BAB X

PENYAKIT PADA
SISTEM PERNAPASAN
(J00-J99)

By :
Wowo Trianto S.Ap. SKM, M.Kom
Teguh Redy Senjaya SST, M.Kes.

KODIFIKASI
PENYAKIT &
TINDAKAN I
(General Codding) 1
 Anatomy and physiology of the
respiratory system
• Setiap sel dalam tubuh manusia
membutuhkan pasokan oksigen yang
konstan untuk dapat bertahan hidup dan
menjalankan fungsinya.
• Proses di mana organ dan jaringan tubuh
diberikan oksigen disebut respirasi

2
 Respiration - inspiration
• Paru-paru menghirup
udara, yang
mengandung campuran
gas termasuk oksigen
disebut inspirasi
• Aliran darah kemudian
mengambil oksigen dari
paru-paru dan
memindahkannya ke
seluruh tubuh.
3
 Respiration – internal
respiration
• Semua sel dalam
jaringan tubuh menerima
oksigen mereka dengan
menyerapnya dari suplai
darah. (respirasi internal)
• Darah menukar oksigen
untuk produk limbah,
terutama karbon
dioksida, yang diambil
dari sel dan dibawa
kembali ke paru-paru

4
 Respiration – expiration
• Ketika produk limbah mencapai
paru-paru, dibuang melalui
proses yang disebut expiration
• Inspiration dan expiration
adalah kata-kata yang
digunakan untuk
menggambarkan proses
bernapas masuk dan keluar. Ini
juga disebut respirasi
eksternal.

5
 Upper respiratory tract
• Rongga ini berisi selaput lendir
dan rambut halus yang disebut
silia.
• Fungsi menghentikan
masuknya benda asing dan
membantu menghangatkan
dan melembabkan udara.
• Ada ujung saraf di atap hidung
yang bisa mendeteksi bau.
• saraf penciuman membawa
impuls ke otak yang mengenali
bau
6
 Upper respiratory tract
• Nasopharynx, terdiri dr pharyngeal
tonsils/ adenoids, merupakan
kumpulan lymphatic tissue
• Oropharynx, terdiri dr palatine tonsils,
dikelilingi lymphatic tissue
• Laryngopharynx, dua fungsi untuk
makanan dari mulut dan udara dari
hidung. Membagi menjadi dua
cabang: satu adalah larynx (kotak
suara). Cabang lainnya adalah
esofagus yang merupakan bagian
dari saluran pencernaan bagian atas

7
 Lower respiratory tract
• Trakea adalah tabung yang
berisi cincin tulang rawan
dan jaringan ikat yang
membuatnya tetap terbuka.
• Ketika trakea mencapai
mediastinum, ia membagi
pada carina menjadi dua
tabung, yang disebut
bronchial tubes,
or bronchi

8
 Lower respiratory tract
• Pd ujung bronkus adalah cabang
terkecil, yang disebut bronchioles. Ini
berakhir dengan tandan kantung udara
yang disebut alveoli.
• Setiap alveolus memiliki lapisan yang
terdiri dari lapisan satu sel epitel.
Dinding yang sangat tipis ini adalah
tempat pertukaran gas terjadi. Oksigen
dikirim ke aliran darah dan karbon
dioksida dikumpulkan untuk dibuang.
• Eritrosit atau sel darah merah adalah
sel yang membawa oksigen ke seluruh
bagian tubuh dan karbon dioksida
kembali ke paru-paru untuk ditukar.

9
 Lower respiratory tract
• Bronkus, bronchioles, dan alveoli ada di
dalam dua paru-paru. ditutupi oleh
membran yang disebut pleura.
• Lapisan pleura yang melapisi rongga
dada adalah pleura parietal dan lapisan
dalam yang menutupi paru-paru adalah
pleura visceral.
• Pleura dibasahi dengan sekresi serosa,
yaitu cairan encer yang membantu paru-
paru bergerak di dalam dada (thorax).
• Kedua paru-parunya tidak persis sama.
Paru kanan lebih besar dari keduanya,
dan dibagi menjadi tiga lobus. Paru kiri
lebih kecil dan hanya memiliki dua lobus.

10
 Lower respiratory tract
• Diafragma mengandung otot yang
kuat yang membantu dalam
proses pernapasan. Ini adalah
inspirasi atau inhalasi.
• Untuk mengeluarkan udara dari
paru-paru, diafragma melemaskan
dan bergerak ke atas, membuat
area di rongga toraks menjadi
lebih kecil dan meningkatkan
tekanan udara di dada.
• Udara kemudian dikeluarkan dari
paru-paru untuk menyamakan
tekanan.

11
Chapter X - Diseases of the respiratory system

MEDICAL SCIENCE DISEASES

OF THE RESPIRATORY
SYSTEM
12
 upper respiratory tract
• The common cold is also called a coryza.
It is a viral infection of the nasal passages
and pharynx which causes generalized
symptoms (malaise, tiredness) and rhinitis
(an inflammation of the nasal passages).

13
• Croup is a viral infection of the throat and
trachea causing a hoarse voice, noisy breathing
and a harsh, barking cough. Croup usually
occurs in young children.
• Diphtheria is a bacterial infection of the throat,
tonsils and nose. A white or grey-looking
membrane (which initially looks like a spider
web) forms on the back of the throat or in the
nose causing an obstruction and difficulty
breathing.
14
• Epiglottitis is an uncommon but serious
infection of the epiglottis. When the
epiglottis becomes infected it becomes
swollen and red, and can block the airway.
• Pertussis (also known as whooping cough)
is a highly infectious bacterial respiratory
infection. Children with pertussis have a
characteristic paroxysmal cough with
inspiratory whoop.
15
• Tonsillitis involves infection of the
pharyngeal tonsils (at the back of the
throat) caused by a viral or bacterial
infection. It causes a sore throat.
• URTI stands for Upper Respiratory Tract
Infection. This is an acute viral
inflammatory disease which affects the
nose, paranasal sinuses, pharynx, larynx,
trachea and bronchi.
16
common conditions of the lower
respiratory tract.

17
 Asthma 
• occurs in people who have very sensitive airways that
narrow in response to certain "triggers".
• This leads to difficulty in breathing. The airway narrowing
is caused by inflammation and swelling of the airway
lining, the tightening of the airway muscles, and the
production of excess mucus.
• This reduces the airflow in and out of the lungs and
results in a characteristic wheezing sound when the
person breathes.

18
 Bronchiectasis
• is a relatively rare condition affecting the
bronchi and lungs.
• The bronchi become enlarged, forming areas
where infection may gather.
• The walls of the bronchi are damaged and
the cilia, which work to keep the respiratory
system clean, are destroyed.
• Without the cilia, germs and foreign material
accumulate, causing infection.
19
 Acute bronchitis
• occurs when the linings of the trachea and
bronchi become red and swollen and excessive
mucus is produced.
• This causes wheezing and coughing.
• Chronic bronchitis is a progressive inflammatory
disease caused by extended exposure to
irritants such as tobacco smoke or atmospheric
pollutants.
• It can lead to more severe breathing disorders.

20
 Chronic obstructive lung
disease (COLD)
•  (also known as chronic obstructive
pulmonary disease (COPD)), is the
collective term for a number of respiratory
diseases that prevent the lungs from
breathing properly.
• Two of the most common types of COPD
are emphysema and chronic bronchitis.

21
 Emphysema
• occurs when the alveoli and the narrow
passages leading to these air sacs
become permanently swollen and lose
their elasticity, which makes breathing
difficult.

22
 Pneomoconioses
• are a group of lung diseases that are
caused by people breathing polluted
gases.
• Fibrosis of the lung tissue occurs.
• Examples are silicosis and asbestosis.

23
 Pneumonia 
• is an infection of the lungs, caused by
bacteria or viruses.
• People with pneumonia usually get short
of breath because the infection blocks
airways in the lungs, interfering with the
movement of oxygen from the air into the
blood.

24
 Pneumothorax 
• is another name for a collapsed lung.
• This occurs when air collects in the pleural space
between the lung and the chest wall.
• The pressure of the air inside and outside the lung
determines the extent of lung collapse.
• Spontaneous pneumothorax occurs when there is no
penetrating wound and may be caused by physical
activities, such as scuba diving, high-altitude flying,
vigorous stretching or from the rupture of an air sac in
the lung caused by a lung disease such as asthma.
Pneumothorax may also be due to trauma, when there is
a wound to the chest and air leaks into the pleural space
and causes the lung to collapse. 25
 Tuberculosis (or TB)
• is an infection caused by the bacterium Mycobacterium
tuberculosis, commonly affecting the lungs.
• In some cases the disease affects other parts of the
body, such as lymph glands, bones, or kidneys.
•  Initial infection of the lung often occurs during childhood
and goes unnoticed.
• However, a few bacteria continue to survive at the site of
infection. Later in life, the infection can reactivate and a
serious lung infection occurs

26
 quis
1. sistem pernafasan memasok sel-sel tubuh dengan
……………dan mengeluarkan……..
2. Di bagian mana saja dari sistem pernapasan pertukaran
gas terjadi?
a.pleura, b.bronchi, c.trachea, d.alveoli
3. Bagian mana dari sistem pernapasan yang bergerak ke
atas dan ke bawah untuk memperluas dan mengontrak
rongga toraks?
a.laring, b.diapragma,
c.pleura, d.bronkial tube,
e.paru-paru
27
 4. Berikut
dimanakah
letak larynx

28
5. Dimanakah letak trakea

29
6. Dimana letak diapragma

30
7. Alveoli dan kantung udara menjadi
bengkak permanen dan kehilangan
elastisitasnya sehingga pernapasan menjadi
sulit.
a.emphysema, b.bronchiectasis, c.asma
d. pneumothorax, e. pneumonconiosis

31
8. Bakteri mana pada saluran pernapasan bagian bawah yang dapat
mempengaruhi bagian lain tubuh, seperti kelenjar limfa, tulang, atau
ginjal?

a. pneumonia
b. bronchitis
c. pneumonconiosis
d. pneumothorax
e. tuberculosis

32
Coding -
Review of the
chapter X
Oleh :
Wowo Trianto, SKM, S.AP, M.Kom
Ani Kartini, S.T

33
 BAB X
DISEASES OF THE RESPIRATORY SYSTEM
(J00-J99*)
(Hal. 515-547)
Note: apabila gangguan kondisi pernapasan melibatkan lebih dari satu site dan
tidak diindeks secara khusus, maka diklasifikasi ke gangguan pernapasan
bagian bawah
Contoh: traheobronchitis  bronchitis (J40Excludes: …

Bab X dikelompokan dalam 10 blok:

Ada 3 code bertanda *: J17*, J91*, J99* (Hal. 515)
(tidak ada blok yang memiliki jumlah anggota group yang sama).

J00-J06 Acute upper respiratory infections

Termasuk di sini adalah semua bentuk gangguan saluran
pernapasan atas yang akut (dari hidung s/d laringofaring)

J10-J18 Influenza and pneumonia (Influensa dan radang paru)

Termasuk di sini adalah semua gangguan pernapasan
akibat infeksi kuman apapun jenisnya, di luar yang
terklasifikasi di Bab lain.
34
 BAB X (Lanjutan-1)
J20-J22 Other acute lower respiratory infections
(Infeksi saluran pernapasan akut lain-2)
Excludes: COPD. (Hal. 525)
J30-J39 Other diseases of upper respiratory tract.
(Penyakit-2 lain dari saluran pernapasan atas)
J40-J47 Chronic lower respiratory diseases
(Penyakit saluran pernapasan bawah)
Excludes: cystic fibrosis (E84.-)
J60-J70 Lung diseases due to external agents
(Penyakit paru akibat agen-2 eksternal)
J80-J84 Other respiratory diseases principally affecting the intersti-
tium (Penyakit-2 pernapasan lain yang utama berpengaruh
terhadap interstitium).
J85-J86 Suppurative and necrotic conditions of lower respiratory tract
(Kondisi pernanahan & nekrotik saluran pernapasan bawah)
J90-J94 Other diseases of pleura (Penyakit-2 pleura lain-lain).
J95-J99 Other diseases of the respiratory system
(Penyakit-2 lain sistem pernapasan)
35
 KEKHUSUSAN BAB X
• Acute upper respiratory infections (J00-J06) (Hal. 516-520)
Excludes: COPD with acute exacerbation NOS (J44.1)

• J00 Acute nasopharyngitis [Common cold] = salesma.

Excludes: …
• J01 Acute sinusitis Includes: …
Use additional code (B95-97) …
Excludes: …
• J02 Acute pharyngitis Includes: .. Excludes: …
J02.0 khusus untuk Streptococcal pharyngitis
Bedakan dengan:
J02.8 Acute pharyngitis due to other specified organisms
Use additional code (B95-B97) …
Ada perbaikan salah cetak pada
Excludes: Pharyngitis due to…
36
 Kekhususan Bab X (Lanjutan-1)
Halaman 520-525
• J10-J18 Influenza dan pneumonia
J10 Influenza due to identified influenza virus.
Ada Excludes: …
J11 Influenza, virus not identified
J12 Viral pneumonia, NEC
J13, J14, J15, J16 dirinci sesuai agent (kuman) penyebabnya
J17* Pneumonia in diseases classified elsewhere (pada
penyakit yang penyebabnya ada di Bab lain,
manisfestasinya pada paru dengan ujud pneumonia, maka
pakai tanda *)
J18 Pneumonia yang organismenya tidak dirinci. Ada Excludes: …
(Infeksi pneumonia Flu burung dapat dikeompokan di sini).
Hal. 525-527
J20-J22 Other acute lower respiratory infections Excludes: …
J20 Acute bronchitis Includes: … Excludes: …
J21 Acute bronchiolitis Includes: …
J22 Unspecified acute lower resp. inf. Excludes:..
37
 Kekhususan Bab X (Lanjutan-2)

Halaman 537-553
• J30-J39 Other diseases of upper respiratory tract
(Penyakit saluran napas atas [ISPA])
Perhatikan includes dan excludes yang ada.
Perhatikan nomor code yang diikuti: Use additional …
J30.- Vasomotor & allergic rhinitis
J31.- Chronic rhinitis, nasopharyngitis & pharyngitis
J32.- Chronic sinusitis
J33.- Nasal polyp
J34.- Other disorders of nose and nasal sinuses
J35.- Chronic disease of tonsils and adenoids
J36.x Peritonsillar abscess. Use additional …. (Hal. 530)
J37.- Chronic laryngitis and laryngotracheitis. Use additional …
J38.- Diseases of vocal cords & larynx, NEC
J39.- Other diseases of URT.
Perhatikan Excludes: … (Hal. 532)
38
 Kekhususan Bab X (Lanjutan-3)

• J40-J47 Chronic lower respiratory diseases

(Penyakit saluran pernapasan bawah)
Excludes: cystic fibrosis (E84.-)
J40.x Bronchitis, not specified as acute or chronic.
Perhatikan Note: …. (Hal. 533) tentang usia pasien.
J41.x Simple and mucopurulent chronic bronchitis
Excludes: chronic bronchitis:
J42.x Unspecified chronic bronchitis
Perhatikan Excludes: .. (Hal. 534)
J43.- Emphysema. Perhatikan Excludes: …
J44.- Other COPD Perhatikan Includes & Excludes
J45.- Asthma Perhatikan Excludes: …
J46.x Status asthmaticus (acute severe asthma)
J47.x Bronchiectasis. Perhatikan Excludes: …
39
 Kekhususan Bab X (Lanjutan-4)
Hal 537-541
• J60-J70 Lung diseases due to external egents
Excludes: …
J60-J67 Masing-masing diagnose specifik untuk penyebab
gangguan pneumoconiosisnya:
J60.x - pengawai tambang batubara
J61.x - akibat abestos dan mineral fiber lain-2
J62.- - akibat debu silika (pabrik gelas)
J63.- - akibat debu-2 inorganik lain.
J64.x - yang tidak dirinci
J65.x - hubungan dengan TB
J66.- - akibat debu khusus
J67.- Hipersensitivitas pneumonitis akibat debu organik
ada: Includes: …
Excludes: … 40
 Kekhususan Bab X (Lanjutan-5)

J68.- Kondisi respiratori akibat inhalasi zat kimia, gas, asap, dan
uap
Use additional external cause code (yang diambil dari
Bab XX), bila diinginkan, untuk menjelaskan causanya.

J69.- Pneumonitis akibat zat padat atau cairan

Use additional external cause code (yang diambil dari
Bab XX), bila diinginkan, untuk menjelaskan causanya.

J70.- Kondisi respiratori lain akibat agen eksternal

Use additional external cause code (yang diambil dari
Bab XX), bila diinginkan, untuk menjelaskan causanya.

41
 Kekhususan Bab X (Lanjutan-6)
Hal. 541-542

• J80-J84 Other respiratory diseases principally affecting

the interstitium (Penyakit respiratori lain yang
utamanya menyerang interstitium)
J80.x Khusus untuk adult (dewasa)
Adult hyaline membrane disease
J81.x Edem paru (Edema paru akut, Kongesti paru pasif)
Excludes: …
J82.x Pulmonary eosinophilia, NEC
Excludes:…
J83 - kosong –
J84.- Penyakit-2 interstitial paru lain
Excludes: …

Keterangan: tanda baca x di sini untuk

menunjukkan bahwa nomor kode terkait adalah
tunggal tidak memiliki anggota sudivisi 42
 Kekhususan Bab X (Lanjutan-7)
Hal. 543
• J85-J86 Kondisi saluran napas bawah yang disertai
suppurasi dan nekrosis
J85.- Abses paru dan mediastinum
J85.0 Gangrene & nekrosis paru
J85.1 Abses paru disertai pneumonia
Excludes: …
J85.2 Abses paru tanpa pneumonia
J85.3 Abses mediastinum
J86.- Pyothorax
Includes: ..
Use additional code (B85-B97) …
Excludes: due to tuberculosis (A15-A16)
J86.0 Pyotorak dengan fistula
J86.9 Pyotorax tanpa fistula.
43
 Kekhususan Bab X (Lanjutan-8)
Hal. 543-544 J90-J94Other diseases of pleura
J90 Pleural effusion, NEC
Excludes: chylous (pleural) effusion (J94.0)
pleurisy NOS (R09.1)
tuberculosis (A15-A16)
J91* Pleural effusion in conditions classified elsewhere
(Penyakit penyebab ada di Bab-2 lain, maka pakai tanda *)
J92.-Pleural plaque Includes: pleural thikening
J92.0 Pleural plaque dengan asbestos
J92.9 Pleural plaque tanpa asbestos
J93.-Pneumotorak Excludes: …
J93.0 Pneumotorak tension spontan
J93.1 Pneumotorak spontan lain
J93.8 Pneumotorak lain
J93.9 Pneumotorak, tak dirinci.
J94.-Kondisi-kondisi pleural lain
Termasuk di sini fibrotorak, hematotorak, hydrotorak dll.
44
 Kekhususan Bab X (Lanjutan-9)

Hal. 545-547 J95-J99 Other diseases of the respiratory system

J95.- Gangguan respiratori postprocedural,NEC

Excludes: …
Termasuk di sini akibat trakeostomi, operasi toraks,
operasi non-toraks dll.
J96.- Gagal napas, NEC
Termasuk di sini gagal napas akut, kronik, tak dirinci
J98.- Gangguan-2 respiratori lain.
Termasuk di sini: atelectasis, emphysema dll.
J99.-* Gangguan-2 respiratori yang penyakit penyebabnya
terklasifikasi di Bab-2 lain (Bab infeksi maupun
noninfeksi).
Contoh: Gangg. napas rematoid No: M05.1† J99.0*
Gangg. napas akibat amebiasis No: A06.5 † J99.8*

45
 Latihan Penyelesaian Soal-soal
1. Selesma = Common cold = Nasofaringitis akut No:
2. Nasopharyngitis kronik No:
3, Pharyngitis acute No:
4. Pharyngitis chronic No:
5. Acute sinusitis (Use additional … hal. 516) No:
(Ini berlaku untuk semua sinusitis)
6. Acute pharyngitis
Streptococcal pharyngitis No:
Acute pharyngitis due to other specified organisms No:
Use additional code (B95-B97) ….
Acute pharyngitis, unspecified No:
7. Acute tonsillitis No:
Acute tonsillitis due to staphyloccocal aureus No:
Streptococcal tonsillitis No:

46
 Latihan Penyelesaian Soal-soal (Lanjutan-1)
Bedakan dengan:
8. Acute obstructive laryngitis [croup] and epiglottitis
Use additional code (B95-B97), if …
Acute obstructive laryngitis [croup] No:
Acute epiglottitis No:
9. Influenza No:
Haemophilus influenza No:
10. Pneumonia karena infeksi virus No:
Pneumonia karena infeksi streptoccocus group B No:
Pneumonia karena infeksi chlamydia No:
Pneumonia No:
11. Bronchitis (perhatikan usia pasien) No:
12. Rhinitis No:
13. Bronchitis chronic No:

47
 SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI
1. Abses paru disertai pneumonia No:
2. Asma dengan bronkitis kronik No:
3. Pyothorax akibat infeksi staphylococcus No:
4. Pleuritis tuberculosis No:
5. Bronchitis karena infeksi Haemophilus influenza
usia 5 tahun No:
6. Rhinitis alergik serbuk tumbuhan No:
7. Rhinitis akibat musiman/cuaca No:
8. Polip nasofaringeal No:
9. Tonsillitis akut akibat infeksi adenovirus No:
10. Malfungsi trakeostomi dengan perdarahan No:
11. Haemo-pneumo-thorax No:
12. TB dengan bronchiectasis, sputum BTA + , No:
mikroskopik

48
 jawaban
1. J85.1
2. J45.8
3. J86.9
4. A16.5

49