Jurding Psikiatri
Jurding Psikiatri
EARLY ONSET
SCHIZOPHRENIA
CLARA LARASWATI
Pendahuluan
◦ Skizofrenia jarang terjadi sebelum usia 10 tahun, namun insidensi skizofrenia meningkat secara
progresif dari usia remaja hingga usia dewasa.
◦ Early-onset schizophrenia (EOS) pada usia anak dan remaja dikatakan dapat berlanjut hingga
menjadi adult-specific disorder.
◦ Onset EOS terjadi pada usia < 18 tahun, dan dikatakan sebagai childhood onset schizophrenia
(COS) pada usia < 13 tahun atau very early-onset schizophrenia (VEOS)
Pendahuluan
◦ Belum ada penjelasan pasti tentang mekanisme terjadinya skizofrenia, namun heterogenitas,
proses neuro-developmental, genetik, epigenetik, lingkungan dan faktor sosial berkontribusi
terhadap terjadinya skizofrenia.
◦ Sebanyak 80% kasus skizofrenia merupakan keturunan atau genetik (heritable). Terutama first
degree relatives.
◦ Beberapa studi meneliti riwayat gangguan psikiatrik pada keluarga berhubungan dengan
early-onset skizofrenia, dan keparahan dari gejala.
Pendahuluan
◦ Faktor pre & perinatal seperti komplikasi dari kehamilan (perdarahan, DM gestasional,
preeklamsi), perkembangan intrauterin abnormal (BBLR, malformasi kongenital), komplikasi
persalinan (asfiksia, atonia uteri, seccio Caesarian), prematuritas, resusitasi neonatus, dan persalinan
buatan berhubungan dengan skizofrenia.
◦ Observasi klinis juga didapatkan bahwa terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan
terhadap onset usia, gejala dan keparahan penyakit.
◦ Laki-laki lebih sering memiliki gejala negatif serta gangguan kognitif, sementara perempuan
memiliki gangguan mood.
Pendahuluan
Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari riwayat keluarga, riwayat penyakit
sebelumnya, dan keadaan sosiodemografi terhadap usia munculnya onset dan tingkat
keparahan dari skizofrenia pada anak dan remaja
MATERIAL DAN
METODE
Studi Retrospektif di Departemen Psikiatri
Anak dan Remaja Rumah Sakit Prof. Dr.
Alexandru Orbegia (Bucharest, Romania)
Metode
◦ LOKASI
RS Prof. Dr. Alexandru Orbegia (Bucharest,
Romania)
Material ◦ WAKTU
◦ Januari 2016 sampai Juni 2019
◦ SAMPEL
◦ 148 pasien anak dan remaja yang datang
pertama kali (first admission) dengan
diagnosis skizofrenia
◦ Data yang dikumpulkan berasal dari rekam
medis dan wawancara pada kunjungan
pertama, dan diagnosis sesuai dengan kriteria
ICD-10
2. Jenis kelamin
3. Tempat tinggal
4. Gejala klinis
5. Keparahan gejala
2. Faktor perinatal didefinisikan sebagai penyulit yang didapat saat masa kehamilan dan atau persalinan (asfiksia dan atau hipoksia saat
persalinan); jenis persalinan (pervaginam atau seccio Caesarian); berat badan lahir (< 2500 g didefinisikan sebagai BBLR untuk bayi aterm)
5. Daerah urban = > 5000 populasi dan area rural = < 5000 populas-
6. Keparahan gejala diukur menggunakan symptom severity scale DSM V skizofrenia: 0 = tidak ada gejala, 1 = equivocal, 2 = ada, namun
ringan, 3 = ada, namun sedang, 4 = ada dan berat.
◦ Data di analisis menggunakan IBM SPSS Statistics
Version 22 (IBM Corp for Windows), JASP dan
JAMOVI software.
◦ Penelitian ini meliputi 148 pasien (92 laki-laki dan ◦ 91 pasien (61%) tinggal di daerah urban dan 57
56 perempuan) dengan rentang usia 11 – 17 tahun pasien (39%) tinggal di daerah rural
(rerata 15 tahun)
◦ Tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0.05)
◦ Halusinasi auditorik dan atau visual merupakan
antara tempat tinggal dengan usia munculnya
gejala yang paling sering dijumpai (n=136)
onset dan tingkat keparahan dari gejala
◦ Waham dan perilaku agresif berhubungan dengan
hiperkinesia psikomotor dan perilaku bizzare pada ◦ Riwayat gangguan psikiatrik terdapat pada 77
alkohol
Hasil
◦ Terdapat hubungan yang signifikan (p<0.05) ◦ Tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0.05)
antara usia munculnya onset atau tingkat antara gangguan perkembangan psikomotor
keparahan gejala dengan riwayat gangguan
dengan usia munculnya onset atau tingkat
psikiatrik pada keluarga
keparahan gejala
◦ Terdapat hubungan yang signifikan (p<0.05)
◦ Laki-laki lebih banyak memiliki tingkat
antara usia munculnya onset dengan tingkat
keparahan gejala keparahan gejala yang lebih tinggi dari
gejala
Hasil
KESIMPULAN HASIL:
◦ Sebanyak 46 pasien memiliki komplikasi pada
persalinan, 46 pasien memiliki riwayat seccio ◦ Usia munculnya onset dan tingkat
Caesarian dan data tersebut tidak berhubungan keparahan gejala berhubungan dengan
secara signifikan (p>0.05) dengan tingkat
terdapatnya riwayat gangguan psikiatri
keparahan gejala
pada keluarga.
◦ Berat badan saat lahir juga tidak berhubungan
(p>0.05) dengan usia munculnya onset atau ◦ Early onset schizophrenia dan derajat
tingkat keparahan gejala keparahan yang lebih berat ditemukan
◦ Pada penelitian ini terdapat hubungan antara usia ◦ Penelitian Nicolson et al pasien EOS memiliki
munculnya onset dan tingkat keparahan gejala angka riwayat gangguan psikiatri keluarga lebih
dengan terdapatnya riwayat gangguan psikiatri tinggi dibandingkan dengan adult onset.
pada keluarga.
◦ Hollis et al 50% pasien EOS memiliki riwayat
◦ Hampir sama dengan penelitian Chou et al, keluarga (first degree relatives) yang memiliki
prevalensi skizofrenia 6.3 kali lebih tinggi pada gejala psikosis.
subjek dengan first-degree relatives skizofrenia
◦ Penelitian Maki et al riwayat gangguan
dan 2.4 kali kali lebih tinggi pada subjek dengan
psikiatri keluarga merupakan prediktor kuat
second-degree relatives.
tingkat keparahan dari gejala skizofrenia
Hasil
◦ Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ◦ Hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor
terdapat hubungan antara skizofrenia dengan lingkungan seperti kondisi sosial densitas populasi
perkembangan psikomotor yang terlambat pada 1 yang lebih tinggi, social fragmentation,
tahun kehidupan pertama. Namun pada penelitian penggunaan NAPZA yang lebih tinggi, tinfkat
ini tidak ditemukan hal serupa. diskriminasi dan eksklusi lebih tinggi ditemukan
di daerah urban.
◦ Pada penelitian ini, 61% pasien tinggal di daerah
urban dimana penelitian sebelumnya ◦ Selain itu, faktor risiko berupa infeksi dan
menunjukkan angka skizofrenia 2 kali lebih tinggi paparan toksin saat perkembangan masa kanak
di daerah urban dibandingkan daerah rural. lebih tinggi di daerah urban risiko psikosis
lebih tinggi
Hasil
◦ Prognosis skizofrenia akan semakin buruk ◦ Riwayat gangguan psikiatri pada keluarga
terutama bila timbul saat masa kanak dan remaja. terbukti menjadi faktor risiko yang penting
umtuk EOS dan prediksi dari tingkat keparahan
◦ Identifikasi dari faktor risiko EOS dan prediksi
gejala skizofrenia pada penelitian ini.
dari tingkat keparahan gejala pada skizofrenia
akan berkontribusi untuk memberikan terapi ◦ Maka diharapkan anak-anak dengan keluarga
yang lebih awal dan lebih baik. yang memiliki riwayat gangguan psikiatri harus
lebih hati-hati dalam pengamatan apabila timbul
gejala dan dapat diberikan konseling genetik pada
keluarga pasien tersebut.
Hasil
Faktor risiko lainnya seperti daerah tempat tinggal, Secara keseluruhan, penelitian ini diharapkan
jenis kelamin, faktor pre dan perinatal, tidak memberikan pengetahuan terhadap faktor prediktif
berhubungan dengan EOS dan tingkat keparahan terhadap EOS dan tingkat keparahan gejala pada
gejala skizofrenia. anak dan remaja yang mengalami skizofrenia.
TERIMA KASIH