Anda di halaman 1dari 84

Bab

4
Keselamatan Proses dan
Teknik Analisis

Disusun oleh Tim Dosen K3L FTUI


Gasal 2020/2021
Outline
1. Pendahuluan
2. Pengertian Bahaya dan Resiko
3. Mechanical Integrity of Process Equipment
4. Teknik Menganalisa Bahaya
1. PENDAHULUAN
Kebakaran di anjungan
minyak lepas pantai Piper
Alpha di Laut Utara
• 7 Juni 1988, serangkaian kebakaran dan
ledakan menenggelamkan anjungan Piper
Alpha
• 165 pekerja meninggal dari 225 pekerja
dan 2 orang petugas penyelamat juga
meninggal. Katup pengaman pompa lepas  awan uap
• 61 pekerja selamat dengan terjun ke Laut kondensat terpantik  ledakan awan uap 
Utara Anjungan yang bersebelahan masih mengirim
Selain menelan korban jiwa, kerugian minyak  Api yang membesar memecahkan pipa
materiil diperkirakan mencapai US$ 3,4 gas bertekanan tinggi  Rangkaian ledakan
miliar. Hanya dalam tempo kurang lebih menihilkan upaya evakuasi dan tindakan darurat
3 jam, platform yang terletak di Laut lainnya
Utara, Eropa, dan dioperasikan oleh
Occidental Petroleum (Caledonia) Ltd. • Kesalahan sistem ijin kerja
ini terkubur di lautan. • Gagal mengkomunikasikan status pompa
pada giliran kerja setelahnya
Fisik • Pompa pemadam kebakaran dioperasikan
manual, setelah ledakan, tidak dapat
Penyebab dijangkau kru pemadam
• Banyak katup penyemprot api pemadam
Organisasion tersumbat
al
Tragedi Bhopal
(Union Carbide, Bhopal, India, 3 Des1984)

• Kebocoran tanki gas ; 40 metrik ton


metil isosianat (MIC)
• Menewaskan 4000 orang ditempat,
melukai 150.000 hingga 600.000
orang luka-luka.
• Total meninggal +20.000 orang,
penyebab cacat bawaan, kontaminasi
lingkungan sampai hari ini.
• Penyebabnya : masuknya air ke dalam
tangki-tangki berisi MIC. Reaksi
membentuk banyak gas beracun dan
memaksa pengeluaran tekanan secara
darurat. Gasnya keluar sementara
penggosok kimia yang seharusnya
menetralisir gas tersebut sedang
dimatikan untuk perbaikan.
2. PENGERTIAN
BAHAYA DAN
RESIKO
SAFETY PROCESS
FOKUS PADA PENGENDALIAN KECELAKAAN

PROCESS SAFETY MENEKANKAN PADA PENGENDALIAN RESIKO SERENDAH


MUNGKIN

PROCESS SAFETY TIDAK HANYA BERURUSAN DENGAN SUBSTANSI


BERBAHAYA DAN RESIKO KECELAKAAN YANG DITIMBULKAN TETAPI
MELIPUTI JUGA FAKTOR MANUSIA, SERTA EFEK YANG DI TIMBULKANNYA
PADA LINGKUNGAN, ASSET, DAN BISNIS BERKELANJUTAN.

“proses keselamatan, keamanan


Mengurangi terjadinya bahaya

hati2, waspada, aman


• Situasi fisik yang berpotensi menyebabkan
kecelakaan pada manusia, kerusakan pada
BAHAYA aset, kerusakan pada lingkungan, dan
kombinasi yang terjadi diantaranya.

RESIKO = EFEK BAHAYA X TINGKAT KEMUNGKINAN

 Efek bahaya bersifat tetap terdiri atas HIGH,


RESIKO = MEDIUM, dan LOW
 Tingkat kemungkinan bahaya terdiri atas HIGH,
MEDIUM dan LOW
rendah
EFEK BAHAYA
TERLUKA
KARENA ALAT
CUKUR KUMIS

tinggi
rendah
TINGKAT
KEMUNGKINAN
TERJADINYA BAHAYA

tinggi
Parameter dalam memperhitungkan (Efek Bahaya)
PARAMETER HIGH MEDIUM LOW
Sumber daya Kematian, cacat, Luka menengah, Luka ringan
manusia disfungsi tubuh, luka tubuh masih
berat dapat melakukan
kerja

Aset Kerusakan besar pada Kerusakan yang Kerusakan kecil tidak


peralatan mengakibatkan mempengaruhi
menurunnya produksi
tingkat produksi

Alat proteksi Alat proteksi tidak ada Alat proteksi Alat proteksi tersedia
Berada dalam minim dengan cukup,
lingkungan dengan instalasi terisolasi
keberadaan zat mudah dengan baik
terbakar

Ketersediaan Kurang dari 1 menit Antara 1-30 Lebih dari 30 menit


waktu evakuasi menit
Parameter dalam memperhitungkan (Kemungkinan)
PARAMETER HIGH MEDIUM LOW

Frekuensi Setiap kali pekerjaan Sekali dalam 10 Satu kali selama


timbulnya bahaya itu dilakukan s/d 100 pekerjaan itu
dilakukan

Frekuensi Hampir setiap kali Sekali dalam 10 Sekali dalam 100 atau
timbulnya efek pekerjaan dilakukan s/d 100 lebih
bahaya

Tingkat Tanpa pengalaman, Kurang Berpengalaman,


kemampuan tidak pernah berpengalaman memiliki kemampuan
pelaksana melakukan pekerjaan yang baik dan sering
pekerjaan sebelumnya melakukan pekerjaan
itu
3. Mechanical
Integrity of Process
Equipment
Mechanical Integrity of Process
Equipment
Faktor-faktor yang mempunyai
efek terhadap safety pada proses
equipment • Design
• Fabrication
• Installlation
• Maintenance
Design
• Semua process vessels, pumps, valves,
piping dan peralatan yang lain yang
digunakan pada fasilitas operasi harus di
fabrikasi dan dipasang sesuai dengan
spesifikasi design
• Tidak boleh ada kompromi terhadap
criteria dan spesifikasi design karena
apabila dikompromi/ ditoleransi akan
menaikkan potensi kecelakaan
• Bagian part yang kecil seperti O-rings, gas-
ket dan welds apabila tidak dipilih dan
dipasang dengan pas bisa menimbulkan
kecelakaan
Fabrication
• Verifikasi prosedur pengelasan dan dimensi
dan kapasitas peralatan
• Semua sumber pendapatan fokus kepada
proses dan plant design untuk
memproduksi fasilitas operasi yang aman
dan terpercaya
• Metode dan frekuensi untuk pengecekan
instrumen yang critical pada proses dan
plant harus pas agar sesuai dengan
persyaratan setiap plant
• Test awal dari system harus dilakukan
terlebih dahulu saat plant start-up dan
secara periodik setelah plant sudah
memulai operasi
Installation
• Pada saat pengerjaan pengelasan dan
pemotongan logam serta pengerjaan dengan
panas lainnya harus disertai dengan ijin
pengerjaan panas yang hanya berlaku setiap 8
jam
• Pada saat proses instalasi jauhkan bahan2
yang berbahaya seperti bahan flammable pada
lokasi pengerjaan
• Menambahkan programmable electronic
systems untuk mendeteksi error pada
peralatan
• Proses instalasi harus dilakukan dengan hati-
hati tanpa adanya kesalahan
Maintenance
• Alat-alat yang digunakan sebagai
pencegah bahaya seperti venting dan
relief pressure dilakukan pengecekan
secara berkala dipastikan selalu
bekerja sesuai fungsinya
• Melakukan planned maintenance
secara berkala untuk menggetahui
kondisi peralatan dan membuat
performance peralatan kembali seperti
semula atau bahkan lebih baik
4. TEKNIK
MENGANALISA
BAHAYA
HAZARD ANALYSIS TECHNIQUE
1. WHAT IF ANALYSIS

2. CHECKLIST

3. WHAT-IF/CHECKLIST

4. HAZARD AND OPERATIBILITY (HAZOP)

HAZARD
5. AND
FAILURE OPERATIBILITY
MODE AND EFFECTSTUDY (HAZOP)
ANALYSIS

6. FAULT TREE ANALYSIS

7.HAZARD IDENTIFICATION (HAZID)


Pengertian (definisi) bahaya (hazard) ialah semua sumber, situasi
ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan
kerja) dan atau penyakit akibat kerja (PAK) – berdasarkan OHSAS
18001:2007.(Occupational Health and Safety Assessment Series)

Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja :


1. faktor bahaya biologi: Jamur.Virus.Bakteri.Tanaman.Binatang,

2. faktor bahaya kimia, Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu/Uap Berbahaya


Beracun,Reaktif, Radioaktif, Mudah Meledak, Mudah Terbakar/Menyala, Korosif.

3. faktor bahaya fisik/mekanik, Ketinggian., Konstruksi (Infrastruktur).,


Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat., Ruangan Terbatas (Terkurung)., Tekanan.,
Kebisingan., Suhu., Cahaya., Listrik., Getaran., Radiasi.

4. faktor bahaya biomekanik Gerakan Berulang., Postur/Posisi Kerja.,


Pengangkutan Manual., Desain tempat kerja/alat/mesin.

5. faktor bahaya sosial-psikologis. Stress., Kekerasan., Pelecehan.,


Pengucilan., Intimidasi., Emosi Negatif.
Proses berjalan eksotermis

aliran dari tangki penyimpanan masuk kedalam adukan


reaktor produk C

laju aliran rata-rata A dan B diatur oleh katub kendali


(control valve) A dan B

dikendalikan dengan air pendingin pada jaket di reaktor


produk C

reaksi material A dan B menghasilkan produk C yang


diproses dengan cepat, dan dikeluarkan melalui dasar dari
reaktor

Produk C melewati valve C menuju penyimpanan produk C


untuk menunggu pengiriman

Temperature, tekanan dan level indicator disediakan untuk


mengontrol proses kimia
1. WHAT IF ANALYSIS
 It can be accomplished with a relatively low skill level.
The typical What-If review is a basic brainstorming session, all sorts of
topics may be randomly addressed as they come to mind. Combined with
a checklist format, the review may become simple questions to answer.
 It is fast to implement, compared to other qualitative
techniques.
Since the What-If review is a direct question method possibly from a
standardized checklist, the questions can be easily and usually rapidly
addressed.

 It can analyze a combination of failures.


The option of addressing continuing sequential failures can be
investigated to the final outcome.

 It is flexible.
It is readily adaptable to any type of process flow or facility. Questions
can focus on specific potential failures.
WHAT IF ANALYSIS
Digunakan untuk menghubungkan proses yang tidak terlalu rumit
What if Konsekuensi Komentar

material A tidak mengalir material B yang tak bereaksi alarm dan penutupan valve B
ke reaktor akan mengkontaminasi produk C pada aliran pelan valve A

temperatur reaktor Reaktor akan rusak jika memasok lebih air


melebihi batas operasi pengendali tekanan gagal pendingin;alarm dan menutup
valve A dan B ketika
temperatur reaktor melebihi
batas operasi

material B terkontaminasi produk akan kurang spesifikasi, memerlukan pengembangan


reaksi yang tidak diinginkan kualitas kontrol B; memastikan
terjadi penerimaan dan prosedur
material B
2. CHECKLIST ANALYSIS
 standarisasi CHECKLIST dikembangkan dan digunakan untuk setiap tahapan
proses
 Setiap pertanyaan pada checklist diberikan jawaban iya atau tidak dimana
selanjutnya diperkuat oleh komentar
 Jumlah dan tipe checklist dibatasi oleh pengetahuan, pengalaman, latar
belakang dan kreatifitas dari orang yang menyiapkannya
 Hanya personil yang berpengalaman yang terlibat dalam pembuatannya
Checklist Question Categories

• Causes of accidents
– Process equipment
– Human error
– External events
• Facility Functions
– Alarms, construction
materials, control systems,
documentation and training,
instrumentation, piping,
pumps, vessels, etc.
CHECKLIST ANALYSIS OF SAMPLE PROCESS
Checklist Jawaban Komentar
Apakah Setiap Pengantaran Material B Diperiksan Iya Suplaier Material B Telah
Terhadap Kontaminasi Terpercaya

Apakah Pengendali Tekanan Telah Diperiksa 6 Iya Jadwal Inspeksi Valve Telah
Bulan Terakhir Dilaksanakan

Apakah Operator Telah Menerima Training Yang Tidak Beberapa Pekerja Baru Belum
Diperlukan Mengikuti Program Yang Telah
Dijadwalkan
3. KOMBINASI WHAT IF DAN CHECKLIST ANALYSIS
• A hybrid of the What-If and Checklist
methodologies
• Combines the brainstorming of What-If method
with the structured features of Checklist method
• Begin by answering a series of previously-
prepared ‘What-if’ questions
• During the exercise, brainstorming produces
additional questions to complete the analysis of
the process under study
4. HAZARD AND OPERATIBILITY STUDY
(HAZOP)
• Identifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi pada
pengoperasian suatu instalasi indsutri dan kegagalan
operasinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendali
• Dilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasi industri
baru
• Dilakukan sebelum melakukan modifikasi alat atau
penambahan instalasi baru dari instalasi industri lama
• Analisa sistematis terhadap kondisi kritis disain, instalasi
industri, pengaruhnya dan peyimpangan potensial yang
terjadi serta potensi bahayanya
• Dilakukan oleh sekelompok para ahli dari multi disiplin ilmu
dan dipimpin oleh spesialis keselamatan kerja yang
berpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khusus
• HAZOP analysis menggunakan guide words
Dokumen yang Mendukung HAZOP
 For Preeliminary HAZOP
Process Flow Sheet (PFS or PFD)
Description of the Process
 For Detailed HAZOP
Piping and Instrumentation Diagram (P&ID)
Process Calculation
Process Data Sheets
Instrumen Data Sheets
Interlock Schedules
Layout Requirements
Hazardous Area Classification
Description of the Process
Terminology HAZOP
HAZOP GUIDE WORDS
Guide Words Arti
Dari OSHA (Occupational Safety and Health Administration)
NO tak pernah, tak ada
LESS kuantitas menurun, merendah, terlalu
rendah
MORE kuantitas meningkat,tinggi, terlalu panjang

PART OF qualitatif menurun, terlalu kecil


AS WELL AS kualitatif meningkat, terkontaminasi, terlalu
banyak
REVERSE lawan dari maju atau intent
OTHER THAN susbtitusi komplit, lainnya
Guide words lain yang mungkin
 
YES selalu
SAME AS konstan
FORWARD lawan dari kebalikan
BEGIN awal
END selesai
REACH tercapai
HAZOP ANALYSIS OF SAMPLE PROCESS
ITEM DEVIATION CAUSE CONSEQUENCE SAFEGUARD ACTION

Material A to No Flow Valve A Unreacted B will Periodic Add alarm and


reactor plugged contaminate maintenance on shut off the “on”
product C valve A valve B on low
flow through valve
Reactor High Excessive Reactor may be Supply more A
temperature Temperature reactants damaged cooling water to
in reactor reactor Add alarm and
jacket;observe shut off “on”
reactor valves A and B on
temperature excessive reactor
closely during temperature
Product C Low pH Valve B Off specification operation
failed to product Add alarm and
close Periodic shut off “on” valve
maintanance on A on low flow
valve B through valve B
5. FAILURE MODE AND EFFECT
ANALYSIS (FMEA)
 Dimulai dengan mendaftar semua peralatan dan komponen proses
yang akan dipelajari.
 masing-masing komponen dianalisa dengan metode untuk mengetahui
mode yang berpotensial gagal, konsekuensinya dan perlindungan
keamanan operasi serta hal yang direkomendasikan dalam mencegah
bahaya
 Membutuhkan detail P&ID
 Sangat aplikatif untuk proyek yang sedang dalam tahap desain
FMEA – Failure Mode Keywords
• Rupture
• Spurious start
• Crack
• Loss of function
• Leak
• High pressure
• Plugged
• Low pressure
• Failure to open
• High temperature
• Failure to close
• Low temperature
• Failure to stop
• Overfilling
• Failure to start
• Hose bypass
• Failure to continue
• Instrument bypassed
• Spurious stop

36/49
FMEA HAZARD ANALYSIS OF SAMPLE PROCESS

item identifikasi deskripsi mode konsekuensi safeguard aksi


kegagalan

1 valve A motor valve, biasanya fails to open Aliran material A perbaikan menambah
terbuka, material A berlebih ke berkala valve A alarm dan
servis reaktor menutup
valve A

2 Valve B motor valve, biasanya kemasan tercecer material perbaikan memastikan


terbuka, material B terbongkar B di area operasi berkala valve B pengemasan
servis dari material
B

3 Valve C motor valve, biasanya fails to close reaktor mengali perbaikan penambahan
terbuka, material C berlebihan berkala valve C alarm dan
servis dan kontrol menutup
level reaktor valve A dan B
HIRA
Identifikasi Bahaya dan Kajian Resiko (Hazard Identification and Risk
Assesment), analisa yang dilakukan pada AKTIVITAS HARIAN DAN
KHUSUS suatu instalasi industri
Tahapan HIRA
 Pemilahan kegiatan yang akan dilakukan menjadi sub kegiatan yang
lebih kecil dan spesifik
 Identifikasi potensi bahaya untuk setiap sub kegiatan
 Determinasi resiko yang mungkin terjadi (efek bahaya dan tingkat
kemungkinannya)
 Determinasi cara pencegahan dan penanggulangan terhadapa resiko
bahaya
 Kesimpulan potensi bahaya dan resiko yang dihadapai untuk setiap
kegiatan
 Kesimpulan untuk setiap kegiatan
HIRA PADA KILANG UP VI BALONGAN
Jenis Kegiatan Potensi Efek bahaya Tingkat Tingkat Resiko Penanggulangan & Resiko
bahaya Efek kemungkinan pencegahan Akhir
bahaya
Pemeliharaan terjatuh Patah tulang, H H H Pemakaian safety M
reaktor dan disfungsi helm
kolom utama tubuh dan Pemakaian tali
pada RCC kematian pengaman

Pengisian Katalis Pencemaran M L M SOP yang jelas L


katalis ke tumpah lingkungan dan pekerja yang
dalam catalyst dan terlatih
storage tercecer

Pengambilan Kebocoran Pencemaran H H H Inspeksi dan M


kerosene dari pipa lingkungn, monitoring rutin
DTU dan atau kebakaran pada perpipaan
ARHDM dan ledakan dengan indikator
baik,
Sistem pemadam
kebakaran yang
baik di sekitar
unit
HAZID
Identifikasi bahaya (Hazard Identification), analisa pencegahan terjadinya
bahaya pada suatu instalasi industri/pabrik yang DILAKUKAN DENGAN
MEMPERHATIKAN KESELURUHAN ASPEK YANG ADA DI DALAMNYA
Keseluruhan aspek dari instalasi industri/pabrik itu adalah :
• Data instalasi industri (PFD,P&ID, layout, data sosial kultural masyarakat,
catatan peristiwa)
• Lokasi (fasilitas operasi, fasilitas pendukung)
• Resiko (SDM, Lingkungan, aset, image)
• Faktor pemicu bahaya (faktor operasi , transportasi, geografis dan
meteorologi, sosisal kultural)
• Potensi bahaya (kebakaran dan ledakan besar, tenggelam, pencemaran
lingkungan)
Parameter HAZID dalam Memperhitungkan

PARAMETER MINOR MAYOR SEVERE


SDM Tidak ada Kecelakaan tidak Kecelakaan fatal
kecelakaan fatal
ASET Kerugian lebih Kerugian diantara Kerugian lebih
rendah dari US$ US$ 100.000 s/d besar dari US$
100.000 1.000.000 1.000.000
LINGKUNGAN Tidak ada Kerusakan kecil Kerusakan besar
kerusakan pada lingkungan pada lingkungan
lingkungan
Parameter HAZID dalam Memperhitungkan

probability most likely unlikely


Frekuensi bahaya Lebih dari 10 kali Diantara 1 s/d 10 Kurang dari 1 kali
dalam 10 tahun kali dalam 10 dalam 10 tahun
tahun
HAZID PADA UREA PLANT PUSRI

LOKASI DESKRIPSI PENYEBAB POTENSI EFEK FREKUENSI PENCEGAHAN


BAHAYA BAHAYA BAHAYA
Perumahan Tempat tinggal Tekanan dan Ledakan severe likely Pengadaan unit
karyawan karyawan PUSRI suhu terlalu besar, pemadam kebakaran,
yang terletak di tinggi pada kecelakaan pengadaan alat deterktor
luar area pabrik proses operasi kebakaran
Unit Unit pembuatan Tekanan dan Ledakan severe likely Pengecekan secara
Ammonia NH3 dan CO dari suhu terlalu besar, umum , pengadaan
udara, gas alam tinggi pada kecelakaan indikator tekanan dan
dan steam proses operasi suhu
Unit urea Unit pembuatan Tekanan dan Ledakan severe likely Pengecekan secara
urea dari NH3 dan suhu terlalu besar, umum , pengadaan
CO tinggi pada kecelakaan indikator tekanan dan
proses operasi suhu
Unit gas Unit pemenuhan Tekanan dan Ledakan severe likely Pengecekan secara
turbine kebutuhan tenaga suhu terlalu besar, umum , pengadaan
generator listrik untuk tinggi pada kecelakaan indikator tekanan dan
pabrik kantor dan proses operasi suhu
perumahan
Unit Unit penghasil Tekanan dan Ledakan severe likely Pengecekan secara
pembangkit steam utama utk suhu terlalu besar, umum , pengadaan
steam berbagai proses tinggi pada kecelakaan indikator tekanan dan
proses operasi suhu
Unit Unit pengolahan Kebocoran Pencemaran severe likely Pengecekan secara rutin
pengolahan limbah & air hasil operasi proses lingkungan
limbah proses produksi
6. FAULT TREE ANALYSIS
 diagram dari semua urutan kejadian yang
menyebabkan kejadian ,kecelakaan atau ledakan
 merupakan analisa bahaya tingkat tinggi yang
special yang menggunakan logika dan simbol
kejadian
 Provides a traceable, logical, quantitative
representation of causes, consequences and event
combinations
 Amenable to – but for comprehensive systems,
requiring – use of software
 Not intuitive, requires training
 Not particularly useful when temporal aspects are
important
FTA
ANALISIS KESELAMATAN KERJA
Job Safety Analysis
Job Safety Analysis (JSA) adalah metoda yang secara
sistematis digunakan untuk:

 Memeriksa pekerjaan
 Membagi pekerjaan kedalam tahapan-
tahapan kerja
 Mengidentifikasi bahaya pada setiap
tahapan/langkah kerja
 Mengevaluasi resiko pada setiap langkah kerja, dan
 Menentukan tindakan pecegahan yang tepat pada

tiap langkahnya sampai batas yang dapat diterima


URUTAN LANGKAH JSA
Identifikasi pekerjaan untuk Langkah 1
JSA

Pekerjaan dibagi menjadi


Langkah 2
beberapa langkah kerja

Identifikasi bahaya pada


Langkah 3
setiap langkah kerja

Menaksir resiko pada


setiap langkah kerja: Langkah 4
Gunakan Risk Matrix

Kembangkan cara Langkah 5


mengurangi resiko/
menghilangkan resiko

Tidak
Langkah 6
Apakah Catat &
resiko Langkah 7
Ya Laksanakan
tersisa dapat
diterima?
49
Studi Kasus Proces Safety Analysis
Bontang LNG Plant

Occupational Safety and Health 52


Tahun Produksi LNG Pengapalan Produksi LPG Pengapalan
(tons) LNG (tons) LPG
   

Produksi Bontang
1977 713.729 12
   
1978 3.332.043 58

1979 3.257.282 57 LNG Plant


   

-   -  
1980 4.155.302 72

1981 4.076.656 71 -  
-
 

1982 4.263.888 74
-   -  

1983 4.476.952 78 -   -  

   
1984 7.298.748 125 - -
-   -  
1985 7.399.474 129

1986 7.067.191 126 -   -  

-   -  
1987 6.966.899 123

1988 8.063.054 145 - 52.744- 1

1989 8.064.536 147


- 385.080
- 11
- -
1990 9.799.297 178 465.263 13

Occupational Safety and Health 53


Produksi Bontang LNG Plant (Continued)
1991 10.985.525 197 509.686 16

1992 11.789.147 211 582.134 15

1993 12.149.872 214 680.650 23

1994 14.107.104 249 785.895 23

1995 13.707.104 240 733.251 17

1996 15.214.927 245 945.040 21

1997 15.621.658 294 961.132 20

1998 16.413.427 309 976.305 25

1999 18.497.258 340 1.058.065 25

2000 20.588.062 380 931.120 21

2001 21.383.543 408 1.154.159 26

2002 20.219.962 356 906.057 20

Occupational Safety and Health 54


PT Badak NGL
• Nama PT Badak diambil dari nama
lapangan gas raksasa di daerah Badak
• Didirikan pada 26 November 1974
• Pada awalnya merupakan perusahaan
nonprofit dengan pemegang saham
Pertamina, Vico dan Jilco
• Merupakan operator Bontang LNG Plant
• Sangat memperhatikan aspek keselamatan
kerja dan lingkungan
• Melakukan program bina masyarakat

Occupational Safety and Health 55


Penghargaan-penghargaan yang telah diterima
PT Badak NGL

Diberikan Oleh: Penghargaan Jumlah

British Safety Five Stars Award 2


Council Sword of Honor 6

USA Award of Honor 7

Patra Karya Raksatama 2


Pemerintah RI Patra Karya Nirbhaya Karya Utama 1
Patra Adikarya Bhumi Utama 2

”ISO14001 accreditation”
”Safety Award”
Instansi
”Zero Accident” 1
Internasional
”ISO 9001 version 2000 for Quality
Management System”

Occupational Safety and Health 56


Proses Produksi di Bontang LNG Plant

Occupational Safety and Health 57


Sumber-sumber gas alam

• VICO
Lapangan Mutiara, Sambera, Badak dan Nilam
• TOTAL INDONESIA
Lapangan Tambora, Tunu, Senipah, Bekapai, Handil dan Peciko
• UNOCAL INDONESIA
Lapangan Attaka dan West Seno
• Gas-gas dari sumur-sumur tsb dialirkan menuju Bontang LNG Plant
dengan pipa transmisi 36” dan 42” 9 (1 m = 39,37 “) dan tiba pada
Bontang LNG Plant pada tekanan sekitar 47 kg/cm2 (1 atm = 1 kg/cm2)
• Sebelum dialirkan ke setiap train sebagai feed gas, gas alam tersebut
terlebih dahulu dilewatkan ke Knock Out Drum untuk menjalani proses
pemisahan awal

tekanan uap LPG cair dalam tabung 3 kg  5.0 – 6.2 Kg/cm2.


tabung 12 kg - 18.6 kg/cm2(bar).

Occupational Safety and Health 58


Komposisi Feed Gas
N2 0,12 %
CO2 5,80 %
C1 83,7 %
C2 4,95 %
C3 3,30 %
iC4 0,70 %
nC4 0,80 %
iC5 0,30 %
nC5 0,20 %
C6 0,13 %

Occupational Safety and Health 59


Produk Bontang LNG Plant
Komposisi LNG :
C1 min 85 %
N2 max 1 %
C4 max 2 %
C5+ max 0,1 %
H2S max 0,025 ppbw / 100 ScF
Sulfur max 1,3 gr / 100 ScF
Densitas min 453 kg / m3

Occupational Safety and Health 60


Produk Bontang LNG Plant (Continue..)
Komposisi LPG Propana :
C2 max 1,86 %
C3 min 96,25 %
C4 max 1,89 %
Komposisi LPG butana :
C3 max 4,64 %
C4 min 94,84 %
C5+ max 0,88 %

Occupational Safety and Health 61


Keselamatan kerja, kesehatan dan
lingkungan
Bahan baku dan produk yang terlibat
• CH4/fuel gas
• C3H8/propane
• C2H4/ethylene
• C3H6/propylene
• nC4H10/butane
• C5H12-C11H24/kondensat
• (C6H14 - C12H26)/nafta
• N2
• CO2
• Hg
• Sulfur

Occupational Safety and Health 62


Masalah lingkungan
Sumber pencemar :
• Limbah gas (CO2 , SOx , NOx ,dll)
• Limbah cair (Limbah Hg, C5+,dll)
• Limbah padat (partikulat, Smog, dll)
Dampak negatif dari beberapa aspek:
• biologis : *. flora dan fauna
*. manusia
• fisika kimia : #. kualitas udara
#. iklim makro
#. kualitas air
• Sosial ekonomi : +. Demonstrasi warga
+. Perkelahian

Occupational Safety and Health 63


Pengendalian pencemaran lingkungan
Cara yang dapat digunakan dalam pencegahan pencemaran
limbah adalah dengan melakukan pencegahan pencemaran
pada “sumber pencemar” di dalam area pabrik, seperti:

1. Penyempurnaan metode proses serta peralatan yang dipakai


2. Menjaga kebersihan dari tumpahan/ceceran bahan kimia serta
ceceran lainnya
3. Menambah unit pemanfaatan hasil samping
4. Penggunaan kembali air buangan proses (daur ulang)
serta usaha-usaha lainnya yang tidak menimbulkan gangguan
terhadap peralatan manusia/karyawan serta lingkungan.

Occupational Safety and Health 64


ANALISA KESELAMATAN KERJA

HIRA ( Hazard Identification Risk Assessment,


identifikasi bahaya dan menilai resiko di tempat kerja)
Jenis kegiatan yang di buat HIRA:
a.Pembersihan Storage Tank
b.Pemasangan Instalasi Listrik
c.Pemasangan dan fitting pipa
d.Pengecekan alat (pemanas, indikator,
Heat exchanger,dll)
e.Pengangkutan bahan baku dan produk

Occupational Safety and Health 65


Tabel HIRA
Aktivitas Potensi Efek Tingkat Frekuensi Resiko Pencegahan Resiko
bahaya bahaya efek bahaya akhir
bahaya

Safety shoes
Pembersihan
Sisa atau boot
tangki Tergelincir L H M L
minyak dengan grip
penyimpanan
khusus

Masker, alat
Cairan Keracun
M H M bantu L
Pembersih an
pernapasan

... ...

Occupational Safety and Health 66


HAZID (Hazard Identification)
Lokasi yang dibahas pada HAZID
1. Well Facilities
2. Main Office, gedung serba guna
3. Plant keseluruhan
4. LNG/LPG Tank Storage Facilities
5. Small Refinery Facilities
6. Main Facilities
7. Loading Ship
8. Pipeline Facilities
9. Unit Pengolahan Limbah

Occupational Safety and Health 67


HAZID
EFEK FREKU
POTENSI ENSI PENCEG
Lokasi Deskripsi Penyebab BAHAY
No
BAHAYA BAHAY AHAN
A
A
+Plant shut Servere: Peremajaan
*Korosi, kavitasi down (gas Kerugian Kompressor,
atau karena tidak dapat besar pengecekan
adanya diambil dari karena alat secara
kandungan air dalam tanah) Plant shut rutin,
1. Kebocora
Well yang cukup +Kebakaran down, menyiapkan
    Kompre- unlikely
Facilities banyak pada gas (karena gas Dapat aliran bypass
   sor
alam akibat suhu alam mudah berakibat agar tidak
 
dan tekanan gas meledak) kematian sampai Plant
turun (kompressor +Pencema- bila terjadi Shut Down
rusak) ran ledakan (PSD) 
lingkungan besar  

*Gaji karyawan
dinilai sudah
Depan +Hancurnya
terlalu rendah
gedung gedung Selalu
Main dengan kondisi
main office karena terjadi Servere: memperhati-
Office, bahan-bahan
terjadi bentrok Dapat kan
2. gedung kebutuhan pokok Unlikely
pemogo- dengan warga terjadi kebutuhan
serbagu- yang terus naik.
kan setempat, bisa fatality rakyat kecil
na *pencemaran
kerja/de- pula terjadi  
lingkungan tempat
mo kebakaran
tinggal warga oleh
limbah pabrik atau
kebocoran gas.

Occupational Safety and Health 68


FREKU
Lokasi Deskripsi Sebab
POTENSI EFEK ENSI PENCE  
No
  BAHAYA BAHAYA BAHAY GAHAN
A

Most:
Karena
Seluruh +Kebanjiran daerah
*Tempat Severe:
fasilitas (dapat Bontang Membuat
penampungan air Karena
operasi menyebab- adalah waduk, DAM,
Plant (DAM) rusak, plant shut
dan kan alat-alat daerah membuang
3. keseluruh curah hujan down  
pendu- DAM rusak) beriklim sampah
an terlalu tinggi kerugian
kung plant +Penyakit tropik pada
dengan intensitas perusaha-
kebanji- +Plant Shut basah tempatnya
yang besar an besar
ran Down dengan
curah hujan
yang tinggi

Peremajaan
+Dapat terjadi Severe:
tank,
ledakan Fatality
LNG/ LPG *Korosi, bencana pemerikasaan
Keboco- karena kerugian
Tank alam seperti rutin,
4. ran tank LNG/LPG produk Unlikely
Storage gempa bumi penyimpanan
storage mudah yang hilang
Facilities hebat, banjir storage tank di
meledak, serta image
gedung atau
+kematian perusaha-
ruangan tertutup
an turun

Occupational Safety and Health 69


FREKU
Lokasi Deskripsi Sebab
POTENSI EFEK ENSI PENCEG
No
  BAHAYA BAHAYA BAHAY AHAN
A

Pressure
Regulator +Kebakaran
Peremajaan
pd tangki *Tidak rutin dan ledakan Severe:
fasilitas yang
LNG/ LPG tidak memeriksa besar (karena Fatality
sudah rusak,
Tank berfungsi keadaan tangki tekanan kerugian
  Unlikely rutin
Storage dengan khususnya terlalu tinggi dalam
memeriksa
Facilities baik Pressure shg suhunya jumlah
tekanan pada
sehingga Regulator. lebih tinggi besar
tangki
tekanan daripada suhu
tidak ignitation)
terkontrol

Memeriksakan
Small Kebocoran
*Korosi, adanya pompa secara
Refinery pompa
fraksi uap +Kerugian rutin,
Facilities atau
(gelembung- materi yang pengecekan dan
pompa
5. gelembung udara) terbuang, Minor Most pengauditan
(Fasilitas tidak dapat
pada aliran inlet pompa yang kondisi pompa,
pendu- bekerja
pompa sehingga rusak menutup aliran
kung dengan
pompa rusak ke pompa dan
operasi) baik
mengaktifkan
bypass line

Occupational Safety and Health 70


FREKU
POTENSI EFEK ENSI PENCEG
 
No Lokasi Deskripsi Sebab
BAHAYA BAHAYA BAHAY AHAN
A

 
Small +Gangguan
Refinery *Suhu operasi produksi, Membeli
Facilities Kerusakan terlalu tinggi turbin rusak boiler dengan
  Minor Unlikely
boiler melebihi suhu (tidak dapat pertaha-nan
5
(Fasilitas maksimal boiler berfungsi yang tinggi
pendu- secara
kung maksimal)
operasi)

Small Valve/ka- +Plant Shut


Refinery tup macet Down (tidak
Facilities Ada aliran
(aliran ada aliran
Major: bypass atau
tidak dapat atau aliran
(Fasili- *Korosi, friksi dapat aliran cabang
    dibuka tidak dapat Likely
tas terlalu besar terjadi Plant yang dapat
atau ditahan
pendu- Shut Down digunakan
ditutup sehingga
kung pada plant
dengan menimbul-kan
operasi baik) kerusakan alat
lain)

Occupational Safety and Health 71


FREKU
Lokasi Deskripsi Cause
POTENSI EFEK
ENSI PENCEG
No
  BAHAYA BAHAYA
BAHAY AHAN
+Kualitas A
produk LNG
Kebocoran
*KOD (knock out turun, Major:
knock out
drum) mengalami kemungki-nan Image Peremajaan
drum
fracture atau terjadi perusaha- alat KOD dan
sehingga
Main fatique karena kerusakan alat an turun, pemeriksa-an
6. kondesat Unlikely
utilities pemakaian yang lain krn masih kerugian secara rutin
liquid tidak
terus menerus adanya material sesuai
terpisah
dengan perawatan kondesat yang dengan SOP
dari feed
yang minim liquid terbuang
gas
 
 

Sebelum
+Kualitas LNG
*Amine yang masuk LNG
turun karena
mengabsorb CO2 plant amine
adanya Major:
mengalami
Main terkontaminasi kontaminan Image
proses
utilities CO2 sehingga kadar dapat perusahaan
pemurnian
CO2 yang dapat menyebab- turun,
absorber terlebih
    diserap kecil, feed kan kerusakan kerugian Unlikely
mengalami dahulu,
gas tercemar alat lain asset
kerusa-kan pemeriksa-an
*Korosi lebih +Pd P dan T (absorber
rutin
besar dari korosi yang terlalu dan alat-
temperatur
allowance tinggi alat lain)
dan tekanan
absorber (3,2mm) absorber
indikator dan
dapat meledak
kontroler

Occupational Safety and Health 72


FREKU
POTENSI EFEK ENSI PENCE
No Lokasi Deskripsi Sebab
  BAHAYA BAHAYA BAHAY GAHAN
A
Amine
regenerato
r tidak *Korosi, kadar +Masih
dapat CO2 yang adanya
berfungsi diabsorb amine kandungan Peremajaan
Main CO2 pada
dengan terlalu besar alat, adanya
  utilities Minor Unlikely
baik sehingga larutan LNG/LPG regenerator
 
sehingga MDEA tidak (kualitas bertahap
regenerasi teregenerasi LNG/LPG
amine dengan baik turun)
tidak
dapat
dilakukan
 
 
Kerusakan
feed dryer
sehingga Adanya
kandung- *Korosi lebih
Main aliran recycle
besar daripada
an produk untuk
utilities korosi allowance +Turunnya
outletnya pengurangan
    masih (1,5mm), tekanan mutu LNG, Minor Unlikely
kadar air
mengan- kerja lebih besar LPG
lagi, adanya
dung daripada tekanan
T dan P
kerja maksimum
kadar H2O controler
cukup
tinggi

Occupational Safety and Health 73


FREKU
POTENSI EFEK ENSI PENCE
 
No Lokasi Deskripsi Sebab
BAHAYA BAHAYA BAHAY GAHAN
A

*Penyumbatan
Adanya partikel endapan,
kebocoran korosi, kekentalan
pipa aliran aliran fluida terlalu +Pencemaran
Pengecekan
outlet besar sehingga lingkungan
    Minor Likely rutin sesuai
mercury dapat menjadi oleh limbah
dengan SOP
(hg) penyumbatan hg
removel pipa
vessel  
 

Selalu
Kerusakan
+Kerugian mengaudit
scrub *Alat pengontrol
alat (scrub secara rutin
column dan indikator T Major:
column T dan P
sehingga dan P pada volum Dapat
mahal), indikator,
metana tidak berfungsi terjadi plant
produk LNG memilih
    tidak dapat dengan baik shut down Unlikely
tidak dapat material
dipisah- sehingga operator karena
diperoleh scrub column
kan dari dapat melakukan LNG tidak
(tidak dapat yang tahan
fraksi kesalahan operasi dihasilkan
terpisah dari korosi dan
berat column
fraksi lain) tekanan
lainnya
tinggi

Occupational Safety and Health 74


FREKU
POTENSI EFEK ENSI PENCEG
Lokasi Deskripsi Sebab
No
  BAHAYA BAHAYA BAHAY AHAN
DEETHA
A
NIZER
(C2),
DEPROP
+Kerugian
ANIZER sangat besar
Selalu
(C3), mengaudit
karena dapat
*Korosi, sudah secara rutin T
DEBUTA terjadi plant
waktunya untuk dan P
NIZER diganti (telah lama
shut down
Major: indikator,
(C4) (karena
dipakai dengan Produk memilih
    column, pemisahan Unlikely
perawatan yang gagal material
scrub C2, C3, C4,
minim), T dan P dihasilkan scrub column
column C5+ dari fraksi
indikator dan yang tahan
overhead hidrokarbon
regulator rusak korosi dan
condenser lain tidak
tekanan
(C5+) tidak dapat
tinggi
berfungsi dilakukan
dengan
baik
 
 
+Kerugian
Heat
*Suhu air besar karena Severe:
exchan-ger
pendingin tidak tidak terbentuk Jika sampai Sistem
rusak
cukup rendah LNG, LPG. terjadi pendinginan
sehingga
    untuk Gas C1-C5 ledakan Unlikely bertahap dari
C1, C2,
mendinginkan gas dengan P dapat media
C3, C4, C5
alam menjadi LNG tinggi dpt menimbulka pendingin
tidak dapat
dan LPG menimbulk-an n fatality
dicairkan
ledakan

Occupational Safety and Health 75


POTENSI EFEK FREKUENS PENCEG
No Lokasi Deskripsi Sebab
  BAHAYA BAHAYA I BAHAYA AHAN

Kapal *Kecerobohan
+Pencemaran
karam armada kapal
lingkungan Severe: Memenuhi
sehingga dalam
Loading (banyak ikan, Major SOP
7. tank pengoperasian Likely
ship hewan, environmen pengopera-
LNG/LPG kapal pengangkut
tumbuhan laut tal effect sian kapal
tumpah ke *Iklim (badai,
mati)
lautan hujan keras)

Major:
Kebocoran +Kerugian
Tingkat
pipa *Korosi, tekanan besar Pengecekan
pencemara
Pipeline pengang- gas terlalu besar terutama secara rutin
8. n Likely
facilities kut gas sehingga dapat karena dan auditing
lingkungan
alam dari terjadi blow out terbuangnya operasi
yang cukup
badak field gas alam
tinggi

Severe:
+Kerugian
Karena
besar
Kebocoran LNG dan
terutama Pengecekan
pipa *Korosi, tekanan LPG dapat
karena secara rutin
    pengang- cairan dan friksi mencema-ri Unlikely
terbuangnya dan auditing
kut LNG, yang besar daerah
LPG, LNG operasi
LPG pemukim-
+Pencema-
an dan
ran
sumber air
lingkungan
minum

Occupational Safety and Health 76


FREKU
EFEK
No
 
Lokasi Des-kripsi Sebab POTENSI
BAHAYA
ENSI PENCEG
BAHAYA BAHAY AHAN
A

Alat-alat
pengo-lah
Selalu
limbah
mengaudit
tidak
secara rutin
berfungsi Major:
T dan P
dengan *Alat-alat tersebut Pence-
indikator,
Unit baik sudah fatique, maran
+Pencemaran memilih
9. pengolaha sehing-ga fracture sudah lingkungan Unlikely
lingkungan material unit
n limbah limbah waktunya mence-mari
pengolah-an
yang keremajaan daerah
limbah yang
dibuang pemukiman
tahan korosi
dapat
dan tekanan
mence-
tinggi
mari
lingkungan

Occupational Safety and Health 77


HAZOPS (Hazard and Operability Study)

Occupational Safety and Health 78


Pengertian Hazard and Operability Study (HAZOPS)
Hazard and Operability Study, atau dikenal sebagai analisis HAZOPS adalah
teknik standar yang digunakan dalam penyusunan pembentukan keamanan
di sistem baru atau modifikasi terhadap potensi bahaya atau masalah.

Mengoperasikannya dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya


dalam proses yang direncanakan atau yang sudah ada dan dioperasikan
dengan cara yang paling efektif, ekonomis dan tepat waktu ketika semua
pertimbangan dan kendala yang relevan diperhitungkan.

HAZOPS dapat digunakan secara bersamaan dalam proses identifikasi


bahaya dan juga pada sistem operasi secara kontinyu.

Tujuan HAZOPS ini adalah:


• Mengidentifikasi risiko yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan
sistem.
• Mengidentifikasi masalah potensial operabilitas dan penyebab gangguan
operasional serta kemungkinan penyimpangan pada produk yang
mengarah pada ketidaksesuaian produk
Tabel HAZOPS
Kata Par. Potensi
No No Aliran Pencegahan Ket.
Panduan Utama Bahaya
1. 8”-FG- Aliran Tidak Flash 5ESDV-20, Sistem
BO3-201 ada drum PI & FI shutdown
separator jika tidak
5C-1 ada
kosong, aliran
Instalasi masuk
inhibit 5C-1.
FI dan PI
dipasang
pada
pipa
aliran
masuk.

Occupational Safety and Health 80


No Kata Par. Potensi
No Pencegahan Keterangan
Aliran Panduan Utama Bahaya

Tek.
Flash Sis. shutdown jika
drum tekanan 5C-1 tidak
separat 5ESDV- 20, m’cukupi.
kecil
Aliran or 5c-1 PI&FI, FI pada pipa aliran
turun; LI &LC masuk.
Level PI di dalam flash
turun drum 5C-1

Tek
flash 5ESDV-20, FI dan
drum 5ESDV-20, FIC pada pipa
B’lebih separat FI&FIC, LI aliran masuk 5C-
or 5C-1 &LIT, PI 1PI dan LI di
naik;Lev dalam 5C-1
el naik

Occupational Safety and Health 81


No Kata Par. Potensi
No Pencegahan Keterangan
aliran panduan Utama bahaya
Suhu flash
drum naik; 5esdv-20, TI di dalam
Temp Naik
Tek. Flash Ti&tic 5C-1
drum naik
Suhu flash
drum
5esdv-20, TI di dalam
Turun turun;
Ti&tic 5C-1
Tek. Flash
dum turun
Instalasi
4”-fg inhibit,
Tdk 5esdv-21, Dipasang
2 -bo3- Aliran ME tdk
ada Pi pada pipa
202 dpt
bekerja

Occupational Safety and Health 82


No Kata Par. Potensi
No Pencegahan Keterangan
Aliran Panduan Utama Bahaya

Tek MHE 5E- 5ESDV-21 & PI


1 turun, 5ESDV-21, Dipasang pd
Aliran Kecil
Suhu MHE PI, TI &TIC pipa;
turun TI pd MHE 5E-1

5ESDV-21,
Tek MHE 5E-
5ESDV-21, PI &PIC pd
Ber- 1 naik,
PI&PIC, pipa;
lebih Suhu MHE
TI&TIC TI pd MHE
naik
5E-1

Occupational Safety and Health 83


No Kata Par. Potensi
No Pencegahan Keterangan
Aliran Panduan Utama Bahaya

TI &PI pd
Suhu MHE
5ESDV-21, TI MHE
5E-1 naik;
Tekanan Naik &TIC, 5E-1PIC dan
Tek MHE
PI &PIC 5ESDV pd
5E-1 naik
pipa

Suhu MHE TI & PI pd


5E-1 5ESDV-21, MHE
Turun turun; TI&TIC, 5E-1PIC dan
Tek MHE PI&PIC 5ESDV-22
5E-1 turun pada pipa

Occupational Safety and Health 84


Kesimpulan
• Keselamatan kerja merupakan salah satu
aspek yang harus diperhatikan demi
kelancaran proses produksi suatu perusahaan.
• Perusahaan juga perlu memperhatikan aspek
kesehatan dan lingkungan
• PT Badak NGL sebagai salah satu perusahaan
pengolah gas alam, sudah memiliki standar
keselamatan dan kesehatan kerja yang baik.
• Mari kita bersama mewujudkan tempat kerja
yang selamat dan sehat

Occupational Safety and Health 85

Anda mungkin juga menyukai