TERAPAN
“Migrain”
KELOMPOK 5
ANNISA RAYAN
EMILIA KRSIMONIKA
LA ODE ZULHIJA ARSY FADILLAH MBOTA
MUH. MAHFUDZ NUR
SRI RAHMAWATI
KASUS
01 02
SUBYEKTIF OBYEKTIF
03 04
ASSESMENT PLAN
Subyektif
● Data Pasien
● Nama : Sarah
● Umur : 34 tahun
● Jenis kelamin : Perempuan
● TB : 153 cm
● BB : 75 Kg
Keluhan :
RIWAYAT KELUARGA
Riwayat Pengobatan
• Naratriptan 2,5 mg p.o
• Cafergot
• Asam valproate 500 mg/hari
• Propranolol 20 mg 2 x hari
• Bupropion SR 150 mg p.o TID
• Sertraline 50 mg saat tidur sejak 1 bulan terakhir.
• Metoklopramid 10 mg
RIWAYAT SOSIAL
Obyektif
Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan data Lab dan Diagnosa
Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah 142/86 Respiratory
Rate TEMP
Heart Rate : 76 x/menit 18 x/menit
37,2 o C
Kesimpulan : Normal
Assesmen
Tujuan Terapi
- Mengurangi nyeri dan frekuensi
serangan
- Mengurangi disabilitas yang
disebabkan oleh migrain
- Meningkatkan kualitas hidup
Strategi Terapi
Farmakologi
Morfi Amitri Domp
n ptilin eridon
Non Farmakologi
Makanan
Lingkungan
Sebaiknya dengan cara menghindari agen penyebab
migrain dan jika migrain telah terjadi maka dapat dilakukan
pendekatan non farmakologi seperti beristrahat atau tidur, Perubahan perilaku dan
sebaiknya diruangan yang gelap, lingkungan yang tenang.
Catatan mengenai frekuensi, tingkat keparahan, dan durasi fisiologi
serangan nyeri kepala dapat membantu mengidentifikasi
penyebab migrain. Disamping ini adalah agen yang
biasanya menyebabkan migraine :
Olahraga
KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
KIE
Tentang :
● Agen penyebab
● Aturan penggunaan obat setelah diterapi inisial
● Cara pemberian obat dan penyimpanan obat
● Mengenai dosis terapi, dosis maksimum, dan efek samping
yang mungkin akan terjadi akibat pengunaan obat-obatan
● Mengenai kapan harus ke IGD
Monitoring Follow Up
Derajat nyeri pasien
Respon terapi dalam 2-4 jam
Efek samping obat 4 minggu
Apakah terdapat drug therapy problem pada
pasien? Analisis DTP pada pasien
MIDAS grade IV
Apa informasi klinis yang menjadi parameter migren pada pasien? Apakah
masalah eksaserbasi migren pasien dipicu oleh obat? Berikan analisisnya
● Pasien mengaku sakit kepalanya terjadi kurang lebih 1 jam dengan nyeri hebat
secara unilateral dan juga temporal. Sakit kepala diawali dengan aura yang
menjadi sensitive pada cahaya dan mual. Fotofobianya menjadi lebih sering dan
muntah jika sakit kepala berat.
● Masalah eksaserbasi migren tidak dipicu oleh obat karena pasien memiliki riwayat
migren sejak umur 29 tahun tanpa ada gangguan di otak. Dia depresi ringan
selama 8 bulan. Kedua orangtua juga migren dimana ibunya HT dan DM2.
Riwayat social juga berpengaruh dimana si pasien bekerja penuh waktu sebagai
sekertaris dan ibu bagi 2 orang anak.
Apa tujuan terapi pada pasien?
● Terapi morfin digunakan untuk mengatasi migrain yang tidak bisa disembuhkan.
Dosis Morfin yang direkomendasikan yaitu 10 mg I.M.
● Terapi amitriptilin adalah dosis rendah yang efektif dalam mengendalikan sakit
kepala serta gejala lain yang berhubungan dengan migrain. Dosis Amitriptilin
yang direkomendasikan yaitu 75 mg/hari P.O
● Terapi sebelumnya menggunakan naratriptan, cafergot dan metoklopramid.
Berdasarkan analisis efek samping metoklopramide dapat menyebabkan depresi,
dan naratriptan dan cafergot tidak adekuat, sehingga diberikan morfin dan
amiriptilin.
Apa terapi untuk mencegah serangan migren
pasien?