Anda di halaman 1dari 19

ALTERASI HYDROTHERMAL PADA ENDAPAN EPYTHERMAL

Defenisi
Hidrothermal : adalah larutan sisa magma yang bersifat
"aqueous" sebagai hasil differensiasi magma.

Alterasi : merupakan perubahan di dalam komposisi


mineralogi suatu batuan (fisik dan kimia), khususnya
diakibatkan oleh aksi dari fluida hidrothermal. Guilbert dan
Park (1986)

Alterasi hidrotermal : merupakan konversi dari beberapa


mineral membentuk mineral baru yang lebih stabil di dalam
kondisi temperatur, tekanan dan komposisi hidrotermal
tertentu (Barnes, 1979; Reyes, 1990 dalam Hedenquist,
1998).
Faktor yang mempengaruhi terjadinya alterasi
Hidrothermal
-Barnes, 1979; Guilbert dan Park, 1986,
1. Perubahan temperatur
2. Perubahan tekanan
3. Reaksi kimia antara fluida hidrotermal dengan batuan yang
dilewati.
4. Percampuran antara dua larutan yang berbeda.

Temperatur dan pH fluida merupakan faktor terpenting yang


mempengaruhi mineralogi sistem hidrotermal. Tekanan
langsung berhubungan dengan temperatur, dan konsentrasi
unsur terekspresikan di dalam pH batuan hasil mineralisasi
(Corbett dan Leach, 1996).
Endapan pada Alterasi Hidrothermal

larutan hydrothermal sebagai pembawa mineral,celah


batuan sebagai jalan,ada tempat terendapkan

Berdasarkan cara pembentukannya

1. Cavity Filing : mengisi lubang-lubang bukaan yang sudah ada di


dalam batuan.

2. Metasomatisme: mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam


batuan dengan unsur-unsur baru dari larutan hidrothermal.
Tipe Endapan Hidrothermal
Lindgreen (Batemen dan Jansen, 1933)

1. Endapan Hypothermal : dekat dengan pusat intrusi, 500-600º


Vein tin (cassiterite), tungsten (Scheelite dan wolframite), serta molibdenit

2. Endapan Mesothermal : jarak tertentu dari pusat intrusi, 300-500º


sulfida dari besi, timbal, zinc dan copper, dan mineral gangue umum : kuarsa
atau karbonat seperti kalsit, rodokrosit atau siderit. Banyak urat(vein)
pembawa emas (gold–bearing vein)

3. Endapan Epithermal : Jauh dari pusat intrusi, 50-300º


merupakan penghasil utama dari antimoni (Stibnit), merkuri (sinabar), perak
(native silver, dan silver sulfida), dan emas
Origin of hidrothermal Deposits
J.W. Hedenquist, dkk
Endapan Epithermal
Endapan Epithermal adalah endapan mineral yang terbentuk pada
temperatur kurang dari 150º – 300º dan berada pada kedalaman 1-2 Kilo
Meter.

Hedenquist dan White (1995) membagi tipe endapan


epithermal :
1. Epithermal Low Sulfidation
2. Epithermal High Sulfidation

Pembagian tipe endapan tersebut berdasarkan mineralogi


bijih dan mineral Gangue serta jenis fluida hidrothermal
yang berinteraksi dengan Host rock
Karakteristik Endapan Epithermal Low Sulfidation
Dicirikan oleh larutan hidrotermal yang bersifat netral dan mengisi celah
batuan. Tipe ini berasosiasi dengan alterasi kuarsa-adularia, karbonat, serisit
pada lingkungan sulfur rendah dan biasanya perbandingan perak dan emas
relatif tinggi.

Mineral bijih dicirikan oleh terbentuknya elektrum, perak sulfida, garam


sulfat, dan logam dasar sulfida.

Batuan induk pada deposit logam mulia sulfidasi rendah adalah andesit alkali,
dasit, riodasit atau riolit.

Secara genesa sistem epitermal sulfidasi rendah berasosiasi dengan


vulkanisme riolitik. Tipe ini dikontrol oleh struktur-struktur pergeseran
(dilatational jog). (Corbett dan Leach, 1996)
Tabel Karakteristik Endapan  Epitermal Sulfidasi Rendah
(Corbett dan Leach, 1996).

Tipe endapan Sinter breccia, stockwork

Posisi tektonik Subduction, collision, dan rift

Tekstur Colloform atau crusstiform

Asosiasi mineral Stibnit, sinnabar, adularia, metal sulfida

Mineral bijih Pirit, elektrum, emas, sfalerit, arsenopirit

Contoh endapan Pongkor, Hishikari dan Golden Cross


Model endapan emas epitermal sulfidasi rendah(Hedenquist dkk.,1996 di Nagel, 2008).

Endapan ephitermal sulfidasi rendah berasosiasi dengan lingkungan


volkanik, tempat pembentukan yang relatif dekat permukaan serta
larutan yang berperan dalam proses pembentukannya berasal dari
campuran air magmatik dengan air meteorit
Karakteristik Endapan Epithermal High Sulfidation

Endapan epitermal high sulfidation terbentuk dari


reaksi batuan induk dengan fluida magma asam
yang panas, yang menghasilkan suatu karakteristik
zona alterasi (ubahan) yang akhirnya membentuk
endapan Au+Cu+Ag.

Dicirikan dengan host rock berupa batuan vulkanik


bersifat asam hingga intermediet dengan kontrol
struktur berupa sesar secara regional atau intrusi
subvulkanik, kedalaman formasi batuan sekitar
500-2000 meter dan temperatur 1000C-3200C.
Sistem bijih menunjukkan kontrol permeabilitas yang tergantung
oleh faktor litologi, struktur, alterasi di batuan samping, mineralogi
bijih dan kedalaman formasi. High sulphidation berhubungan
dengan pH asam, kedalaman yang dekat dengan tipe endapan
porfiri dan dicirikan oleh jenis sulfur yang dioksidasi menjadi SO
Mineral Ekonomis Endapan Hidrothermal
Explorasi pada endapan Hidrothermal

Keadaan tutupan atau batuan penutup yang dapat


memberikan gejala yang memungkinkan adanya endapan
bijih, yaitu:
- Adanya acid-leached altered zones.
- Adanya silica-blankets, yaitu lebih merupakan
penambahan silika daripada remobilisasi atau residu
silika.

Adanya breksi-breksi eksplosi hidrotermal (hydrothermal


explosion breccias) atau batuan-batuan tersilisifikasikan
yang terekahkan secara hidraulik (hydraulic-fractured
silicified rocks), termasuk vein-vein quartz.
Struktur-struktur sesar kemungkinan merupakan saluran
(conduits) bagi fluida-fluida yang membawa bijih.Citra
inderaja (citra satelit, citra radar, atau foto udara) dapat
digunakan untuk melihat hal tersebut. Data geofisika
regional sekala luas dapat digunakan untuk mendeteksi
struktur-struktur batuan dasar bawah permukaan.
kenampakan kaldera yang jelas terbedakan dengan citra
inderaja dan metode geofisika. Kenampakan kaldera
penting karena umumnya terdapat suatu kaitan antara
mineralisasi epitermal dengan struktur yang berhubungan
dengan tepi-tepi kaldera atau tektonisme lainnya.
 Struktur geologi merupakan aspek kritis yang secara
mutlak mengontrol fluida-fluida, dan karenanya
mengontrol juga letak-letak mineralisasi.
Indikasi adanya endapan Hidrothermal
a. Terdapatnya sumber air panas.

b. Terdapatnya suatu batuan yang mempunyai komposisi


kimiawi relatif sama dengan komposisi kimia magma asal yang
ditemukan pada tempat yang saling berjauhan.

c. Terdapatnya Wall-Rock Allteration, yaitu perubahan susunan


kimiawi dan mineralogi batuan sekitar yang diterobos larutan
hidrothermal, yang umumnya sejajar dengan didinding dari celah
yang diterobos larutan hidrothermal tersebut.

d. Terdapatnya gejala zoning pada batuan teralterasi, dimana


zoning tersebut merupakan perbatasan antara daerah alterasi
yang satu dengan yang lainnya.
kesimpulan

Hydrothermal deposit merupakan produk akhir dari proses diferensiasi magmatik oleh suatu
larutan yang disebut larutan magmatik yang kaya akan unsur logam yang tidak ikut proses
pengristalan sebelumnya.
Endapan hydrothermal berdasarkan jauh dekatnya magma serta temperaturnya serta komposisi
mineraloginya, dibagi menjadi tiga : 1.Epithermal, 2.Mesothermal, 3.Hipothermal

Endapan epithermal adalah endapan yang terjadi pada suhu sangat rendah didekat permukaan
berupa perlapisan (fissure vein). Asosiasi mineral dengan mineral logam berupah Au dan Ag
dengan mineral gang dengan tipe endapan arsimony dan mineral quartz
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai