S1 KEPERAWATAN REG 9A
Nama Kelompok
Ade Mawar 11161001 Ira Andriyanah 11161020
Adinda Malicha Putri 11161002
Kinanti Hassin Khuluqi 11161021
Avendea Esa Chandra 11161002
Lutfiana 11161022
Ayu Putriani 11161007 Saskia Putri Maharani 11161035
Diah Restu Setiawati 11161011
Tika Wulandari Dwi M 11161041
Fithria Septiani 11161016
Tria Ayu Ningtyas 11161042
Indah Tri Setyowati 11161019
LATAR BELAKANG
• Cognitive Behavior Therapy (CBT) merupakan suatu model
psikoterapi yang luas digunakan untuk gangguan mental, yang
awalnya dikembangkan untuk depresi dan cemas.
• Teori struktur dan metode dasarnya dikembangkan oleh Aaron Beck
pada tahun 1960-an.
• Awalnya fokus pada patologi memproses informasi pasien depresi
atau cemas, tetapi kemudian menggabungkan metode perilaku untuk
mengaktifkan pasien, membalikkan ketidakberdayaan, dan melawan
penghindaran. (Wright JH, 2006)
CBT (COGNITIVE BEHAVIOR
THERAPY)
o Cognitive Behavior Therapy adalah terapi yang digunakan untuk memodifikasi fungsi
berfikir,merasa dan bertindak dengan menekankan peran otak dalam menganalisa, memutuskan,
bertanya, berbuat, dan memutuskan kembali sehingga dengan merubah status pikiran dengan
perasaannya, pasien diharapkan dapat merubah tingkah lakunya dari negatif menjadi positif
(Oemarjoedi, 2003)
o Para ahli yang tergabung dalam National Association of Cognitive-Behavioral Therapists
(NACBT), mengungkapkan bahwa definisi dari cognitive-behavior therapy yaitu suatu
pendekatan psikoterapi yang menekankan peran yang penting berpikir bagaimana kita merasakan
dan apa yang kita lakukan. (NACBT, 2007)
o Bush (2003) mengungkapkan bahwa CBT merupakan perpaduan dari dua pendekatan dalam
psikoterapi yaitu cognitive therapy dan behavior therapy. Terapi kognitif memfokuskan pada
pikiran, asumsi dan kepercayaan. Terapi kognitif memfasilitasi individu belajar mengenali dan
mengubah kesalahan. Terapi kognitif tidak hanya berkaitan dengan positive thinking, tetapi
berkaitan pula dengan happy thinking. Sedangkan Terapi tingkah laku membantu membangun
hubungan antara situasi permasalahan dengan kebiasaan mereaksi permasalahan.
Prinsip/Konsep CBT
DISFUNGSI ASUMSI
• INFERIOR
• NILAI DITENTUKAN ORANG LAIN
• AGAR DITERIMA HARUS PATUH TERHADAP MEREKA
KEJADIAN KRITIK
KELUARGA “HANCUR”
Nyeri adalah :
Pengalaman sensoris dan emosional yang
tidak menyenangkan yang berhubungan
dengan kerusakan jaringan yang sedang
atau potensial akan terjadi (International
Association for Study of Pain).
NYERI KEPALA DAN MASALAH PSIKIATRI
• Menurut The International Association for the Study of Pain (IASP),
nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan
atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan.
• Dari definisi diatas terlihat betapa pentingnya faktor psikis. Timbulnya
rasa nyeri tidak hanya sekedar sebagai proses sensorik saja tetapi
merupakan persepsi yang kompleks yang melibatkan fungsi kognitif,
mental, emosional, dan daya ingat
(Bair MJ,2013)
CBT dalam Manajemen nyeri
Menurut Keefe. 1996, CBT mengajarkan teknik relaksasi, manajemen stres dan beberapa
cara untuk membantu koping seseorang terhadap rasa nyeri.
CBT didasarkan pada pola pemikiran dan perilaku yang dapat mempengaruhi gejala,
ketidakmampuan dan hal-hal yang menghambat proses penyembuhan.
Sebagai contoh , ketika pasien penderita nyeri kronis mulai akrab merasakan nyeri dan
rasa takut, pasien mungkin akan mempunyai indra untuk mengetahui bagaimana
perasaan itu akan berkembang.
TERAPI KOGNITIF DAN PERILAKU
• Tujuan agar pasien mampu menerima keadaaannya saat ini. Langkah
prosedur yang dilakukan adalah :
• Tahapan :
• –Menghilangkan model “nyeri” pasien, menghargai keberadaannya
saat ini dan situasi yang dialaminya. Pasien juga diperlihatkan cara
mekanisme adaptasinya saat ini dengan tujuan untuk mengenali dirinya
lebih baik
• –Memperkenalkan kepada pasien berbagai kemungkinan dalam
situasi yang ada pada pasien dan berhubungan dengan penyakit yang
dialaminya
• –Membantu pasien untuk memilih keyakinan dan perilaku
adaptasinya yang dianggap sangat membantu pasien dalam mengatasi
kondisinya saat ini. Hal ini membutuhkan pengalaman perilaku dari
pasien sendiri yang kemudian dipilih mana yang paling mungkin.
• Salah satu pertanyaan kunci untuk diri pasien pada proses
terapi kognitif ini adalah
• “Apakah mungkin buat saya untuk melakukan perubahan
pada perilaku saya agar saya dapat mencapai tujuan-tujuan
saya?”.
• Pasien didukung untuk mampu berpikir bahwa penyakitnya
adalah nyata tetapi bisa disembuhkan oleh usahanya sendiri
untuk menghadapi kepercayaan banyak pasien yang biasanya
berpikir bahwa penyakit ini adalah penyakit yang tidak bisa
disembuhkan dan hanya sangat bergantung dengan obat-obat
dokter.
• Pasien diberikan kesempatan untuk mengatasi masalah
berhubungan dengan fungsi dan pekerjaan pasien.
• Sesi biasanya berlangsung selama lebih kurang 50 menit
selama 14 kali.
CARA KERJA CBT
1. Mendeteksi masalah
Pada awal terapi, Pasien akan diminta untuk menceritakan keluhan yang dialami.
Keluhan tersebut bisa berupa kecanduan alkohol, insomnia, kegagalan dalam membina
hubungan, atau amarah yang meledak-ledak. Di tahap ini pasien dan terapis akan sama-
sama menentukan akar masalah yang ingin diselesaikan serta tujuan akhir yang ingin
dicapai.