Eyebolts harus diinspeksi secara visual sebelum digunakan oleh qualified
rigger.
• Eyebolts harus diperiksa untuk kondisi cracking, stripped threads, bending,
wear and distortion of eye.
• Periksa hook untuk keausan, regangan, retakan atau deformasi. Hook harus
berputar dengan bebas dan kait pengaman (safety latch) harus dipasang.
• Kemudian semua peralatan juga harus memiliki tanda identifikasi rating
10 Poin Utama Keselamatan
Pengangkatan Beban
1. Pengait atau mata pancing berada tepat O atau G beban
2. Rigging harus benar menyesuaikan beban yang diangkut
3. Harus mengetahui berat beban yang akan diangkat
4. Semua rigger akan diperpanjang secara sepenuhnya atau maksimal
5. Boom dapat dioperasikan memanjang dan memendek sesuai kapasitas beban.
6. Bantalan pada outrigger harus berada pada pijakan dan blocking yang kokoh.
7. Semua roda harus bersih dari tanah
8. Kondisi Crane harus sejajar
9. Semua rintangan penghalang maupun beban wajib diketahui.
10. Operator crane sudah terlatih dan memiliki sertifikasi di bidang properti dan
memiliki kualifikasi untuk mengoperasikan crane tersebut.
Working at High
 Bekerja di ketinggian
Adalah kegiatan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan
oleh tenaga kerja pada tempat kerja di permukaan tanah
atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan
memiliki potensi jatuh yang menyebabkan tenaga kerja
atau orang lain yang berada di tempat kerja cedera atau
meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta
benda. (Permenaker No. 9 Tahun 2016)
Persyaratan working at high
1. Terdapat seseorang yang melakukan pekerjaan di
atas ketinggian serta berpotensi untuk terjatuh
2. Terdapat lantai dasar
3. Terdapat jarak jatuh yaitu 1,8 meter.
Komponen Fall Prevention (Pencegahan
Jatuh)

• Railings (Pagar Jaring dari perancah)


• Scaffold (Perancah)
• Man Elevated Work Platforms (MEWPs)
• Barricades n guardail (Barikade dan Pelindung)
Komponen Fall Protection (Perlindungan Jatuh)

• Safety Belt
• Full Body Harness
• Shock Absorber
• Lanyard (Tali Pendek Pengikat)
• Anchor Point
• Fall Arrestor (Perangkat menunjang pindah tempat)]
• Lifeline
• Retractable Lifeline
Komponen Fall Arrest System
• Full body harness
• Shock absorber lanyard atau tali pengikat pendek atau tali pembatas otomatis
• Self-locking snap hooks (atau cincin tipe carabineer)
• SRL (Self-Retracting Lifeline) rel inersia yang digunakan untuk menahan jatuh.
• Anchorage Point & Anchorage Connector yang aman
Anchorage

Anchorage
Connector

Full Body
Harness
Shock Absorbing Carabineers Shock Absorbing Double Shock Shock
Lanyard Absorbing Lanyard
Lanyard Absorbing
Lanyard
Fall Reistrant
• Fall restraint adalah sistem dan/atau program yang
berada di antara pencegahan jatuh dan perlindungan
jatuh.
• Pengekangan jatuh biasanya digunakan untuk menjaga
agar pekerja tidak terlalu dekat dengan tepi atap, atau
untuk menjaga pekerja tetap berada dalam batas
keranjang lift udara.
Sistem Inspeksi Perancah
1. Tidak boleh digunakan akan diberi Tag berwarna
merah
2. Boleh digunakan diberi tag berwarna hijau.
Rescue Tim
Rescue Tim
Rencana penyelamatan harus dikembangkan untuk semua pekerjaan di ketinggian ketika
para pekerja memakai sistem perlindungan jatuh dan termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
– Safety Standby
– Lokasi responden terlatih (onsite dan offsite)
– Peralatan penyelamatan
– Pengenalan akan potensi suspension trauma
– Kemampuan untuk membawa orang ke bawah dalam kasus jika dia menggantung di
udara/atas
Excavation (Penggalian)
Merupakan suatu kegiatan dalam mengambil atau
mengeruk tanah dan akan membentuk sebuah potongan,
rongga, parit ataupun depresi.

- Excavation bisa disebut confine space apabila penggalian


memiliki kedalaman lebih dari 4 kaki (1,2 meter) atau
lebih, dapat dimasuki untuk melakukan pekerjaan dan
memiliki akses masuk/keluar yang terbatas
Metode yang digunakan dalam melakukan
pekerjaan Excavation yaitu :

1. Protective System (System perlindungan kerja dari keruntuhan)


2. Sloping (Menghilangkan tanah pada sisi penggalian)
3. Benching (Metode melindungi pekerja dari longsoran dengan menggali
sisi penggalian untuk membentuk serangkaian tingkat horizontal)
4. Shield System (Struktur yang mampu menahan kekuatan dari longsoran.
disebut juga trench box)
5. Shoring (Hidrolik, Mekanikal atau dari bahan kayu yang digunakan
untuk mendukung sisi penggalian untuk mencegah longsoran.
6. Day Lighting (Dalam konteks penggalian, merupakan proses mengekspos
utilitas bawah tanah secara selamat untuk menemukan dan
mengidentifikasi utilitas secara tepat)
Komponen Utama Excavation

• Rencana Kerja
• Identifikasi Jenis Tanah
• Protective Systems
• Persiapan Lokasi Kerja dan Peralatan Perlindungan
masyarakat
• Rescue Plan dan Peralatan

Anda mungkin juga menyukai