Anda di halaman 1dari 16

Imunisasi Pilihan

Imunisasi pilihan adalah imunisasi yang telah tersedia di pasaran


namun belum menjadi program nasional. Misalnya pneumokokus,
rotavirus, influenza, MMR, varisela, tifoid, hepatitis A, human
papiloma virus (HPV) dengue, dan japanese ensefalitis (JE)
Pneumokokus
• Vaksin polisakarida terkonjugasi (PCV) direkomendasikan pada semua
anak sehat usia diatas 2 bulan paling muda 6 minggu sampai 5 tahun.
Anak yang tergolong imunokompeten hanya perlu 1 dosis.
• Anak > 2 tahun yang mempunyai risiko tinggi seperti asplenia
(kongenital/didapat), sickle cell, splenic disfunction, HIV. Anak dengan
immunokompromais harus mendapat 2 dosis dengan jarak minimal 2
bulan.
Rotavirus
• Vaksin Monovalen
Vaksin hidup yang mengandung 1 jenis rotavirus dengan tipe G1P[8].
Mempunyai neutralizing epitope yang sama dengan RV tipe G1, G3, G4, dan G9.
Diberikan secara oral 2 kali (106 CFU/mL/dosis). Dosis pertama diberikan pada
usia 6-14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu dan
harus selesai sebelum 24 minggu.
• Vaksin Pentavalen
Mengandung 5 galur RV (G1, G2, G3, G4, G9, P1A[8]. Diberikan 3 kali, dosis
pertama diberikan pada usia 6-14 minggu, dosis ke-2 dan ke-3 diberikan
interval dosis 4-10 minggu. Harus selesai sebelum usia 32 minggu.
Influenza
Advisory Committee on Imunization Practice (ACIP) 2008 menganjurkan
agar semua anak usia > 6 bulan sampai 18 tahun dan orang yang
berisiko tinggi harus mendapat vaksinasi influenza.
• Indikasi
• Anak sehat > 6 bulan
• Anak dengan penyakit jantung kronik, penyakit saluran napas kronik seperti
asma, diabetes, penyakit ginjal kronik, HIV
• Anak yang tinggal bersama, misal di asrama, panti asuhan
• Orang yang bisa menularkan virus influenza ke seseorang yang berisiko tinggi
mendapat komplikasi yang berhubungan dengan influenza, seperti petugas
kesehatan, pengasuh usia anak 6 - 23 bulan
Influenza
• Jadwal dan dosis
• Untuk umur < 3 tahun 0,25 mL dan untuk > 3 tahun 0,5 mL
• Untuk yang pertama kali mendaoat vaksin influenza usia <9 tahun diberikan 2
dosis dengan selang waktu minimal 4 minggu, kemudian imunisasi diulang
setiap tahun satu kali.
• Vaksin diberikan secara IM di otot deltoid pada orang dewasa dan anak yang
lebih besar, sedangkan untuk bayi dapat diberikan di paha anterolateral.
• Usia 9 tahun atau lebih cukup satu kali saja, teratur setiap tahun satu kali.
Measles, Mumps, Rubella (MMR)
• Vaksin untuk mencegah campak, gondongan dan rubella merupakan
vaksin kombinasi dengan dosis 0,5 ml. Vaksin MMR merupakan vaksin
kering yang mengandung virus hidup.
• Pemberian dengan dosis tunggal suntikan secara subkutan atau
intramuskular. Diberikan 2 kali pemberian yaitu pada 12 bulan dan
kedua pada umur 5 tahun.
• Bila sudah mendapatkan vaksin campak pada usia 9 bulan, maka vaksin
MMR/MR diberikan pada usia 15 bulan (minimal interval 6 bulan).
• Bila 12 bulan belum mendapat vaksin campak, maka dapat diberikan
vaksin MMR/MR.
Varisela
• Tahun 2014 WHO position paper merekomendasikan vaksin varisela
dan herpes zoster dapat diberikan 1 atau 2 dosis (0,5 mL injeksi SC)
pada anak.
• Diberikan 2 dosis pada anak-anak (usia 12 bulan-12 tahun) dengan
interval waktu 6 minggu sampai 3 bulan.
• Untuk remaja dan dewasa (13 tahun ke atas) direkomendasikan 2
dosis dengan interval waktu 4-6 minggu.
Tifoid
• Vaksin Tifoid Oral
Imunisasi ulangan diberikan tiap 5 tahun. Cara pemberian: 1 kapsul vaksin
dimakan tiap selang sehari (hari ke-1, ke-3, ke- 5) 1 jam sebelum makan, dengan
minuman bersuhu tidak lebih dari 37°C.
• Vaksin Polisakarida Parentral
Direkomendasikan untuk anak mulai usia 2 tahun, imunisasi ulangan setiap
3 tahun. Dosis 0,5 ml, pemberian secara IM atau SC dalam pada daerah deltoid
atau paha. Imunisasi ulangan setiap 3 tahun.
• Vaksin Polisakarida Konjugasi
Dapat mulai diberikan sejak usia 6 bulan keatas, dengan dosis 0,5 ml,
pemberian secara IM.
Hepatitis A

Dianjurkan diatas 2 tahun, anak ≥ 2 tahun diberikan dosis 720 IU, untuk
dewasa 1440 IU, diberikan 2 kali, suntikan kedua atau booster
bervariasi antara 6 sampai 18 bulan setelah dosis pertama.
Human Papiloma Virus (HPV)
• Melindungi terhadap 4 tipe HPV yaitu HPV 16, 18, 6, 11.
• Imunisasi vaksin HPV bivalen diperuntukkan pada anak perempuan
sejak umur ≥ 10 tahun dengan dosis 0,5 mL diberikan secara
intramuskuler pada deltoid berdasarkan rekomendasi Satgas
Imunisasi IDAI.
• Usia 10 - 13 tahun pemberian cukup 2 dosis (interval 6-12 bulan), usia
>13 tahun pemberian 3 dosis.
Dengue
• Direkomendasikan oleh WHO pemberian vaksin dengue sebagai
pencegahan penyakit dengue serotipe 1, 2, 3 dan 4 pada usia 9 - 16
tahun yang tinggal pada daerah endemis (seroprevalens dengue
>70%).
• Vaksin yang disetujui WHO saat ini adalah vaksin hidup, chimeric
vaccine, tetravalen, yang diperuntukkan anak usia 9 - 16 tahun.
• Vaksin diberikan 3 kali dengan jadwal 0, 6 dan 12 buan.
• Dosis 0,5 mL tiap pemberian, secara SC
Japanese Ensefalitis
• Vaksin JE direkomendasikan sejak tahun 2013 pada bayi usia 2 bulan
sampai 16 tahun.
• Dosis 2 kali dengan interval 28 hari, pemberian intramuskuler dengan
• Usia 2 bulan - 2 tahun 0,25 mL,
• Anak > 3 tahun dosis 0,5 mL,
• Usia >17 tahun yang akan bepergian ke daerah endemis jika pemberian vaksin
JE lebih dari 1 tahun direkomendasikan untuk diberikan dosis 1 booster.
• Vaksin JE harus diberikan minimal 1 minggu sebelum bepergian ke
daerah endemis.

Anda mungkin juga menyukai