Anda di halaman 1dari 22

Teknik Menganalisa

Bahaya
Oleh:
Raka Reyhan Pendrran
1806149261
Bahaya merupakan situasi fisik yang berpotensi
menyebabkan kecelakaan pada manusia,
DEFINISI kerusakan pada asset, kerusakan pada lingkungan,
BAHAYA & dan kombinasi yang terjadi diantaranya.
RESIKO Sementara resiko merupakan efek bahaya yang
berbanding lurus dengan tingkat kemungkinan
bahaya.
PARAMETER HIGH MEDIUM LOW

SDM Kematian, cacat, disfungsi Luka menengah, bagian Luka ringan


tubuh, luka berat tubuh masih dapat
berfungsi

Aset Kerusakan besar pada Kerusakan yang Kerusakan kecil dan tidak
alat mengakibatkan turunnya mempengaruhi produksi
tingkat produksi

Alat proteksi Tidak ada alat proteksi di Alat proteksi minim Alat proteksi tersedia
lingkungan dengan resiko dengan cukup, instalasi
tinggi terjadi kebakaran terisolasi dengan baik

Ketersediaan waktu Kurang dari 1 menit Antara 1-30 menit Lebih dari 30 menit
evakuasi

Parameter Dalam Memperhitungkan (Efek Bahaya)


PARAMETER HIGH MEDIUM LOW

Frekuensi timbulnya Setiap kali pekerjaan itu Sekali dalam 10 s/d 100 Satu kali selama
bahaya dilakukan pekerjaan itu dilakukan

Frekuensi timbulnya efek Hampir setiap kali Sekali dalam 10 s/d 100 Sekali dalam 100 atau
bahaya pekerjaan dilakukan lebih

Tingkat kemampuan Tingkat kemampuan Kurang berpengalaman Berpengalaman, memiliki


pelaksana pekerjaan pelaksana pekerjaan kemampuan yang baik
dan sering melakukan
pekerjaan tersebut.

Parameter Dalam Memperhitungkan (Kemungkinan Bahaya)


Teknik Menganalisa
Bahaya
Definisi hazard ialah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang
berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau akibat
penyakit kerja (PAK)-berdasarkan OHSAS 18001:2007.
Secara umum terdapat lima factor bahaya K3 di lingkungan kerja:

• Faktor bahaya biologi: Jamur, Virus, Bakteri, Tanaman, Binatang.


• Faktor bahaya kimia, Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu
• /Uap Berbahaya Beracun,Reaktif, Radioaktif, Mudah Meledak, Teknik
Menganalisa
Mudah Terbakar/Menyala, Korosif.
• Faktor bahaya fisik/mekanik, Ketinggian., Konstruksi
(Infrastruktur)., Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat., Ruangan
Terbatas (Terkurung)., Tekanan., Kebisingan., Suhu., Cahaya.,
Listrik., Getaran., Radiasi.
Bahaya
• Faktor bahaya biomekanik Gerakan Berulang., Postur/Posisi
Kerja., Pengangkutan Manual., Desain tempat kerja/alat/mesin.
• Faktor bahaya sosial-psikologis. Stress., Kekerasan., Pelecehan.,
Pengucilan., Intimidasi., Emosi Negatif.
1. What If Analysis/Checklist

2. Hazard And Operatibility (HAZOP)

3. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

4. Fault Tree Analysis (FTA)

Hazard Analysis Technique


What If
Analysis/Checklist

Dalam metode ini, setiap proses dipelajari melalui


pendekatan brainstorming untuk memformulasikan setiap
pertanyaan meliputi kejadian yang akan menimbulkan
konsekuensi yang tidak diinginkan. Masing-masing
pertanyaan dibagi ke dalam tahapan operasi, teknik,
pemeliharaan dan inspeksi. Setiap pertanyaan tersebut
mempertimbangkan skenario terjadinya insiden,
identikasi konsekuensi, penilaian kualitatif untuk
menentukan tingkat keparahan konsekuensi,
kemungkinan dari semua risiko yang ada dan pembuatan
rekomendasi untuk mengurangi bahaya.

Metode what if/checklist dapat digunakan untuk


mengidentifikasi bahaya potensial dari setiap tahapan
proses. Metode ini akan efektif apabila dilakukan oleh tim
yang berpengalaman untuk evaluasi suatu proses.
Checklist adalah daftar bahaya, risiko atau kegagalan yang dibuat
berdasarkan pengalaman, baik melalui penilaian risiko terdahulu
atau informasi historikal. Checklist dapat digunakan untuk
melakukan identifikasi risiko atau menilai efektivitas
pengendalian risiko. Checklist juga digunakan bermanfaat untuk
memeriksa apakah semua aspek telah tercakup setelah teknik lain
dilakukan untuk mengidentifikasi risiko baru.
Checklist Checklist dilakukan dengan cara sebagai berikut:
• Menetapkan lingkup kegiatan.
• Mengembangkan checklist yang dapat mencakup lingkup
yang telah ditetapkan dan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
• Tim atau perorangan memeriksa checklist dalam setiap
elemen proses atau sistem dan menilai apakah hal yang
terdapat dalam checklist sudah terpenuhi.
Contoh
Chekclist
Manajemen
Resiko
Hazard And
Operatibility (HAZOP)

HAZOPS merupakan metode identifikasi risiko yang


berfokus pada analisis terstruktur mengenai operasi yang
berlangsung. Dengan melakukan HAZOPS, kita harus
mempelajari setiap tahapan proses untuk
mengidentifikasi semua penyimpangan dari kondisi
operasi yang normal, mendeskripsikan bagaimana bisa
terjadi dan menentukan perbaikan dari penyimpangan
yang ada.

Hazard and Operability Study (HAZOPS) dapat digunakan


untuk mengidentifikasi permasalahan dari proses
operasional yang dapat memengaruhi efisiensi produksi
dan keselamatan kerja.
• Memilih orang memiliki tanggung jawab dan otoritas yang
mencukupi untuk melaksanakan studi HAZOP
Tahapan HAZOP • Mendefinisikan tujuan dan lingkup studi
Analysis • Menetapkan sekumpulan kata kunci untuk studi.
• Membentuk tim studi HAZOP.
• Melakukan workshop
Contoh Hasil Studi HAZOP
Failure Mode and
Effect Analysis (FMEA)

Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) merupakan metode


identifikasi risiko dengan menganalisis berbagai
pertimbangan kesalahan dari peralatan yang digunakan
dan mengevaluasi dampak dari kesalahan tersebut.
Kelemahan metode ini adalah tidak mempertimbangkan
kesalahan manusia. Dalam hal ini, FMEA mengidentifikasi
kemungkinan abnormal atau penyimpangan yang dapat
terjadi pada komponen atau peralatan yang terlibat
dalam proses produksi serta konsekuensi yang
ditimbulkan.
• System, berfokus pada fungsi sistem secara global Tipe FMEA
• Design, berfokus pada desain produk.
• Process, berfokus pada proses produksi, dan perakitan.
yang diterapkan
• Service, berfokus pada fungsi jasa. dalam Industri
• Software, berfokus pada fungsi software.
Manufaktur
Membantu menganalisis proses manufaktur baru.

Meningkatkan pemahaman bahwa kegagalan potensial pada


proses manufaktur harus dipertimbangkan.

Pemanfaatan Mengidentifikasi defisiensi proses, sehingga para engineer dapat


berfokus pada pengendalian untuk mengurangi munculnya

Metode produksi yang menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan


yang diinginkan atau pada metode untuk meningkatkan deteksi

FMEA
pada produk yang tidak sesuai tersebut.

Menetapkan prioritas untuk tindakan perbaikan pada proses.

Menyediakan dokumen yang lengkap tentang perubahan proses


untuk memandu pengembangan proses manufaktur atau perakitan
di masa datang
Contoh Chekclist Manajemen Resiko
Fault Tree Analysis
(FTA)

Fault Tree Analysis merupakan analisis induktif yaitu suatu kejadian


disebabkan oleh kejadian sebelumnya. Kejadian sebelumnya
disebabkan oleh kejadian lain lebih lanjut, kegagalan komponen
atau kegagalan operator (manusia). Masing-masing kegagalan
tersebut dianalisis lebih lanjut penyebabnya sehingga sampai pada
kondisi kejadian dasar (basic event) Fault Tree Analysis dapat untuk
mengkuantifikasi kegagalan sistem, komponen, fungsi atau operasi.
Model Fault Tree Analysis dapat dipergunakan untuk menentukan :
• Kombinasi beberapa kegagalan
• Probabilitas gagal
• Titik lemah (kritis) pada sistem, komponen, fungsi atau operasi
• Menetukan kejadian atau kondisi yang tidak
diinginkan sebagai kejadian puncak
• Menganalisis penyebab terjadinya kejadian puncak
Tahap Penyusunan secara mundur dengan menggunakan gerbang
logika, seperti terlihat berikut ini:

Fault Tree Analysis

• Analisis diuraikan lebih lanjut sampai basic event


ditemukan
Contoh Fault
Tree
Analysis
Referensi
Synergy Solusi. 6 September 2017. PENGENALAN METODE IDENTIFIKASI BAHAYA. Dikutip
dari:
https://www.synergysolusi.com/berita/berita-k3/pengenalan-metode-identifikasi-bahaya.h
tml
. Diakses pada 16 Maret 2021, pukul 04.50 WIB.
Jasamarga Indonesia Highway Corp. TEKNIK DAN METODE IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
RISIKO. Dikutip dari: http://app.jasamarga.co.id/bmmr/library/assets/01b.pdf. Diakses pada
16 Maret 2021, pukul 06.48 WIB.
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai